Gambar 3. Hubungan antara PMV dan PPD Innova, 1997
2.5 Mean Skin Temperature
Temperatur permukaan kulit sangat berkaitan dengan proses perpindahan panas yang terjadi antara tubuh manusia dan lingkungan. The true mean
skin temperature T
sk
dapat diketahui dengan mendapatkan angka hasil pengukuran di permukaan kulit. Akan tetapi, menurut Choi.JK 1997.
untuk mendapatkan temperatur kulit dari keseluruhan permukaan kulit pada tubuh sangat tidak mungkin. Menurut Bligh dan Johnson 1973, T
sk
dapat diukur dengan melakukan pengukuran pada beberapa titik yang dapat mewakili rata-rata temperatur kulit keseluruhan. Titik-titik yang
biasanya digunakan dalam pengukuran temperatur kulit dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Peta pengukuran temperatur kulit Duncan,1969
Terdapat beberapa cara perhitungan mean skin temperature yang diperkenalkan oleh para ahli, Mitchell 1969 setelah membandingkan
beberapa metode pengukuran dan menyatakan bahwa metode pengukuran mean skin temperature yang direkomendasikan untuk digunakan adalah
metode Ramanatahan, hal ini dikarenakan metode ini simpel dan titik pengukuran yang dipilih dapat mewakili keseluruhan tubuh sehingga hasil
yang didapat cukup akurat.
Sistem perhitungan T
sk
yang dikembangkan Ramanathan dengan hanya melibatkan 4 titik pengukuran pada tubuh yaitu dada, lengan bagian atas,
paha, dan kaki. Perhitungan dengan menggunakan metode Ramanathan ini dapat memberikan hasil yang sama dengan metode yang diperkenalkan
oleh Hendry Dubois yang menggunakan tujuh titik pengukuran. Selain itu, metode Ramanathan ini dinilai lebih baik karena hanya menggunakan dua
weighting coeffisien Duncan, 1969. T
sk
= 0,3 C+D + 0,2 H+J ...7
2.6 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2002.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2002. Ukuran sampel ialah banyaknya
individu atau unsur dari populasi yang diambil sebagai sampel. Penentuan ukuran sampel merupakan masalah yang kompleks dan
mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang baik ialah sampel yang mempunyai ciri mendekati populasinya Wiyadi,
2009.
Menurut Gay dan Diehl 1992 dalam Wiyadi2009 ukuran yang dapat diterima sangat tergantung kepada jenis penelitiannya, yaitu:
a. jika penelitian bersifat deskriptif sampel penelitian minimal 10
persen dari populasi, b.
jika penelitian bersifat korelasional sampel minimal sebanyak 30 subyek,
c. jika penelitian bersifat kausal-perbandingan sampel minimal
sebanyak 30 subyek setiap kelompok, dan d.
jika penelitian bersifat eksperimental sampel minimal sebanyak 15 subyek setiap kelompok.
Menurut Fraenkel dan Wallen 1993 dalam Wiyadi 2009 besar sampel minimal bagi penelitian deskriptif sebanyak 100, penelitian
korelasional sebanyak 50, penelitian kausal perbandingan 30 setiap kelompok dan bagi penelitian eksperimental sebanyak 30 atau 15.
Sesuai dengan salah satu tujuan penelitian yaitu mengetahui sensasi termal dan respon fisiologis pengguna tenda pengungsi, maka populasi yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa yang berada di kota Padang. Hal tersebut dikarenakan kota Padang merupakan salah satu
daerah yang berpotensi terjadinya bencana alam dan berada pada daerah tropis.
2.7 Teknik Sampling