Performansi Termal Tenda ANALISIS

BAB V ANALISIS

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat sebelumnya, terdapat beberapa hal yang dapat dianalisis. Secara garis besar, analisis dilakukan terhadap performansi termal tenda yang diuji, dan respon fisiologis responden terhadap kondisi termal tenda.

5.1 Performansi Termal Tenda

Performansi termal tenda dapat dilihat berdasarkan hasil pengukuran temperatur pada masing-masing titik pengukuran. Secara umum, pengukuran dilakukan dibagian tengah tenda dan di bagian depan atau bagian dekat pintu tenda. Jika dilihat perbandingan nilai temperatur pada kedua lokasi ini, temperatur di bagian depan lebih rendah daripada bagian tengah tenda. Hal tersebut diakibatkan karena lokasi pengukuran di bagian depan terpengaruh oleh angin yang masuk, dan udara di luar tenda, sehingga mengakibatkan temperatur lebih rendah. Lain hal dengan bagian tengah tenda yang temperatur udaranya cenderung lebih tinggi, beberapa hal yang menyebabkan tingginya temperatur ini antara lain: 1. Intensitas angin yang masuk lebih kecil daripada bagian depan tenda 2. Panas yang diserap oleh atap dan dinding tenda secara konduksi terakumulasi pada bagian tengah tenda sehingga mengakibatkan naiknya temperatur di lokasi pengukuran ini Secara Vertikal, juga terdapat perbedaan temperatur terhadap ketinggian, Parsons K.C 1993 menyatakan bahwa akan ada perbedaan temperatur secara vertikal, karena udara hanagat akan berpindah keatas, sehingga temperatur pada ketinggian kepala akan lebih tinggi daripada temperatur pada bagian kaki. Temperatur titik pengukuran pada pukul 07:00-09.00. Temperatur di ketinggian 80 cm lebih rendah dibandingkan dengan titik lain pada ketinggian 10 cm dan 140 cm, hal ini diakibatkan karena titik pengukuran 80 cm ini setara dengan bagian tengah pintu tenda, sehingga titik pengukuran ini juga dipengaruhi oleh angin yang masuk. Tingginya temperatur pada titik 140 cm, diakibatkan oleh pengaruh panas yang diserap oleh bagian atap tenda. Sedangkan temperatur paling tinggi pada pagi hari yaitu pada bagian lantai, hal ini diakibatkan oleh beberapa hal seperti: 1. Panas tubuh responden yang dudukberbaring di tenda 2. Panas dari peralatan yang dibawa oleh responden seperti laptop, tas, dan buku-buku 3. Panas yang diserap oleh lantai tenda dari tanah Temperatur pada siang dan sore hari menunjukkan hasil yang berbeda dengan pengukuran pada pagi hari. Titik pengukuran 140 cm memiliki temperatur yang paling tinggi diantara titik pengukuran lainnya. Hal ini dikarenakan matahari berada tepat di atas tenda, sehingga bagian atap tenda menyerap panas lebih banyak dibandingkan pada saat pagi hari. Sehingga semakin tinggi titik pengukuran, maka semakin tinggi pula temperatur pada titik tersebut. Kondisi sebaliknya terjadi pada malam hari, dimana pada malam hari tidak ada lagi sinar matahari, sehingga temperatur luar tenda menurun, hal ini memepengaruhi temperatur pada masing-masing titik. Semakin tinggi titik pengukuran, maka akan semakin rendah temperatur pada titik tersebut. Hal tersebut dapat terjadi karena apabila semakin dekat temperatur dengan bagian luar tenda, maka titik pengukuran tersebut akan mudah terpengaruh oleh temperatur luar tenda.

5.2 Kenyamanan Termal Tenda