Membangun Aplikasi Pengolahan Data Pegawai dan Kenaikan Pangkat Regional dengan Metode Multi - Attribute Utility Theory (MAUT) di PT. Kereta Api (Persero)
THEORY (MAUT)
DI PT. KERETA API (PERSERO)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Ahli Madya Program Diploma Tiga Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
AHMAD BAIHAQI
10705035
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
iii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW dan segenap pengikut-Nya karena atas berkat, rahmat, karunia, dan lindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Membangun Aplikasi Pengolahan Data Pegawai dan Kenaikan Pangkat
Regional Dengan Metode Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) di PT.
Kereta Api (Persero)”.
Selama Penyusunan tugas akhir ini, banyak dorongan dan arahan yang sangat membantu sehingga permasalahan yang muncul dapat ditemukan jalan keluarnya.
Atas selesainya penulisan tugas akhir ini, penulis menyampaikan rasa hormat, ucapan terima kasih dan do’a kepada :
1. Orang tua beserta keluarga tercinta dan saudara-saudara yang telah banyak membantu dan memberikan dukungannya semoga perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT selalu menyertai hingga di Akhirat.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, Msc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika. 4. Bapak Iskandar Ikbal, S.T, selaku Dosen Wali Kelas IF-7 angkatan 2005 dan
(3)
iv
5. Bapak Galih Hermawan, S.T selaku Penguji dalam seminar dan sidang tugas akhir.
6. Seluruh Staf Dosen Jurusan Teknik Informatika;
7. Teman-teman seperjuangan di kampus unikom yang selalu mendukung dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini.
8. Kekasihku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 9. Seluruh Bapak/Ibu Karyawan P.T. Kereta Api (Persero).
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan balasan atas kebaikan dan keikhlasan yang telah tercipta.
Demikian laporan ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi pengguna serta pembaca khususnya, umumnya bagi kita semua.
Bandung, Februari 2009
(4)
v
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Tinjauan Perusahaan ... 7
2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 7
(5)
v i
2.1.2.3 Tujuan Perusahaan... 9
2.1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (persero) ... 9
2.1.4 Jenjang Pangkat dan Jabatan ... 11
2.1.5 Kenaikan Pangkat Reguler ... 13
2.1.6 Pelaksanaan Kenaikan Pangkat Reguler ... 14
2.2 Sistem ... 15
2.2.1 Karakteristik Sistem... 16
2.2.2 Klasifikasi Sistem ... 18
2.3 Informasi... 20
2.3.1 Alat dan Teknik Pengembangan Sistem ... 21
2.4 Software Pendukung ... 25
2.41 Microsoft Borland Delphi ... 25
2.4.2 Quick Report ... 26
2.4.3 Database Dekstop ... 27
2.5 Metode yang Digunakan... 27
2.5.1 Multi-Attribute Utulity Theory (MAUT) ... 27
2.5.1 Perhitungan Menggunakan Metode (MAUT) ... 28
2.6 Kenaikan Pangkat... 32
2.6.1 Pengertian Pangkat ... 32
2.6.2 Pengertian Kenaikan Pangkat... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33
(6)
v ii
3.1.3 Analisis Dokumen Informasi yang Sedang Berjalan ... 37
3.1.4 Analisis Kebutuhan Data... 39
3.1.5 Perhitungan RAPI Mengunakan Metode MAUT ... 40
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 43
3.1.7 Analisis Basis Data ... 44
3.1.7.1Entity Relationship Diagram(ERD) ... 44
3.1.7.2 Relasi Antar Tabel ... 45
3.1.7.3 Struktur Tabel... 46
3.1.8 Analisis Kode ... 50
3.1.9 AnalisisUser... 51
3.1.10 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras... 51
3.1.12 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak... 52
3.2 Perancangan Sistem... 53
3.2.1 Diagram Konteks ... 53
3.2.2 Spesifikasi Proses ... 61
3.2.3 Kamus Data(Data Dictionary)... 65
3.2.4 Perancangan Strukur Menu ... 69
3.2.5 Perancangan Antarmuka ... 70
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 78
4.1 Implementasi... 78
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 78
(7)
v iii
4.2 Pengujian ... 97
4.2.1 Pengujian Sistem dengan MetodeBlack Box... 97
4.2.2 Hasil Pengujian Sistem dengan MetodeBlack Box... 99
4.2.3 Pengujian Terhadap Lingkungan (User) ... 102
4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 106
4.2.5 Pengujian Beta... 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 109
5.1 Kesimpulan ... 109
5.2 Saran... 110
(8)
i
MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI DAN
KENAIKAN PANGKAT REGIONAL DENGAN METODE
MULTI-ATTRIBUTE UTILITY THEORY (MAUT)
DI PT. KERETA API
(PERSERO)
Oleh
AHMAD BAIHAQI
10705035
Penggunaan sistem komputerisasi pada setiap perusahaan atau instansi pemerintah guna menunjang proses kelancaran kerja, sudah barang tentu merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan karena tuntutan zaman yang semakin maju.
PT. Kereta Api (persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa transportasi, khususnya pada transportasi kereta api. Karena sistem yang berjalan di PT. Kereta Api (persero) masih kurang optimal dalam penggunaannya terutama dalam hal pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat, maka diperlukan aplikasi di bagian SDM PT. Kereta Api (persero).
Aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat regional berfungsi sebagai alat untuk mengolah data pegawai dan menentukan keputusan kenaikan pangkat regional. Dengan dibuatnya aplikasi ini maka pendataan pegawai dan kenaikan pangkat lebih terkontrol, begitu juga dengan pengarsipannya yang digunakan untuk laporan kepada atasan.
(9)
ii
BUILDING APPLICATION DATA PROCESSING OF EMPLOYEE
AND INCREASE OF OCCUPATION REGIONAL WITH METHOD
MULTI-ATTRIBUTE UTILITY THEORY (MAUT) AT PT. KERETA
API (PERSERO)
By
AHMAD BAIHAQI
10705035
Usage of System computerizes in each governmental institution or company utilizes to support job fluency process, goods have of course represented a very inseparable and not to separate because epoch demand which progressively go forward.
PT. Kereta Api (persero) is Badan Usaha Milik Negara (BUMN) that moving in field of transportation service, especially in transportation train. Application which walk in PT. Kereta Api (Persero) still less optimal in its use especially in data processing of employee and increase of occupation regional, then needed by application in part of SDM PT. Kereta Api (persero).
Application data Processing of employee and increase of occupation regional is a tool to processing data of employee and evaluation from regional promotion. With this application then the data in employee and increase of occupation regional a lot easier to control, and also can filing the information to be reported for the director.
(10)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi pada sekarang ini akan menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat pada setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Persaingan dalam dunia bisnis berlangsung dengan sangat ketat. Perusahaan menyadari bahwa manusia merupakan salah satu faktor dan sumber daya yang penting dalam kegiatan indusrinya, karena manusia menjadi subjek/pelaku dalam kegiatan operasionalnya. PT. Kereta Api (Persero) mencoba melakukan sistem baru untuk menagani permasalahan yang dihadapi oleh pegawai. Diharapkan dengan sistem yang baru dapat mendukung kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Sistem yang diterapkan oleh PT. Kereta Api (Persero) pada saat ini adalah dengan menggunakan sistem (manual) masih mengunakan kertas/dokumen dalam bentuk buku dan disimpan pada rak-rak buku. Sehingga jika sewaktu-waktu pegawai ingin mencari, menambah, menghapus atau merubah data yang telah disimpan dalam dokumen akan mengalami kesulitan dalam memprosesnya. Selain itu sistem yang diterapkan juga mengunakan software komputer yang masih sederhana (excel,word) sehingga kurang efisien, memperlambat proses pencarian dan mengurangi resiko kesalahan manusia jika masih mengandalkan sistem tersebut, maka dirasakan sulit bagi PT. Kereta Api (Persero) untuk meningkatkan kinerjanya secara
(11)
optimal. Hal ini dapat menjadi kendala dan hambatan bagi PT. Kereta Api (Persero) untuk meningkatkan daya saingnya dan juga proses adaptasi terhadap perkembangan teknologi sistem informasi dewasa ini.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka muncul gagasan untuk membuat suatu sistem aplikasi, khususnya yang menyangkut pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat. Berdasarkan uraian dan kondisi diatas maka hasil rancangan tersebut dituangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul “MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI DAN
KENAIKAN PANGKAT REGIONAL DENGAN METODE
MULTI-ATTRIBUTE UTILITY THEORY (MAUT) DI PT. KERETA API (Persero)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah yang berhubungan dengan program aplikasi ini, yaitu bagaimana cara “Membangun Aplikasi Pengolahan Data Pegawai dan Kenaikan Pangkat Regional dengan Metode Multi-Attribute Utility Theory (MAUT)di PT. Kereta Api (Persero)”.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan tugas akhir ini adalah membangun aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat reguler di PT. Kereta Api (Persero).
(12)
Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Sebagai media untuk menyimpan dan mengolah data pegawai, pendidikan, RAPI, nota persetujuan dan surat keputusan guna meningkatkan kinerja kerja.
2. Mempercepat proses dalam mengolah data pegawai, pendidikan, RAPI, nota persetujuan dan surat keputusan.
3. Mengurangi tingkat kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia human error.
4. Memudahkan dalam proses pencarian data pegawai pendidikan dan kenaikan pangkat.
5. Memudahkan dalam proses pembuatan laporan.
1.4 Batasan Masalah
Aplikasi ini dibuat dengan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Aplikasi yang dibuat meliputi data user, pegawai, pendidikan, RAPI, bobot nilai, Nota persetujuan dan surat keputusan.
2. Aplikasi dibuat menggunakan Borland Delphi5 dan database menggukan Paradoks 7.
3. Model aliran data yang digunakan adalah terstruktur dengan menggunakanData Flow Diagram (DFD).
4. Dalam memodelkan data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
(13)
6. Pengolahan data kenaikan pangkat dengan menggunakan metode Multi-Atribute Utility Theory (MAUT).
1.5 Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan Data
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
2. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap informasi yang dibutuhkan.
3. Studi Pustaka, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan perbandingan referensi dan sumber-sumber tertulis lain yang berhubungan dengan permasalahan.
b. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak
Adapun metode yang di gunakan adalah metode Waterfall yang meliputi:
1. System / Information Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
(14)
2. Analysis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
3. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti olehuser.
4. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. 6. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaanuser.
(15)
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam mendukung penulisan laporan penelitian, perancangan, sistem informasi, serta kerangka pikir studi.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan, menjelaskan keseluruhan proses yang dilakukan, dan menganalisa sistem yang dirancang.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi tentang implementasi dari analisis dan perancangan sistem. Bab ini pula berisi tentang pengujian pada sistem yang sudah lengkap dan telah memenuhi semua persyaratan sistem BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran untuk pihak yang mengembangan sistem ini kedepan.
(16)
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan
Perusahaan
2.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Kereta Api (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang jasa transportasi. Kehadiran kereta api di Indonesia
ditangdai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa kemijen
jumat tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr. L.a.j
Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamloze
Venootschap Nederlansch Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin
oleh Ir.J.P.DE Bordes dari kamijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar
sepur 1,435 mm. ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari sabtu, 10
Agustus 1867. setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17
Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta
Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkereta apian dari pihak Jepang.
Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945 kekuasaa
perkeretaapian berasa ditangan bansa Indonesia. Oran Jepang tidak diperkenankan
lagi ikut campur tangan dengan urusan perkeretaapian Indonesia. Inilah yang
melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di
Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia
(DKARI)”.
(17)
Struktur organisasi PT. Kereta Api (Persero) di tingkat pusat
Board of
directors
terdiri dari seorang direktur utama dan 5 direktur lainnya, yang
mengepalai direktorat. Dimana setiap direktorat dibantu oleh beberapa kepala
subdirektorat atau kepala bidang. Selain itu, juga terdapat tiga divisi tingkat pusat,
yaitu Divisi Sarana, Divivsi Pelatihan dan Divisi Property, sedangkan di tingkat
daerah terdapat 9 Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Angkutan Perkotaan
Jabotabek di Jawa serta, 3 Divisi Regional (Divre) di Sumatera.
2.1.2
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
2.1.2.1 Visi
Terwujudnya kereta api sebagai pilihan utamajasa transporasi dengan
fokus keselamatan dan pelayanan serta persediaan jasa Kereta Api sebagai
pilihan utama dengan:
1. Seluruh lapisan masyarakat adalah pelanggan.
2. Berkembang dan terdepan dalam keselamatan dan keandalan.
3. Pelapor dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
4. Karyawan bangga dan sejahtera.
5. Keuangan perusahaan sehat.
2.1.2.2
Misi
Menyelenggarakan jasa transportasi sesuai keinginan
Stake Holder
dengan
meningkatkan tujuan dan sasaran Perusahaan.
1. Mewujudkan tranportasi yang bersifat massal untuk pertumbuhan
ekonomi serta menunjang pembanguna sektor lain dan pemerataannya.
(18)
2. Mampu menghidupkan diri sendiri dan memupuk keuntungan untuk
meningkatkan kualitas dan pelayanan.
2.1.2.3
Tujuan Perusahaan
Tujuan PT. Kereta Api (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan pemerintah
dibidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dibidang
transportasi.
2. Mendukung penyediaan barang atau jasa dibidang perkeretaapian yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dipasar domestik maupun
mancanegara.
3. Meningkatkan kemampuan perawatan prasarana dan sarana
perkeretaapian, serta menyelenggarkan usaha penunjang dibidang
prasarana dan sarana keret api dan kemanfaatan umum dengan
menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
2.1.3
Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)
Struktur organisasi yang terdapat dalam suatu perusahaan akan
memudahkan pembagian kerja yang dilakukan. Adanya perbedaan struktur
organisasi yang satu dengan yang lain disebabkan oleh beberapa hal antara lain
jenis perusahaan, luas dan ruang lingkup perusahaan dan kapasitas cabang lain.
Mengingat banyaknya uraian jabatan,wewenangdan tanggung jawab dari
semua organisasi yang ada di PT. Kereta Api (Persero), maka penulis
menguraikan bagian-bagian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan
(19)
penulis yaitu pada struktur organisasi PT. Kereta Api (Persero), seksi Sumber
Daya Manusia dan Umum.
Tugas Pokok Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum:
1. Menyusun program pengolahan dan kinerja Sumber Daya Manusia.
2. Melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan umum.
3. Memberikan pertimbangan dan bantuan hukum.
4. Melaksanakan pembinaan
hygiene
perusahaan, kesehatan lingkungan
kerja, keselamatan dan kesehatan Sumber Daya Manusia, serta
5. Melaksanakan pembinaan dan eveluasi kinerja Unit Pelayanan
Kesehatan (UPK) diwilayah Daerah Operasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam uraian
diatas, Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan pengolahan dan kinerja Sumber Daya Manusia.
2. Pelaksaan administrasi kegiatan kerumahtanggaan dan umum.
3. Memberikan pertimbangan dan bantuan hukum.
4. Pelaksanaan penelitian, pengujian, pembinaan hygiene perusahaan,
kesehatan lingkungan kerja dan keselamatan kerja serta melaksanakan
pembinaan dan pengujian kesehatan Sumber Daya Manusia.
5. Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan.
Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum terdiri dari:
1. Sub seksi Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Sub seksi Kerumahtanggan dan Umum.
(20)
3. Sub seksi Hukum.
4. Sub seksi
Hygiene
perusahaan, kesehatan lingkungan kerja dan
keselamatan kerja serta melaksanakan pembinaan dan pengujian
kesehatan SDM.
5. Pembinaan dan pelayanan kesehatan.
Sub seksi SDM mempunyai tugas pokok:
1. Melaksanakan perencanaan kebuuhan SDM, administrasi dan sistem
informasi SDM.
2. Melaksanakan pengendalian, pembinaan, pelatihan, sertifikasi dan
evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia.
2.1.4
Jenjang Pangkat dan Jabatan
Jenjang pangkat dan jabatan yang terdapat pada PT. Kereta Api (Persero)
yaitu:
Tabel 2.1 Jenjang Pangkat dan Jabatan
No.
Pangkat
Golongan
Ruang
1.
Juru Muda
I
a
2.
Juru Muda Tingkat I
I
b
3.
Juru
I
c
4
Juru Tingkat I
I
d
5.
Pengatur Muda
II
a
6.
Pengatur Muda Tingkat I
II
b
(21)
8.
Pengatur Tingakat I
II
d
9.
Penata Muda
III
a
10.
Penata Muda Tingkat I
III
b
11.
Penata
III
c
12.
Penata Tingkat I
III
d
13.
Pembina
IV
a
14.
Pembina Tingkat I
IV
b
15.
Pembina Utama Muda
IV
c
16.
Pembina Utama Madya
IV
d
17.
Pembina Utama
IV
e
Adapun pemberian pangkat di PT. Kereta Api (Persero) dilakukan pada
saat pengangkatan pegawai dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pendidikan SD diangkat pada pangkat Juru Muda Perusahaan (Golongan
Ruang I/a).
2. Pendidikan SLTP diangkat pada pangkat Juru Muda Tingkat I Perusahaan
(Golongan Ruang I/b).
3. Pendidikan SLTA diangkat pada pangkat Pengatur Muda Perusahaan
(Golongan Ruang II/a).
4. Pendidikan D3 diangkat pada pangkat Pengatur Muda Tingkat I
Perusahaan (Golongan Ruang II/b).
(22)
5. Pendidikan S1 diangkat pada pangkat Penata Muda Perusahaan (Golongan
Ruang III/a).
6. Pendidikan S2 diangkat pada pangkat Penata Muda Perusahaan (Golongan
Ruang III/a).
7. Pendidikan S3 diangkat pada pangkat Penata Muda Tingkat I Perusahaan
(Golongan Ruang III/b).
2.1.5
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan Pangkat Reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat yang telah ditentukan tanpa terikat
pada jabatan.
Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil :
1. Sekurang-kurangnya 4 tahun menduduki jabatan/pangkat terakhir.
2. Adanya Formasi.
3. Penilaian kinerja 2 tahun terakhir, apakah pegawai tersebut
mempunyai kinerja yang baik atau tidak (mencapai score 60).
4. Tidak boleh melampaui atasan.
5. Ijasah masih memungkinkan untuk bisa naik pangkat. Maksudnya
memungkinkan artinya bisa dilihat dari contoh dibawah ini:
a. SD disebut juga golongan I/a (Juru Muda) maksimal naik
pangkatnya hanya sampai golongan II/a (Pengatur Muda).
b. SLTP disebut juga golongan I/b (Juru Muda) maksimal naik
pangkatnya hanya sampai golongan II/c (Pengatur) kecuali SLTP
kejuruan maksimalnya sampai dengan II/d (Pengatur Tingkat I).
(23)
c. SLTA disebut juga golongan II/a (Juru Muda) maksimal naik
pangkatnya hanya sampai golongan III/a (Penata Muda).
d. D3 disebut juga golongan II/b (Pengatur Muda Tingkat I)
maksimal naik pangkatnya hanya sampai golongan III/b (Penata
Muda Tingkat I) kecuali untuk D3 Kereta Api Puncaknya sampai
dengan III/c (Penata).
e. SI disebut juga golongan III/a (Penata Muda) maksimal naik
pangkatnya hanya sampai golongan III/d (Penata Tingkat I).
Kenaikan reguler adalah hak Pegawai Negeri Sipil, oleh sebab itu apabila
seorang Pegawai Negeri Sipil telah memenuhi syarat yang ditentukan pada
dasarnya Pangkat pegawai tersebut harus dinaikkan kecuali apabila ada alasan
yang sah untuk menundanya.
2.1.6
Pelaksanaan Kenaikan Pangkat Reguler
Pelaksanaan kenaikan pangkat reguler lebih mudah atau singkat
pelaksanaannya dibandingkan dengan kenaikan pangkat pilihan dikarenakan
kenaikan pangkat reguler merupakan hak yang diperoleh bagi setiap Pegawai
Negeri Sipil setiap 4 tahun sekali. Apabila Pegawai Negeri Sipil tersebut pantas
untuk mendapatkannya dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh
undang-undang dan peraturan pemerintah.
(24)
2.2 Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu
sistema
yang berarti
keseluruhan yang terdiri dari bermacam-macam bagian. Secara umum sistem
didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kompleks.
Di dalam definisi sistem juga terdapat dua kelompok yang
mendefinisikannya, yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada
komponen atau elemen. Menurut Hartono, sistem merupakan jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan sesuatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu .
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja di prosedur lebih
ditekankan pada urutan-urutan operasi di dalam suatu sistem. “Suatu prosedur
adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan
beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang ditetapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi“
.Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau
komponen, adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari
elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan
definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya
suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian.
Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat
(25)
berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk
satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.
Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan
bekerja sana untuk memproses masukan (
input
) yang ditujukan kepada sistem
tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (
output
)
seperti yang diinginkan.
2.2.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (
components
), batas (
boundary
), lingkungan
luar sistem (
environments
), penghubung (
interface
), masukan (
input
), keluaran
(
output
), pengolah (
process
), dan sasaran (
objectives
) atau tujuan (
goal
).
1.
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang
lebih besar disebut dengan supra sistem.
2.
Batas sistem
Batas sistem (
boundary
) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
(26)
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (
scope
) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (
environment
) dari suatu sistem adalah apapun di luar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
4.
Penghubung sistem
Penghubung (
interface
) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
Keluaran (
output
) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (
input
) bagi
subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
5.
Masukan sistem
Masukan (
input
) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan peralatan (
maintenance input
) dan masukan
sinyal (
signal input
).
Maintanance input
adalah energi yang diproses agar
(27)
maintenance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, sedangkan
data adalah
signal input
untuk diolah menjadi informasi.
6.
Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
7.
Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (
goal
) atau sasaran (
objektif
). Jika
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Karakteristik suatu sistem dapat dilihat
dari gambar 2.1.
2.2.2 Klasifikasi Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa bagian, yaitu:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa
dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contohnya adalah
filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan
biasanya sering digunakan oleh manusia. Contohnya adalah sistem akuntansi
dan sistem komputer.
(28)
2. Sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam.
Misalnya sistem rotasi bumi dan sistem gravitasi. Sistem buatan merupakan
sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia, misalnya sistem pengolahan
gaji.
3. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian
luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem.
Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan
bagian luar sistem.
4. Sistem tertentu (
deterministic system
) dan sistem tak tentu (
probabilistic
system
).
Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah
contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
(29)
Sub Sistem Sub Sistem
Sub Sistem Sub Sistem
Input Proses Output
Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem
2.3 Informasi
Informasi pada saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan sekali oleh
manusia. Menurut Hartono, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
.
Biasanya dalam pemakaian istilah data dan informasi sering tertukar,
namun terdapat perbedaan yang mendasar antar keduanya, yaitu data adalah
bahan baku yang diolah untuk mendapatkan informasi sedangkan informasi
(30)
merupakan acuan dalam pengambilan suatu keputusan yang berarti derajat
informasi lebih tinggi dari data.
Masih menurut Hartono, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (
event
) yang nyata yang digunakan
untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian dan kesatuan nyata.
Gambar 2.2. Model Pengolahan Data
2.3.1 Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan sistem sesuai dengan yang diharapkan
maka diperlukan langkah-langkah dan alat-alat pengembangan sistem, alat-alat
yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau
diagram atau grafik.
(31)
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk diagram atau bagan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah bagian dari
Data Flow Diagram
(DFD) yang
berfungsi memetakan model lingkungan yang dipresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Diagram konteks menyoroti sejumlah karakterisrik sistem, yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem
melakukan komunikasi (sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia
luar.
4. Penyimpanan data (
storage
)
5. Batasan antara sistem dan lingkungan.
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram
(DFD) adalah gambaran sistem secara logika.
Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak dan
struktur data. Keuntungan menggunakan DFD adalah untuk memudahkan
pemakai yang kurang menguasai bidang komputer agar mengerti sistem yang
akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses pada DFD dapat merupakan
sekumpulan program, suatu program, atau model (sub program) dan dapat
juga merupakan transformasi data secara manual. Jadi, secara singkat DFD
(32)
dapat diartikan sebagai diagram yang menjelaskan atau menggambarkan
proses-proses atau lingkungannya dan sebaliknya. Simbol-simbol yang
digunakan dalam DFD adalah :
1. Aliran Informasi, yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan
aliran yang masuk ke dalam sistem maupun yang ke luar sistem.
2.
Eksternal Entity
, yang dilambangkan dengan empat persegi panjang,
menunjukan bagian atau fungsi yang berada di luar sistem.
3.
File
atau tempat penyimpanan data, yang dilambangkan dengan
sepasang garis horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.
4. Proses, yang dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia, komputer dari hasil suatu proses data.
3. Kamus Data
Kamus data adalah kumpulan fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data,
analisis sistem dapat mendifinisikan data yang mengalir dari sistem yang
lengkap. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai definisi,
struktural, pemakai dari masing-masing elemen.
Kamus data dibuat pada tahap analisis maupun pada tahap
perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang
mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.
(33)
4.
Entity RelationShip Diagram
(ERD)
Entity RelationShip Diagram
dibuat untuk merancang suatu basis data
dengan memperlihatkan asusiasi antara
entity
atau objek-objek yang terlibat
beserta atributnya.
Pada dasarnya model ERD dibentuk dari empat komponen dasar yaitu:
1. Entitas
Merupakan segala sesuatu yang ada dan dapat dibedakan. Entitas ini dapat
berupa orang, tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan
atau mengandung informasi.
2. Relasi
Hubungan antara entitas atau berupa entitas jenis relasi yang ada di dalam
database
adalah sebagai berikut:
1. Relasi banyak ke satu (N-1)
2. Relasi banyak ke banyak (N-N)
3. Relasi satu ke banyak (1-N)
4. Relasi satu ke satu (1-1)
3. Atribut
Setiap entitas memiliki atribut-atribut atau elemen data yang mencirikan
entitas tersebut.
4. Kunci (
Key
)
Sebuah atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik
dalam sel entitas.
(34)
2.4 Software Pendukung
2.4.1 Microsoft Borland Delphi
Dengan adanya bahasa pemrograman yang semakin pesat seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, banyak
perusahaan
software
yang mengembangkan bahasa pemrograman menjadi sebuah
software
, yaitu pemrograman yang memberikan kemudahan kepada pengguna
software
untuk mendesain sebuah aplikasi yang berorientasi pada
database
maupun
server
. Salah satu diantaranya yaitu
Borland Delphi
yang telah
meluncurkan berbagai versi yang menawarkan kemudahan dengan fasilitas yang
lengkap.
Tujuh bagian utama
Borland Delphi
, yaitu:
1.
Main Window
Main Window
adalah bagian dari IDE yang mempunyai fungsi yang sama
dengan fungsi utama dari program aplikasi
Windows
lainnya. Jendela utama
Delphi terbagi menjadi tiga bagian, berupa
Main Menu
,
Toolbar
, dan
Component Palette
.
2.
Toolbar
Toolbar
terletak pada bagian bawah baris menu,
toolbar
ini berfungsi
sebagai pengganti satu menu perintah yang sering digunakan.
Toolbar
sering
juga disebut dengan
speedbar
.
3.
Component Palette
Component Palette
adalah sekumpulan ikon yang melambangkan
(35)
Component Palette
akan ditemukan beberapa
page control
seperti
Standard
,
Additional
,
Win 32
,
System
,
Data Accessed
dan lain-lain.
4.
Form Designer
Form Designer
merupakan satu objek yang dapat dipakai sebagai tempat
untuk merancang program aplikasi.
5.
Object Inspector
Object Inspector
digunakan untuk mengubah properties atau karakteristik dari
sebuah komponen.
Object Inspector
terdiri dari dua tab, yaitu
Properties
dan
Events
.
6.
Code Editor
Code Editor
adalah tempat dimana dapat menuliskan kode program. Pada
bagian ini dapat menuliskan pernyataan-pernyataan dalam bentuk
Object Pascal.
7.
Code Explorer
Code Explorer
digunakan untuk memudahkan navigasi di dalam file unit.
Code Explorer
berisi struktur pohon yang menampilkan semua
type
,
class
,
property
,
method
, variabel global dan rutin global yang didefinisikan di dalam
unit.
2.4.2 Quick Report
Report
atau laporan merupakan hasil akhir dari sebuah aplikasi. Dari hasil
report
ini bisa terlihat apakah aplikasi yang telah dibuat mampu menghasilkan
(36)
Quick Report
adalah
software
penunjang yang biasanya terpasang
otomatis pada setiap Borland Delphi.
Quick Report
digunakan untuk
menghasilkan laporan dengan sumber data yang berasal dari suatu
database
.
2.4.3 Database Dekstop
Database Dekstop
adalah perangkat lunak
database
yang memiliki
kemampuan yang luas dalam mengolah data di dalam sebuah aplikasi.
Database
Dekstop
ini hanya bisa dipakai pada Borland Delphi saja, karena database ini
sudah menyatu dengan Borland Delphi.
Data dan program disimpan dalam satu
database
, dimana satu
database
dapat terdiri dari beberapa
file
yang dikenal dengan istilah tabel. Beberapa tabel
dihubungkan dengan suatu bentuk relasi unit dan dikelola dengan
design
yang
menentukan karakter tiap unit data. Pada suatu
database relasional
, operasi data
antar unit dilakukan dengan menggunakan bahasa tertentu yang disebut SQL
(
Structured Query Language
).
2.5
Metode yang Digunakan
2.5.1
Multi-Attribute Utility Theory
(MAUT)
Dalam MAUT diperlukan pembangunan
Multi-Attribute Utility Theory
,
yaitu menspesifikasikan dimensi dari permasalahan evaluasi dan keputusan secara
spesifik.
Langkah-langkah dalam proses MAUT adalah sebagai berikut :
1.
Generate
(bangkitkan) alternatif-alternatif yang mungkin dapat
memecahkan masalah.
(37)
3. Beri bobot untuk setiap aspek yang ada, bobot yang harus mencerminkan
seberapa penting aspek-aspek tersebut terhadap permasalahan.
4. Beri juga bobot dari alternatif-alternatif yang ada, untuk setiap alternatif,
tentukan seberapa memuaskan alternatif tersebut terhadap setiap aspek.
5. Proses evaluasi dari setiap alternatif pada aspek-aspek yang ada untuk
mendapatkan keputusan.
2.5.2 Perhitungan Menggunakan Metode (MAUT)
Dalam perhitungan RAPI ada beberapa kriteria yang dipenuhi oleh para
pegawai untuk kelulusan penilaian kinerja di PT. Kereta Api (Persero), seperti
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Kriteria Kenaikan Pangkat
No
Kriteria
Keterangan
1 Kualitas
Kerja
Penilaian
terhadap
kualitas
dari
hasil
kerja
pegawai
2 Kuantitas
Kerja
Penilaian terhadap kuantitas yang dihasilkan
dari kerja pegawai
3 Disiplin
Penilaian terhadap kedisiplinan kerja
4 Tanggung
Jawab
Bertanggung jawab atas semua yang telah
dikerjakan.
5 Kerja
Sama
Kerja sama antar kelompok
6 Keterampilan
Keterampilan dalam setiap pengerjaan.
7 Kejujuran
Kejujuran dalam bekerja
(38)
8 Kepemimpinan
Mempunyai
jiwa
kepemimpinan
Proses Perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Menetukan Bobot Nilai
Tabel 2.3 Bobot Kriteria
Kriteria
Nilai
Kualitas Kerja
15 %
Kuantitas Kerja
10 %
Disiplin
17,5 %
Tanggung Jawab
12,5 %
Kerja Sama
17,5 %
Keterampilan
5 %
Kejujuran
12,5 %
Kepemimpinan
10 %
Hasil
100 %
Keterangan : Hasil dari Bobot Kriteria harus = 100%
2. Memberikan Bobot Alternatif Kriteria
Tabel 2.4 Bobot Alternatif Kriteria
Kriteria
Alternatif
Kualitas Kerja
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
Kuantitas Kerja
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
Disiplin
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
(39)
Tanggung Jawab
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
Kerja Sama
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
Keterampilan
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
Kejujuran
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
Kepemimpinan
Baik = 90
Cukup = 60
Kurang = 30
3. Melakukan perhitungan
Melakukan perhitungan perkalian antara bobot nilai dengan bobot
alternatif kriteria sesuai dengan kesepakatan pihak perusahaan terhadap
semua pegawai.
Contoh hasil perhitungan :
1. Pegawai A
Tabel 2.5 Hasil Penilaian Pegawai A
Kriteria
Bobot
Nilai
Alternatif
Bobot
Alternatif
Hasil
Perhitungan
Kualitas
Kerja
15
%
Baik
90
13.5
Kuantitas
Kerja 10
%
Cukup
60
6
Disiplin
17,5
% Cukup
60
10.5
Tanggung
Jawab 12,5
%
Baik
90
11.25
Kerja
Sama
17,5
% Kurang
30
5.25
(40)
Keterampilan
5
% Cukup 60
3
Kejujuran
12,5
% Baik
90
11.25
Kepemimpinan 10
% Baik
90
9
Total
100 %
69.75
2. Pegawai B
Tabel 2.6 Hasil Penilaian Pegawai B
Kriteria
Bobot
Nilai
Alternatif
Bobot
Alternatif
Hasil
Kualitas
Kerja
15
%
Cukup
60
9
Kuantitas
Kerja 10
%
Baik
90
9
Disiplin
17,5
% Cukup
60
10.5
Tanggung
Jawab 12,5
%
Cukup
60
7.5
Kerja
Sama
17,5
% Kurang
30
5.25
Keterampilan
5
% Kurang 30
1.5
Kejujuran
12,5
% Cukup
60
7.5
Kepemimpinan 10
% Baik
90
9
Total
100 %
59.25
Dari contoh hasil perhitungan diatas maka Pegawai A lulus dalam
penilaian kinerja karena Pegawai A mempunyai total nilai RAPI 69.75, batas
nilai kelulusan RAPI adalah <= 60.00.
(41)
2.6
Kenaikan Pangkat
2.6.1
Pengertian Pangkat
Sebelum menerangkan pangkat kita harus mengetahui apa dulu yang
dimaksud dengan pangkat itu sendiri. Menurut undang-undang no.8 tahun 1974
tentang pokok-pokok kepegawaian pasal 17 ayat 1, yang dimaksud dengan
pangkat adalah :
“Pangkat adalah kedudukan pegawai yang menunjukan tingkat golongan
yang menunjukan tingkat golongan yang digunakan dalam system
penggajian/pengupahan dan pensiun pegawai”.
“Dalam menunjukan kedudukan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil
dalam rangkaian susunan pegawai dan digunakan sebagai dasar penggajian. Oleh
sebab itu, setiap Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam pangkat tertentu.
2.6.2
Pengertian Kenaikan Pangkat
Yang dimaksud dengan kenaikan pangkat itu sendiri adalah sebagai
berikut :
“Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan kepada atas
pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan terhadap Negara”.
Kenaikan pangkat dimaksudkan sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri
Sipil untuk lebih meningkatkan pengabdiannya.
(42)
33 3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang digambarkan dalam bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang terlibat.
3.1.1 Analisis Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian maka analisis masalahnya adalah proses pengolahan pegawai dan kenaikan pangkat yang dilakukan secara tertulis, yang ditampilkan dalam bentuk file. Dalam pembuatan laporannya, menggunakanMicrosoft Word dengan mengolah ulang data-data pegawai dan kenaikan pangkat yang telah ditulis dalam buku kepegawaian. Pada kenyataannya hal itu kurang efektif karena dinilai masih terdapat kekurangan diantaranya lamban dalam penyampaian informasi serta resiko kesalahan perhitungan.
(43)
3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Setelah diadakan pengamatan prosedur yang sedang berjalan, maka penulis mencoba membangun sistem informasi yang baru sesuai dengan prosedur yang sedang berjalan diperusahaan. Adapun prosedur yang sedang berjalan di perusahaan berdasarkan Aliran dokumen akan lebih jelas terlihat padaflow mapsistem yang sedang berjalan.
Prosedur Pengolahan Data Pegawai
Prosedur ini berisi mengenai proses pengolahan data pegawai yang melibatkan pegawai dan bagian administrasi. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :
1. Bagian SDM memberikan formulir pegawai kepada pegawai. 2. Pegawai mengisi formulir pegawai dan diserahkan ke bagian SDM. 3. Bagian SDM mengecek formulir pegawai yang sudah diisi.
4. Jika lengkap, formulir pegawai yang sudah diisi dan sesuai dicatat di buku kepegawaian.
(44)
Gambar 3.1 Prosedur Pengolahan Data Pegawai
A : Arsip Pegawai
Prosedur Kenaikan Pangkat Regional
Prosedur ini berisi mengenai proses kenaikan pangkat regional yang melibatkan pegawai dan bagian administrasi. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :
1. Pegawai memberikan data data pegawai, data pendidikan, Surat Keputusan lama kepada bagian SDM DAOP dan data pegawai bagian Kepala Unit kerja.
2. Dari data pegawai tersebut Kepala Unit Kerja mengolah data RAPI dan dicetak dua rangkap.
(45)
3. Untuk rangkap 1 diarsipkan kedalam data RAPI dan rangkap 2 diberikan kepada SDM DAOP.
4. Dari data pegawai, data RAPI dan data pendidikan, SDM DAOP membuat Nota Persetujuan dan disahkan oleh Kabag SDM.
5. Jika Nota Persetujuan diterima maka dibuat Surat Keputusan. 6. Untuk SK Golongan II kebawah disetujui oleh SDM DAOP. 7. Jika SK Golongan III keatas disetujui oleh SDM Pusat.
8. Setelah Surat Keputusan tersebut disetujui maka data diarsipkan dan arsip1 diberikan kepada pegawai.
(46)
Ket: SK Lama : Surat Keputusan Lama
D. Pend : Data Pendidikan
D. Peg : Data Pegawai
RAPI : Rapor Penilaian Pegawai
SK Gol : Surat Keputusan Golongan
AR : Arsip RAPI
ANP : Arsip Nota Persetujuan
ASK1 : Arsip Surat Keterangan 1
ASK2 : Arsip Surat Keterangan 2
3.1.3 Analisis dokumen informasi personalia yang sedang berjalan Analisis dokumen yang sedang berjalan menguraikan sacara rinci dokumen-dokumen yang digunakan pada aplikasi kenaikan pangkat di PT. Kereta Api (Persero), diantaranya:
1. Data Pegawai
Deskripsi : Data diri sebagai pegawai PT. Kereta Api (Persero) Fungsi : Sebagai data identitas pegawai .
Sumber : Pegawai
Attribut : NIP, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Agama, Alamat, JenisKelamin, Status, Pangkat, Golongan, Lama Kerja.
2. Data Pendidikan
Deskripsi : Data pendidikan terakhir pegawai.
Fungsi : Digunakan sebagai syarat kenaikan pangkat pegawai.
Sumber : Pegawai
Attribut : No. Pendidikan, NIP, Jurusan, tahun kelulusan, No Ijasah.
(47)
3. RAPI
Deskripsi : Rapor Penilaian Pegawai.
Fungsi : Digunakan sebagai syarat kenaikan pangkat. Sumber : Kepala Unit Kerja (KUK).
Attribut : No.RAPI, No.bobot, NIP, Kualitas kerja, Kuantitas kerja, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja sama, Keterampilan, Kejujuran, Kepemimpinan, Nilai. 4. Nota Persetujuan
Deskripsi : Data Persetujuan Kenaikan Pangkat.
Fungsi : Digunakan sebagai syarat pembuatan Surat Keputusan.
Sumber : SDM
Attribut : No.Persetujuan, NIP, No.RAPI, No.Pendidikan, Nama, Nilai RAPI, Lama kerja, Pendidikan, Keterangan, Pangkat Lama, Golongan Lama, Pangkat Baru, Golongan Baru.
5. Surat Keputusan
Deskripsi : Surat Keputusan pengesahan dari direksi PT. Kereta Api bagi pegawai yang naik pangkat.
Fungsi : Untuk mengetahui jabatan dan kedudukan pegawai yang sah, kelengkapan dokumen kenaikan pangkat. Sumber : Untuk Golongan II kebawah adalah kepala seksi
SDM DAOP sedangkan Golongan III keatas langsung oleh direksi pusat.
(48)
Attribut : No.Keputusan, No.Persetujuan, NIP, nama, pendidikan, pangkat lama, golongan lama, pangkat baru, golongan baru.
3.1.4 Analisis Kebutuhan Data
Dibawah ini merupakan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pegawai di PT. Kereta Api (Persero) untuk kenaikan pangkat, diantaranya :
1. Sekurang-kurangnya 4 tahun menduduki jabatan/pangkat terakhir. 2. Penilaian kinerja 2 tahun terakhir, apakah pegawai tersebut
mempunyai kinerja yang baik atau tidak (mencapai score 60,00). 3. Tidak boleh melampaui atasan.
4. Ijasah masih memungkinkan untuk bisa naik pangkat. Maksudnya memungkinkan artinya bisa dilihat dari contoh dibawah ini:
a. SD disebut juga golongan I/a (Juru Muda) maksimal naik pangkatnya hanya sampai golongan II/a (Pengatur Muda).
b. SLTP disebut juga golongan I/b (Juru Muda) maksimal naik pangkatnya hanya sampai golongan II/c (Pengatur) kecuali SLTP kejuruan maksimalnya sampai dengan II/d (Pengatur Tingkat I). c. SLTA disebut juga golongan II/a (Juru Muda) maksimal naik
pangkatnya hanya sampai golongan III/a (Penata Muda).
d. D3 disebut juga golongan II/b (Pengatur Muda Tingkat I) maksimal naik pangkatnya hanya sampai golongan III/b (Penata Muda Tingkat I) kecuali untuk D3 Kereta Api Puncaknya sampai dengan III/c (Penata).
(49)
e. SI disebut juga golongan III/a (Penata Muda) maksimal naik pangkatnya hanya sampai golongan III/d (Penata Tingkat I).
Kenaikan Pangkat reguler adalah hak Pegawai Negeri Sipil, oleh sebab itu apabila seorang Pegawai Negeri Sipil telah memenuhi syarat yang ditentukan pada dasarnya Pangkat pegawai tersebut harus dinaikkan kecuali apabila ada alasan yang sah untuk menundanya.
3.1.5 Perhitungan RAPI Menggunakan Metode MAUT
Dalam perhitungan RAPI ada beberapa kriteria yang dipenuhi oleh para pegawai untuk kelulusan penilaian kinerja di PT. Kereta Api (Persero), seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Kriteria Kenaikan Pangkat
No Kriteria Keterangan
1 Kualitas Kerja Penilaian terhadap kualitas dari hasil kerja pegawai
2 Kuantitas Kerja Penilaian terhadap kuantitas yang dihasilkan dari kerja pegawai
3 Disiplin Penilaian terhadap kedisiplinan kerja
4 Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas semua yang telah dikerjakan.
5 Kerja Sama Kerja sama antar kelompok
6 Keterampilan Keterampilan dalam setiap pengerjaan. 7 Kejujuran Kejujuran dalam bekerja
(50)
Proses Perhitungannya adalah sebagai berikut : 1. Menetukan Bobot Nilai
Tabel 3.2 Bobot Kriteria
Kriteria Nilai
Kualitas Kerja 15 % Kuantitas Kerja 10 %
Disiplin 17,5 %
Tanggung Jawab 12,5 % Kerja Sama 17,5 %
Keterampilan 5 %
Kejujuran 12,5 %
Kepemimpinan 10 %
Hasil 100 %
Keterangan : Hasil dari Bobot Kriteria harus = 100% 2. Memberikan Bobot Alternatif Kriteria
Tabel 3.3 Bobot Alternatif Kriteria
Kriteria Alternatif
Kualitas Kerja
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30 Kuantitas Kerja
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30 Disiplin
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30 Tanggung Jawab
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30 Kerja Sama
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30 Keterampilan Baik = 90
(51)
Kurang = 30 Kejujuran
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30 Kepemimpinan
Baik = 90 Cukup = 60 Kurang = 30
3. Melakukan perhitungan
Melakukan perhitungan perkalian antara bobot nilai dengan bobot alternatif kriteria sesuai dengan kesepakatan pihak perusahaan terhadap semua pegawai.
Contoh hasil perhitungan : 1. Pegawai A
Tabel 3.4 Hasil Penilaian Pegawai A
Kriteria Bobot Nilai Alternatif Bobot Alternatif Hasil Perhitungan Kualitas Kerja 15 % Baik 90 13.5 Kuantitas Kerja 10 % Cukup 60 6
Disiplin 17,5 % Cukup 60 10.5
Tanggung Jawab 12,5 % Baik 90 11.25 Kerja Sama 17,5 % Kurang 30 5.25
Keterampilan 5 % Cukup 60 3
Kejujuran 12,5 % Baik 90 11.25
Kepemimpinan 10 % Baik 90 9
(52)
2. Pegawai B
Tabel 3.5 Hasil Penilaian Pegawai B
Kriteria Bobot
Nilai Alternatif
Bobot
Alternatif Hasil
Kualitas Kerja 15 % Cukup 60 9
Kuantitas Kerja 10 % Baik 90 9
Disiplin 17,5 % Cukup 60 10.5
Tanggung Jawab 12,5 % Cukup 60 7.5 Kerja Sama 17,5 % Kurang 30 5.25
Keterampilan 5 % Kurang 30 1.5
Kejujuran 12,5 % Cukup 60 7.5
Kepemimpinan 10 % Baik 90 9
Total 100 % 59.25
Dari contoh hasil perhitungan diatas maka Pegawai A lulus dalam penilaian kinerja karena Pegawai A mempunyai total nilai RAPI 69.75, batas nilai kelulusan RAPI adalah <= 60.00.
3.1.6 Analisis KebutuhanNon-Fungsional
Untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan dalam pembuatan sistem, analisa kebutuhannon-fungsional dilakukan dengan melibatkan analisisuser, analisissoftware dan analisishardware.
(53)
3.1.7 Analisis Basis Data
Perancangan basis data merupakan perancangan kumpulan data (file) yang saling berkaitan satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya/struktur data dan relasi-relasi) dalam membentuk bangunan informasi yang penting. Perancangan basis data di bawah ini terdiri dari E-R diagram, relasi antar tabel dan struktur tabel.
3.1.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah hubungan antar tabel yang satu dengan tabel yang lainnya dengan dihubungkan oleh kunci masing-masing tabel tersebut:
(54)
3.1.7.2 Relasi Antar Tabel
Rancangan skema relasi antar tabel pada basis data yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
(55)
3.1.7.3 Struktur Tabel
Penyimpanan data pada aliran data di simpan dalam sebuah tabel seperti yang diuraikan dibawah ini :
Tabel 3.6 Tuser
Field Nama DataType Size Key
UserID A 8 Primary
Nama A 50
Password A 10
Tabel 3.7 Tpegawai
Field Nama DataType Size Key
NIP A 8 Primary
NamaPegawai A 50
TptLahir A 30
TglLahir D
Agama A 10
Alamat A 30
JenisKelamin A 15
Status A 15
Pangkat A 30
Golongan A 10
LamaKerja N
(56)
Tgl_entry D
Tabel 3.8 Tpendidikan
Field Nama DataType Size Key
No_pendidikan A 4 Primary
NIP A 8 Foreign
Pendidikan A 25
Jurusan A 25
ThnLulus A 4
No_Ijasah A 15
UserID A 8 Foreign
Tgl_entry D
Tabel 3.9 Trapi
Field Nama DataType Size Key
No_RAPI A 4 Primary
No_Bobot A 4 Foreign
NIP A 8 Foreign
N_KualKrj N
N_KuanKrj N
N_Disp N
N_Tjwb N
(57)
N_Keterampilan N
N_Kejujuran N
N_Kepemimpinan N
Nilai N
UserID A 8 Foreign
Tgl_entry D
Tabel 3.10 Tbobot
Field Nama DataType Size Key
No_bobot A 4 Primary
NIP A 8 Foreign
Bot_KualKrj N
Bot_KuanKrj N
Bot_Disp N
Bot_Tjwb N
Bot_KrjSama N
Bot_Keterampilan N Bot_Kejujuran N Bot_Kepemimpinan N
Hasil N
UserID A 8 Foreign
(58)
Tabel 3.11 Tpersetujuan
Field Nama DataType Size Key
No_persetujuan A 4 Primary
NIP A 8 Foreign
No_RAPI A 4 Foreign
No_Ijasah A 4 Foreign
Nama A 50
NilaiRAPI N
LamaKerja N
Pendidikan A 15
Keterangan A 15
Pangkat_lama A 30
Golongan_Lama A 10
Pangkat_Baru A 30
Golongan_Baru A 10
User_Id A 8 Foreign
Tgl_entry D
Tabel 3.12 Tkeputusan
Field Nama DataType Size Key
No_Keputusan A 10 Primary
No_Persetujuan A 4 Foreign
(59)
NamaPegawai A 50
Pendidikan A 25
PangkatLama A 30
GolonganLama A 10
PangkatBaru A 20
GolonganBaru A 10
User_Id A 8 Foreign
Tgl_entry D
3.1.8 Analisis Kode
Tujuan dari perancangan kode adalah untuk memberikan penjelasan dari masing-masing file yang mengandung kode, sehingga pengguna akan lebih mudah dalam memahami kode-kode yang ada.
Kode NIP
Pengkodean NIP terdiri dari 8 digit. Arti dan penjelasan dari masing-masing digit beserta contohnya dijelaskan dibawah ini :
Format : 99999999
Contoh pengisian : 12345678
Keterangan : 3 digit awal menandakan kode jabatan/pangkat, kemudian 3 digit berikutnya adalah nomor urut pegawai, dan 2 digit berikutnya adalah tahun masuk pegawai.
(60)
3.1.9 AnalisisUser
Hasil Analisis (User) pada perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Setiap pegawai umumnya memiliki kemampuan komputer cukup baik dalam menggunakan Sistem Operasi Windows dengan Program Aplikasi Microsoft Word danMicrosoft Excel.
2. Kisaran usia pegawai yang ada di perusahaan adalah 20 sampai 40-an tahun.
Karakteristik user yang terdapat di PT. Kerata Api (Persero) sudah memenuhi syarat untuk bisa menggunakan perangkat lunak yang di bangun, meskipun demikian tetap akan diadakannya pelatihan bagaimana menggunakan perangkat lunak yang baru.
3.1.10 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) yaitu peralatan yang ada pada suatu sistem komputer secara fisik. Adapun spesifikasi komputer yang digunakan, adalah sebagai berikut:
1. Processor Intel Pentium 4 2,4 GHz 2. RAM 256
3. Hardisk 80 GB 4. Monitor 17” 5. Printer
Untuk menggunakan program aplikasi ini dibutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:
1. Processor Pentium 3. 2. RAM 128 MB
(61)
3. Hardisk 20 GB 4. Monitor 14” 5. Printer
Jadi, spesifikasi perangkat keras yang ada di bagian SDM, sudah mencukupi dengan spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan komputer untuk menjalankan program ini.
3.1.11 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) yaitu program yang berisi perintah-perintah atau melakukan pengolahan data, dimana program dibuat sederhana mungkin untuk memudahkan seorang operator komputer dalam menjalankan suatu program.
Kebutuhan perangkat lunak untuk mendukung kelancaran sistem ini selain perangkat keras juga diperlukan perangkat lunak. Adapun perangkat lunak yang digunakan pada bagian SDM terdiri dari:
a. Sistem Operasi Microsoft Windows Xp SP2. b. Microsoft Office 2003.
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun program aplikasi data pegawai dan kenaikan pangkat ini terdiri dari:
a. Sistem Operasi Microsoft Windows Xp Professional. b. Borland Delphi 7.0.
(62)
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Diagram Konteks
Perancangan Diagram Konteks yang akan dibuat pada pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat regional di PT. Kereta Api (Persero) dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
(63)
(64)
Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses Pengolahan DataLogin
(65)
Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses Pengolahan Master Data 2.1.1 Simpan data pegawai Admin 2.1.4 Cari data pegawai 2.1.2 Edit data pegawai 2.1.3 Hapus data pegawai Simpan data pegawai
Pegawai Edit data
pegawai
Simpan data pegawai Info Simpan data pegawai
Info simpan pegawai
Info edit data pegawai
Info hapus pegawai
Info hapus data pegawai Data pegawai
hapus
Info cari data pegawai Cari data pegawai Info pegawai edit
Data pegawai edit
Hapus data pegawai
Cari data pegawai Info cari data pegawai
(66)
(67)
(68)
Gambar 3.14 DFD Level 4 Proses Pengolahan Data Bobot Nilai
(69)
Gambar 3.16 DFD Level 5 Proses Pengolahan Data Nota Persetujuan
(70)
Gambar 3.15 DFD Level 5 Proses Pengolahan Laporan 3.2.2 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan sebagai gambaran proses model aliran pada Data Flow Diagram. Untuk menggambarkan proses model aliran pada DFD dijelaskan pada tabel spesifikasi proses di bawah ini. Berikut ini adalah spesifikasi proses dari DFD :
Tabel 3.13 Tabel Spesifikasi Proses No. Spesifikasi Proses Keterangan
No. Proses 1
Nama Proses Login
Deskripsi Untuk mem-verifikasi data login Sumber data Admin
1
Masukan - Id user - Password
(71)
Keluaran Id User invalid
No. Proses 2
Nama Proses Data User
Deskripsi Untuk mengolah data user Sumber data Admin
Masukan - Id user - Nama user - Passsword 2
Keluaran Info Data User No. Proses 3.1
Nama Proses Data Pegawai
Deskripsi Untuk mengelola data pegawai Sumber data Admin
Masukan - NIP
- Nama - Tempat lahir - Tanggal lahir - Agama - Alamat - Jenis kelamin - Status - Pangkat - Golongan - Lama kerja. 3
Keluaran Data Pegawai yangter-update No. Proses 3.2
Nama Proses Data Pendidikan
Deskripsi Untuk mengolah data pendidikan Sumber data Admin
4
Masukan - No Pendidikan - NIP
(72)
- Jurusan - Tahun lulus - No ijasah Keluaran Data pendidikan No. Proses 4.1
Nama Proses Bobot Nilai
Deskripsi Untuk mengolah bobot nilai Sumber data Admin
Masukan - No Bobot
- NIP
- Bobot Kualitas Kerja - Bobot Kuantitas Kerja - Bobot Disiplin
- Bobot Tanggung jawab - Bobot Kerja Sama - Bobot Keterampilan - Bobot Kejujuran - Bobot Kepemimpinan - Hasil
5
Keluaran Info bobot nilai No. Proses 4.2
Nama Proses RAPI
Deskripsi Untuk mengolah RAPI Sumber data Admin
6
Masukan - No RAPI
- No Bobot - NIP
- Kualitas Kerja - Kuantitas Kerja - Disiplin
- Tanggung Jawab - Kerja Sama
(73)
- Keterampilan - Kejujuran - Kepemimpinan - Nilai
Keluaran Info Data RAPI (Rapor Penilaian Pegawai) No. Proses 4.3
Nama Proses Nota Persetujuan
Deskripsi Mengolah data nota persetujuan Sumber data Admin
Masukan - No Persetujuan - NIP
- No RAPI - No Pendidikan - Nama
- Nilai RAPI - Lama kerja - Pendidikan - Keterangan - Pangkat Lama - Golongan Lama - Pangkat Baru - Golongan Baru 7
Keluaran Info Nota Persetujuan No. Proses 4.4
Nama Proses Surat Keputusan
Deskripsi Untuk mengolah Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Sumber data Admin
8
Masukan - No Keputusan - No Persetujuan - NIP
- Nama - Pendidikan
(74)
- Pangkat Lama - Pangkat Baru - Golongan Lama - Golongan Baru Keluaran Info Surat Keputusan
3.2.3 Kamus Data
Berdasarkan arus data pada Data Flow Diagram yang telah dibuat, maka untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi pada sistem bisa dilihat pada tabel kamus data di bawah ini :
Tabel 3.14 Kamus Data
Nama Data_login
Alur data Admin - Proses 1
Struktur Data Id_User+Nama_User+Password+Status Id_User Nama_User Password Status [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] Nama Data_Pegawai
Alur data Admin - Proses 3.1
Struktur Data NIP+Nama+Tpt_Lahir+Tgl_Lahir+Agama+Alamat+Jenis_ Kelamin + Status + Pangkat + Golongan+Lama_Kerja+ Id_User+ Tgl_entry. NIP Nama Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Agama Alamat [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [Date] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9]
(75)
Jenis Kelamin Status Pangkat Golongan Lama_Kerja Id_User Tgl_entry [A-Z|a-z] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] Date Nama Data_Pendidikan
Alur data Admin - Proses 3.2
Struktur Data No_Pendidikan+NIP+Pendidikan+Jurusan+Thn_Lulus+No_ Ijasah+Id_User+ Tgl_entry No_Pendidikan NIP Pendidikan Jurusan Thn_Lulus No_Ijasah Id_User Tgl_entry [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] Date Nama Bobot_Nilai
Alur data Admin - proses 4.1
Struktur Data No_Bobot+NIP+Bobot_Kual+Bobot_kuan+Bobot_disp+Bo bot_tjwb+Bobot_ks+Bobot_ket+Bobot_kej+Bobot_kep+Ha sil+Id_User+ Tgl_entry No_Bobot NIP Bobot_kual Bobot_kuan Bobot_disp Bobot_tjwb [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [0-9] [0-9] [0-9] [0-9]
(76)
Bobot_ks Bobot_ket Bobot_kej Bobot_kep Hasil Id_User Tgl_entry [0-9] [0-9] [0-9] [0-9] [0-9] [A-Z|a-z|0-9] Date Nama RAPI
Sumber / tujuan Admin - proses 4.2
Struktur Data No_RAPI+No_Bobot+NIP+Kualitas+Kuantitas+Disiplin+T anggung_jwb+Krj_Sama+Ketermpilan+Kejujuran+Kepemi mpinan+Nilai+ Id_User+ Tgl_entry
No_RAPI No_Bobot NIP Kualitas_Kerja Kuantitas_Kerja Disiplin Tanggung_jwb Krj_Sama Keterampilan Kejujuran Kepemimpinan Nilai Id_User Tgl_entry [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] |0-9] |0-9] |0-9] |0-9] |0-9] |0-9] |0-9] |0-9] |0-9] [A-Z|a-z|0-9] Date Nama Nota_Persetujuan
Sumber / tujuan Admin – Proses 5.1
Struktur Data No_Persetujuan+NIP+No_RAPI+No_Pendidikan+Nama+N ilai_RAPI+Lama_kerja+Pendidikan+Pangkat_lama+
(77)
Golongan_lama+Pangkat_baru+Golongan_baru+Id_User + Tgl_entry. No_Persetujuan NIP No_RAPI No_Pendidikan Nama Nilai_RAPI Lama_kerja Keterangan Pendidikan Pangkat_Lama Golongan_Lama Pangkat_baru Golongan_baru Id_User Tgl_entry [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] [|0-9] [0-9] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] Date Nama Surat_Keputusan
Sumber / tujuan Admin - proses 5.2
Struktur Data No_Keputusan+No_Persetujuan+NIP+Nama+
Pendidikan+Pangkat_lama+Pangkat_baru+Golongan+ Id_User+ Tgl_entry. No_Keputusan No_Persetujuan NIP Nama Pendidikan Pangkat Lama Golongan Lama Pangkat Baru Golongan Baru [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9] [A-Z|a-z] [A-Z|a-z|0-9]
(78)
Id_User Tgl_entry
[A-Z|a-z] Date
3.2.4 Perancangan Struktur Menu
Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer. Sehingga saat menjalankan program, admin tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan.
Pada perancangan perangkat lunak ini dibuat menu seperti gambar dibawah ini :
(79)
3.2.5 Perancangan Antarmuka
Tahap perancangan antarmuka dilakukan untuk merancang antarmuka agar dapat digunakan oleh user yang menggunakan aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat ini.
Form Login
Gambar 3.19 Perancangan Antarmuka Form Login
Form Menu utama
(80)
Form Pengolahan DataUser
Id User
Nama User
Password
Gambar 3.21 Perancangan Antarmuka Pengolahan Form User
Form Data Pegawai
(81)
Form Pendidikan
Gambar 3.23 Perancangan Antarmuka Pengolahan Form Pendidikan
Form Bobot Nilai
(82)
Form RAPI (Rapor Penilaian Pegawai)
(83)
Form Nota Persetujuan
Gambar 3.26 Perancangan Antarmuka Form Nota Persetujuan
Form Surat Keterangan
(84)
FormLaporan Pegawai
Gambar 3.28 Perancangan Antarmuka Laporan Pegawai
Form Laporan Pendidikan
(85)
Form Laporan RAPI (Rapor Penilaian Pegawai)
Gambar 3.30 Perancangan Antarmuka Laporan RAPI (Rapor Penilaian Pegawai)
Form Laporan Nota Persetujuan
(86)
Form Laporan Surat Keputusan
(87)
78
Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah implementasi dilakukan, maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk pengembangan sistem selanjutnya
4.1 Implementasi
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembangan sistem.
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras minimal yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini adalah sebagai berikut:
a. Processor Intel Pentium III b. RAM 128 MB
c. Hard Disk 10 GB d. CD ROM Drive e. Monitor
(88)
g. Printer
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut:
a. Sistem Operasi Windows XP. b. Database Dekstop/Paradox. c. Borland Delphi 5.
d. Quick Report.
4.1.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan Paradox 7 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel User
Nama Tabel Hasil Generate
Tuser
CREATE TABLE `user` ( ` Id_User` Alpha(8), ` Nama_User` Alpha(30), `Password` Alpha(10), `Status` Alpha(10))
Tabel 4.2 Tabel Pegawai
Nama Tabel Hasil Generate
Tpegawai
CREATE TABLE`pegawai`(`NIP`Alpha(8), `Nama_Pegawai` Alpha(50), `Tpt_Lahir` Alpha(30), `Tgl_Lahir` Date, `Agama` Alpha(10), `Alamat` Alpha(50), `Jenis_Kelamin` Alpha(15), `Status` Alpha(15), `Pangkat` Alpha(30) , `Golongan` Alpha(10), `Lama_Kerja` Number, `User_ID` Alpha(8), `Nama_User` Alpha(30))
(89)
Tabel 4.3 Tabel Pendidikan
Nama Tabel Hasil Generate
Tpendidikan
CREATE TABLE `pendidikan`
(`No_Pendidikan` Alpha(4), `NIP` Alpha(8) , `Pendidikan` Alpha(20), `Jurusan`
Alpha(20), `Thn_Lulus` Alpha(4), `No_Ijasah` Alpha(15), ` User_ID` Alpha(8), `Nama_User` Alpha(30))
Tabel 4.4 Tabel Bobot Nilai
Nama Tabel Hasil Generate
Tbobot
CREATE TABLE `bobot` ( `No_Bobot` Alpha(4), `NIP` Alpha(8) , `Kualitas_Kerja` Number, `Kuantitas_Kerja` Number, `Disiplin` Number, `Tanggung_Jawab` Number, `Kerja_Sama` Number, `Keterampilan` Number, `Kejujuran` Number, `Kepemimpinan` Number, `Hasil` Number, `User_ID` Alpha(8), `Nama_User` Alpha(30))
Tabel 4.5 Tabel RAPI (Rapor Penilaian Pegawai)
Nama Tabel Hasil Generate
Trapi
CREATE TABLE `rapi` ( `No_Rapi` Alpha(4), ` NIP ` Alpha(8), `No_Bobot` Alpha(4), `Kualitas_Kerja` Number, `Kuantitas_Kerja` Number, `Disiplin` Number, `Tanggung_Jawab` Number, `Kerja_Sama` Number, `Keterampilan` Number, `Kejujuran` Number,
`Kepemimpinan` Number, `Nilai` Number, `K_Kualitas ` Number, `K_Kuantitas ` Number, `K_Disiplin` Number, `K_Tjwb` Number, `K_Ker` Number, `K_Ket` Number, `K_Kej` Number, `K_Kep` Number, `User_ID` Alpha(8), `Nama_User` Alpha(30))
(90)
Tabel 4.6 Tabel Persetujuan
Nama Tabel Hasil Generate
Tpersetujuan
CREATE TABLE `persetujuan` (`No_Persetujuan` Alpha(4), `NIP`
Alpha(8), `No_Rapi` Alpha(4), `No_Ijasah` Alpha(4), `Nama` Alpha(50) , `Nilai_Rapi` Number , `Lama_Kerja` Number ,
`Pendidikan` Alpha(20), `Keterangan` Alpha(15), `Pangkat_Lama` Alpha(30), `Golongan_Lama` Alpha(10),
`Pangkat_Baru` Alpha(30) ,
`Golongan_Baru` Alpha(10), `User_ID` Alpha(8),`Nama_User` Alpha(30))
Tabel 4.7 Tabel Keputusan
Nama Tabel Hasil Generate
Tkeputusan
CREATE TABLE `keputusan`
(`No_Keputusan` Alpha(4), `NIP` Alpha(8), `No_Persetujuan` Alpha(4), `Nama`
Alpha(50), `Pendidikan` Alpha(20), `Pangkat_Lama` Alpha(30),
`Golongan_Lama` Alpha(10), `Pangkat_Baru` Alpha(30) ,
`Golongan_Baru` Alpha(10), `User_ID` Alpha(8),`Nama_User` Alpha(30))
(91)
4.1.4 Implementasi Antarmuka
Berikut ini tampilan layar aplikasi beserta dengan penjelasan singkat dari setiap tampilan.
Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama
Implementasi ini dimaksudkan untuk menampilkan menu utama berupa pilihan-pilihan menu yang dapat dilakukan olehuser sesuai dengan otorisasinya. Menu utama pada aplikasi ini terdiri dari 4 (empat) pilihan menu.
5 Menu file yang terdiri terdiri dari 3 (tiga) submenu, yaitu submenu login yang digunakan untuk masuk kedalam sistem aplikasi, submenu data user yang digunakan untuk menyimpan, mengganti, mengubah daftar user, submenu keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi.
6 Menu master data yang terdiri dari 2 (dua) submenu, yaitu submenu data pegawai yang digunakan untuk mengolah data pegawai, submenu data pendidikan yang digunakan untuk mengolah data pendidikan.
(1)
106
Cari Surat Keputusan data yg benar
Data ada
Cari Surat Keputusan dgn memasukkan data sembarang
Data tidak ditemukan
4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses masih memungkinkan untuk terjadinya kesalahan pada sintaks karena penyaringan dalam beberapa proses dalam bentuk tampilan message box belum maksimal ditampilkan. Namun secara fungsional sistem dapat menghasilkan output yang diharapkan.
4.2.5 Pengujian Beta
Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dengan kata lain diuji secara langsung ke lapangan yaitu di PT. Kereta Api (Persero) dengan membuat kuesioner mengenai kepuasan user dan membagikannya kepada user. Dari hasil kuesioner akan dilakukan perhitungan statistik sebagai berikut :
Pengolahan data dari hasil kuesioner 1. Pengolahan untuk pertanyaan pertama
Kategori Jawaban 1 2 3 4 5
Responden 0 2 3 0 0 5
(2)
2. Pengolahan untuk pertanyaan kedua
Kategori Jawaban 1 2 3 4 5
Responden 0 3 2 0 0 5
Hasil 60% 40%
3. Pengolahan untuk pertanyaan ketiga
Kategori Jawaban 1 2 3 4 5
Responden 0 5 0 0 0 5
Hasil 100%
4. Pengolahan untuk pertanyaan keempat
Kategori Jawaban 1 2 3 4 5
Responden 0 3 1 1 0 5
Hasil 60% 20% 20%
5. Pengolahan untuk pertanyaan kelima
Kategori Jawaban 1 2 3 4 5
Responden 1 20 1 0 1 5
Hasil 20 40% 20% 20%
Keterangan : 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Cukup Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
Kesimpulan dari hasil kuesioner dilihat dari pilihan dengan nilai presentase 100% dapat disimpulkan bahwa program aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan
(3)
108
tugasnya, dapat memudahkan dalam penyimpanan data, pencarian data dan pembuatan laporan serta telah memenuhi apa yang diharapkan.
Dari hasil pengolahan data diatas maka untuk pengujian beta dapat disimpulkan bahwa program aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat sudah layak digunakan oleh bagian SDM. Dari segi fungsi program aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat baru ini dapat memenuhi spesifikasi dalam pelaksanaan tugas secara cepat dan akurat. Program aplikasi pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat baru ini cukupuser friendlykarena fungsi pada sistem ini mudah untuk digunakan.
(4)
109
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian di PT. Kereta Api (Persero), maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Program aplikasi pegawai dan kenaikan pangkat memudahkan dalam proses pengolahan data pegawai dan data kenaikan pangkat melalui sistem komputerisasi.
2. Program aplikasi pegawai dan kenaikan pangkat memudahkan dalam pencarian data pegawai dan data kenaikan pangkat.
3. Memudahkan dalam pembuatan laporan pegawai, pendidikan, rapi (rapor penilaian pegawai), nota persetujuan dan surat keputusan.
4. Memudahkan dalam perhitungan kenaikan pangkat.
5. Mengurangi kesalahan dalam pengolahan data pegawai dan kenaikan pangkat yang diakibatkan oleh kelalaian manusia.
(5)
110
5.2 Saran
Adapun saran-saran bagi pihak pengelola sistem informasi dalam upaya menjaga agar sistem ini tetap berlangsung adalah sebagai berikut:
1. Pihak PT. Kereta Api (persero), terutama admin diharapkan terus terus memantau tingkah laku penggunauser, agar keamanan sistem tetap terjaga. 2. Pihak PT. Kereta Api (persero), khususnyaadmin, diharapkan mampu terus
melakukan pemeliharaan sistem secara teratur.
3. Tetap terjaganya koordinasi antar bagian dalam hubungannya dengan kebenaran data.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Enid Squire, Mendesain Sistem, PT. Pustaka Binaman Presindo, Jakarta, 1992.
[2] Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, PT. Pustaka Bina Presindo, Jakarta, 1984.
[3] Jogianto Hartono, MBA, Pd. D, Analisis dan Desain Sistem Informasi : “Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis”, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1999.
[4] Jogianto Hartono, MBA, Pd. D, Pengenalan Komputer, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1999.
[5] Leman, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1998.
[6] Malik Jaja Jamaludin, Kumpulan Latihan Pemrograman Delphi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006