Pendekatan dan Metode METODE PENELITIAN
Githa Nofia Rusma, 2014 Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music
Studio Bangbarung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Nasution 2007, hlm. 27 mengungkapkan bahwa studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam
tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Studi kasus dapat dilakukan terhadap individu misalnya suatu keluarga, segolongan
manusia guru, karyawan, lingkungan hidup manusia desa, sektor kota. Bahan studi kasus dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti laporan pengamatan,
catatan pribadi, kitab harian atau biografi orang yang diselidiki, laporan atau keterangan dari orang yang banyak tahu tentang hal itu.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: 1 sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan
dokumen; 2 sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud
untuk memahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya. Alasan dipilihnya studi kasus sebagai rancangan penelitian karena: 1 studi
kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antara variabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas,
2 studi kasus memberikan kesempatan untuk melakukan wawancara mengenai konsep-konsep dasar perilaku manusia, melalui penyelidikan intensif peneliti
dapat menemukan karakteristik dan hudungan-hubungan yang mungkin tidak diduga sebelumnya, 3 studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan yang
sangat berguna sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar dan mendalam dalam rangka
pengembangan lmu-ilmu sosial. Berdasarkan karakter dan fungsi kasus, penelitian ini menggunakan
penelitian studi kasus mendalam intrinsic case study tentang penyelenggaraan Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam dalam pembelajaran vokal anak.
Penggunaan metode ini karena penelitian dilakukan untuk memahami situasi khusus tertentu, tanpa dikaitkan dengan teori. Menurut Stake 2005, hlm. 448
intrinsic case study adalah penelitian studi kasus yang dilakukan dengan maksud
Githa Nofia Rusma, 2014 Kelas, Konser, dan Kekeluargaan dalam Pembelajaran Vokal Anak di Purwacaraka Music
Studio Bangbarung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk yang pertama kali dan terakhir kali meneliti tentang suatu kasus yang khusus.
Penelitian ini ditinjau dari strategi pengungkapan dan tujuan pelaporannya model pengkajian kasusnya menggunakan studi kasus deskriptif karena
digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang menyangkut pertanyaan what, how dan why penyelenggaraan Kelas, Konser, Kekeluargaan dalam
diterapkan dalam pembelajaran vokal anak di PCMS Bangbarung. Menurut Yin 2003, hlm. 5 studi kasus tipe deskriptif dapat melacak urutan peristiwa
hubungan antar pribadi, menggambarkan sub budaya dan menemukan fenomena kunci dalam suatu peristiwa.
Hasil penelitian dengan tipe deskriptif memiliki ciri-ciri, menurut Surakhmad 1998 , hlm. 140 antara lain:
1. Memusatkan pada pemecahan masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, selanjutnya dianalisa.
Definisi penelitian deskriptif yang dikemukakan Alwasilah 2007, hlm. 114
adalah gambaran verbal ihwal manusia, objek, penampilan, pemandangan, atau kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu sedemikian rupa
sehingga pembaca dibuat mampu seolah merasakannya, melihat, mendengar, atau mengalami sebagaimana dipersepsi oleh panca indera. Alasan memilih metode
ini karena peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.