Perhitungan Nilai Ekonomi Karbon

RS ratio yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari hasil penelitian Istomo 2002 yaitu 0.25. Nilai tersebut sesuai dengan kisaran RS ratio untuk hutan tropis menurut Brown 1994 dan IPCC 2006. Brown 1994 menyatakan RS ratio untuk hutan lembab dataran rendah sebesar 0.04 – 0.33, dan hutan musim sebesar 0.23 -. 0.85, sedangkan serta IPCC 2006 menyatakan RS ratio untuk hutan musim daerah tropis sebesar 0.23 – 0.33 jika vegetasi dengan biomasa bagian atas permukaan 125 tonha. b. Persamaan allometrik untuk menduga biomasa tegakan Acacia crassicarpa bagian atas dan bawah permukaan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Rahmat, Sumadi dan Hidayat 2007b, hasil penelitiannya di areal HTI PT SBA Wood Industries, Sumatera Selatan, sebagai berikut. W = 0,0267D 2,8912 Keterangan: W = bobot kering kg D = diameter pohon cm ρ  = berat jenis kayu gcm 3 c. Menjumlahkan biomasa semua pohon yang ada pada suatu lahan sehingga diperoleh total biomasa pohon per satuan lahan kgluasan lahan.

3.3.1.2. Penghitungan Serapan Karbon Per Satuan Lahan

Karena konsentrasi C dalam bahan organik adalah 50, maka estimasi jumlah C tersimpan per komponen dapat dihitung dengan mengalikan total berat masanya dengan konsentrasi C IPCC, 1994 sebagai berikut: C = Biomasa kg x 0.5

3.3.2. Perhitungan Nilai Ekonomi Karbon

Nilai ekonomi karbon dihitung dengan pendekatan nilai ekonomi dari proyek REDD pada periode proyek life time 5 tahun. Pembayaran proyek REDD dilakukan dengan mekanisme ex-ante full credit pembayaran penuh pada awal proyek. Harga karbon menggunakan harga hipotetis menurut Pirard 2005 yaitu US6, US9 dan US12ton CO 2 -e . Adapun nilai ekonomi HTI didekati dengan analisis ekonomi dengan batasan aktivitas persiapan lahan sampai penjualan kayu ke industri. Suku bunga menggunakan suku bunga riil, yaitu tingkat suku bunga pasar yang telah dikoreksi oleh adanya inflasi. Formula suku bunga riil mengacu kepada rumus Gittinger 1986 sebagai berikut. i = r – f 1 + f Dimana i = tingkat suku bunga nyatariil r = tingkat suku bunga pasar f = tingkat inflasi Prosedur penilaian ekonomi mengikuti tahapan sebagai berikut. 1. Melakukan analisis ekonomi pembangunan dan pengelolaan HTI pulp. Hasil analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya biaya oportunitas, biaya transaksi dan biaya total proyek REDD. 2. Apabila kandungan C HTI kandungan C hutan alam, kemudian dilakukan : a. Analisis ekonomi partisipasi HTI pulp pada proyek REDD. b. Komparasi nilai ekonomi HTI pulp murni dengan HTI pulp yang berpartisipasi pada proyek REDD. 3. Apabila kandungan C HTI kandungan C hutan alam, kemudian dilakukan : a. Analisis ekonomi proyek REDD dari hutan alam gambut. b. Komparasi nilai ekonomi HTI pulp dengan nilai ekonomi dari proyek REDD hutan alam Indikator investasi yang digunakan untuk mengukur status kelayakan aktivitas ekonomi dari pola penggunaan lahan hutan gambut adalah : NPV Net Present Value, BCR Benfit Cost Ratio dan IRR Internal Rate of Return. Ketiga indikator tersebut dihitung dengan formula sebagai berikut Soekartawi 1994;Riyanto 1999 : NPV = ∑ B - ∑ B 1 + i t 1 + i t BCR = ∑ B ∑ B 1 + i t 1 + i t IRR = p + [ NPV 1 ] q – p NPV 1 – NPV 2 Keterangan : B : penerimaan benefit Rp C : biayacost Rp i : tingkat suku bunga t : tahun analisis NPV 1 : penerimaan bersih pada tingkat suku bunga analisis NPV 2 : penerimaan bersih pada tingkat suku bunga pembanding p : suku bunga analisis q : suku bunga pembanding Kriteria kelayakan ekonomi mengikuti kaidah sebagai berikut : - Aktivitas ekonomi tertentu layak apabila NPV positif, BCR 1 dan IRR suku bunga. - Aktivitas ekonomi tertentu tidak layak apabila NPV negatif, BCR 1 dan IRR suku bunga. Struktur biaya proyek REDD terdiri dari biaya oportunitas dan biaya transaksi. Biaya oportunitas dihitung berdasarkan NPV penggunaan lahan tertentu per satuan luas dibagi dengan net emisi per satuan luas pada perubahan penggunaan lahan tersebut Agus et al. 2007. Sedangkan biaya transaksi didekati dengan metode percent share terhadap total biaya proyek REDD, yaitu sebesar 39.2 Ginoga Lugina 2007. Kedua jenis biaya tersebut dinyatakan dalam satuan Rpton CO 2 atau USton CO 2 . Adapun penerimaan proyek REDD adalah penerimaan dari kompensasi REDD berdasarkan berapa besar simpanan karbon yang mampu ditingkatkan atau seberapa besar emisi yang mampu ditahan. Harga kompensasi dinyatakan dalam satuan Rpton CO 2 atau USton CO 2 . Secara matematis formula menghitung biaya dan penerimaan REDD dinyatakan sebagai berikut. • Biaya oportunitas RptCO 2 = NPVha Emisi CO 2 ha • Biaya transaksi RptCO 2 = 39.2 x Total Biaya • Total Biaya RptCO 2 = Biaya oportunitas + biaya transaksi • Penerimaan RptCO 2 = Harga satuan kompensasi x emisi CO 2

3.3.3. Evaluasi HTI Lahan Gambut