Tahap Perencanaan Planning Tahap Pelaksanaan Tindakan Acting

Ali Murtadho Fudholy, 2013 Penggunaan Model Pembelajaran Langsung Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Dan Penjumlahan Pada Siswa Tunagrahita Ringan PenelitianTindakan Kelas di Kelas III SLB C Budi Nurani Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu maksimal yang diambil oleh peneliti yaitu tiga siklus hal ini dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart Wiriatmodjo, R. 2005 : 66 Sejalan dengan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas seperti yang dijelaskan sebelumnya, secara operasional keempat fase tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Planning

Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan teman sejawat bersama-sama menyusun rencana perbaikan berdasarkan permasalahan yang ditemukan dilapangan yaitu: a. Anak kesulitan dalam mengingat angka b. Belum mengerti berapa hasil penjumlahan dua bilangan c. Belum tahu simbol penjumlahan d. Kesulitan dalam menulis angka lambang bilangan Sebelum penelitian tindakan ini dilaksanakan, terlebih dahulu disusun perencanaan yang sistematis sehingga nantinya memudahkan peneliti di Ali Murtadho Fudholy, 2013 Penggunaan Model Pembelajaran Langsung Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Dan Penjumlahan Pada Siswa Tunagrahita Ringan PenelitianTindakan Kelas di Kelas III SLB C Budi Nurani Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam pelaksanaan tindakan. Adapun perencanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana pembelajaran RPP yang akan dilaksanakan dalam setiap siklus b. Mengadakan tes awal untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi pembelajaran mengenal lambang bilangan penjumlahan 1-20 c. Menyiapkan alat peraga yang dianggap relevan dalam menciptakan kondisi belajar serta mendukung terhadap ketercapaian hasil belajar siswa d. Menyiapkan instrument observasi, tentang materi lambang bilangan dan penjumlahan 1-20 e. Membuat alat tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan dan penjumlahan 1-20

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Acting

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yaitu melakukan proses pembelajaran berdasarkan materi yang telah disusun dalam model pembelajaran yang telah dilengkapi untuk diuji. Peneliti bisa mengamati dan mengetahui kelemahan yang terjadi, dalam melakukan perubahan- perubahan atau perbaikan-perbaikan tersebut dan apa yang terjadi dapat dikembangkan bersama guru, sehingga model pembelajaran langsung ini menjadi epektif. Dalam tahapan ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sedangkan teman sejawat sebagai pengamat observer, sehingga dalam penelitian ini teman sejawat sebagai pengamat dapat lansung secara obyektif mengamati proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang memberi tindakan. Pelaksanaan tindakan kelas menggunakan alat pengumpul data sebagai alat bantu dalam pengamatan. Disepakati pula bahwa selama kegiatan penelitian siswa diupayakan belajar seperti biasa dan kehadiran tim observer tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Ali Murtadho Fudholy, 2013 Penggunaan Model Pembelajaran Langsung Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Dan Penjumlahan Pada Siswa Tunagrahita Ringan PenelitianTindakan Kelas di Kelas III SLB C Budi Nurani Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan dan penjumlahan pada siswa tunagrahita kelas III SDLB C Budi Nurani Kota Sukabumi dengan menggunakan model pembelajaran langsung Expilit Instruction. Penelitian mengupayakan suatu tindakan yang dilaksanakan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal lambang bilangan dan penjumlahan dengan menggunakan model pembelajaran langsung Expilit Instruction yang dilaksanakan dalam tiga siklus.

3. Tahap Pengamatan Observing

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT PADA SISWA TUNARUNGU KELAS V DI SLB B TUNAS HARAPAN KARAWANG.

0 0 39

PENGARUH LATIHAN MENGGAMBAR TEKNIK MOZAIK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C BUDI NURANI KOTA SUKABUMI.

0 0 37

PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DI KELAS III SDLB A BAKTI PERTIWI SUKABUMI.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN 1-10 MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS II C DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG.

1 6 27

PENGGUNAAN MEDIA SUMPIT SAMBUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR SEDERHANA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB C DI SLB B/C TUT WURI HANDAYANI.

0 0 39

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNARUNGU PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SLB BC X Kabupaten Bandung.

1 2 44

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN 1-5 PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Single Subject Research (SSR) Terhadap Siswa Kelas dua di SLB Bandung Raya.

0 1 35

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 2 SDLB AT-TAQWA DI CISURUPAN KABUPATEN GARUT.

0 0 36

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BALOK-BALOK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS 1 SLB-D1 YPAC SURAKARTA.

0 0 16

EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN PLAYDOUGH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN PADA ANAK AUTIS KELAS 1 SD DI SLB N 1 BANTUL.

1 1 134