DESAIN PENELITIAN PROSEDUR PENELITIAN

151

C. DESAIN PENELITIAN

Agar lebih memudahkan dalam memahami alur penelitian, maka berikut ini dirancang dalam bentuk gambar. Gambar 3.1. Desain Penelitian X1 X2 X3 X4 Y Z 1 yx ρ 2 yx ρ 3 yx ρ 4 yx ρ 1 zx ρ 2 zx ρ 3 zx ρ 4 zx ρ zy ρ 1 ε 2 ε 1 4 x x r 1 3x x r 2 4 x x r 1 2 x x r 2 3 x x r 3 4 x x r 152

1. Efektivitas Manajemen Sistem Informasi Akademik X

1 Efektivitas manajemen sistem informasi akademik sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kinerja perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan pada para stakeholdernya mahasiswa, dosen, orang tua, atau pihak lainnya. Untuk mengukur efektif atau tidak nya sistem manajemen sistem informasi akademik ini ada beberapa ukuran yang dijadikan parameter penilaian, yaitu a. Perencanaan dan Organisasi SIA b. Implementasi SIA c. Monitoring dan Evaluasi d. Kualitas informasi yang dihasilkan e. Kualitas sistem Sistem informasi akademik yang efektif memberikan dasar baik bagi mahasiswa ataupun dosen, bahkan lembaga dalam mengukur kinerja mereka. bagi mahasiswa, sistem informasi akademik yang efektif akan memberikan umpan balik secara segera tentang hasil belajar atau proses pembelajaran yang mereka telah alami. Bagi dosen, ini juga memberikan umpan balik atas kinerja mereka dalam memandu perkuliahan dan membimbing mahasiswa. Secara umum, bagi fakultas atau perguruan tinggi bisa mengetahui capaian mahasiswa dan kinerja dosen.

2. Budaya TIK X

2 Budaya TIK merupakan dasar dari terselenggaranya sistem informasi akademik secara efektif dalam praktik. Berkembangkanya budaya TIK akan mendorong terdayagunakannya 153 sistem informasi akademik karena konteks sistem yang mendukung. Budaya menggambarkan nilai, kebiasaan, dan suasana kerja di organisasi publik yang terikat dan familier dalam menggunakan TIK. Kondisi di atas tentu akan sangat mendukung pelaksanaan sistem informasi akademik yang berbasis TIK. Dimana semua orang telah siap dalam hal keterampilannya, sikapnya, persepsinya, dan iklim kerjanya.

3. Ketersediaan Fasilitas X

3 Fasilitas sebagai salah satu instrumen penting dalam efektivitas penyelenggaraan sistem informasi akademik yang berbasis TIK. Ketersediaan ini memiliki beberapa variabel pokok, yaitu kesesuain jumlah, spesifikasi, dan kualitas fasilitas yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan sistem informasi akademik.

4. Kualitas SDM X

4 Aspek manusia sebagai pihak yang memegang peranan penting dalam kinerja meliputi jumlah orang yang menangani sistem, pendidikan dan pengalaman yang mereka miliki terkait dengan bidang yang mereka selenggarakan.

5. Kinerja Perguruan Tinggi Y

154 Yang menjadi ukuran kinerja perguruan tinggi adalah Mutu dan produktivitas hasil- hasil akademis; Produktivitas dalam pengajaran dan pembelajaran; dan Produktivitas dalam penelitian dan ilmu pengetahuan. Ketiga dimensi inilah yang menjadi parameter kinerja perguruan tinggi yang dipengaruhi oleh variabel-variabel X di atas.

6. Prestasi Belajar Akademik Mahasiswa Z

Segala upaya yang dilakukan lembaga akan berujung pada tujuan pendidikan, yang dalam hal ini diukur dari derajat prestasi belajar mahasiswa. Dalam konteks ini, prestasi belajar mahasiswa variabel Z menggunakan parameter indeks prestasi akademik IPK sebagai parameter prestasi akademik. Disamping itu juga perstasi akademik diukur melalui masa studi dan lama penyelesaian tugas akhir. Secara skematis, hubungan antar variabel ini digambarkan sebagai berikut: Efektivitas SIA Ketersediaan Fasilitas IT Budaya TIK Kualitas SDM SIA Kinerja LembagaPT Prestasi Akademik Mahasiswa 155 Selain melihat pengaruh langsung dan tidak langsung juga dilihat perbedaan antara perguruan tinggi negeri PTN dengan perguruan tinggi swasta PTS pada faktor-faktor kinerja perguruan tinggi yang berasal dari pengelolaan manajemen sistem informasi akademik SIA yang meliputi : Efektivitas manajemen SIA X 1 , Budaya TIK X 2 , Ketersediaan Fasilitas TIK X 3 dan Kualitas SDM SIA X 4 , serta Kinerja PT dan Prestasi akademik mahasiswa. Beberapa hal yang mendasari pengelompokan tersebut antara lain : 1. Peringkat webomentrics negeri-swasta berbeda jauh khususnya pada PT di Kota Bandung 2. Status negeri dan swasta mengindikasi faktor: a. Persepsi masyarakat tentang perbedaan kualitas kualitas dosen, inputmahasiswa, sarana prasarana, b. Persepsi masyarakat tentang perbedaaan bonafiditas c. Perbedaan sistem pengelolaan kelembagaan 3. Pengelompokkan data yang lebih feasible dalam pengolahan data hanya dengan pengelompokkan negeri-swasta 2 kategori mengingat jumlah sampel yang hanya 18 perguruan tinggi saja.

D. OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN