geometri sementara kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran melalui bermain tanpa menggunakan dadu geometri, pada akhirnya dua kelompok tersebut
diberikan post-test untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa.
Desain ini dapat digambarkan pada tabel dibawah ini: Tabel 3. 1
Desain Eksperimen dengan The Matching-Only Pretest-Posstest Control Group Design
Kelompok Pretest
Treatmen Posstest
Treatment Group
1
X
1 2
Control Group
3
X
2 4
Kelompok eksperimen dan kontrol terpilih diberi prestest O dan posttest O. Kelompok eksperimen diberi perlakuan permainan dadu geometri X
1
, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional X
2
.
B. Alur Penelitian
Dengan membandingkan hasil observasi antara test awal dengan test akhir akan diketahui seberapa besar perubahannya indikator keefektifan perlakuan
Arikunto, 1988: 86. Adapun langkah-langkah dalam desain penelitian tersebut ditunjukkan dalam alur penelitian sebagai berikut:
Gambar 3.1 Diagram Desain PenelitianAlur Penelitian
Bermain dengan dadu geometri terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini
Perumusan Masalah
Melatih guru TK Islam Fitriah: 1.
Menyiapkan anak didik kelompok B 2.
Konsep bermain dengan dadu geometri
3. Penyusunan perangkat pembelajaran
dan instrument RKM dan RKH
Uji Coba, Validasi
Kelompok eksperimen Pre-test
Penerapan bermain dengan
dadu geometri
Pos-test Pembelajaran
melalui bermain tanpa media dadu
geometri Kelompok kontrol
Pengolahan dan analisis data
Observasi kegiatan bermain dengan
dadu geometri Pembahasan
Kesimpulan Studi Pendahuluan
Penyusunan Instrumen 1.
Pedoman Observasi Keterampilan Sosial
2. Pedoman Observasi Kemampuan
Berhitung Permulaan
Pelaksanaan langkah-langkah penelitian melalui tahapan sebagai berikut: 1.
Tahap Persiapan Pada tahap ini di awali dengan studi literatur terhadap program
pembelajaran anak usia dini yang terfokus pada keterampilan sosial dan kemampuan berhitung permulaan dengan menerapkan pembelajaran
melalui bermain dengan dadu geometri, sekaligus mengidentifikasi permasalahan dilapangan agar dapat menerapkan penelitian yang tepat
sasaran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kemudian menentukan penelitian dengan judul pengaruh penerapan bermain dengan dadu
geometri terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini di Kelompok B TK Islam Fitriah Majalengka.
Bersama guru menyepakati pengaruh pembelajaran melalui bermain dengan dadu geometri terhadap keterampilan sosial dan kemampuan
berhitung permulaan anak uisa dini dalam eksperimen pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Peneliti bertugas sebagai
observer dan partner guru, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, memberikan petunjuk dan pelatihan pada
guru tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan dadu geometri, menyiapkan anak didik, menyusun Rencana Kegiatan
Mingguan RKM dan Rencana Kegiatan Harian RKH untuk pembelajaran. Selanjutnya menyusun instrumen berupa pedoman
observasi keterampilan sosial dan pedoman observasi kemampuan
berhitung permulaan anak usia dini, kemudian melakukan uji validitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini kegiatan diawali dengan memberikan pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai tes awal untuk
mengetahui kemampuan awal anak dalam keterampilan sosial dan kemampuan berhitung permulaan sebelum diberi perlakuan. Selanjutnya
memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu bermain dengan dadu geometri untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan
berhitung permulaan anak usia dini, sementara kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan pembelajaran melalui bermain dengan dadu geometri
atau pembelajaran konvensional. Peneliti mengamati kegiatan yang dilaksanakan oleh guu pada kelas eksperimen, serta mengamati responden
dalam melaksanakan permainan deskriptif dalam bentuk permainan dadu dengan media dadu geometri, peneliti mengamati responden dalam
berinteraksi, membantu dan menghargai orang lain, pengikuti peraturan permainan, mengelompokkan 2 kumpulan benda yang sama dan tidak
sama jumlahnya, membilang banyak benda dari 1-20, kemampuan berbagi dan bekerja sama dalam unjuk kerja dengan menggunakan dadu geometri,
mampu memasangkanmenghubungkan lambang bilangan dengan benda- benda, mampu menyebutkanmembilang urutan bilangan 1-20
Setelah seluruh kegiatan selesai, memberikan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan keterampilan sosial dan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini antara yang menggunakan bermain dengan dadu
geometri dengan bermain tanpa dadu geometri. 3.
Tahap Analisis Data Setelah pembelajaran melalui bermain dengan dadu geometri
selesai, data yang telah terkumpul dianalisis dan diolah secara statistik dengan membandingkan skor keterampilan sosial dan kemampuan
berhitung permulaan anak usia dini kelompok B TK Islam Fitriah Majalengka pada pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti menarik kesimpulan
bahwa penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah pengaruh dari suatu perlakuan yang diberikan secara berulang-ulang dalam
waktu tertentu kepada anak didik itu disebabkan dari penerapan bermain dengan dadu geometri yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai
upaya dalam meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini di kelompok B TK Islam Fitriah Kabupaten
Majalengka.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Fitriah di bawah naungan yayasan Persatuan Umat Islam yang beralamat di Jln. Raya
Pasukan Sindang Kasih Desa Maja Selatan Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Pemilihan Taman Kanak-kanak berdasarkan pada pertimbangan
sekolah tersebut lokasinya dekat dengan penulis sehingga memudahkan untuk meneliti, maka diharapkan hasil penelitian dapat dipergunakan untuk kemajuan
pembelajaran siswa. Langkah selanjutnya adalah menetapkan subjek eksperimen yaitu kelompok B2 dan B3 TK Islam Fitriah yang akan dijadikan subjek
penelitian, dalam pelaksanaanya peneliti akan mengatur skenario pembelajaran sedangkan guru yang akan menjalankannya.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penggunaan populasi ini dilakukan dengan melalui total sampling berjumlah 40 orang. Suharsimi Arikunto 2000: 5, penentuan sampel berjumlah
kurang dari 100 orang dapat digunakan total sampling artinya seluruh siswa menjadi sampel. Adapun kriteria pemilihan populasi didasarkan pada:
1. Usia anak yaitu umur 5 tahun 2. Pembagian populasi pada kelompok kelas kontrol dan kelompok kelas
eksperimen adalah dengan perbandingan 20 : 20.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Nazir 2003: 328 mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.
Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian
yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka untuk mendapatkan data yang mendukung