Relasi Relationships Entity Relationship Model ERM

d. Sesuatu yang nyata tangible things e. Konsep concepts Contoh entitas antara lain: pegawai, aturan penggajian, buku, nyayian, teori matematika, uang setoran, pajak dan sebagainya. Entitas diklasifikasikan sebagai mandiri independent atau bergantung dependent. Beberapa metodologi menggunakan istilah strong entity dan weak entity. Sebuah independent entity adalah satu yang tidak menggantungkan diri pada entitas lainnya untuk mengidentifikasikannya. Sebuah dependent entity adalah entitas yang tergantung pada entitas lainnya untuk mengidentifikasikannya. Dengan kata lain keberadaan dependent entity tidak ada artinya tanpa adanya independent entity. Sebuah entity accurrence disebut juga dengan instance adalah kejadian individual dari sebuah entitas. Kejadian tersebut dianalogikan sebagai sebuah baris di dalam tabel relasional. Setiap entitas kecuali entitas lemah harus memiliki kunci atribut entity’s primary key. Entitas lemah weak entity adalah entitas yang keberadaannya tergantung dari entitas lain. Sebagai contoh di enterprise di bank ada entitas yang wajib ada, yakni uang. Karena ada sebentuk laporan dari pihak kantor ke pihak penanggung jawab di luar pegawai. Sebuah weak entity set digambarkan dengan garis kotak tebal Bold Rectangle atau garis ganda kotak yang berhubungan dengan garis penghubung menuju ke relasi dengan lambang belah ketupat. Gambar 2.8 Contoh Weak Entity

2.6.2 Relasi Relationships

Kantor Universitas Sumatera Utara Relasi adalah keterhubungan atau keterkaitan antara satu entitas dengan satu atau lebih entitas lain. Contoh di sebuah kantor terdapat entitas pegawai tetap dan pegawai honor yang secara alamiah akan berkaitan, misalnya dalam pegawai tetap terdapat beberapa jenis pegawai misalnya pegawai struktural dan fungsional. Kardinalitas cardinality didefenisikan sebagai banyaknya kejadian occurences dari sebuah entitas atas satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan. Berikut ini adalah contoh bagaimana menentukan derajat kardinalitas dari suatu hubungan antara Kantor dengan pegawai Kadir, 2003. Keadaan awal: Gambar 2.9 Derajat Kardinalitas SPBU Dengan BBM Letakkan angka 1 diantara Kantor dan Pegawai , selanjutnya di baca: “Sebuah Kantor terdapat pegawai. Titik-titik ini diisi angka 1 atau huruf M yang menandakan lebih dari 1. Tentu saja beberapa jenis Pegawai terdapat pada beberapa Kantor, sehingga gambarnya menjadi: Gambar 2.10 Derajat Kardinalitas One-To-Many Urutan pembacaan bisa dibalik dengan ”Banyak Kantor memiliki beberapa jenis Pegawai ”. Titik-titik ini diisi angka 1 atau huruf M yang menandakan lebih dari 1. Tentu saja beberapa jenis Pegawai dimiliki lebih dari 1 Kantor, sehingga gambarnya menjadi: Kantor Terdapat Pegawai Pegawai Terdapat Kantor 1 M Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Derajat Kardinalitas One-To-Many dan Many-To-One Selanjutnya, pilih yang terbesar antara yang di atas garis penghubung dan yang ada di bawah garis penghubung, hasilnya: Gambar 2.12 Derajat Kardinalitas Many-To-Many Tampaklah bahwa relasi antara Kantor dengan Pegawai dalam proses pengisian absensi adalah many-to-many. Dalam kaidah matematika, M=M. Pertanyaan yang muncul pada relasi di atas adalah jika nilai M=10, apakah pasti 10 Kantor memiliki 10 jenis Pegawai. Karena tidak maka salah satu penulisan kardinalitas many diganti dengan N, dan penulisannya disejajarkan di atas garis penghubung. Gambar akhirnya adalah: Gambar 2.13 Derajat Kardinalitas Akhir Many-To-Many

2.6.3 Atribut attribute