Identifikasi dan Rumusan Masalah Pembatasan Masalah
SRIE MULYATI, 2015 KONSTRUKSI ALAT UKUR PENILAIAN LITERASI SAINS SISWA SMA
PADA KONTEN SEL VOLTA MENGGUNAKAN KONTEKS BATERAI LI-ION RAMAH LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membingungkan siswa. Selain itu konteks baterai Li-ion sangat dekat dengan kehidupan siswa.
Sejak penemuannya di awal abad ke-21 baterai Li-ion menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari di era modern, tidak
terkecuali pada siswa, mereka menggunakan baterai Li-ion sebagai sumber energi untuk menyalakan perangkat elektronik mereka seperti pada laptop, komputer,
telepon genggam dan digital media player Compton, et al., 2012. European Commision
mengkategorikan baterai Li-ion sebagai baterai ramah lingkungan dikarenakan kandungan logam pada baterai Li-ion tidak menggunakan logam
murni melainkan campuran, sehingga dipandang aman untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. Disamping itu, baterai Li-ion merupakan baterai yang
dapat diisi ulang berkali-kali dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mengurangi jumlah limbah baterai di lingkungan Dabek, 2008.
Meskipun baterai Li-ion banyak digunakan oleh hampir seluruh anggota masyarakat, namun proses kimia yang terdapat dalam baterai Li-ion jarang
dibahas dalam kurikulum sains terkait terutama mata pelajaran kimia Compton, et al.
, 2012. Padahal baterai Li-ion merupakan salah satu contoh dari konsep sel Volta yang di dalamnya melibatkan proses kimia seperti reaksi reduksi oksidasi
yang dapat diperkenalkan pada siswa sebagai contoh ideal pengaplikasian sel Volta yang dapat menghubungkan siswa dengan pengaplikasian ilmu kimia di
dunia nyata Compton, et al., 2012. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian mengenai
“Konstruksi alat ukur penilaian literasi sains siswa SMA materi sel Volta menggunakan konteks baterai Li-
ion ramah lingkungan”.