Fitria Rachma, 2015
Pengaruh Ekstrak Temulawak Curcuma Xanthorrhiza Terhadap Aspek Reproduksi Mencit Mus Musculus Swiss Webster Jantan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian yaitu mencit yang diberi beberapa perlakuan, sehingga jenis penelitian
ini termasuk ke dalam penelitian eksperimental Nazir, 2003. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah pengaruh pemberian ekstrak temulawak terhadap
aspek reproduksi mencit Mus musculus Swiss Webster jantan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan ekstrak rimpang
temulawak Curcuma xanthorrhiza kepada mencit secara oral menggunakan gavage. Kelompok perlakuan terdiri dari 3 kelompok yang masing-masing
kelompok diberi perlakuan dengan pemberian ektrak temulawak Curcuma xanthorrhiza dengan dosis 140 mgKg bb, 280 mgKg bb, atau 700 mgKg bb.
Selain itu, terdapat pula kelompok kontrol yang terdiri dari kelompok mencit
yang hanya diberi akuades setiap harinya
Jumlah sampel pengulangan dihitung dengan rumus Federer 1983: T-1 n-1
≥ 15 4-1 n-1
≥ 15 3n - 3
≥ 15 3n
≥ 15+3 n
≥ 183 n
≥ 6 Ket: T = Jumlah perlakuan 4
n = Jumlah replikasi 6 Setelah itu, dilakukan randomisasi untuk pengelompokan. Pengelompokan
dilakukan dengan tujuan menghilangkan bias. Pengelompokan dilakukan dengan memberi kode 1-24 pada mencit yang akan menempati kandang yang telah diberi
Fitria Rachma, 2015
Pengaruh Ekstrak Temulawak Curcuma Xanthorrhiza Terhadap Aspek Reproduksi Mencit Mus Musculus Swiss Webster Jantan
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kode A, B, C dan D sebagai perwakilan setiap dosis. Hasil pengelompokan
terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Hasil Randomisasi Mencit Jantan 1
13C 2
9D 3
14B 4
15A 5
3A 6
16A 7
22D 8
8C 9
12A 10
10D 11
24A 12
5A 13
17C 14
20D 15
1D 16
21C 17
18B 18
7D 19
23C 20
19B 21
11C 22
6B 23
2B 24
4B Keterangan :
A : Dosis 0 mgKgBB Kontrol
B : Dosis 140 mgKgBB
C : Dosis 280 mgKgBB
D : Dosis 700 mgKgBB
1, 2, 3, dst : Nomor mencit Berdasarkan randomisasi mencit, maka didapatkan penempatan mencit
pada setiap kandangnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Penempatan Mencit Berdasarkan Hasil Randomisasi
Kandang Dosis
Kode Mencit
A 0 mgKgBB Kontrol
15 3
16 12
24 5
B 140 mgKgBB
14 18 19
6 2
4 C
280 mgKgBB 13
8 17
21 23
11 D
700 mgKgBB 9
22 10 20
1 7
C. Populasi dan Sampel