BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan antar perusahaan begitu ketat dalam situasi perekonomian global saat ini, sehingga setiap negara saling berlomba untuk membangun
perekonomian yang kuat. Perusahaan dituntut untuk mampu melihat setiap peluang dan hambatan yang terjadi dalam menghadapi kondisi yang
demikian. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya ditengah persaingan yang ketat, tidak terkecuali
untuk perusahaan barang konsumsi. Banyaknya perusahaan barang konsumsi menyebabkan persaingan
yang terjadi semakin ketat. Di Indonesia persuhaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI berjumlah 33 perusahaan yang terdiri dari 4 subsektor, yaitu
makanan dan minuman, farmasi, rokok, dan barang keperluan rumah tangga sehingga tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Dengan demikian prospeknya akan menguntungkan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut,
dimungkinkan tingkat penjualan pada perusahaan dalam industri barang konsumsi tinggi, yang memungkinkan perusahaan meraih laba yang tinggi
juga. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang
maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat terus berkembang serta memberikan pengembalian yang menguntungakan bagi para pemiliknya.
Namun dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, tujuan tersebut tidak mudah untuk dicapai. Manajeman perusahaan
dituntut untuk dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan lebih efektif dan efisien serta dapat menghasilkan keputusan yang menunjang
pencapaian tujuan perusahaan. Efisiensi operasi perusahaan akan dapat diukur dengan cara membandingkan besarnya laba dengan jumlah modal
atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung tingkat rentabilitasnya.
Rentabilitas merupakan kemampuan badan usaha dalam menggunakan dana yang dimilikinya untuk memperoleh laba Munawir 2002 : 33. Dengan
demikian perusahaan tidak hanya berusaha untuk memperoleh laba yang besar, tetapi juga harus bisa meningkatkan rentabilitasnya.
Struktur modal perusahaan akan menentukan pencapaian tujuan perusahaan dalam meningkatkan laba usaha dan nilai perusahaan.Tujuan
optimasi struktur modal adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang berarti memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Dalam hubungan ini
nilai perusahaan diukur dari kemampuan laba yg tersedia bagi pemegang saham yaitu rentabilitas modal sendiri atau return on equity. Rentabilitas
modal sendiri atau Return On Equity ROE merupakan rasio laba bersih yang tersedia bagi pemilik perusahaan dengan jumlah ekuitas, sehingga
variabel ini disamping menunjukkan tingkat hasil pengembalian pemilik,
Universitas Sumatera Utara
juga merupakan ukuran efisiensi penggunaan modal . Semakin besar ROE berarti semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
Riyanto, 2001 : 41. Rentabilitas sangat erat kaitannya dengan penggunaan modal perusahaan. Modal merupakan masalah utama yang sangat
mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam mengelola perusahaan, yang perlu diperhatikan adalah
seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dananya untuk menjalankan kegiatan operasional dan mengembangkan usahanya. Untuk
pemenuhan dana ini, perusahaan dapat memperoleh dari dalam perusahaan modal sendiri atau dari luar perusahaan modal asing.
Penggunaaan hutang oleh perusahaan memiliki beberapa kelemahan. Pertama, semakin tinggi rasio hutang Debt Ratio, semakin tinggi pula
risiko perusahaan, sehingga suku bunganya mungkin akan lebih tinggi. Kedua, apabila sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan laba
operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga, maka pemegang sahamnya harus menutup kekurangan itu, dan perusahaan akan bangkrut jika
mereka tidak sanggup membayar. Hutang yang terlalu banyak dapat menghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya dapat
membuat pemegang saham berfikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya.
Penelitian ini mencakup periode 2009 – 2011 yang mana pada masa ini terdapat isu masalah ekonomi global yang pada akhirnya juga
mempengaruhi kondisi perekonomian nasional, tak terkecuali dunia bisnis
Universitas Sumatera Utara
khususnya perusahaan barang konsumsi yang menjadi objek penelitian ini beserta aspek permodalannya. Masalah ekonomi global yang dimaksud
yakni mengenai krisis ekonomi global yang dipicu dari krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat. Krisis ekonomi global ini disinyalir juga turut
mengganggu stabilitas ekonomi nasional seperti fluktuasi nilai tukar mata uang yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas perdagangan karena
dapat menyerang aspek permodalan dan laba pada dunia usaha. Beberapa penelitian mengenai struktur modal telah dilakukan
sebelumnya oleh Saut dan Mushthafa. Hasil penelitian Saut 2010 menunjukkan bahwa Debt to equity ratio secara parsial tidak memiliki
pengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri, Debt to asset ratio juga secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri. Variabel
independen yang digunakan oleh Saut adalah Debt to equity ratio dan Debt to asset ratio. Variabel dependen yang digunakan adalah Return on equity.
Sedangkan hasil penelitian Mushthafa 2010 menunjukkan bahwa struktur modal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal
sendiri maupun terhadap rentabilitas ekonomi. Variabel independen yang digunakan oleh Mushthafa adalah struktur modal, sedangkan variabel
dependennya adalah rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas ekonomi. Melihat hasil- hasil dari penelitian terdahulu yang berbeda-beda
mengenai pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri, maka penulis ingin mereplikasi penelitian Saut 2010 dengan menambahkan
variabel Return on Asset yang diduga mempunyai pengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
rentabilitas modal sendiri. Penelitian ini dilakukan pada perusahan barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Berdasarkan uraian
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Struktur Modal dan
Return on Asset Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : apakah struktur modal dan Return
on Asset berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan Return on Asset terhadap rentabilitas modal sendiri baik secara
simultan maupun parsial pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI. 1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam penerapan
teori akuntansi dengan yang terjadi di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba. 3. Bagi akademis
Memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian
selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA