xxxv bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang
sakinah, mawaddah,
dan
rahmah
.
34
Sedang menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seoraang pria dengan
seorang wanita sebagai suami isteri deengan tujuan membentuk keeluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
35
Beberapa pandangan definisi perkawinan ini tidak hanya dilihat sebagai sebuah hubungan jasmani saja tetapi juga merupakan
hubungan rohani. Pergeseran makna ini menunjukan yang semula menonjolkan sebatas ikatan jasmani ternyata juga mengandung aspek
yang lebih bernilai substansi, harapan perkawinan tentang kebahagiaan manusia dengan
sakinah, mawaddah
dan
rahmah
dan kebahagiaan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi hal yang paling
mendasar.
2. Dasar Hukum Perkawinan
Hukum perkawinan adalah hukum yang mengatur hubungan antara manusia dan sesamanya yang menyangkut penyaluran kebutuhan biologis
antar jenis dan hak yang berhubungan dengan akibat perkawinan tersebut.
36
Islam sangat menganjurkan pernikahan, banyak sekali ayat-ayat al- Qu a
maupun hadits-hadits Rasulullah Saw yang memberikan anjuran kepada umat Islam untuk menikah, di antaranya yaitu:
34
Departemen Agama RI,
Kompilasi Hukum Isla m di Indonesia
, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1999, hlm. 14
35
Depertemen Agama RI,
Undang-Undang Perka winan: Penjelasan dan Pelaksanaannya
, Cetak Kedua, Cahya Bemadja, Bandung, 1975, hlm. 5
36
Tihami dan Sohari Sahrani,
Fikih Munakahat: Kajian Fiqh Nikah Lengkap
, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, hlm. 8-9
xxxvi
a. Al-Qur‟an
Firman Allah SWT., dalam Al- Qur‟an Surat Ar-Ruum sebagai berikut :
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir.”QS. Ar- Ruum [30] : 21
37
Allah SWT., juga berfirman dalam surah An-Nuur :
Artinya : “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah
Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
” An-Nuur [24] : 32
38
b. Hadits Rasulullah Saw.
1 Hadits Nabi Muhammad Saw. tentang syari‟at nikah antara lain:
ل َق ه ع ه يضر ٍدوُعْسَم ِنْ ِهَلاَ ِدْبَع ْنَع :َ
ق ل
ه ىل ِهَلاَ ُلوُسَر ملس هيلع
: جَ َزَ لَيْلَ ا َةَء َبْاَ مُكْ ِم َع َطَلْس ِنَم ِب َبَشاَ َ َشْعَم َي
ُ, هن ا
37
Kementerian Agama Republik Indonesia,
Al-
Qur’an Tajwid dan Terjemahan, PT Sygma Examedia Arkanleema, Bandung, 2010, hlm. 406
38
Kementerian Agama Republik Indonesia,
Al-
Qur’an Tajwid dan Terjemahan, PT Sygma Examedia Arkanleema, Bandung, 2010, hlm. 354
xxxvii
ُهَا ُهَنِ َا ْوَصا ِ ِهْيَلَعَ ا ْ ِطَلْسَي َْ ْنَمَ ِجْ َفْلِا ُنَصْاَأَ ِ َصَبْلِا ّضَغأ ٌء َ ِ
.
Artinya :Abdullah Ibnu Mas ud ‘adliyallaahu a hu e kata:
‘asulullah “hallallaahu alaihi wa “alla e sa da pada ka i: Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu
berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu
he dak ya e puasa, se a ia dapat e ge dalika
u. Muttafaq Alaihi.
39
39
Imam Abu Husein Muslim, Shahih Muslim, Alih Bahasa Adib Bisri Musthafa,
Shahih Muslim
, jilid II, CV. Asy-Syifa, Semarang, 1993, hlm. 745
xxxviii
2 Rasulullah juga bersabda dalam hadits yang lain:
ِ َ ْنَع َل َق َمَلَسَ ِهْيَلَع ُه ىَلَ َِيَ ا َنَع ُهْ َع ُه َيِضَر َةَ ْ يَ ُه
: ِ َ ْرَِا ُةَ ْ َ ْا ُحَكْ ُ ت
: ْ َفْظ َا ، َهِ ْيِدِاَ ، َِ َ َِ َ ، َهِبَسَِ َ ، َِ َ ِا
َا َدَي ْ َ ِ َت ِنْيِدا ِت َ ِ .
Artinya : “Perempuan dinikahi lantaran empat hal, karena harta benda kekayaan, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena
agamanya, pilihlah karena agamanya niscahya kamu akan selamat”.
40
3. Rukun dan Syarat Perkawinan