HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 KESIMPULAN DAN SARAN 64

4.1.1.6. Refleksi Siklus I 52 4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II 53 4.1.2.1. Permasalahan Siklus I I 53 4.1.2.2. Perencanaan Tindakan Siklus II 54 4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 55 4.1.2.4. Pengamatan Siklus II 57 4.1.2.5. Analisis Data Siklus II 57 4.1.2.5.1. Analisis Data Hasil Observasi II 57 4.1.1.6. Refleksi Siklus II 61 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64

5.1. Kesimpulan 64 5.2. Saran 66 DAFTAR PUSTAKA 67 DAFTAR TABEL Halaman Table 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning 18 Tabel 3.1 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru 40 Tabel.3.2. Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 41 Tabel 3.3 Tabel Kriteria Rata-rata Penilaian Observasi 43 Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Observasi Guru Mengelola Pelajaran 48 Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 49 Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 50 Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Guru Mengelola Pelajaran 58 Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 59 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 61 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Ilustrasi Pecahan pada Persegi dan Garis 24 Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 33 Gambar 1. Peneliti Berada di Lokasi Penelitian 135 Gambar. 2 Peneliti Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan Memotivasi Siswa 135 Gambar 3. Mengorientasikan siswa pada masalah 136 Gambar 4. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar 136 Gambar 5. Membimbing penyelidikan kelompok 137 Gambar 6. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 137 Gambar 7. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 138 Gambar 8. Dua orang observer aktivitas belajar siswa 138 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP I Siklus I 70 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP II Siklus I 74 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP I Siklus II 78 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP II Siklus II 82 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I LAS I 86 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II LAS II 89 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III LAS III 92 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV LAS IV 95 Lampiran 9 Tes Awal 99 Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 100 Lampiran 11 Kisi-kisi Tes Awal 101 Lampiran 12 Pedoman Penskoran Tes Awal 102 Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I 104 Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II 107 Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I 110 Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II 113 Lampiran 17 Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 116 Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I 118 Lampiran 19 Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II 120 Lampiran 20 Deskripsi Aktivitas Siswa Siklus I dan II 122 Lampiran 21 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II 123 Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian 124

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Undang- Undang Sistem Pendikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang berkualitas bagi setiap warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran karena muara dari berbagai program pendidikan adalah terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Salah satu aspek pendidikan yang turut menentukan kualitas pendidikan adalah pendidikan matematika. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Abdurahman 2009:253 mengatakan bahwa ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan: “ 1 sarana berpikir yang jelas dan logis; 2 sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman; 4 sarana mengembangkan kreativitas; dan 5 sarana meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”. Namun banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit dan merupakan momok yang menakutkan bagi siswa. Kesulitan yang dirasakan pada siswa terhadap matematika disebabkan ilmunya yang dianggap abstrak dan kompleks terutama pada materi yang memerlukan keterampilan pemahaman berbahasa seperti yang dikemukakan oleh Bambang dalam http:rbaryans.wordpress.com2008 bahwa : ”Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya adalah karakteristik matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Selain itu, beberapa pelajar tidak menyukai matematika karena matematika penuh dengan hitungan dan miskin komunikasi”. Untuk mempelajari matematika secara mendalam, seseorang perlu memahami pengetahuan dasar matematika. Salah satunya materi pecahan yang merupakan suatu komponen penting dan modal untuk persiapan dalam memahami kompetensi dasar pecahan matematika pada jenjang pendidika selanjutnya. Simanjuntak dalam http:www.majalahpendidikan.com201110kesulitan-belajar-siswa-sd-pada- materi.html bahwa: “Hendaknya sejak dini konsep- konsep matematika itu dapat diajarkan oleh guru dengan metode penyampaian yang tepat sehingga siswa diharapkan dapat menguasai dengan baik suatu materi matematika yang selanjutnya dapat menjadi dasar untuk materi selanjutnya yang lebih sukar. ” Konsep pecahan dan operasinya merupakan konsep yang sangat penting untuk dikuasai sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan bukan matematika yang terkait. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa baik di Sekolah Dasar SD maupun di SMP dan SMA mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan. Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan secara langsung untuk dihafal, diingat, dan diterapkan. Perubahan cara mengajar tidak banyak dilakukan oleh para guru karena

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED PADA SISWA KELAS V B SDN I TAMBAH DADI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 84

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DENGAN MEDIA TIRUAN DI KELAS III SDN 2 SUKAJAWA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 19 8

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN 4 TAMANSARI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 30

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 27 82

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KALIAWI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 63 66

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI KELAS IV SDN 6 JATIMULYO KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

0 42 46

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI PECAHAN KELAS V SDN 1 COLO DAWE KUDUS

0 0 20

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 ALIAN

0 0 8

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DI KELAS V MIS T.I AL-MUSTHAFAWIYAH TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 5 125