1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis yang sangat cepat menuntut peran sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Artinya, bahwa
organisasi harus dapat meningkatkan hasil kerja yang diraih untuk dapat memperoleh hasil kerja yang lebih baik di masa depan. Menurut
Heidjrachman dan Suad Husnan 2011:3 “Organisasi adalah suatu alat sosial dan teknologi yang terlalu luas dan kompleks untuk dilaksanakan
hanya oleh satu orang”.Semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan diprakarsai dan ditentukan oleh karyawan yang menjadi anggota
perusahaan.Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan
pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia adalah faktor utama perusahaan yang
berperan penting bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatannya dengan baik.Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai sumber daya manusia
yang memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan yang tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja
karyawan meningkat. Menurut Reza 2010 Peningkatan kinerja karyawan akan
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu, upaya-
upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan
dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya.Kinerja karyawan yang tinggi
sangat diharapkan oleh perusahaan. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara
keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global.
Menurut laporan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Pati tentang Rapat Anggota Tahunan akhir tahun 31
Desember 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2013, di gedung Koperasi Pegawai Negeri Pati, menyatakan bahwa dari 950
koperasi dikabupaten Pati yang dinyatakan koperasi sehat berjumlah 840 koperasi. Dikatakan sebagai koperasi sehat apabila koperasi tersebut dalam
permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efesiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jati diri koperasi sudah dinilai dari
pengurus koperasi dan sudah memenuhi syarat untuk dikatakan koperasi sehat.Tetapi pada kenyataannya ada karyawan yang mempunyai kinerja
yang buruk, sehingga menjadikan koperasi tersebut kurang memenuhi standart yang ditentukan dari Dinas. Oleh karena itu, koperasi yang
mempunyai kinerja karyawan yang buruk perlu adanya pembinaan untuk dapat mencapai standart yang ditentukan. Pembinaan tersebut dapat berupa
pelatihan.Pelatihan dilakukan sebelum penugasan yang disebut pelatihan
pratugas untuk menyiapkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan mental sehingga siap untuk melaksanakan tugas.Dengan demikian, diharapkan
karyawan dapat meningkatkan kinerjanya demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Setiorini 2008 Tuntutan akan kinerja karyawan yang tinggi memang sudah menjadi bagian dari semua perusahaan. Namun fakta
yang ada sekarang memperlihatkan bahwa belum semua karyawan memiliki prestasi kerja yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan.
Memang dalam melakukan aktivitas kerjanya, karyawan akan menunjukkan hasil yang berbeda-beda antara karyawan yang satu dengan
karyawan yang lainnya, meskipun mereka bekerja pada bidang dan tempat yang sama. Hal ini, membuktikan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah motivasi kerja, kepemimpinan, kompensasi, lingkungan organisasi dan budaya organisasi.
Dalam mewujudkan kinerja karyawan yang diharapkan oleh perusahaan dibutuhkan motivasi dan pemimpin yang dapat memberikan
arahan kepada karyawan. Pemberian penghargaan kepada karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan menjadikan
karyawan tersebut giat dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, peran dari seorang pemimpin juga menjadi faktor
yang penting dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pemimpin yang handal dan mempunyai kewibawaan yang baik akan mempengaruhi
kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, kinerja
karyawan dalam perusahaan tersebut akan meningkat sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Kenyataannya, kinerja karyawan belum sesuai dengan yang diharapkan karena pada umumnya ada karyawan yang mempunyai tingkat
motivasi yang rendah.Menurut Mangkunegara2000:67
“
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Sebagai contoh, menurunnya keinginan karyawan
untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketetapan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, pengaruh yang berasal dari lingkungannya,
teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang dijadikan panutan dalam bekerja.Semua hal itu, merupakan penyebab
menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah motivasi dan
gaya kepemimpinan. Faktor motivasi sangat berhubungan langsung dengan berhasilnya
kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada didalam diri manusia yang mengaktifkan,
memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk melaksanakan tugas- tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya. Menurut Jackson
2001:90 “Motivasi merupakan hal terpenting, karena kinerja reaksi terhadap kompensasi perhatian sumber daya manusia tersebut”. Karyawan
yang mempunyai semangat kerja yang tinggi akan dapat mudah
menyelesaikan tugas dan kewajibannya sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. Sebaliknya, karyawan yang mempunyai semangat kerja
rendah akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Menurut Ranupandojo dan Suad Husnan 2002:197 “Bahwa motivasi
perlu diketahui oleh setiap atasan atau manajer, setiap orang yang bekerja dengan bantuan orang lain”. Motivasi kerja yang tinggi sangat penting
dalam kelangsungan hidup suatu organisasi, karena dengan mempunyai semangat kerja yang tinggi maka hasil kerja yang diharapkan akan tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Motivasi menjadi aktualisasi diri bagi karyawan untuk
meningkatkan prestasinya. Oleh karena itu, motivasi merupakan subyek yang paling penting bagi seorang manajer, karena manajer harus bekerja
dengan dan melalui orang lain. Menurut Fahmi 2012:190 “Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang diinginkan”. Salah satu faktor yang dapat menumbuhkan motivasi kerja pada diri karyawan adalah dengan memberikan kompensasi,
pekerjaan yang berarti, dan organisasi yang relevan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai sekelompok faktor yang menyebabkan individu
berperilaku dengan cara-cara tertentu.Pada hakekatnya, tingkah laku manusia senantiasa berorientasi pada tujuan, baik bersifat materi maupun
non materi.Tujuan yang ingin dicapai merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi, sehingga seseorang memerlukan motivasi atau dorongan untuk
mencapainya. Pemberian motivasi dengan tepat akan dapat mendorong
orang lebih bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan dapat meningkatkan kinerja
karyawan dalam perusahaan tersebut. Menurut Mahennoko 2011 menyatakan bahwa dengan pemberian
motivasi yang tepat, karyawan akan terdorong untuk bekerja semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya dan mereka menyakini bahwa
dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, maka kepentingan-kepentingan pribadinya akan terpenuhi pula.
Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian motivasi sejak awal akan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja seorang
karyawan. Maka dalam pemberian motivasi dengan tepat maka akan menciptakan kinerja karyawan yang lebih baik lagi.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan seorang manajer. Menurut Heidjrachman dan Husnan Suad
2011:224 “Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola dan memberikan arahan maupun
dorongan kepada bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja karyawannya maupun organisasi
dalam mencapai tujuannya. Seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan
komitmen organisasi
pada karyawannya
dengan
menanamkan misi, visi dan tujuan dengan baik untuk membangun loyalitas dan kepercayaan diri karyawannya.
Menurut Kristianto 2005 Seorang pemimpin yang baik merupakan salah satu unsur yang menentukan di dalam mengembangkan
perusahaannya. Berhasil atau gagalnya banyak ditentukan oleh kualitas gaya kepemimpinannya. Fungsi dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia
merupakan tugas penting dan rumit. Seorang pemimpin tentu harus menyadari bahwa dalam bekerja harus ada kerja sama dari bawahannya.
Adanya kerja sama yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan ini kemungkinan besar akan dapat menimbulkan konflik antar individu dan
kelompok. Dalam hal ini peranan seorang pemimpin sangat dibutuhkan, karena untuk merealisasikan tujuan perusahaan perlu menerapkan gaya
kepemimpinan yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya harus berupaya agar
bawahan dapat bekerja secara produktif dan dengan semangat kerja yang tinggi sehingga memungkinkan tercapainya tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Gaya kepemimpinan yang efektif dalam mengelola Sumber Daya
Manusia dalam suatu unit kerja akan berpengaruh pada perilaku kerja karyawan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Menurut Moeheriono
2012:386 “gaya
kepemimpinan adalah sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin”. Seorang
pemimpin harus mampu menciptakan komitmen organisasi pada karyawannya dengan menanamkan misi, visi dan tujuan dengan baik untuk
membangun loyalitas dan kepercayaan diri karyawannya. Dengan pemimpin yang mempunyai kewibawaan dalam mengarahkan dan
memberikan dorongan kepada karyawan, maka akan muncul persepsi karyawan tentang gaya kepemimpinan seorang manajer dalam perusahaan
tersebut. Sehingga, karyawan dapat menilai apakah pimpinanya dapat dijadikan sebagai panutan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.Dengan
hal itu, peran seorang pemimpin sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi tertentu.
Koperasi simpan pinjam Karya merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam bidang simpan pinjam dan membantu masyarakat dalam
mengelola kredit untuk modal usaha. Pembagian kerja yang baik akan terjadi apabila suatu perusahaan atau koperasi menempatkan karyawannya
sesuai dengan keahlian, kemampuan dan tingkat pendidikan yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “ PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAMKARYAKABUPATEN PATI”.
B. Pembatasan Masalah