53 yang berkaitan dengan konsep-konsep kunci yang telah ditetapkan
baik berupa pernyataan, definisi, unsur-unsur dan sebagainya; 5.
Mengkategorikan catatan-catatan yang diambil dari sumber data lalu mengklasifikasikannya ke dalam kategori yang sama;
6. Mengkategorikan kategori yang telah disusun dan dihubungkan
dengan kategori lainnya sehingga hasilnya akan diperoleh susunan yang sistematis dan berhubungan satu sama lain;
7. Menelaah relevansi data dengan cara mengkaji susunan pembicaraan
yang sitematik dan relevansinya serta tujuan penelitian; 8.
Melengkapi data dengan cara mengkaji isi data baik berupa hasil observasi dan hasil wawancara serta hasil dokumentasi dilapangan;
9. Menjadikan jawaban, maksudnya adalah hasil kajian data kemudian
dijadikan jawaban setelah dianalisis; 10.
Menyusun laporan, setelah menjabarkan jawaban secara terperinci, kemudian menyusunnya dalam bentuk laporan.
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pelaksanaan teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini didasarkan pada kriterium tertentu. Menurut Lexy J. Moleong 2009: 324,
untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarakan pada sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang
digunakan, yaitu
kredibilitas derajat
kepercayaan, keteralihan
tranferbility, kebergantungan
dependenbility, kepastian
conformability.
54 Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis triangulasi yaitu
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber ini digunakan oleh peneliti untuk
mengecek data yang diperoleh dari siswa SD Negeri 3 Purwodadi, guru pengelola kantin kejujuran, guru kelas, dan Kepala Sekolah. Sedangkan
triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Triangulasi teknik ini digunakan oleh peneliti setelah mendapatkan hasil wawancara yang kemudian dicek dengan hasil
observasi dan dokumentasi. Dari ketiga teknik tersebut tentunya akan menghasilkan sebuah kesimpulan terkait penerapan pembentukan karakter
peserta didik melalui penyelenggaraan kantin kejujuran.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri 3 Purwodadi terletak di Jalan Brajageni km 2 Purwodadi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. Lokasi SD tersebut
merupakan kawasan pedesaan yang letaknya jauh dari kawasan padat penduduk karena terletak di lereng Pegunungan Serayu. Walaupun
demikian, sekolah ini terbuat dari tembok dan sudah berkeramik dengan dikelilingi pepohonan yang rindang serta mempunyai luas ±2500 m
2
. Adapun batas wilayah SD Negeri 3 Purwodadi yaitu:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Watuagung yang berbentuk
jurang di belakang SD; b.
Sebelah selatan adalah jalan menuju jalan raya provinsi dan beberapa rumah penduduk;
c. Sebelah barat adalah jalan menuju Dusun Brajageni dan berbatasan
pula dengan jurang yang berada tepat di samping halaman sekolah; d.
Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk. Dari tinjauan edukatif, lokasi ini cukup kondusif untuk proses
pembelajaran karena letaknya jauh dari jalan raya yaitu sekitar 1 km, sehingga cukup tenang untuk proses pembelajaran. Selain itu, letaknya
yang berada di lereng pegunungan dengan dikelilingi pepohonan besar membuat udara di sekitar SD Negeri 3 Purwodadi terasa sejuk dan segar.
56 Lingkungannya pun bersih, jauh dari limbah pabrik dan TPS Tempat
Pembuangan Sampah. SD Negeri 3 purwodadi memiliki 15 orang guru, 6 berprofesi PNS
dan yang lainnya berprofesi sebagai wiyata bakti. Guru dengan jabatan PNS adalah bapak kepala sekolah, guru yang mengajar di kelas 1, kelas 4,
kelas 5, kelas 6 dan seorang guru olahraga. Selainnya yang berprofesi sebagai wiyata bakti adalah penjaga sekolah, 3 orang guru pengampu
pendidikan agama, petugas perpustakaan, 2 orang guru olahraga, guru kelas 2 dan guru kelas 3. Guru-guru di sana sangat baik dan ramah
terutama pada peserta didik. Di SD Negeri 3 Purwodadi ini, terdapat 8 ruangan yang terdiri dari 5
ruang kelas, kantor, perpustakaan dan dapur. Meskipun tidak memiliki banyak ruangan, tetapi sekolah ini cukup maju dalam proses pembelajaran
baik itu pembelajaran secara kognitif maupun afektif. Hal ini terbukti SD Negeri 3 Purwodadi selalu mendapat rangking 3 besar dalam hal kognitif
siswa sejak tahun 2000 dan terpilih menjadi SD teladan pada tahun 2012. Selain itu, pada bidang afektif SD Negeri 3 Purwodadi merupakan
SD pelopor di Kecamatan Tambak yang mendirikan sebuah program penanaman nilai kejujuran untuk membentuk karakter jujur pada peserta
didik mela lui program “Kantin Kejujuran”. Kantin kejujuran ini adalah
salah satu program dari SD Negeri 3 Purwodadi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta didik yang tidak hanya berprestasi pada
bidang kognitif saja tetapi juga mempunyai “nilai” afektif yang baik.
57
B. Deskripsi Hasil Penelitian