29 sebuah peristiwa. Semua ini merupakan proses belajar dari dalam ke
luar inside-out. Sebaliknya, karakter terbentuk dari mendorong atau menganjurkan seseorang melakukan tindakan baik, memupuk
tindakan baik ini menjadi kebiasaan baik, dan selanjutnya mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang pentingnya
tindakan tersebut dalam membangun kehidupan yang baik. Inilah yang disebut proses dari luar ke dalam outinside in dalam
pembentukan karakter.
2. Tinjauan tentang Kantin Kejujuran
a. Pengertian Kejujuran
Merujuk pada sebuah pepatah yang menyatakan “Kejujuran bagaika
n emas permata bagi kehidupan”. Maka, menanamkan sikap jujur pada setiap anak atau individu adalah mutlak diperlukan. Baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun dalam lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Supaya kelak anak
tersebut menjadi seseorang yang jujur dalam segala hal. Menurut Mohamad Mustari 2011: 13, jujur adalah perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain. Jadi apa yang dilakukan dan yang dibicarakan sesuai dengan apa yang terjadi.
Artinya tidak dilebihkan atau pun dikurangkan dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
30 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:
591, jujur berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus, dan ikhlas. Sedangkan Kejujuran itu sendiri merupakan Suatu sikap yang
berfikir jujur, berkata jujur, dan bersikap jujur. Artinya, segala sesuatu yang dilakukan tidak berbohong, tidak curang, tulus, dan ikhlas.
Akhmad Muhaimin Azzet 2011: 89 mengemukakan bahwa kejujuran adalah hal paling mendasar dalam kepribadian seorang anak
manusia. Perilaku kejujuran ini didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik itu dalam
perkataan maupun perbuatan; baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Tanpa adanya kejujuran, manusia sudah tidak mempunyai
nilai kebaikan di hadapan orang lain. Oleh karena itu, karakter kejujuran ini harus dibangun sejak anak usia dini melalui proses
pendidikan. Menurut Azizah Munawaroh 2012: 15 jujur termasuk akhlak
utama yang terbagi menjadi beberapa bagian. Maka dari sifat jujur, tercabang beberapa sifat, seperti: sabar,
qana’ah, zuhud, dan ridha. Selain itu, jujur juga terdiri dari tiga bagian, yaitu: kejujuran hati
dengan iman secara benar, niat yang benar dalam perbuatan, kata-kata yang benar dalam ucapan.
Sri Narwanti 2011: 29 mempertegas bahwa jujur merupakan perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
31 pekerjaan. Jadi apa pun tindakan seseorang mengenai suatu hal akan
benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Biasanya masyarakat akan menerima dengan terbuka orang yang berperilaku jujur.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kejujuran memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Karena kejujuran membawa seseorang bersikap berani, kokoh, dan tidak ragu-ragu. Selain itu kejujuran juga membawa pengaruh
teguhnya pendirian seseorang, kuatnya hati seseorang, dan jelasnya persoalan yang dihadapi seseorang.
b. Kantin Kejujuran