31 jabatan publik eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat, melalui
pendidikan kewarganegaraan dan politik diberbagai tingkatan dan sasar an, dan memperkuat jaringan ker jasama antara pemer intah pusat dan daerah,
lembaga masyarakat, dunia usaha dan media massa. 7. M enguatkan sinergi dan fungsi lembaga masyarakat guna meningkatkan
pelaksanaan program pember dayaan perempuan dan kesejahteraan dan per lindungan anak.
8. Penguatan kapasitas SDM melalui pelatihan-pelatihan, pendidikan dan study banding.
F. Sasar an 6: Ter wujudnya per janjian antar lem baga
Dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menetapkan terwujudnya perjanjian antar
lembaga sebagai salah satu sasaran yang akan dicapai dengan indikator kinerjanya. Untuk mengukur kinerja pencapaian sasaran tersebut telah dilakukan perumusan
dan penetapan indikator kiner ja ber ikut target yang akan dicapai dan realisasi yang telah dicapai dalam tahun 2009 sebagai berikut:
1. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak melalui Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender adalah sebagai berikut:
I ND I K ATOR K I N ERJA K ET
U RAI AN TARGET
REALI SASI
Jumlah M oU antara KPP dan PA dengan
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota
15 provinsi 200
kabupaten kota 15 provinsi
- 100
Dar i matriks di atas dapat dilihat bahwa target yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran ini telah tercapai 100 hanya di provinsi.
Sementara target untuk kabupaten kota tidak dapat diwujudkan karena ada kebijakan fasilitasi hanya sampai tingkat provinsi.
32 2. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Per lindungan Anak melalui Deputi Bidang Peningkatan Kualitas H idup Perempuan adalah sebagai ber ikut:
I ND I K ATOR K I N ERJA K ET
U RAI AN TARGET
REALI SASI
Jumlah M OU : Dengan K L
Dengan Pemda Dengan LSM
13 K L 33 Prov
100 Kab kota 10 lembaga
13 K L 33 Prov
23 Kab kota 10 lembaga
100 100
23 100
Perjanjian antar lembaga meliputi perjanjian dengan Kementerian Lembaga, Provinsi, Kabupaten-Kota, dan Lembaga masyarakat melalui stimulan yang
meliputi 5 bidang yaitu pendidikan perempuan, kesehatan perempuan, ekonomi perempuan, partisipasi politik perempuan dan sosial budaya dan
lingkungan untuk pembentukan dan pengembangan forum PKHP. Pencapaian target dengan K L telah mencapai 100 begitu pula dengan lembaga
masyarakat. Sedangkan dengan kabupaten kota, dalam target renstra 2007- 2009 adalah 100 Kab Kota, namun realisasinya hanya 23. Ini dikarenakan
pada saat pembuatan renstra tidak mengacu pada anggaran yang tersedia, sehingga pada saat pelaksanaan pagu anggaran yang ada tidak dapat mencakup
sebanyak 100 Kab Kota. 3. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak melalui Deputi Bidang Perlindungan Perempuan adalah sebagai berikut:
SASARAN U RAI AN
TAH U N AN GGARAN 20 0 7
20 0 8 20 0 9
Terwujudnya kebijakan
pemberdayaan lembaga
masyarakat dalam
Terbentuknya wadah- wadah kemitraan
dengan berbagai lembaga pemerintah
dan non pemerintah di tingkat nasional,
5 M OU 5 M OU
5 M OU
33
SASARAN U RAI AN
TAH U N AN GGARAN 20 0 7
20 0 8 20 0 9
pembangunan PP dan PA
propinsi dan kabupaten kota
Terbentuknya jaringan kerja dengan berbagai
lembaga pemerintah dan non pemerintah di
tingkat nasional, propinsi dan kabupaten
kota 2 M OU
2 M OU 2 M OU
Dar i matriks di atas dapat diketahui bahwa per janjian mengenai terbentuknya wadah-wadah kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah dan non
pemerintah di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten kota pada tahun 2007 sebanyak 5 MOU, pada tahun 2008 sebanyak 5 MOU, dan pada tahun 2009
juga sebanyak 5 M OU. Sementara perjanjian mengenai
t er bentuknya jaringan kerja dengan berbagai
lembaga pemerintah dan non pemerintah di tingkat nasional, pr opinsi dan kabupaten kota pada tahun 2007 sebanyak 2 M OU, pada tahun 2008 sebanyak
2 M OU, dan pada tahun 2009 sebanyak2 MOU. 4. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak melalui Deputi Bidang Per lindungan Anak adalah sebagai ber ikut:
D a
r i
m a
I ND I K ATOR K I N ERJA K ET
U RAI AN TARGET
R EAL I SASI
Jumlah M OU : Dengan K L
Dengan Pemda Dengan LSM
Bilateral M ultilateral
11 Pemda 200 Pemda Kab
2 lembaga 20 prov
Kab 4 LSM peduli
anak 1 badan dunia
100
34 M atriks di atas menunjukan bahwa target indikator-indikator yang digunakan
untuk dapat mengukur pencapaian sasaran ini sebagian besar sudah dapat dipenuhi dengan capaian 100.
Selain itu, matriks tersebut menujukan bahwa M OU atau Surat Perjanjian Ker jasama antara Kementer ian Pember dayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dengan pemerintah propinsi dan kabupaten kota serta organisasi lembaga peduli anak tentang fasilitasi program PP dan PA melalui
Stimulan telah dilakukan sesuai target bagi Kelembagaan PP dan PA Pr ovinsi, Kabupaten Kota dan LSM.
I ndikator yang belum mencapai target adalah Kementerian lembaga pemerintah yang telah mengintegrasikan kebijakan PA ke dalam kebijakan
kementerian lembaga. Namun demikian, beberapa kementerian lembaga pemerintah di nasional yang telah mengintegrasikan kebijakan PP dan PA
dalam kebijakan masing-masing antara lain adalah : a. Kementer ian Pendidikan Nasional UU Sisdiknas;
b. Kementer ian Hukum dan H AM UU Pengadilan Anak; c. Kementer ian Dalam Neger i UU 23 2006 tentang Adminduk
d. Kementer ian Kesehatan UU Kesehatan e. Kementer ian Sosial PP Pengangkatan anak
f. Kepolisian dengan pendirian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak; g. Kementer ian Tenaga Kerja dengan meratifikasi beberapa konvensi
inter nasional tentang pekerja anak; h. Bappenas
i. Kementer ian Luar Neger i j. BKKKBN.
Selain itu, beber apa pr ovinsi dan kabupaten kota telah mengintegrasikan ke dalam Peraturan Daerah antara lain dengan diterbitkannya Peraturan Daerah
tentang Akta Kelahir an Bebas Biaya dan menurut catatan Kementerian PP dan PA sudah ada 191 Perda. Selain itu, sudah ada beberapa daerah yang telah
35 menetapkan Perda yang khusus mengenai perlindungan anak dan Perda
tentang Perdagangan Perempuan dan anak. Ber bagai upaya terus dilakukan agar Kementerian lembaga pemerintah baik di
nasional, propinsi, maupun kabupaten kota mengintegrasikan kebijakan PA ke dalam kebijakan kementerian lembaga. Upaya tersebut dilakukan melalui
berbagai kegiatan seperti: a. Penyusunan strategis Pengarusutamaan H ak Anak;
b. Sosialisasi berbagai kebijakan dan pr ogram baru ber kaitan dengan PA; c. Rapat koordinasi;
d. Penyusunan laporan negar a tentang pelaksanaan Konvensi H ak Anak. 5. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Lembaga M asyarakat:
I ND I K ATOR K I N ERJA K ET
U RAI AN TARGET
REALI SASI
Jumlah M OU dengan Pemda
10 M OU Provinsi,
40 MOU Kab Kota
10 M OU Provinsi,
40 M OU Kab Kota
100 100
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa target indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran ini telah tercapai 100 . Dilihat dari tingkat
keberhasilan, Kegiatan Peningkatan kapasitas PUG bagi Lembaga M asyarakat di 10 Provinsi berupa Sosialisasi dan Advokasi kepada Pimpinan dan anggota
Lembaga M asyarakat terkait yang mendukung program pembangunan PP dan PA. H asil yang diharapkan dari kegiatan ini merupakan meningkatnya
pemahaman dan kesadaran bagi Pimpinan dan anggota Lembaga Masyarakat tentang Pengarusutamaan Gender dalam mewujudkan KKG. H ambatan dan
Kendala yang dialami dalam kegiatan ini salah satunya adalah tingginya tingkat
36 mutasi di kalangan Lembaga M asyarakat sehingga mater i yang didapat belum
tersosialisasi di lingkungan Organisasinya. Kegiatan Sosialisasi pembentukan P2TP2A dan TOT Manajemen Pengelola
P2TP2A sudah dilaksanakan di 40 Kab Kota, tetapi dar i hasil pemantauan pada akhir tahun anggaran 2009, ternyata baru 8 Kab Kota Kab.5o Kota, Kab.
Klaten, Kab.Kuningan, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Bolaang M ongondow, Kab. Sambas, Kota Bogor dan Kota Cirebon yang telah membentuk P2TP2A,
jadi baru sekitar 20 yang melaporkan pembentukan P2TP2A ke KPP dan PA. H ambatan dan kendala dari kegiatan ini berupa kurangnya komitmen dari
Pemda, dukungan sarana dan prasarana, dana ter masuk SDM yang mau bekerja sebagai tenaga volunteer serta masih rendahnya kemitraan dan
kerjasama antara Pemda dengan Lembaga Masyarakat. Disamping itu Kab Kota yang sudah mendapatkan fasilitasi pembentukan masih
mengharapkan adanya tindak lanjut kegiatan dari Pemer intah Pusat berupa pelatihan yang mendukung ketrampilan pimpinan dan anggota P2TP2A.
H ambatan lain, masih ada daerah yang telah membentuk P2TP2A tetapi belum melaporkan ke Pusat sehingga tidak terdata.
Kegiatan tahun 2009 yang dilakukan untuk pencapaian sasaran ini adalah : 1. Peningkatan Kapasitas PUG bagi Lembaga M asyarakat di 10 Provinsi
2. Fasilitasi Pembentukan P2TP2A dan TOT Manajemen Pengelola P2TP2A.
G. Sasar an 7: Ter wujudnya tata kepem er intahan yan g baik