Erni Ummi H., Puri Widowati
Desember 2011
173
Gambar 1 Konsep peningkatan produktivitas
Menurut Terry 1996, Hinrich and John R, 1995.produktivitas dapat
diartikan sebagai perbandingan antara apa yang dihasilkan dengan apa yang
dimasukkan. produktivitas rasio antara pengeluaran dengan masukan
Berbagai macam
pendekatan Produktivitas antara lain: pendekatan
faktorial Hinrichs, 1995, pendekatan organisasi Kopelmen, 1996, pendekatan
teknik Mundell, 1995, pendekatan kualitas Adam Jr., 1995.
1. Populasi dan sampel
a. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah
semua pengrajn krecek yang ada di kelurahan Segoroyoso,
kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Sampel Metode penarikan sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah metode secara acak
sederhana simple
random sampling. Jika ukuran populasi
diketahui dengan pasti, maka rumus slovin 1960 dibawah
ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel
yang digunakan, yaitu:
Keterangan: N= ukuran sampel
N= ukuran populasi e = kelonggaran ketidak telitian
karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir. Batas
kesalahan yang ditolerir: 1, 2, 3 atau 10.
Dalam penelitian ini e = 9 karena keterbatasan penelitian.
Maka diperoleh nilai N sebagai berikut:
130 = ––––––––––
1 + 130.9
2
= 63,32 = 63 Jadi jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 63 pekerja.
2. Metodologi pengumpulan data
a. Metode wawancara Dengan cara bertanya langsung
kepada responden. b. Metode dokumentasi
Digunakan untuk memperoleh data sekunder seperti arsip,
laporan serta surat-surat yang ada.
c. Metode kuesioner Memberikan daftar pertanyaan
kepada para responden.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
KARYAWAN
Sumber: Simanjuntak, 1985
SUPRA SARANA
Kebijakan Pemerintah •
Hubungan industrial •
Manajemen •
KARYAWAN
Pendidikan •
Pelatihan •
Etos kerja •
Motivasi kerja •
Sikap mental •
Fisik •
SARANA PENUNJANG LINGKUNGAN KERJA
Keselamatan dan •
Kesehatan Kerja Sarana Produksi
• Tehnologi
• SARANA PENUNJANG
KESEJAHTERAAN Upah
• Jamsostek
• Security
•
EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Desember 2011
174
3. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus industri rumah tangga
krecek di kelurahan Segoroyoso, kecamatan Pleret, kabupaten Bantul,
Yogyakarta.
4. Sumber data a. Data primer
Dari wawancara
langsung, jawaban
kuesioner atau
angket yang diberikan kepada responden.
b. Data sekunder
Data terkait berasal dari kantor kelurahan Segoroyoso, BPS dan
Dinas Perindustrian.
5. Metode analisis data a. Analisis kualitatif
Yaitu analisis yang didasarkan pada pemikiran secara teori
untuk memberikan gambaran mengenai kesesuaian antara
kenyataan penelitian dengan teori.
b. Analisis kuantitatif
Bentuk hubungan fungsional antara variabel yang dijelaskan
Y dengan penjelas X. secara matematis hubungan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y= f X
1
,X
2
,X
3
,X
4
Dimana:
Y : produktivitas diproksi produksi per orang Rp
X
1
: usia tahun X
2
: tingkat pendidikan tahun X
3
: pengalaman bekerja bulan X
4
: jenis kelamin
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah:
Analisis regresi linier berganda Untuk mengetahui hubungan sebab akibat
antara dependen variabel dan independen variabel.
Persamaan regresinya:
Y= a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+e
Dimana:
Y : produktivitas diproksi produksi per orang Rp
a : nilai konstanta b
1
: koeisien regresi usia b
2
: koeisien regresi tingkat pendidikan b
3
: koeisien regresi pengalam kerja b
4
: koeisien regresi jenis kelamin X
1
: usia tahun X
2
: tingkat pendidikan X
3
: pengalaman bekerja tahun X
4
: jenis kelamin 1 = jika laki-laki; 0 = jika perempuan
e : faktor pengganggu b
1
,b
2
,b
3
,b
4
: nilai koeisien regresi
Berdasarkan variabel-variabel di atas dan diketahui adanya kesatuan yang
berbeda, maka variabel-variabel tersebut harus menggunakan double-logarithmic.
Model ini lebih sering digunakan dalam analisis permintaan tetapi juga dapat
digunakan untuk bidang produksi. Salah satu keunggulan dari model ini adalah
bahwa semua parameter merupakan elastistasnya dari masing-masing variabel.
Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
LnY=a+b
1
lnX
1
+b
2
lnX
2
+b
3
lnX
3
+b
4
lnX
4
+e
Dimana:
Ln Y = produksi per orang dalam persen
a = konstanta
Ln X
1
= nilai variabel usia dalam persen Ln X
2
= nilai variabel tingkat pendidikan dalam persen
Ln X
3
= nilai variabel pengalaman bekerja dalam persen
Ln X
4
= nilai variabel jenis kelamin dalam persen
e = faktor pengganggu
b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= nilai koeisien regresi
Erni Ummi H., Puri Widowati
Desember 2011
175
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda dengan model Double Log. Untuk membuktikan hipotesis maka
peneliti menggunakan variabel usia, tingkat pendidikan, pengalaman bekerja
dan jenis kelamin untuk mendeteksi pengaruh produktivitas tenaga kerja
yang dihitung dengan upah dalam waktu perbulan pada industri rumah
tangga krecek di kelurahan Segoroyoso, kecamatan Pleret, kabupaten Bantul.
Adapun spesiikasi model yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Ln Y=a+b
1
lnX
1
+b
2
lnX
2
+b
3
lnX
3
+b
4
lnD+e Dimana:
Ln Y = Produktivitas diproksi dengan produksi per orang
a = konstanta
Ln X
1
= nilai variabel usia Ln X
2
= nilai variabel tingkat pendidikan Ln X
3
= nilai variabel pengalaman bekerja Ln X
4
= n ilai variabel jenis kelamin e
= faktor pengganggu b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= nilai koeisien regresi
Berdasarkan tabel
1 diketahui
bahwa besarnya konstanta adalah 5,378, koeisien usia pengrajin adalah 0,134,
koeisien tingkat pendidikan adalah -0,070, koeisien pengalaman bekerja
adalah 0,128 dan koeisien regresi variabel Dummy jenis kelamin pengrajin
adalah 0,057.
Coeficients
a
Model Unstandardized
Coeficients Standardized
Coeficients t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Zero- order
Partial Part
Tolerance VIF
1 Constant
5,378 ,096
56,176 ,000 LnX1
,134 ,063
,187 2,128
,038 ,327
,269 ,181
,929 1,077
LnX2 -,070
,062 -,099
-1,124 ,266
,005 -,146
-,095 ,930
1,076 LnX3
,128 ,017
,677 7,687
,000 ,694
,710 ,653
,929 1,077
D ,057
,019 ,270
3,086 ,003
,190 ,376
,262 ,944
1,059
a. Dependent Variabel: LnY Sumber : hasil regresi dengan SPSS 18.0
Maka model yang dibentuk dalam persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut: Ln Y = 5,378+0,134X
1
- 0,070X
2
+ 0,128X
3
+ 0,057D 56,176 2,128 -1,124
7,687 3,0860 Persamaan di atas bermakna sebagai
berikut: 1. Nilai konstanta a= 5,378. Apabila
nilai dari semua variabel bebas yaitu usia pengrajin, tingkat pendidikan,
pengalaman bekerja dan jenis kelamin pengrajin di daerah obyek penelitian
tidak mengalami perubahan atau dianggap konstan maka produktivitas
tenaga kerja yang dinilai dengan upah di daerah tersebut sebesar 216,589
yang berasal dari antiln 5,378.
2. Nilai koeisien usia b
1
=0,134. Setiap penambahan 1 persen usia
pengrajin sementara
variabel independen lainnya tetap, maka
tingkat produktivitas tenaga kerja akan meningkat sebesar 0,134
persen.
3. Nilai koeisien tingkat pendidikan b
2
=-0,070. Meskipun
tingkat pendidikan naik 1 persen sementara
variabel independen lainnya tetap, maka tingkat produktivitas tenaga
kerja menurun sebesar 0,070 persen.
Tabel 1 Ringkasan hasil linear berganda
EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Desember 2011
176 4. Nilai koeisien pengalaman bekerja
b
3
=0,128. Jika
pengalaman pengrajin bertambah 1 persen,
sementara variabel
independen lainnya
tetap, maka
tingkat produktivitas tenaga kerja meningkat
sebesar 0,128 persen. 5. Nilai koeisien jenis kelamin
b
4
=0,057. Setiap
penambahan 1 persen pengrajin baik laki-laki
ataupun perempuan, sementara variabel independen lainnya tetap,
maka tingkat produktivitas tenaga kerja meningkat sebesar 0,057
persen.
A. UJI NORMALITAS
Uji normalitas yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
uji Jarque Bera, Untuk menguji normalitas, dapat
digunakan formula Jarque Berra JB test
sebagai berikut: S
2
K - 3
2
JB = n ––– + –––––––– 6 24
Dimana:n n
: jumlah sampel yang S : skewnes kemencengan
K : kurtosis keruncingan Ketentuan dalam uji normalitas yaitu
• Apabila JB ≤ X
2
α,2 berarti Ho diterima dan data yang diteliti
termasuk dalam
data yang
berdistribusi normal. • Apabila JB ≥ X
2
α,2 berarti Ho ditolak dan data yang diteliti bukan
termasuk data yang berdistribusi normal.
Dengan menentukan
kriteria pengujian menggunakan α=0,05, diperoleh
nilai X
2
0,005,2 = 5,9915 dan nilai JB 2,898. Sehingga dapat disimpulkan
2,898 ≤ 5,9915 yang berarti Ho diterima dan data yang diteliti termasuk dalam
distribusi normal.
B. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. UJI SECARA INDIVIDU
Untuk mengetahui signiikasi dari masing-masing variabel telah ditetapkan
hipotesis sebagai berikut: Ho:Ha= 0, berarti tidak ada pengaruh
yang signiikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Ho:Ha≠ 0, berarti ada pengaruh yang
signiikan antara
variabel independen terhadap variabel
dependen. kriteria pengujian dalam uji t ini yaitu
Apabila t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, berarti tiap-tiap variabel independent
secara individu berpengaruh signiikan terhadap variabel dependent.
Apabila t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima, berarti tiap-tiap variabel independen
secara individu
tidak berpengaruh
signiikan terhadap variabel dependen.
Tabel 2 Hasil uji normalitas
Descriptive Statistics
N Skewness
Kurtosis Statistic
Statistic Std. Error
Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 63
.397 .302
2.381 .595
Valid N listwise 63
Sumber : hasil regresi dengan SPSS 18.0
Erni Ummi H., Puri Widowati
Desember 2011
177 Berdasakan hasil perhitungan yang
ditunjukkan oleh tabel 1 maka dapat di interpretasikan sebagai berikut:
a. Usia pengrajin
Dengan menggunakan
tingkat signiikan 5 α=0,05 dan derajat
kebebasan df= n-k =63-4 = 59, maka t tabel yang diperoleh sebesar ±1,671.
Sedangkan perhitungan pada analisis regresi berganda diperoleh nilai t hitung
sebesar 2,128. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel 2,128 1,671.
Hal ini berarti variabel usia pengrajin mempunyai pengaruh yang positif dan
signiikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Dapat disimpulkan ada pengaruh
yang signiikan antara usia pengrajin dengan tingkat produktivitas tenaga
kerja.
b. Tingkat pendidikan
Dengan menggunakan
tingkat signiikan 5 α=0,05 dan derajat
kebebasan df= n-k =63-4 = 59, maka t tabel yang diperoleh sebesar ±1,671.
Sedangkan perhitungan pada analisis regresi berganda diperoleh nilai t hitung
sebesar -1,124. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel -1,124 1,671.
Hal ini berarti variabel tingkat pendidikan pengrajin mempunyai pengaruh yang
negatif dan tidak signiikan terhadap produktivitas
tenaga kerja.
Dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang
signiikan antara tingkat pendidikan pengrajin dengan tingkat produktivitas
tenaga kerja.
c. Pengalaman bekerja
Dengan menggunakan
tingkat signiikan 5 α=0,05 dan derajat
kebebasan df= n-k =63-4 = 59, maka t tabel yang diperoleh sebesar ±1,671.
Sedangkan perhitungan pada analisis regresi berganda diperoleh nilai t hitung
sebesar 7,687. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel 7,687 1,671. Hal
ini berarti variabel pengalaman bekerja mempunyai pengaruh yang positif dan
signiikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Dapat disimpulkan ada pengaruh
yang signiikan antara pengalaman bekerja dengan tingkat produktivitas
tenaga kerja.
d. Jenis kelamin pengrajin
Dengan menggunakan
tingkat signiikan 5 α=0,05 dan derajat
kebebasan df= n-k =63-4 = 59, maka t tabel yang diperoleh sebesar ±1,671.
Sedangkan perhitungan pada analisis regresi berganda diperoleh nilai t hitung
sebesar 3,086. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel 3,086 1,671.
Hal ini berarti ada perbedaan yang
signiikan antara pengrajin laki-laki dan perempuan terhadap produktivitas tenaga
kerja. Dapat disimpulkan ada pengaruh yang signiikan antara jenis kelamin
laki-laki dan perempuan dengan tingkat produktivitas tenaga kerja sehingga dapat
diartikan ada perbedaan produktivitas antara laki-laki dan perempuan, dimana
laki-laki mampu menghasilkan lebih banyak dibandingkan dengan wanita.
2. UJI KESELURUHAN UJI F
Uji F merupakan pengujian variabel independen secara serempak untuk
melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Ho:b1=b2=b3=0, berarti secara simultan tidak ada pengaruh yang
simultan antara variabel independen
terhadap variabel dependen
Ho:b1≠b2≠b3≠0, berarti secara simultan ada pengaruh yang simultan
antara variabel independen terhadap variabel dependen
kriteria pengujian dalam uji F ini yaitu
EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Desember 2011
178
Apabila F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak, berarti perubahan variabel
independen secara bersama-sama akan mempengaruhi variabel dependen.
Apabila F
hitung
F
tabel
Ho diterima, berarti perubahan variabel independen
secara bersama-sama tidak mempngaruhi variabel-variabel dependen.
Dengan berpedoman pada df=n-k- 1di peroleh f tabel yaitu sebesar 2,75.
sedangkan F hitung sebesar 20,188 dengan taraf signiikasi 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari F tabel yang nilainya 2,75. Maka Ho
di tolak dan akan menerima Ha, dengan demikian dapat disimpulkan variabel usia
pengrajin, pengalaman bekerja dan jenis kelamin pengrajin berpengaruh positif dan
signiikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada industri rumah tangga krecek
di kelurahan Segoroyoso, kecamatan Pleret, kabupaten Bantul.
C. UJI KOEFISIEN DETERMINASI R2
Analisis in dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar pengukuran
variabel bebas mampu menjelaskan setiap setiap perubahan variabel terikat.
Menurut hasil perhitungan spss adalah sebagai berikut:
Dari hasil regresi dengan me- nggunakan SPSS18.0 dapat diketahui
besarnya koeisien detrminasi R yaitu sebesar 0,582. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen yang di gunakan
Tabel 3 Hasil uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,385 4
,096 20,188
,000
a
Residual ,277
58 ,005
Total ,662
62
a. Predictors: Constant, D, LnX3, LnX2, LnX1 b. Dependent Variabel: LnY
Sumber : hasil regresi dengan SPSS 18.0
Tabel 4 Hasil uji determinan
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Change Statistics
Durbin- Watson
R Square Change
F Change df1
df2 Sig. F
Change dimension 0
1 ,763
a
,582 ,553
,06906 ,582
20,188 4
58 ,000
1,784 a. Predictors: Constant, D, LnX3, LnX2, LnX1
b. Dependent Variabel: LnY
Sumber : hasil regresi dengan SPSS 18.0
Erni Ummi H., Puri Widowati
Desember 2011
179 dalam penelitian ini mampu menjelaskan
variabel dependen sebesar 58,2 persen, sedangkan sisanya 41,8 persen dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
D. UJI ASUMSI KLASIK
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini
meliputi uji
autokorelasi, uji multikoleniaritas, dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji multikolenieritas