EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Desember 2011
170 merupakan
pembangunan nasional
secara keseluruhan. Dengan kata lain, pembangunan nasional yang diarahkan
pada sektor industri akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong
pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui produksi yang dihasilkan sendiri sehingga
dapat mengurangi ketergantungan dari barang-barang luar negeri dan sekaligus
juga meningkatkan lapangan pekerjaan.
Pembangunan industri diupayakan mengembangkan potensi yang ada, yaitu
melalui pemanfaatan sumberdaya alam dan pemanfaatan sumber daya yang ada
secara optimal. Pembangunan industri selain meningkatkan pertumbuhan juga
menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga
kerja.
Di kabupaten Bantul terdapat banyak industri kecil dan industri rumah tangga,
salah satunya industri rumah tangga krecek di kelurahan Segoroyoso, kecamatan
Pleret, kabupaten Bantul. Industri rumah tangga ini mampu memberikan tambahan
pendapatan bagi penduduk sekitar dan juga dapat menampung penduduk yang
menganggur
dengan menyediakan
lapangan pekerjaan. Sebagian besar penduduk di kelurahan Segoroyoso
bekerja pada industri tersebut.
Tenaga kerja atau karyawan menjadi faktor penting dalam perindustrian.
Ada dua alasan yang dapat menjelaskan mengenai pentingnya tenaga kerja.
Dalam arti sesungguhnya manusialah yang mampu menciptakan produk, bukan
mesin atau barang.
Hansen dan
Mowen 1997
menyatakan, produktivitas
berkaitan dengan memproduksi output secara
eisien. Menurut Nurdin Kaimuddin 1996 ada faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas, yaitu faktor supra sarana yang meliputi kemampuan manajemen,
hubungan industrial dan kebijaksanaan pemerintah. Selain itu, juga ada faktor
manusia yang menjadi sangat penting. Produktivitas tenaga kerja manusia
tergantung pada kemampuan isik, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
dan kemauan ethos kerja, mentalitas, dan motivasi. Analisis ini diarahkan kepada
kemampuan dengan meneliti pengaruh pendidikan, pengalaman, serta umur
yang mewakili kemampuan isik. Banyak cara untuk menilai faktor-
faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja tersebut. Hill dalam Indrawati
dan Llewelyn 1999 menghitung nilai tambah untuk beberapa ukuran industri.
Menurut Simanjuntak 1997 faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja diukur dengan pendekatan sistem antara lain 1 terkait dengan
kualitas dan kemampuan isik karyawan 2 Sarana pendukung dan 3 Supra
sarana. Peningkatan produktivitas tenaga kerja di industri dipengaruhi oleh faktor
dari perusahaan upah, teknologi, dst maupun dari latar belakang tenaga kerja
itu sendiri usia, pendidikan, pengalaman kerja, jenis kelamin.
2. Perumusan Masalah
a. Apakah faktor-faktor pendidikan, usia, pengalaman kerja dan
jenis kelamin mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada
industri rumah tangga krecek di
kelurahan Segoroyoso,
kecamatan Pleret, kabupaten Bantul?
b. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap produkti-
vitas tenaga kerja pada industri rumah tangga krecek di kelurahan
Segoroyoso, kecamatan Pleret, kabupaten Bantul?
Erni Ummi H., Puri Widowati
Desember 2011
171
3. Batasan Masalah
Pembatasan dan pengertian variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain:
a. Produktivitas diproksi dengan produksi per orang
Produksi per orang merupakan produksi yang dihasilkan oleh
setiap tenaga kerja pada industri rumah tangga krecek dalam
waktu per hari yang dinilai dengan uang dan dihitung
dengan upah Rp. Upah atau pendapatan yang diterima oleh
tenaga kerja pada industri rumah tangga krecek biasanya berbeda-
beda, tergantung dengan jumlah produksi yang dihasilkannya.
b. Usia tahun
Umur sangat
berpengaruh terhadap kemampuan isik tenaga
kerja. Usia muda, produksi yang dihasilkan besar. Usia
tua produktivitasnya menurun Simanjutak, 2001:48.
c. Pendidikan tahun
Pendidikan memberikan penge- tahuan
untuk pelaksanaan
tugas. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi
pula tingkat produktivitas tenaga kerja Simanjuntak, 1998 : 39.
d. Pengalaman bekerja bulan
Pengalaman kerja
membuat pekerja lebih tekun, telaten
dan berkualitas.
Berkaitan juga dengan latihan kerja dan
ketrampilan dalam menggunakan alat kerja Arida, 2003: 37.
e. Jenis kelamin
Variabel ini akan menjelaskan jenis kelamin responden yang
akan diukur
dengan skala
dummy: 1 = jika jenis kelamin laki-laki; 0 =
jika jenis kelamin perempuan
TINJAUAN TEORI A. Industri
1. Pengertian industri Menurut undang-undang No 5 tahun
1984 tentang perindustrian, yang dimaksud dengan “industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah menjadi bahan baku,
bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai
lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk perekayasaan industri”.
Sedangkan menurut
BPS mengelompokkan industri menjadi
empat berdasarkan jumlah tenaga kerja yang diperkerjakannya yaitu:
a. Perusahaan atau industri besar
memperkerjakan 100 orang atau lebih,
b. Perusahaan atau industri sedang memperkerjakan 20 sampai 99
orang, c. Perusahaan atau industri kecil
memperkerjakan 5 sampai 19 orang,
d. Industri kerajinan
rumah tangga yaitu industri yang
memperkerjakan kurang dari tiga orang termasuk tenaga kerja
yang tidak dibayar Lincolin Arsyad, 1997:342.
2. Penggolongan industri menurut departemen perindustrian
Menurut departemen perindustrian, industri dikelompokkan menjadi tiga
yaitu: a. Industri dasar
Meliputi industri mesin dan logam dasar serta industri kimia
dasar. b. Industri kecil
Termasuk didalamnya adalah industri pangan, sandang dan
kulit, kimia dan bahan bangunan, kerajinan umum dan logam.
EfEktif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Desember 2011
172 c. Industri hilir
Meliputi industri mengolah sumberdaya hutan, hasil pe-
rtambangan dan
mengolah sumberdaya pertanian.
3. Industri kecil
Industri kecil mempunyai ciri-ciri antara lain teknologi menengah dan
padat karya serta memperkerjakan 5 orang sampai dengan 19 orang
Lincolin Arsyad, 1997:342.
4. Industri pedesaan
Yang dimaksud dengan industri pedesaan yaitu:
a. Berbentuk industri rumah tangga dengan tenaga kerja kurang lebih
1 sampai dengan 5 orang. b. Kebanyakan tenaga kerjanya
diperoleh dari kalangan keluar- ganya.
c. Teknologi yang dipergunakan bersifat tradisional dan sangat
sederhana. d. Pemasaran hasil industri tidak
berdasarkan hasil promosi atau iklan.
e. Bahan dasar umumnya didapat dari pedesaan setempat dan
sekitarnya Mubyarto, 1987:14. f.
Struktur industri kecil indonesia berdasarkan eksistensi dinamis-
nya.
5. Berdasarkan eksistensi dinamisnya
dan kerajinan rumah tangga indonesia dapat dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu: a. Industri lokal
Menggantungkan hidupnya
kepada pasar setempat yang terbatas, serta relatif tersebar
dari segi lokasinya. Skala usaha sangat kecil dan bersifat sub
sistem. Target pemasaran sangat terbatas ,menggunakan sarana
transportasi yang sederhana. Pemasaran hasil industrinya
ditangani sendiri maka peranan pedagang
perantara kurang
menonjol.
b. Industri sentra
Adalah kelompok industri ber- skala kecil, membentuk kawasan
produksi dari kumpulan unit usaha produk yang sama atau
sejenis. Target pemasarannya lebih luas dari industry lokal,
peranan pedagang perantara cukup menonjol.
c. Industri mandiri
Adalah kelompok
industri dengan sifat-sifat industri kecil,
namun telah menyerap dan mengadaptasi teknologi produksi
yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksi kelompok ini
relative tidak tergantung pada pedagang perantara Irsan Azhari
Saleh, 1991:50.
Berdasarkan deinisi dan ciri yang dijelaskan diatas maka industri Krecek
dalam penelitian ini termasuk sebagai industri rumah tangga, industri pedesaan
yang berbentuk kerajinan rumah tangga, berkategori industri sentra.
B. Produktivitas
Pada hakekatnya
produktivitas adalah pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.Faktor-
faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan perusahaan digolongkan dalam
tiga kelompok Simanjuntak, 1997.a Menyangkut kualitas dan kemampuan
isik.b Sarana pendukung cSupra sarana
Erni Ummi H., Puri Widowati
Desember 2011
173
Gambar 1 Konsep peningkatan produktivitas
Menurut Terry 1996, Hinrich and John R, 1995.produktivitas dapat
diartikan sebagai perbandingan antara apa yang dihasilkan dengan apa yang
dimasukkan. produktivitas rasio antara pengeluaran dengan masukan
Berbagai macam
pendekatan Produktivitas antara lain: pendekatan
faktorial Hinrichs, 1995, pendekatan organisasi Kopelmen, 1996, pendekatan
teknik Mundell, 1995, pendekatan kualitas Adam Jr., 1995.
1. Populasi dan sampel
a. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah
semua pengrajn krecek yang ada di kelurahan Segoroyoso,
kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Sampel Metode penarikan sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah metode secara acak
sederhana simple
random sampling. Jika ukuran populasi
diketahui dengan pasti, maka rumus slovin 1960 dibawah
ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel
yang digunakan, yaitu:
Keterangan: N= ukuran sampel
N= ukuran populasi e = kelonggaran ketidak telitian
karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir. Batas
kesalahan yang ditolerir: 1, 2, 3 atau 10.
Dalam penelitian ini e = 9 karena keterbatasan penelitian.
Maka diperoleh nilai N sebagai berikut:
130 = ––––––––––
1 + 130.9
2
= 63,32 = 63 Jadi jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 63 pekerja.
2. Metodologi pengumpulan data