LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2013
Bab IV P e n u t u p
V - 3
perhitungan Turn-Around Time TRT Pada tahun 2013 menggunakan data kinerja Waiting Time WT, Approach Time AT, Effective Time ET
Pencapain kinerja penurunan Turn-Around Time TRT pada tahun 2013 sebesar 173,33 artinya dari target Penurunan Turn-Around Time TRT
di pelabuhan yang diusahakan sebesar 104 menit terdapat realisasi sebesar 60 menit.
Pencapain kinerja tahun 2013 belum dapat dibandingkan dengan tahun 2012 karena data yang ada pada tahun 2012 Turn-Around Time TRT
secara total atau bukan data penurunan, dan data TRT yg tersedia hanya pada 5 lima pelabuhan dan mempunyai rata-rata sebesar 87,94
Jam Kapal.
d. Penurunan Emisi Gas Buang CO2
Pada tahun 2013 Ditjen Hubla hanya mampu menurunkan emisi gas buang CO2 dari kapal-kapal yang beroperasional sebesar 0,3939 mega ton dari
target penurunan sebesar 0,525 mega ton sehingga pencapaiannya hanya sebesar 75,00 . Penurunan ini diperoleh dengan melakukan beberapa
kegiatan antara lain pengehematan penggunaan BBM dan penerbitan sertifikasi kapal melalui dikeluarkannya sertifikat I nternational Air Pollution
Prevencen I APP sedangkan target yang belum tercapai sebesar 25 adalah bersumber dari faktor pendukung yaitu implementasi Ecoport di
Pelabuhan karena sampai saat ini Ditjen Hubla belum dapat menentukan berapa besar penurunan emisi yang diakibatkan dari pelaksanaan Ecoport
di pelabuhan. Hal ini diatur dalam Konvensi MARPOL 73 78 Anex ke VI yang terkait
dengan bahan bakar yang digunakan. Sertifikat I APP merupakan sertifikat yang dikeluarkan dalam rangka pencegahan pencemaran udara dari
operasional kapal. Saat ini I ndonesia baru meratifikasi Annex I I I -I V MARPOL dengan Perpres
No. 29 Tahun 2012 Jadi sertifikasi pada awalnya masih bersifat voluntary belum mandatory wajib. Pada saat ini telah diajukan Rancangan
Keputusan Menteri tentang Persyaratan Pencegahan dan Penanggulangan
LAKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2013
Bab IV P e n u t u p
V - 4
Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan. Jumlah kepemilikan sertifikat I OPP I nternational Oil Pollution Prevention Certificate Untuk Tahun 2013
sebanyak 1.196 sertifikat dengan target sebanyak 10.208 kapal yang harus disertifikasi.
e. Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut masih memiliki keterbatasan SDM yang mempunyai kompetensi terkait
keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim baik kwalitas maupun kwantitas. Adapun
beberapa tenaga yang masih sangat diperlukan antara lain tenaga Marine
I nspector, penyelam, tenaga penanggulangan pencemaran dan tenaga penangulangan kebakaran. Utuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut
telah dialokasikan kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan Diklat namun dengan adanya penghematan maka alokasi anggaran menjadi
tidak ada.
4.2 Langkah ke depan