1. PENGANGKATAN ANAK
2. PENGAKUAN ANAK 3. PENGESAHAN ANAK
4. PERUBAHAN NAMA 5. PEMBATALAN AKTA
6. PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN
Disampaikan pada :
SOSIALISASI BIDANG PENCATATAN SIPIL TINGKAT PROVINSI LAMPUNG
Bandar Lampung, 6 Juli 2006
Oleh : Kasubdit Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan
Anak serta Perubahan dan Pembatalan Akta
I. PENGANTAR
II. PENGERTIAN
III. DASAR HUKUM IV. PRINSIP PENCATATAN
V.
MEKANISME PENCATATAN 1. PERSYARATAN
2. PROSEDUR 3. JENIS FORMULIR DAN
BLANGKO
Pencatatan Sipil : Pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh
seseorang pada register catatan sipil oleh unit kerja yang mengelola pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil
Peristiwa penting : Kejadian yang dialami oleh seseorang
meliputi : kelahiran, lahir mati, kematian, perkawinan, perceraian, pembatalan
perkawinan, pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak, perubahan nama,
perubahan kewarganegaraan dan perubahan peristiwa penting lainnya.
PENGANGKATAN ANAK
PENGAKUAN ANAK
PENGESAHA N ANAK
Perbuatan hukum untuk mengalihkan
hak anak dari lingkungan
kekuasaan keluarga orang tua, wali yang
sah, atau orang lain yang bertanggung
jawab atas perawatan,
pendidikan
membesarkan anak tsb, kedalam
lingkungan keluarga orangtua angkatnya
berdasarkan putusan atau penetapan
Pengadilan
Pengakuan secara hukum dari
seorang ayah terhadap anaknya
yang lahir di luar ikatan perkawinan
yang sah atas persetujuan ibu
kandung anak tersebut
Pengesahan status hukum
seorang anak yang lahir di
luar ikatan perkawinan
yang sah, bersamaan
dengan perkawinan
yang sah oleh
kedua orang tua anak
tersebut
PERUBAHAN NAMA PERUBAHAN
PERISTIWA PENTING LAINNYA
Penetapan hukum dari lembaga dan atau
instansi yang berwenang
untuk memberikan persetujuan atas
perubahan dan atau penggantian nama
sebagai identitas diri. Penetapan hukum
dari Pengadilan Negeri atas
perubahan penting lainnya
6
PERUBAHAN STATUS PERUBAHAN STATUS
KEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARAAN
WNI WNA
KehilanganPelepasan Warga Negara
WNA WNI
Naturalisasi Pewarganegaraan
Perempuan A melahirkan seorang anak di luar nikah B hasil hubungan dengan laki-laki C. Anak tersebut berhak untuk
dicatatkan kelahirannya dan memperoleh kutipan akta kelahiran sebagai anak dari seorang ibu A. Nama ayah C tidak bisa
dicantumkan.
Jika laki-laki C tersebut ingin mengakui anak B tersebut sebagai anak kandungnya tanpa menikahi ibunya perempuan A,
laki-laki C tersebut dapat membuat surat pengakuan dengan persetujan si ibu A.
Berdasarkan surat pengakuan tersebut, dapat dilakukan proses pengakuan anak, dengan menerbitkan akta pengakuan anak, dan
membuat catatan pinggir pada akta kelahiran anak B yang telah diterbitkan.
Dengan dilakukannya pengakuan anak maka telah terjadi hubungan perdata antara laki-laki C dengan anak B tetapi tidak
ada hubungan perdata antara laki-laki C degan perempuan A. PENGAKUAN ANAK
Pasangan di luar nikah yang telah mempunyai anak, ketika mereka ingin mencatatkan pernikahannya,
bersamaan dengan itu dapat dilakukan pengesahan anak-anak mereka yang telah lahir dan telah dicatat
sebagai anak dari ibu.
Pengesahan anak disertakan dalam akta perkawinan, dan akta kelahiran anak-anak tersebut diberi catatan
pinggir. Jika sebelumnya dilakukan pengakuan anak, maka pada akta pengakuan anak tersebut dibuatkan
juga catatan pinggir.
PENGESAHAN ANAK Dapat dilakukan setelah pengakuan anak, atau langsung
tanpa melalui pengakuan anak
A. PENGANGKATAN ANAK 1. Reglemen Pencatatan Sipil
2. UU No 62 Th 1958 ttg Kewarganegaraan Ps. 2
penjelasan 3. UU No 4 Th 1979 ttg Kesejahteraan Anak Ps 12
4. UU No 23 Th 2002 ttg Perlindungan Anak 5. UU No 3 Th 2006 ttg Perubahan Atas UU No 7 Th 1989
ttg Pengadilan Agama 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 28 Tahun 2005
tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Daerah
7. SEMA RI No 6 Th 1983 ttg Penyempurnaan SEMA No 2 Th 1979 ttg Pengangkatan Anak
8. SE Mendagri No 474.11263SJ tgl 31 Januari 2005 perihal Petunjuk Pencatatan Pengangkatan Anak
9. SE Mendagri No 4771423SJ tgl 17 Juni 2005 perihal Perlindungan Anak dalam Kerangka Pencatatan Sipil
B. PENGAKUAN ANAK
1. Reglemen Pencatatan Sipil :
a.
Stbld 1848 Ps 53 dan Ps 53 a; b. Stbld 1917 Ps 55, 57 ayat 1 dan 2,
65; c. Stbld 1920 Ps 34 dan 35;
d. Stbld 1933 Ps 40 ayat 1 dan 2, Ps
41, 44
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; Bagian Tiga tentang Pengakuan
Terhadap Anak-Anak Luar Kawin, Ps 280 – 288.
3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk Pencatatan Sipil di Daerah
C. PENGESAHAN ANAK
• Reglemen Pencatatan Sipil :
a.
Stbld 1917 Ps 66 ayat 1 dan 2; b. Stbld 1920 Ps 36;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; Pasal 272 – 279
3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk Pencatatan Sipil di Daerah
D. PERUBAHAN NAMA
• Undang – undang RI No 4 Tahun 1961 tentang Perubahan Nama.
2. SE Mendagri No 477815SJ tgl 25 April 2006 perihal Petunjuk
Pencatatan Perubahan Nama
3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk Pencatatan Sipil di Daerah
E. PEMBATALAN AKTA
• Reglemen Pencatatan Sipil
2. SE Mendagri No 477815SJ tgl 25 April 2006 perihal Petunjuk
Pencatatan Perubahan Nama
3. Permendagri No 28 Th 2005 ttg Penyelenggaraan Pendaftaran