mencapai pembukaan 5 cm, disebut ketuban pecah dini. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam dan pada multipara kira-kira 7 jam Prawirohardjo, S.,
2005, hal. 182.
4. Asuhan Persalinan Kala I
Merupakan asuhan yang dibutuhkan ibu saat proses persalinan. Asuhan ini bertujuan untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan
yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga
pada tingkat yang optimal. Asuhan sayang ibu antara lain memberi dukungan emosional, mengatur posisi yang nyaman bagi ibu, cukup asuhan cairan dan nutrisi, keleluasaan
untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil, penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai.
B. Nyeri Persalinan
1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial Bare dan
Universitas Sumatera Utara
Smeltzer, 2001, hal. 212. Menurut Telfer 1997, nyeri merupakan fenomena multifaktorial, yang subjektif, personal, dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor
psikologis, biologis, sosial budaya, dan ekonomi Fraser, D. M., dan Cooper, M. A., 2009, hal. 461.
2. Teori Nyeri
Terdapat beberapa teori tentang terjadinya ransangan nyeri, diantaranya :
a. Transmisi nyeri, impuls nyeri berjalan sepanjang saraf sensorik ke ganglion akar
dorsal dari saraf spinal terkait dan masuk ke dalam kornu posterior medula spinalis. Hal ini disebut neuron pertama. Neuron kedua muncul di kornu posterior, melintang
di dalam medula spinalis persimpangan sensorik dan mengantarkan impuls melalui medula oblongata, pons varolli dan otak tengah ke talamus. Dari sini impuls berjalan
sepanjang neuron ketiga menuju korteks sensorik.
Teori Pengendalian Gerbang gate control theory,mekanisme hambatan neurol atau spinal terjadi dalam substansi gelatinosa yang terdapat di kornu dorsal medula
spinalis. Impuls saraf yang diterima oleh nosiseptor, reseptor nyeri pada kulit dan jaringan tubuh dipengaruhi oleh mekanisme tersebut. Posisi hambatan menentukan
apakah impuls saraf berjalan bebas atau tidak ke medula dan talamus sehingga dapat mentransmisikan impuls atau pesan sensori ke korteks sensorik. Jika hambatan tersebut
tertutup, hanya terdapat sedikit konduksi atau bahkan tidak sama sekali. Jika hambatan
Universitas Sumatera Utara
terbuka, impuls dan pesan dapat melewatinya dan ditransmisikan secara bebas Fraser, D. M., dan Cooper, M. A., 2009, hal. 464.
3. Penyebab Nyeri Persalinan
Selama persalinan kala-satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan nosiseptor dalam adneksa,uterus, dan ligamen pelvis. Nyeri persalinan kala-satu adalah akibat
dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor penyebab nyeri persalinan adalah : a berkurangnya
pasokan oksigen ke otot rahim nyeri persalinan menjadi lebih hebat jika interval antara kontraksi singkat, sehingga pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih, b
meregangnya leher rahim effacement dan pelebaran, c tekanan bayi pada saraf di dan dekat leher rahim dan vagina, d ketegangan dan meregangnya jaringan ikat pendukung
rahim dan sendi panggul selama kontraksi dan turunnya bayi, e Tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus, f Meregangnya otot-otot dasar panggul dan jaringan
vagina, g ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar epinefrin, norepinefrin, dan lain-lain yang mengakibatkan
timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat Simkin, P., Whalley, J., dan Keppler, A., 2007, hal. 150.
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan
Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a usia wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi, b
primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat
pada persalinan kala II, c wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami
peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, ekecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit, ketidaksiapan
menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping persalinan, takut terhadap hal yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah
kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan ransang nosiseptif pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga meningkatkan ransang
nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan terjadi ketegangan otot, f faktor sosial dan budayadimana beberapa budaya mengharapkan stoicisme sabar dan
membiarkannya sedang budaya yang lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan Walsh, L. V., 2007, hal. 261.
Universitas Sumatera Utara
5. Fisiologi Nyeri Persalinan kala I
Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot uterus, peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia rahim penurunan aliran darah
sehingga oksigen lokal mengalami defisit akibat kontraksi arteri miometrium. Impuls nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf spinalis T11-12 dan saraf-saraf asesori torakal
bawah serta saraf simpatik lumbar atas. Saraf-saraf ini berasal dari korpus uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia uterus adalah nyeri
viseral yang berlokasi di bawah abdomen menyebar ke daerah lumbar punggung dan menurun ke paha. Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat
relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti kram, sensasi sobek dan sensasi panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi serviks, vagina dan jaringan perineum.
Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat diidentifikasi seperti pada sistem saraf simpatis yang
dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga berubah meliputi peningkatan kecemasan, mengerang, menangis,
gerakan tangan yang menandakan rasa nyeri dan ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh Bobak I. M., at all. 2004, hal. 253.
Teori gate control atau pengendalian nyeri yang dikemukakan oleh Melzack dan Well 1965 mengemukakan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh
Universitas Sumatera Utara
mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.Mekanisme pertahanan dapat ditemukan pada medulla spinalis, talamus, dan sistem limbik yang mengandung
enkefalin yang menghambat transmisi nyeri Potter, P. A., dan Perry, A. G., 2005, hal. 1507.
6. Klasifikasi Nyeri
Nyeri secara umum terdiri dari nyeri akut dan nyeri kronis. a Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi 6
bulan, dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot dan cemas, b Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan – lahan biasanya berlangsung dalam
waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan meliputi nyeri terminal, sindrom nyeri kronis dan psikosomatik.
Selain klasifikasi nyeri di atas, terdapat jenis nyeri yang spesifik, di antaranya a Nyeri somatic dan visceral yaitu bersumber dari kulit dan jaringan di bawah kulit
supervisial pada otot dan tulang. Nyeri somatic dan visceral berbeda karakteristiknya terutama kualitas nyeri, lokalisasi, sebab-sebabnya, dan gejala yang menyertainya, b
Nyeri menjalar Referrent pain dimana nyeri terasa pada daerah lain daripada yang mendapat ransang, misalnya pada serangan jantung akan mengeluh nyeri yang menjalar
kebawah lengan kiri sedangkan jaringan yang rusak terjadi pada miokardium, c Nyeri psikogenik yaitu nyeri yang tidak diketahui secara fisik, biasanya timbul dari pikiran
Universitas Sumatera Utara
pasien atau psikologis, d Nyeri phantom dari ektremitas yaitu nyeri pada salah satu ekstremitas yang telah diamputasi, e Nyeri neurologis yang timbul dalam berbagai
bentuk, dimana neuralgia adalah nyeri yang tajam Bare, B. G., dan Smeltzer, S. C., 2001, hal. 213.
7. Pengukuran Intensitas Nyeri
Mendeskripsikan nyeri berbeda antara bidan dan pasien. Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala
pendeskripsi verbal Verbal Descriptor Scale, VDS merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di
sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari tidak terasa nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan.
Skala penilaian numerik Numerical Rating Scales, NRS lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata dengan menggunakan skala 1-10. Skala analog
visual Visual Analog Scale, VAS merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri. Skala nyeri digunakan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Numerik 0-10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak
Nyeri sedang Nyeri
Nyeri sangat hebat
b. Deskriptif
Tidak Nyeri Nyeri
Nyeri Nyeri nyeri ringan
sedang hebat
sangat hebat
c. Skala Analog visual VAS
Tidak Nyeri Nyeri sangat hebat
Bare, B. G., dan Smeltzer, S.C., 2001, hal. 218.
8. Penatalaksanaan Nyeri
Rasa sakit yang dialami ibu selama proses persalinan sangat bervariasi tingkatannya. Untuk itu perlu dukungan selama persalinan untuk mengurangi rasa nyeri
selama proses persalinan. Penny simpkin 2007 mengatakan cara untuk mengurangi rasa sakit ini ialah : mengurangi sakit langsung dari sumbernya, memberikan ransangan
Universitas Sumatera Utara
alternatif yang kuat, mengurangi reaksi mental negatif, emosional dan fisik ibu terhadap rasa sakit. Pendekatan pengurangan rasa nyeri persalinan dapat dilakukan dengan
pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis.
Manajemen secara farmakologis adalah dengan pemberian obat-obatan sedangkan nonfarmakogis tanpa obat-obatan. Cara farmakologis adalah dengan
pemberian obat-obatan analgesia yang bisa disuntikan melalui infus intravena yaitu saraf yang mengantar nyeri selama persalinan. Tindakan farmakologis masih menimbulkan
pertentangan karena pemberian obat selama persalinan dapat menembus sawar plasenta, sehingga dapat berefek pada aktifitas rahim. Efek obat yang diberikan kepada ibu
terhadap bayi dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Manajemen secara nonfarmakologis sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang
kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat. Banyak teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri selama kala I meliputi, relaksasi, akupresur,
kompres dingin atau hangat, terapi musik, hidroterapi dan masase. Masase sangat efektif mengurangi nyeri dan ketegangan otot, seperti deep back massage dan firm counter
pressure.
Universitas Sumatera Utara
C. Masase