bersangkutan. Komunikasi ini timbal balik dari pimpinan kepada semua pimpinan unit, dan dari semua pimpinan unit kepada pucuk pimpinan.
e. Perintah
Perintah merupakan permintaan pimpinan terhadap bawahan tentang apa yang harus atau tidak boleh dilakukannya. Perintah dapat disampaikan
tertulis maupun lisan. f.
Laporan Laporan dapat pula digunakan oleh pimpinan untuk menggerakkan anak
buah. Bawahan biasanya bekerja lamban, didorong untuk lebih giat bekerja dengan mengharuskan membuat laporan pada saat-saat tertentu
selama melaksanakan tugasnya. Dengan demikian laporan dapat menunjukkan sejauh mana saat itu pelaksanaan tugas pembuatnya.
2.2. Motivasi
2.2.1. Definisi motivasi kerja
Menurut Danim 2004 : 2, Motivasi Motivation diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi
yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Dalam arti kognitif, motivasi
diasumsikan sebagai aktivitas individu untuk menentukan kerangka dasar tujuan dan penentuan perilaku untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam arti
afeksi, motivasi bermakna sikap dan nilai dasar yang dianut oleh seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak atau tidak bertindak.
Stanley Vance dalam Danim 2004 : 42 mengatakan bahwa pada hakikatnya motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada
dan bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi terutama organisasi. Robert
Dubin dalam Danim 2004 : 22 mengartikan motivasi sebagai kekuatan kompleks yang membuat seseorang berkeinginan memulai dan menjaga
kondisi kerja dalam organisasi. Motivasi diartikan sebagai setiap kekuatan yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan
tertentu di lingkungan dunia kerja atau didalam kehidupan pada umumnya.
2.2.2. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Danim 2004 : 17 Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara umum motivasi dapat
diklasifikasikan kedalam empat jenis antara lain : 1.
Motivasi Positif Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari
keuntungan-keuntungan tertentu. Manusia bekerja di dalam organisasi jika dia merasakan bahwa setiap upaya yang dilakukannya akan memberikan
keuntungan tertentu, apakah besar atau kecil. Dengan demikian, motivasi
positif merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif, dimana hal itu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang
lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. Jenis-jenis motivasi positif antara lain
adalah imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa
partisipasi dianggap penting, pemberian tugas berikut tanggung jawabnya, dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa takut, misalnya, jika dia tidak bekerja akan muncul rasa takut
dikeluarkan, tidak diberi gaji, dan takut dijauhi oleh rekan sekerja. Motivasi negatif yang berlebihan akan membuat organisasi tidak mampu
mencapai tujuan. Personalia organisasi menjadi kreatif, serba takut, dan terbatas geraknya.
3. Motivasi dari dalam
Motivasi dari dalam timbul pada diri seseorang waktu dia menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri
orang itu sendiri. Dengan demikian berarti juga bahwa kesenangan seseorang muncul pada waktu dia bekerja dan dan dia sendiri menyenangi
pekerjaannya itu. Motivasi muncul dari dalam diri individu karena memang individu itu mempunyai kesadaran untuk berbuat.
4. Motivasi dari luar
Adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri. Motivasi dari
luar biasanya dikaitkan dengan imbalan. Kesehatan, kesempatan cuti, program rekreasi, dan lain-lain. Pada konteks ini manusia organisasional
ditempatkan sebagai subyek yang dapat didorong oleh faktor luar. Manusia bekerja, karena semata-mata didorong oleh adanya sesuatu yang
ingin dicapai dan dapat pula bersumber dari faktor-faktor diluar subjek. Menurut Wahjosumidjo 1987 : 173, dalam kehidupan organisasi
motivasi bagi setiap unsur pemimpin mempunyai arti tersendiri. Motivasi sebagai sesuatu yang dirasakan sangat penting, tetapi motivasi juga dirasakan
sebagai sesuatu yang sulit, hal ini disebabkan karena beberapa alasan : a.
Motivasi sebagai sesuatu yang penting important subject. Dikatakan penting karena peran pemimpin itu sendiri kaitannya dengan
bawahannya. Setiap pemimpin tidak boleh tidak, harus bekerja sama dengan orang lain atau bawahan, untuk itu diperlukan kemampuan
memberikan motivasi kepada bawahan. b.
Motivasi sebagai sesuatu yang sulit puzzling subject. Dikatakan sulit, sebab motivasi sendiri tidak bisa diamati dan diukur
secara pasti. Dan untuk mengamati dan mengukur motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku masing-masing bawahan. Bahkan disamping
itu disebabkan adanya berbagai teori motivasi yang berbeda-beda satu sama lain.
2.2.3. Langkah-langkah memotivasi