Pengendalian Kualitas Bahan Baku Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi Benang Plastik

55 3 Warring Warring dijual kepada Kebun Tembakau PTPN. X yaitu: a Kebun Kertosari di Jember b Kebun Ajong Gayasan di Jember c Kebun Wedibrit, Kebonarum, dan Gayamprit di Klaten Untuk pengelolaan TBN Tembakau Bawah Naungan.

2.10.5 Pengendalian Kualitas di PT. Dasaplast Nusantara Jepara

2.10.5.1 Pengendalian Kualitas Bahan Baku

Di PT. Dasaplast Nusantara, pengendalian kualitas terhadap bahan baku dilakukan dengan mengecek kedatangan bahan baku incoming material yang meliputi: 1 Pengecekan Silikon Pengecekan kekentalan silikon dengan alat Zahn Cup. Setiap satu Zahn Cup silikon bila diteteskan akan habis selama 25 sampai dengan 30 detik untuk standar Dasaplast. 2 Pengecekan MFI Melt Flow Indexer Pengecekan yang dilakukan meliputi: a Jumlah b MFI c Aktual kondisi fisik barang basahkeringcacat d Sampel timbang per sak 25 kg 56 Untuk MFI dengan cara, mesin dinyalakan lalu tunggu sampai temperaturnya 230 C kemudian masukkan bandul kecil dalam lubang parameter sampai bawah dan pasang corong untuk memasukkan bahan baku. Masukkan AS pendorong bahan baku dengan diberi pemberatbandul 2,16 kg, kemudian lakukan pengecekan setiap lelehan dalam waktu satu menit berapa gram beratnya. Dengan rumus: MFI = 6 00 6 gram × Pengecekan yang dilakukan ± 10 kali kemudian hasilnya dibagi rata-rata. Untuk standart di Dasaplast minimal 3.0.

2.10.5.2 Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi Benang Plastik

Pengendalian kualitas pada proses produksi benang plastik dilakukan dengan mengecek SPK pembuatan benang plastik di mesin Extruder dengan cara: 1 Pemakaian komposisi bahan baku yang akan digunakan untuk produksi harus sesuai dengan SPK. 2 Settingan mesin harus di kontrol terlebih dahulu yang meliputi: a Holding, untuk mengatur tebal tipisnya film. b Streching, untuk meregangkan pita. c Annealing, untuk menstabilkan lebar pita d Temperatur air, untuk mengatur suhu film di dalam waterbath. e Ampere, untuk mengatur kuat arus listrik. f Melt pressure, untuk pengaturan penyaring tekanan film dari barel. 57 g RPM Screw Speed, untuk mengatur tebal tipisnya film yng keluar dari mesin. h Heating Zone, untuk melelehkan bijih plastik. 3 Mencatat Spindel yang akan digunakan untuk produksi. 4 Mengecek kualitas benang plastik hasil produksi yang meliputi: a Dinner Dinner adalah berat benang per 1 meter. Cara mengecek dinner, ambil sampel setiap helai benang lalu ditimbang dan diambil rata-ratanya dan untuk mengetahui dinner aktual benang apakah sudah sesuai atau belum cek dibagian Screw Speed. Jika Dinner kurang naikkan dan sebaliknya. b Lebar pita Untuk mencari lebar pita dengan cara: SR pdl s film Lebar × c Gulungan benang Gulungan benang maksimal 9 cm. d Fisik benang Bentuk fisik benang terlihat rata atau bergelombang. e Kuat tarik Kuat tarik benang adalah kekuatan benang dalam 30 cm mampu menahan beban berapa. Dan yang mempengaruhi kuat tarik adalah Dinner besarkecilnya Dinner, komposisi bahan baku, SR Streching Rasio. Untuk mencari kuat tarik yaitu dengan rumus: 58 Kuat tarik = 000 1 Tennacity Dinner × Untuk standar Dasaplast 4. f Ellongation Ellongation atau kemuluran benang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1 Komposisi bahan pemakaian LL. 2 SR Streching Rasio. 3 Sparator. Untuk mencari ellongation dengan rumus: 000 1 3 kemuluran × . Untuk ukuran standar 25 sampai dengan 35. g Tennacity Tennacity adalah kekuatan benang terhadap beban Dinner. Beberapa faktor yang mempengaruhi tennacity adalah sebagai berikut. 1 Komposisicampuran bahan baku pembantu, biasanya calpet dan palet. 2 Sparator. Untuk mencari tennacity dengan rumus: 000 1 actual Dinner tarik Kuat × . Untuk standar tennacity bahan murni 4.7. Aktual di Dasaplast minimal 3.5. 59

2.10.5.3 Pengendalian Kualitas Pertenunan Produksi Karung Plastik di Loom