Pola Pembinaan Budi Pekerti

37 i. Mungumpat Mengumpat adalah mengulangi cerita atau laporan yang didengar tentang seseorang untuk tujuan menimbulkan kebencian, salah pengertian, dan permusuhan antara keduanya.

F. Pola Pembinaan Budi Pekerti

Pembinaan budi pekerti merupakan pembinaan dasar bagi anak dalam hidup bermasyarakat. Pembinaan budi pekerti bertujuan untuk melatih perbuatan, ucapan, dan pikiran seseorang agar selalu benar dan supaya orang tersebut selalu berbuat kebaikan dan mencegah kesalahan yang dapat menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri atau orang lain. Agar dalam pembinaan budi pekerti dapat berjalan dengan baik, maka harus digunakan model penanaman nilai budi pekerti pada anak. Menurut Superka dalam Zubaedi, 2005:12 ada lima pendekatan pendidikan nilai budi pekerti, yaitu: a. Pendekatan Penanaman Nilai Pendekatan penanaman nilai adalah suatu pendekatan yang memberikan penekanan pada penanaman nilai sosial dalam diri peserta didik. Hal ini perlu ditanamkan karena nilai-nilai sosial berfungsi sebagai acuan bertingkah laku dalam berinteraksi dengan sesama sehingga keberadaannya dapat diterima masyarakat. Penanaman nilai-nilai ini antara lain adalah nilai, moral, dan sikap. Perkembangan nilai, moral dan sikap individu sejalan dengan 38 perkembangan usianya yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungannya. Individu yang berinteraksi dengan lingkungannya akan mendapatkan pembelajaran berbagai macam aspek kehidupan termasuk didalamnya aspek nilai, moral dan sikap Zubaedi, 2005:14. b. Pendekatan Perkembangan Kognitif Pendekatan perkembangan kognitif menitik beratkan pada faktor pengertian dan faktor penanaman. Tujuan yang akan dicapai pada pendekatan ini adalah: yang pertama membantu anak didik dalam berbuat pertimbangan moral yang lebih kompleks berdasarkan nilai yang lebih tinggi, kedua mendorong anak didik untuk mendiskusikan alasan- alasannya ketika memilih nilai dan posisinya dalam suatu masalah moral Zubaedi, 2005:15 c. Pendekatan Analisis Nilai Pendekatan analisis nilai memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan peserta didik untuk berpikir logis dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial Zubaedi, 2005:21 d. Pendekatan Klasifikasi Nilai Pendekatan klasifikasi nilai memberi penekanan pada usaha membantu peserta didik dalam mengkaji perasaan dan perbuatan sendiri, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri Zubaedi, 2005:23. 39 e. Pendekatan Pembelajaran Berbuat Pendekatan pembelajaran berbuat memberi penekanan pada usaha memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik sacara perseorangan ataupun secara bersama-sama dalam satu kelompok Zubaedi, 2005:28.

G. Model Sosialisasi Budi Pekerti