11 anak-anak, dan manusia tidak dapat mendeteksi siapa orang tua atau anak
yang lebih memberi manfaat.
21
Beradasarkan paparan di atas, dapat dinyatakan bahwa terjadi kesenjangan antara aturan yang dibuat dalam hukum Islam sebagaimana yang dimuat
dalam Kompilasi Hukum Islam, terkait dengan praktek pembagian warisan yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Batang Angkola. Sehubungan
dengan beberapa alasan tersebut di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian secara cermat tentang persoalan penyelesaian
pembagian harta warisan pada masyarakat Kecamatan Batang Angkola, sehingga penulis sengaja mengangkat permasalahan tersebut supaya dapat
dijadikan bahan kajian untuk diteliti dan menjadikannya sebagai topik
pembahasan dalam penulisan tesis yang berjudul Penyelesaian Pembagian Harta Warisan Pada Masyarakat Kecamatan Batang Angkola Ditinjau
Dari Kompilasi Hukum Islam .
Masalah ini penting untuk dikaji karena diharapkan akan menjadikan bahan untuk dapat difahami dalam upaya mengaktualisasikan fikih waris
dalam Kompilasi Hukum Islam, pada tatanan hukum yang selalu mengalami perubahan, bahkan menjadi lapangan untuk bahan penelitian yang
membutuhkan pemecahan khususnya masalah kewarisan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang ingin dijawab dari penelitian ini secara umum adalah bagaimana penyelesaian
pembagian harta warisan pada masyarakat Kecamatan Batang Angkola ditinjau dari Kompilasi Hukum Islam?, sedangkan secara khusus adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pembagian harta warisan pada masyarakat Kecamatan Batang
Angkola?
21
Muhammad Ali as-Shabuni, Hukum Waris Dalam Syari ’at., h. 32.
12 2.
Mengapakah masyarakat Kecamatan Batang Angkola menyelesaikan pembagian harta warisan dengan perdamaian sebelum mengetahui bagian
masing-masing? 3.
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Kecamatan Batang Angkola melakukan perdamaian sebelum mengetahui bagian masing-
masing?
C. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah-istilah yang ada dalam penulisan tesis ini, maka penulis akan menjelaskan mengenai
istilah tersebut. Adapun istilah-istilah yang penulis maksud adalah: 1.
Penyelsaian adalah proses, cara, perbuatan, menyelesaikan dalam berbagai arti seperti pemeberesan, pemecahan.
22
Proses ataupun cara yang dimaksud dalam hal ini ialah proses pembagian harta warisan dalam masyarakat
Kecamatan Batang Angkola.
2. Harta warisan adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersama
setelah digunakan untuk keperluan pewaris sewaktu sakit sampai meninggal, biaya pengurusan jenazah, pembayaran utang dan pemberian
untuk kerabat.
23
3. Masyarakat adalah sebagai suatu kelompok manusia yang memiliki aturan
kehidupan, norma-norma, adat-istiadat yang sama-sama dipatuhi oleh lingkungannya.
24
Masyarakat yang peneliti maksud dalam hal ini adalah masyarakat muslim yang berada di kecamatan Batang Angkola khususnya
masyarakat kelurahan Hutatonga, kelurahan Sigalangan, desa Basilam Baru,
desa Pasir Matogu, desa Sipangko dan desa Huta Holbung.
4. Kompilasi Hukum Islam KHI adalah Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
1991 sebagai kitab yang menjadi sumber rujukan umat muslim di Indonesia
22
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahsa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2001, h. 1020.
23
Tim Redaksi Fukusmedia, Kompilasi., h. 56.
24
M. Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar Yogyakarta: Kanisius, 1999, h. 85.
13 pada masalah pernikahan, warisan dan wakaf.
25
Namun dalam hal ini peneliti hanya fokus kepada masalah warisan, sesuai dengan judul yang
sedang penulis teliti yaitu tentang warisan.
D. Tujuan Penelitian