Sumber Data Tekhnik Pengumpulan Data

71 Dengan kata lain bahwa tidak semua individu dapat diberi peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian diambil dari beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti, yaitu orang-orang yang melakukan pembagian harta warisan, dan tokoh atau perangkat desakelurahan yang dapat memberikan informasi akurat, mempunyai wibawa, terpercaya dan layak memberikan informasi terkait permasalahan yang sedang diteliti. Sehingga sesuai dengan sasaran yang dituju oleh peneliti. Maka dalam menetapkan informan penelitian, maka peneliti meminta kepada salah satu informan agar mengarahkan informan lain untuk mendapatkan informasi. Sehingga peneliti menunjuk beberapa informan pertama kunci yaitu bapak Marhan, Kustum Siregar, dan Zul Fakhri Dalimunte sebagai pengarah supaya memberikan rekomendasi untuk memilih informan-informan berikutnya dan mendapatkan informasi dalam penelitian ini.

D. Sumber Data

Ada dua jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder: Sumber data primer ada dua: 1. Orang-orang yang melakukan pembagian harta warisan. 2. Tokoh Masyarakatperangkat desa terdiri dari: a LurahKepala Desa bTokoh Agama dan c Tokoh Adat. Sedangkan sumber data sekunder dapat dibedakan dalam penelitian hukum menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer, bahan-bahan hukum skunder dan bahan-bahan hukum tersier. 93 1. Bahan Hukum Primer adalah bahan hukum yang mengikat, dalam bahan hukum primer ini peneliti akan menelaah: - Kompilasi Hukum Islam. 93 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum., h. 141. 72 2. Bahan Hukum Sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan buku-buku lain dan karya ilmiah yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang dikaji misalnya: a. Muhammad Ali ash-Shabuni, Hukum Waris Dalam Syari’at Islam Disertai Contoh-contoh Pembagian Harta Wariasan, Bandung:Diponegoro, 1992. b. Cik Hasan Bisri, Kompilasi Hukum Islam Dan Peradilan Agama Dalam Sistem Hukum Nasional, Jakarta: Logos Wacan Ilmu, 1991. c. Diklat Kementrian Agama, Pelaksanaan Hukum Waris Di Kalangan Umat Islam Indonesia, Jakarta: Maloho Jaya Abadi Pres, 2010. 3. Bahan Hukum Tersier adalah bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan-bahan primer dan bahan hukum sekunder, misalnya Kamus-kamus Hukum, Ensiklopedia, dan sebagainya. 94

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dari lapangan, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui: 1. Observasi Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. 95 Untuk memperoleh informasi dari masalah-masalah yang terjadi, perilaku dan kejadian yang sesungguhnya dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipan yaitu yang menuntut keikutsertaan atau peran serta peneliti pada suatu situasi sosial untuk dapat memahami dengan baik dan “berempati” dalam masyarakat yang sedang diteliti. 96 Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi terhadap masyarakat guna merumuskan nilai-nilai yang dianggap berlaku dalam masyarakat Kecamatan Batang Angkola terkait penyelesaian pembagian harta warisan. 94 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode., h. 82. 95 S. Nasution, Metode Research., h. 106. 96 Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian., h. 22. 73 2. Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi dengan bertatap muka face to face semacam percakapan, biasanya peneliti memberikan berupa pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. 97 Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dari informan. 98 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang mendalam dan tidak berstruktur, maksudnya wawancara yang bersifat tergantung dengan keadaan atau subjek, 99 susunan pertanyaan dan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara. Teknik wawancara sangat efektif dalam sebuah penelitian, karena bisa menyebakan timbulnya sesuatu langsung dari subjek penelitian. Dengan demikin dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi yang luas dan mendalam tentang Penyelesaian pembagian harta warisan Pada Masyarakat Kecamatan Batang Angkola Ditinjau Dari Kompilasi Hukum Islam. Dalam wawancara ini penulis menggunakan beberapa instrumen atau perlengkapan wawancara yang dianggap penting meliputi: a. Panduan wawancara Daftar Pertanyaan Panduan wawancara peneliti untuk dapat mengontrol dan terarahnya peneliti dalam mengumpulkan data-data yan dibutuhkan. Panduan wawancara ini memuat beberapa pertanyaan pokok tentang permasalahan yang sedang diteliti. b. Pulpenalat tulis Pulpenalat tulis digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting terkait tema yang sedang diteliti selama proses wawancara, selain itu peneliti setidaknya membuat catatan yang terperinci mengenai apa yang 97 Amiruddin, dan Zainal Asikin, Pengantar Metode., h. 82. 98 S. Nasution, Metode Research., h. 113. 99 Burhan Bungin ed. Metodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 156. 74 sedang dilihat atau yang sedang diamati. Dalam hal ini bisa saja peneliti membuat catatan singkat misalnya nama yang sedang diwawancara atau yang diamati dan ungkapan-ungkapan yang peneliti peroleh dan lain-lain, pencatatan ini dilakukan guna mengindari kekeliruan dalam memperoleh informasi selama dalam penelitian. c. Block Note Block note digunakan oleh peneliti sebagai tempat untuk mencatat beberapa catatan yang penting dalam proses wawancara.

F. Pengolahan dan Analisis Data