14
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Munculnya SengketaKonflik di Kabupaten Gianyar
Kabupaten Gianyar sebagai kota budaya yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat beraneka ragam yang bernafaskan agama, telah berhasil dijadikan
aset oleh Pemda Gianyar. Dalam kurun waktu 4 empat tahun kepemimpinan Bupati Gianyar jumlah konflik sosial yang muncul dan ditangani sebanyak 56
kasus telah dapat diselesaikan sebanyak 36 kasus dan 20 kasus yang belum. Dari 56 kasus tersebut, 34 kasus terjadi sebelum tahun 2008, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini :
17
No Tahun
Jumlah
1 2007
34 2
2008 5
3 2009
7 4
2010 5
5 2011
5 Jumlah
56
Konflik sosial atau kerusuhan adalah suatu kondisi dimana terjadi huru harakerusuhan atau perangkeadaan yang tidak aman di suatu daerah tertentu
yang melibatkan lapisan masyarakat, golongan, suku ataupun organisasi tertentu.
17
Pemda Kabupaten Gianyar, 2012,
Laporan Penanganan Konflik Sosial di Kabupaten Gianyar Tahun 2007-2011
, hal.1-2.
15 Konflik sosial yang didominasi oleh kasus yang berlatar belakang permasalahan
adat seperti : tanah laba pura, kuburan, tanah desa adat dan permasalahan tapal batas. Penyebab terjadinya konflik yaitu, perbedaan pendapat, salah paham, ada
pihak yang dirugikan, peraaan sensitif, komunikasi, kepentingan pribadi.
18
Konflik sosial di Kabupaten Gianyar sebagian besar berlatar belakang kasus adat dimana setiap permasalahan yang muncul memiliki karakteristik dan
kekhasan tersendiri sesuai dengan adat istiadat dan awig-awig desa adat masing- masing sehingga diperlukan proposionalitas dalam penanganan permasalahan
tersebut. Dalam penanganan konflik sosial Pemda Gianyar bekerjasama dengan Polres Gianyar dan Instansi terkait dengan selalu mengedepankan pola
penyelesaian antara lain : 1.
Koeksistensi damai, yaitu mengendalikan konflik dengan cara tidak saling mengganggu dan saling merugikan, dengan menetapkan
peraturan yang mengacu pada perdamaian serta diterapkan secara ketat dan konsekuen;
2. Mediasi perantaraan, jika penyelesaian konflik menemui jalan buntu,
masing-maing pihak bisa menunjuk pihak ketiga untuk menjadi perantara yang berperan secara jujur dan adil serta tidak memihak;
3. Tujuan sekutu besar, yaitu dengan melibatkan pihak-pihak yang
berkonflik ke arah tujuan yang lebih besar dan kompleks; 4.
Tawar-menawar integratif, yaitu dengan menggiring pihak-pihak yang berkonflik, untuk lebih berkonsentrasi pada kepentingan luasumum,
dan tidak hanya berkisar pada kepentingan sempitpribadi.
19
18
Ibid
, hal.3.
19
Ibid
, hal.5-6.
16 Dengan telah terselesaikannya sebanyak 36 konflik dari 56 kasus yang
ada, maka situasi dan kondisi daerah Kabupaten Gianyar sampai akhir tahun 2011 cukup kondusif. Terwujudnya penyelesaian konflik tersebut berkat kerjasama
yang baik antar pemimpin daerah, instansi terkait yang ada di Kabupaten Gianyar dan juga berkat partisipasi masyarakat Kabupaten Gianyar.
20
B. Faktor Penyebab Munculnya Sengketa Tanah Kuburan