Langkah yang dijalankan Kantor Bank Indonesia Solo dalam

commit to user c. Employee champion, yaitu gerakan untuk menumbuhkan semangat, komitmen, dan kapabilitas agar pegawai dapat menjalankan tugasnya dalam jabatan dan satuan kerja secara maksimal. d. Administrative expert, yaitu upaya meningkatkan pelayanan dan pengelolaan SDM yang efisien dan efektif

B. Pembahasan

1. Langkah yang dijalankan Kantor Bank Indonesia Solo dalam

menjalankan inflasi di Solo Raya Sebagaimana diketahui, inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, yaitu menyebabkan pendapatan riil masyarakat turun; menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan, baik dalam hal konsumsi, investasi maupun produksi sehingga pertumbuhan ekonomi menurun. Lebih dari itu, inflasi juga mendorong investasi jangka pendek yang bersifat spekulatif, memicu efek spiral harga-upah yang merugikan dan menjadikan daya saing industri domestik di pasar internasional menjadi lebih rendah. Sebaliknya, kondisi yang positif dan kondusif akan tercapai apabila inflasi yang rendah dan stabil dapat dijaga. Untuk itu, penting bagi pemerintah daerah dan instansi terkait commit to user memantau dan mengendalikan inflasi di daerahnya dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian daerah. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Solo, sumber tekanan inflasi di daerah, khususnya di Kota Surakarta, banyak yang berasal dari sisi penawaran yang disebabkan adanya gangguan-gangguan di sisi pasokan atau produksi dan distribusi. Sementara itu, Bank Indonesia melalui kebijakan moneter hanya mampu mengendalikan tekanan inflasi yang bersumber dari sisi permintaan. Oleh karena itu, untuk mengatasi sumber tekanan inflasi yang berasal dari sisi penawaran diperlukan kerja sama, komitmen dan koordinasi dari Pemerintah Kota Pemkot Surakarta dan instansi terkait untuk menjaga stabilitas harga di Kota Surakarta. Dengan latar belakang tersebut, Pemerintah Kota Pemkot Surakarta dan Bank Indonesia pada 15 April 2008 melakukan pertemuan yang membahas pentingnya koordinasi antar instansi dalam upaya pengendalian inflasi. Pembahasan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan pada tanggal 14 Juli 2008 yang mendiskusikan inisiatif pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah TPID Kota Surakarta. Sejak saat itu selalu diadakan pertemuan rutin bulanan yang membahas perkembangan harga di Kota Surakarta. Dengan Keputusan Walikota Surakarta No.589.052012010, TPID Kota Surakarta secara resmi terbentuk pada 1 Maret 2010. a. Landasan Hukum commit to user Dasar hukum keberadaan TPID Kota Surakarta adalah sebagai berikut: a Kesepakatan Bersama antara Kantor Bank Indonesia Solo dan Pemerintah Kota Surakarta No.1116DKMSlo dan No.5004.763 tanggal 26 November 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kota Surakarta. b Perjanjian Kerja Sama antara Pemimpin Bank Indonesia Solo dan Sekretaris Daerah Kota Surakarta No.1117DKMSlo dan No.5804.764 tanggal 26 November 2009 tentang Pengendalian Inflasi Daerah Kota Surakarta. c Keputusan Walikota Surakarta No.589.052012010 tanggal 1 Maret 2010 tentang Tim Pengendalian Inflasi Daerah TPID Kota Surakarta. TPID Kota Surakarta terdiri dari Tim Teknis dan Tim Pengarah. Tim Pengarah TPID Kota Surakarta beranggotakan Walikota, Sekretaris Daerah, Pemimpin Bank Indonesia Solo, Kasat Reskrim Poltabes, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Surakarta. Sedangkan Tim Teknis beranggotakan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemkot Surakarta serta instansi-instansi terkait yang mempunyai peran penting dalam memantau dan mengendalikan inflasi, termasuk memantau produksi dan distribusi bahan pokok masyarakat. commit to user b. Susunan Keanggotaan 1 Tim Pengarah Ketua Merangkap Anggota : Walikota Surakarta Wakil Ketua Merangkap Anggota: Sekretaris Daerah Kota Surakarta Sekretaris Merangkap Anggota : Pemimpin Bank Indonesia Solo Anggota : a Kasat Reskrim Poltabes Surakarta b Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surakarta c Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Surakarta 2 Tim Teknis Ketua Merangkap Anggota : Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta Wakil Ketua Merangkap Anggota: Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Surakarta Sekretaris Merangkap Anggota : Deputi Pemimpin Bidang Ekonomi Moneter Bank Indonesia Solo Anggota : a Kepala Dinas Pertanian Kota Surakarta b Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta commit to user c Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta d Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta e Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Surakarta f Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta g Direktur Utama PDAM Kota Surakarta h Kepala PLN APJ Surakarta i Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta j Ketua Kadin Surakarta k Kanit II Intelkam Poltabes Kota Surakarta l Ketua Organda Surakarta m Ketua Hiswana Migas Surakarta o Ketua API Surakarta p Kepala PT. Perkebunan Nusantara IX commit to user Narasumber : a Badan Pusat Statistik Kota Surakarta b Bakorwil II Surakarta

2. Peran Kantor Bank Indonesia Solo dalam mengendalikan inflasi di