High Level Meeting TPID Dihadiri minimal oleh 2 anggota Tim Rapat Tim Teknis TPID:

commit to user NO SKPDINSTANSI TERKAIT PROGRAM KERJA KETERANGAN administered price atau peristiwa alam 13 BAKORWIL Rakor ekoinda 2 minggu sblm Lebaran di tk. Provinsi, melibatkan instansi terkait Rakor ekonomi regional Insidental jk harga sembako, BBM naik ekstrim 14 DINSOSNAKERTRANS Survei KHL Bulanan, melibatkan instansi terkait 15 DISKOMINFO Publikasi harga dari Disperindag dan Dispertan Melalui websitemedia center, tabloid Solo Berseri, press release Sumber: Kantor Bank Indonesia Solo

b. Kegiatan Utama TPID Tahun 2010

Kegiatan utama TPID Kota Surakarta pada tahun 2010 sebagai berikut:

1. High Level Meeting TPID Dihadiri minimal oleh 2 anggota Tim

Pengarah eselon 2: commit to user a. Tanggal 28 Januari 2010 di Kantor Bank Indonesia KBI Solo, membahas perkembangan harga dan pembentukan TPID. b. Tanggal 24 April 2010 di Tawangmangu, membahas program kerja TPID, penyamaan persepsi bobot penghitungan inflasi dan diskusi perkembangan harga. c. Tanggal 3 September 2010 di Ruang Walikota Surakarta, menyampaikan laporan kerja Tim Teknis periode Januari s.d. Agustus 2010 kepada Tim Pengarah dan diskusi upaya pengendalian inflasi ke depan.

2. Rapat Tim Teknis TPID:

Rapat Tim Teknis yang telah diselenggarakan pada tahun 2010 sebanyak 12 kali, menghasilkan rekomendasi diantaranya sebagai berikut: 1. Penyaluran raskin bulan April 2010 diharapkan tepat waktu. Bag. Adm. Perekonomian menyalurkan raskin bulan April 2010 tepat waktu. 2. Mengharapkan Disperindag memantau gudang distributor gula pasir untuk menjamin kelancaran distribusi gula pasir, mengingat Disperindag mempunyai kewenangan untuk memberikan izin distributor serta memonitor distribusi dan persediaan. 3. Mengadakan program pemanfaatan pekarangan masyarakat untuk ditanami sayur-sayuran, terutama cabai, agar ketersediaan pasokan selalu mencukupi. KKP membuat program pemanfaatan pekarangan pada tahun 2011. commit to user 4. Mendorong Diskominfo memuat press release TPID pada tabloid Pemkot dan website resmi Kota Surakarta untuk mempengaruhi ekspektasi inflasi masyarakat. Diskominfo memuat siaran pers TPID Kota Surakarta pada tabloid Pemkot dan website Kota Surakarta. 5. Setiap anggota TPID yang melakukan kegiatan pengendalian harga, termasuk hasil rapat rutin Tim Teknis setiap bulan, diharapkan juga dipublikasikan melalui Diskominfo. 6. Bappeda diharapkan melakukan kajian mengenai peta jalur distribusi komoditas. 7. Bag. Adm. PerekonomianDisperindagBakorwil diharapkan dapat mengundang Hiswana MigasPertamina untuk membahas langkah- langkah antisipasi sistem distribusi tertutup elpiji 3 kg. 8. Untuk efektivitas pelaksanaan pemantauanpemeriksaan oleh Poltabes Surakarta ke gudangtempat penyimpanan barang yang diduga digunakan untuk menimbun barang sehingga melanggar hukum, diharapkan dukungan informasi dari SKPD terkait, misal monitoring data stokpersediaan dari gudang distributor. Poltabes Kota Surakarta melaksanakan pemantauanpemeriksaan terhadap lokasi yang diduga tempat penimbunan barang terutama bahan pokok dan gas dan membuat rencana kegiatan jadwal pelaksanaannya secara mingguan. 9. Mengintensifkan monitoring harga dan ketersediaan bahan makanan terutama beras dan tepung terigu, sandang, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. commit to user 10. Mengawasi distribusi elpiji 3 kg dan melaporkan pihak-pihak yang menggunakan elpiji 3 kg yang diisikan ke elpiji 12 kg kepada pihak yang berwajib. 11. Memperluasmemperbanyak pangkalan distribusi elpiji 3 kg, idealnya adalah 1 RW ada 1 pangkalan untuk mengeliminir pengecer. 12. Mendorong pihak-pihak terkait menentukan kriteriasyarat sebuah pangkalan distribusi elpiji 3 kg, misalnya harus punya gudang, harus punya izin, harus punya minimal stok, dll. 13. Membuat perkiraan ketersediaan komoditas strategis seperti beras, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan telur ayam menjelang dan setelah lebaran. 14. Moral suasion kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi menjelang puasa dan lebaran, serta kepada konsumen agar tidak terlalu konsumtif dan tidak perlu menumpuk stok barang. 15. Bagian Perekonomian masing-masing kabupatenkota di wilayah Eks Karesidenan Surakarta diundang pada pertemuan TPID bulan Juli 2010. 16. Terkait dengan pemberitaan di media massa mengenai kenaikan harga beras yang tajam, perlu adanya berita penyeimbang dari TPID dengan didukung oleh data yang akurat untuk meredakan keresahan masyarakat. Beberapa anggota TPID Kota Surakarta sudah membuat pernyataan di media massa tentang upaya pengendalian harga yang menenangkan masyarakat. commit to user 17. TPID akan membuat surat kepada pejabat yang berwenang untuk mengkaji kembali terkait peraturan operasi pasar beras yang harus mencapai kenaikan harga 15 dan penyederhanaan birokrasi. Karena pada kenyataannya kenaikan harga beras sedikit saja sudah menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Daerah di wilayah Eks Karesidenan Surakarta sepakat mengusulkan ke Kementerian Perdagangan untuk diadakannya operasi pasar. 18. Perlu adanya monitoring dan pertemuan dengan para pedagangdistributor beras di Kota Surakarta untuk menggali informasi lebih jauh lagi mengenai sebab-sebab kenaikan harga beras yang terjadi saat ini dan melakukan pendekatan kepada mereka untuk tidak menaikkan harga karena pasokan dan stok masih aman. TPID Kota Surakarta sudah mengadakan monitoring dan pertemuan dengan pedagangdistributor Sembako pada 3 Agustus 2010. 19. Penyaluran raskin Kota Surakarta akan dilakukan lebih awal atau dirapel untuk mengurangi tekanan inflasi pada bulan puasa dan menjelang Hari RayaLebaran. Bag. Adm. Perekonomian menyalurkan raskin lebih awaldirapel. Jatah raskin untuk Juli 2010 dibagikan pada awal bulan, jatah raskin untuk Agustus 2010 dibagikan pada akhir Juli 2010 dan jatah raskin untuk September 2010 dibagikan pada akhir Agustus 2010. commit to user 20. Jika ada OP, jenis beras yang digunakan untuk OP diusulkan jenis untuk menengah atas yang banyak dikonsumsi sehingga efektif mempengaruhi harga beras. 21. Kelompok Usaha Ekonomi Pedesaan harus mengambil peran dalam rangka mengamankan HPP dari pemerintah untuk mengimbangi tengkulak. 22. Standar kualitas beras yang masuk Bulog dan HPP diusulkan tidak sama dalam setahun, melainkan disesuaikan dengan faktor musiman. 23. Distributorpedagang Sembako dihimbau agar tidak bermain di ranah pidana seperti menimbun, menjual di atas HET, mencampur, mengoplos, dll. 24. Diperlukan monitoring harga dan stokSidak di distributor dan pasar tradisional agar distributorpedagang tidak menaikkan harga secara spekulatif. 25. Ke depan diharapkan ada anggaran pasar murah dalam rangka mendukung upaya pengendalian harga. 26. Bulog diharapkan dapat menjaga stabilitas harga beras dengan mengumumkan kepada masyarakat bahwa stok beras aman. 27. Diperlukan antisipasi ketersediaan stok saat mudik Lebaran mengingat jumlah pemudik cukup besar sehingga dikhawatirkan menimbulkan tekanan inflasi dari sisi permintaan. 28. Media massa diharapkan tidak terlalu mem-blow up beras premium atau minyak goreng Super jika terjadi kenaikan harga, melainkan commit to user menitikberatkan berita pada beras jenis medium atau minyak goreng curah yang banyak dikonsumsi masyarakat dan mempunyai bobot yang cukup tinggi dalam penghitungan inflasi. 29. Perlunya diamati pola perilaku komoditas-komoditas penting agar bisa diantisipasi. 30. Masyarakat dihimbau agar tidak belanja sebanyak-banyaknya menjelang Lebaran sehingga tidak menimbulkan tekanan terhadap inflasi. 31. Akan dilakukan penelitian “Pemetaan Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Surakarta”. KBI Solo sudah melakukan penelitian “Pemetaan Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Surakarta”. 32. Anggaran TPID diharapkan dapat dimasukkan dalam APBD Kota Surakarta. 33. Perlu adanya kebijakan untuk mengatasi ulah distributor yang biasanya menyimpanmenimbun barang menjelang Natal dan kong- kalikong atau menutup-nutupi informasi saat Sidak. 34. Perlunya pemantauan agendistributor untuk memastikan tidak adanya penimbunan barang. 35. Perlu deteksi dini atau antisipasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap inflasi. 36. Pada tahun 2011 akan diusulkan lagi anggaran untuk TPID dalam APBD. commit to user 37. Perlu dikaji struktur pasar komoditas-komoditas tertentu di Kota Surakarta. 38. Perlu dikaji pembentukan BUMD Badan Penyangga atau seperti Bulog Bayangan untuk mengatasi gejolak harga komoditas yang bisa dimainkan oleh pedagang besar. 39. Dalam pertemuan-pertemuan TPID, perlu diundang wartawan untuk menginformasikan hasil rapat kepada masyarakat dalam rangka membentuk ekspektasi inflasi yang positif. 40. Perlu diadakan bantuan beras premium untuk masyarakat dan ada pelatihan membuat intip dan karak dari beras Raskin. 41. Perlu pendataan pola produksi komoditas-komoditas utama setiap tahunnya seperti beras, cabai dan daging, serta prediksi kebutuhannya. 42. Pangkalan-pangkalan distribusi elpiji 3 kg yang belum resmi perlu diresmikan. 43. Perlu sosialiasasi mengenai besarnya UMK 2011, supaya tidak terjadi gejolak. Dinsosnakertrans Kota Surakarta sudah melakukan sosialisasi UMK 2011. 44. Jadwal penyaluran Raskin dilakukan seperti biasa, dalam keadaan tertentu bisa dijadwal ulang apabila terjadi gejolak harga pasar. 45. Perlu ditinjau ulang tata niaga gula pasir karena stok dikuasai oleh distributor-distributor tertentu dan banyak stok penyalur yang tidak disalurkan. commit to user 46. Diperlukan monitoring bersama dan ekspose ke media massa mengenai ketersediaan stok beras dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Surakarta dan Bulog Sub Divre III Surakarta agar tidak ada spekulasi harga. 47. Perlu menjaga ekspektasi masyarakat supaya tetap baik, dengan memberikan informasi yang tidak meresahkan masyarakat. 48. Dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan, masyarakat dihimbau untuk melakukan skala prioritas. 49. Untuk mengendalikan harga beras, di samping Raskin diharapkan dapat dianggarkan melalui APBD melalui program untuk keluarga miskin dengan beras premium. 50. Untuk mengatasi gejolak harga, bantuan bibit cabai diharapkan segera direalisasikan pada tahun 2011 dalam program pemanfaatan pekarangan. 51. Perlunya sosialisasi mengenai rencana kenaikan tarif PDAM pada Januari 2011, sehingga tidak meresahkan masyarakat. PDAM sudah melakukan sosialisasi sejak kenaikan tarif ditetapkan secara berkala sebesar Rp200 per tahun dari tahun 2009-2012. Jajaran direksi sudah melakukan sosialisasi tersebut ke kelurahan-kelurahan setiap 2 minggu. 52. Perlu dibentuk forum lintas regional wilayah Eks Karesidenan Surakarta mengenai produksi dan distribusi komoditas pangan. commit to user

3. Inspeksi lapangan dialog dengan distributorpedagang Sembako,