5
BAB I INTRODUCING
Dalam kesempatan ini, perancang mendapatkan tugas dengan tema besar yaitu Riverfront Architecture. Pengertian dari tema menurut perancang adalah Arsitektur
Muka Sungai, memiliki tujuan bagaimana agar sungai dapat menjadi satu kesatuan dengan tapak dan bangunan yang akan direncanakan. Hal yang tidak boleh dilupakan
dalam arsitektur muka sungai adalah meskipun sungai berada pada bagian belakang lokasi bangunan, tampak bangunan harus menarik sehingga tampak belakang bangunan
juga merupakan tampak depan bangunan. Tentunya dari tema yang diberikan, perancang memperkirakan tugas ini akan berlokasi
disekitar pinggiran sungai yang ada di kota Medan. Sungai-sungai yang berpotensi untuk dijadikan tempat perencanaan yaitu Sungai Babura dan juga Sungai Deli. Sebab ke dua
sungai ini melintasi disepanjang kota Medan, contohnya dalam skala kecil seperti Sungai Babura yang melintasi dari Jln. Karya Jasa Kec. Medan Johor hingga Jln. Zainul
Arifin Kec. Medan Polonia, sedangkan untuk Sungai Deli yang melintasi dari Jln. Brigjend Katamso Kec. Medan Maimun hingga Jln. Guru Patimpus Kec.Medan
Petisah. Ke dua sungai yang telah disebutkan, melintasi di tempat-tempat yang menurut perancang merupakan tempat komersil dan bangunan bersejarah seperti Cambridge,
Istana Maimun, kantor Walikota Medan, Hotel Grand Aston, Podomoro City, dan lain- lain.
Bangunan -bangunan yang dialiri oleh sungai tentunya dapat dijadikan suatu potensi yang dapat dikembangkan baik dari pihak pemerintah kota maupun pihak swasta untuk
Universitas Sumatera Utara
bersama-sama atau menjadi pelopor dalam mengubah paradigma cara berfikir masyarakat yang tinggal baik di daerah pinggiran sungai maupun tidak agar tidak
membuang sampah ke sungai karena sungai dapat dijadikan potensi. Salah satu penyelesaian pada pinggiran sungai dapat dijadikan River Walk, atau amphiteater.
Contoh kasus nyata dimana sungai dijadikan sebagai potensi baik dalam bidang pariwisata maupun bidang bisnis adalah Singapore River di Clarke Quay gambar 1.1.
Sungai ini dikelilingi oleh restoran dan retail. Daerah ini ramai dikunjungi oleh wisatawan maupun masyarakat sekitar, karena memiliki tempat yang cukup luas sehingga
remaja-remaja yang dapat berkumpul dan menikmati suasana malam di Sungai Singapura tersebut. Wisatawan juga dapat berjalan disepanjang pinggiran sungai dengan
pemandangan menuju sungai dan terdapat fasilitas untuk berkeliling sungai dengan menggunakan gondola yang harus disewakan jika ingin berkeliling ke sungai singapura.
Hal ini dapat direalisasikan karena pemerintah Singapura dan pihak swasta bersama-sama ingin meningkatkan nilai dari sungai singapura karena memiliki potensi dilihat dari
berbagai bidang.
Gambar 1.1 Sungai Singapura Clarke Quay
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tema Riverfront Architecture yang jarang ditemui di kota Medan, salah satu potensi untuk meningkatkan minat wisatawan dan masyarakat sekitar untuk
berkunjung ke suatu lokasi untuk menikmati Riverfront dengan pemanfaatan Urban Heritage Tourism selain untuk meningkatkan pendapatan kota, untuk meningkatkan nilai
pariwisata di kota Medan serta dapat memperkenalkan bangunan bersejarah kota Medan. Menurut perancang, Urban Heritage Tourism diartikan per-kata sebagai Urban memiliki
arti kota, Heritage memiliki arti Sejarah preservasi dan Tourism memiliki arti pariwisata, pengertian secara keseluruhan adalah pariwisata ke tempat-tempat bersejarah
di suatu kota. Tujuan Urban Heritage Tourism adalah untuk meningkatkan angka kunjungan pariwisata ke kota khususnya dalam bidang pariwisata sejarah. Jika di
elaborasikan antara tema Riverfront Architecture dan Urban Heritage Tourism adalah bagaimana untuk meningkatkan nilai sungai sebagai potensi untuk menarikan wisawatan
untuk kunjungan pariwisata sejarah, tentunya sebelum wisatawan sejarah datang ke suatu kota pasti akan mencari informasi terlebih dahulu tentang bangunan bersejarah yang akan
didatangi, ketika terdapat suatu nilai lebih hal ini akan lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Di kota Medan, jika dikaitkan dengan Urban Heritage Tourism, menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan angka kunjungan pariwisata sejarah bertambah
dari tahun ke tahun tertinggi tahun 2011 adalah Istana Maimun Tabel 1.1. Dari pihak
pemerintah kota Medan juga menjadikan Istana Maimun sebagai unggulan dalam bidang pariwisata. Istana Maimun sebagai bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi juga
termasuk dalam konteks Riverfront Architecture, sebab pada bagian belakang Istana Maimun berbatasan langsung dengan Sungai Deli.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Data Pengunjung ke Objek Wisata Kota Medan N
o. Nama Objek Wisata
Jenis Objek Wisata
Jumlah Kunjungan 2008
2009 2010
2011 1
Istana Maimun Sejarah
97.144 100.156
100.965 107.800
2 Mesjid Raya Kota Medan Sejarah
5.340 4.800
5.000 3.740
3 Tjong A Fie
Sejarah 9.155
9.544 9.506
9.350
Pada zaman dahulu, Sungai Deli dijadikan sebagai urat nadi atau akses perdagangan transportasi air yang dapat digunakan kapal berukuran sedang gambar 1.2, tetapi kondisi
sekarang tidak memungkinkan lagi. Bangunan Istana Maimun sejak tahun 1891 pada masa Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alamsyah berdiri kokoh sampai sekarang dan
kepemilikan baik tanah maupun bangunan masih menjadi milik Kesultanan Deli. Salah satu yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung adalah gaya arsitektur Istana
Maimun menggunakan gaya Melayu, Eropa dan Mohgul. Pada bagian samping depan Istana Maimun terdapat Meriam Puntung yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan
untuk berkunjung dengan cerita legendanya yang berhubungan erat dengan Kesultanan Deli.
Gambar 1.2 Kondisi Sungai Deli Medan Labuhan tempo dulu Sumber Estalasehijau.blogspot.com
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Penambahan fasilitas dan sungai sebagai potensi yang direncanakan pada lokasi Istana Maimun tentunya diharapkan dapat lebih merangkul dalam segi jumlah pengunjung dan
minat wisawatan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung melihat bangunan bersejarah kota Medan karena penambahan fasilitas merupakan hal yang baru pada lokasi
Istana Maimun. Fasilitas-fasilitas yang direncanakan oleh perancang yang sesuai dengan lokasi Istana Maimun adalah bangunan dengan fungsi hotel dan apartemen. Tujuan dari
perencanaan penambahan fasilitas hotel dan apartemen, agar dapat lebih merangkul wisatawan yang datang untuk menginap dan lebih mengenal nilai-nilai sejarah yang
terkandung baik berupa bangunan hingga Kesultanan Deli. Keluarga Kesultanan Deli yang bertempat tinggal di belakang bangunan Istana Maimun akan memiliki 1 unit
apartemen untuk setiap kepala keluarga setelah proses pembangunan selesai. Untuk perencanaan Sungai Deli sebagai potensi, perancang merencanakan akan ada ruang
publik pada bagian belakang Istana Maimun. Wisatawan yang berkunjung ke Istana Maimun diharapkan dapat menikmati Sungai Deli secara keseluruhan dengan penataan
landscape yang baik sesuai dengan tema atau konsep yang direncanakan oleh perancang, sehingga ketika wisatawan berjalan menuju sungai maka wisatawan dapat nyaman dan
mudah mengakses dengan skenario atau jalur yang direncanakan oleh perancang. Diharapkan dengan penambahan fasilitas berupa hotel, apartemen dan ruang publik dapat
menarik dan merangkul minat wisatawan dari lokal maupun mancanegara sehingga akan meningkatkan angka kunjungan pariwisata di kota Medan. Karena penambahan
fasilitas ini merupakan hal yang baru pada lokasi Istana Maimun semenjak didirikan dan juga pemanfaatan Sungai Deli yang berbatasan langsung dengan lokasi perencanaan
menjadi salah satu daya tarik wisatawan dapat berhasil sesuai dengan perencanaan perancang.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II FIRST IMPRESSION