commit to user 6
Kebutuhan air meliputi masalah persediaan air, baik air permukaan maupun air bawah tanah, begitu pula masalah manajemen dan ekonomi proyek
irigasi. Kebutuhan air telah menjadi faktor yang sangat penting dalam memilih keputusan tentang perbedaan pendapat dalam sistem sungai utama dimana
kesejahteraan masyarakat dari lembah, negara, dan bangsa tercakup. Sebelum sumber air dari suatu daerah aliran di daerah kering dan setengah kering dapat
ditentukan secara memuaskan, pertimbangan yang hati-hati harus dicurahkan kepada kebutuhan air
consumptive use
pada berbagai sub aliran.
2.1.1. Neraca Air
Neraca air merupakan penjelasan tentang hubungan antara aliran ke dalam
inflow
dan aliran ke luar
outflow
di suatu periode tertentu dari proses sirkulasi air Sosrodarsono dan Takeda,1978.
Menurut Mather 1978, Neraca air merupakan perimbangan antara masukan
input
dan keluaran
output
air di suatu tempat pada suatu saat periode tertentu. Dalam perhitungan digunakan satuan tinggi air mm, atau cm.
satuan waktu yang digunakan dapat dipilih satuan harian, mingguan, dekad 10 harian, bulanan ataupun tahunan sesuai dengan keperluan.
Sedangkan, menurut Chang 1968 neraca air dapat digunakan sebagai bahan masukan atau perimbangan dalam peramalan produksi, klasifikasi iklim
suatu daerah, dan pengaturan air irigasi.
Nasir 1999 menyatakan bahwa curah hujan bersama evapotranspirasi yang didukung oleh sifat fisik tanah akan dapat memberikan keterangan penting
tentang jumlah air yang dapat diperoleh untuk menentukan periode surplus atau defisit air lahan, air yang tidak dapat tertampung dan kapan saat terjadinya yang
semuanya hanya dapat dianalisis melalui perhitungan neraca air.
commit to user 7
2.1.2. Manfaat Neraca Air
Menurut metode Thorthwaite Mather, manfaat secara umum yang dapat diperoleh dari analisis neraca air antara lain :
a. Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan pembagi
air serta saluran- salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan yang defisit air,
b. Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir.
Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan yang surplus air,
c. Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian
seperti sawah, perkebunan, dan perikanan.
2.1.3. Model Neraca Air
Ada berbagai macam model neraca air, namun yang biasa dikenal terdiri atas tiga model antara lain:
a. Model Neraca Air Umum
Model ini menggunakan data klimatologis dan bermanfaat untuk mengetahui berlangsungnya bulan-bulan basah jumlah curah hujan
melebihi kehilangan air untuk penguapan dari permukaan tanah atau evaporasi maupun penguapan dari sistem tanaman atau transpirasi,
penggabungan keduanya dekenal sebagai evapotranspirasi.
b. Model Neraca Air Lahan
Model ini merupakan penggabungan data klimatologis dengan data tanah terutama data kadar air pada Kapasitas Lapang KL, kadar air tanah pada
Titik Layu Permanen TLP, dan Air Tersedia WHC =
Water Holding Capacity
. 1. Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang
menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan tanah tersebut
commit to user 8
akan terus-menerus diserap akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama makin kering,
2. Titik layu permanen adalah kondisi air tanah dimana akar-akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air tanah, sehingga tanaman layu,
3. Air tersedia adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu selisih antara kapasitas lapang dan titik layu permanen.
c. Model Neraca Air Tanaman
Model ini merupakan penggabungan data klimatologis, data tanah dan data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk tujuan khusus pada jenis tanaman
tertentu. Data tanaman yang digunakan adalah data tanaman pada komponen keluaran dari neraca air.
Dalam penelitian ini neraca air yang digunakan adalah Model Neraca Air Umum.
2.2. Hujan