commit to user 11
2.3. Kelengkapan Data Hujan
Dalam penggunaan data hujan dan informasi iklim seringkali terjadi keterbatasan jumlah, tidak lengkapnya data dan banyak bagian data yang hilang,
rusak maupun tidak tercatat. Seringkali untuk mengisi kekosongan data akibat data yang hilang dapat dilakukan dengan memperkirakan data. Perkiraan data
hujan dapat diandaikan bahwa karakteristik hujan di stasiun hujan yang ditinjau memiliki kesamaan dengan stasiun hujan yang berada di sekitarnya. Tidak jarang
dalam suatu penelitian terjadi kesulitan untuk mendapatkan data hujan dan informasi iklim di suatu DAS, sehingga harus menggunakan data dari stasiun lain
yang berdekatan Sri Harto, 1993.
2.4. Landasan Teori
2.4.1. Data
Dalam setiap penelitian, data merupakan masukan terpenting untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Ada dua macam data yang biasa digunakan
dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian hanya mendapatkan data dari sumber atau instansi terkait sehingga
dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder Adi Prasetya, 2012.
2.4.2. Daerah Aliran Sungai DAS
Menurut Asdak 1995 Daerah Aliran Sungai DAS adalah daerah yang dibatasi punggung-punggung gunung di mana air hujan yang jatuh pada daerah
tersebut akan ditampung oleh punggung gunung dan dialirkan melalui sungai- sungai kecil ke sungai utama.
Sedangkan menurut Lubis dkk. 1993 Daerah Aliran Sungai merupakan sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah tofografi punggung bukit yang
mempunyai curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara ke danau atau laut.
commit to user 12
Menurut pendapat Triatmodjo 2009 Daerah Aliran Sungai DAS menerima input berupa curah hujan kemudian memprosesnya sesuai dengan
karakteristiknya menjadi aliran. Hujan yang jatuh dalam suatu DAS sebagian akan jatuh pada permukaan vegetasi, permukaan tanah atau badan air.
2.4.3. Hujan Wilayah