commit to user
transportasi.
Fowarding
memiliki keunggulan dalam jasa yang ditawarkan kepada
shipper
yang lebih daripada langsung kepada
shipping line
atau
air line
.
Fowarding
juga memiliki beberapa agen di semua tujuan yang ditawarkan, karena perusahaan
fowarding
ini bisa terhubung dengan banyak perusahaan
shipping line
atau
air line.
Kelebihan perusahaan
fowarding
dalam melayani
shipper
adalah harga yang ditawarkan perusahaan
fowarding
kepada
shipper
cukup murah, jika
shipping line
dan
air line
memberikan jasanya langsung kepada
shipper
maka harga yang diberikan akan lebih mahal daripada kepada perusahaan
fowarding
yang telah lebih sering memakai jasa
shipping line
atau
air line
. Service kontrak adalah perusahaan
fowarding
memesan tempat kepada
shipping line
atau
air line
dan mampu menjualkan sejumlah tertentu kontainer dengan harga yang disepakati dalam waktu tertentu. Jika perusahaan
fowarding
tidak bisa menjualkan kontrak tersebut dalam waktu yang telah ditentukan, maka perusahaan
fowarding
akan terkena denda dan harus membayarkannya kepada
shipping line
atau
air line
wawancara dengan Bp. Ali pemilik ASA CARGO.
2. Dokumen dalam service
Freight Fowarding
Dokumen merupakan salah satu bagian dari usaha
freight forwarding
yang sangat fital, untuk itu dibutuhkan pemahaman yang cukup mengenai seluk beluk dokumen, agar usaha
freight
commit to user
forwarding
menjadi lebih lancar, tanpa melakukan kesalahan- kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Semua kesalahan bisa
saja terjadi hanya karena ketidak mengertian kita tentang dokumen- dokumen
freight forwarding
. Untuk membatasi pokok bahasan ini tentang dokumen, yaitu
dokumen-dokumen yang berhubungan secara langsung dengan
service freight forwarding,
jadi dokumen-dokumen lainnya, seperti
packing list
atau
invoice,
tidak termasuk dalam pokok bahasan ini. Secara umum, dokumen
freight forwarding
dibagi dua.
a.
Dokumen-dokumen yang diterima dari
customer
ada dua macam : 1
FIATA
Forwarding Instructions
– FFI atau
Shipper’s Instructions
Kita mengenal adanya sebuah dokumen yang disebut sebagai
Shipping Instructions,
yang merupakan instruksi dari
customer
kepada
forwarder
untuk melaksanakan pengangkutan barang miliknya. Bentuk
Shipping Instructions
tersebut sangat beragam, dimana masing-masing customer memiliki kebebasan
untuk membuatnya. FIATA
Forwarding Instructions
ini dibuat oleh FIATA untuk menyeragamkan bentuk bagi semua anggota
asosiasi
Freight Forwarding
diseluruh dunia, disamping itu untuk meningkatkan standard profesionalitas sebagai
forwarder
.
commit to user
Kegunaan :
Customer
menerbitkan dokumen ini kepada
forwarder
, sehingga timbul hubungan
kontraktual
antara
forwarder
dengan
customer
untuk mengatur pengangkutan dari point A ke point B.
Customer
diharapkan untuk dapat melengkapi semua data yang diperlukan sehubungan dengan rencana pengiriman barang
miliknya, termasuk dokumen-dokumen pendukung lainnya, yang dibutuhkan.
Forwarder
bisa membantu
customer
dalam pengisian FIATA
Forwarding Instructions.
2 FIATA SDT –
Shipper’s Declaration of Dangerous Goods Customer
wajib mengisi, menandatangani dan mengembalikan dokumen pengiriman ini kepada
freight forwarder
yang ditunjuknya untuk melaksanakan pengiriman barang, apabila barang yang akan dikirimnya termasuk dalam
kategori barang berbahaya. Dokumen ini berisi informasi yang mendetail, termasuk
didalamnya informasi mengenai klasifikasi barang berbahaya sesuai dengan peraturan pengangkutan barang.
Isi dari dokumen FIATA SDT adalah sebagai berikut : a
Nama
shipper
dan alamat. b
Nama
forwarder.
c
Marking
, jumlah dan jenis kemasan nama teknis dari barang yang bersangkutan.
d Berat kotor dan berat bersih.
commit to user
e Klasifikasi atau karakteristik barang yang akan dikirim dll.
Freight forwarder
wajib membantu
customer
untuk mengisi dokumen FIATA – SDT ini.
b.
Dokumen-dokumen yang diterbitkan untuk
customer
ada lima macam :
1 FIATA FCR –
Forwarder’s Certificate of Receipt
Kegunaannya : Dokumen ini merupakan penyataan secara resmi dari
pihak
freight forwarder
bahwa ia sudah mengambil alih penguasaan atas barang-barang.
Tanggung jawab
forwarder
:
Freight Forwarder
dianggap bertanggung jawab untuk menerima dan mengirimkan barang-barang kepada pihak yang
dikehendaki oleh
consignee
. Catatan khusus:
1. FIATA FCR bukan surat berharga, karena pengiriman
barang-barang kepada
consignee
tidak tergantung kepada penyerahan dokumen ini.
2. Dibagian belakang dokumen ini mencantumkan
Standard Conditions
dari negara dimana dokumen ini diterbitkan. 3.
Ketika menerbitkan dokumen ini,
freight forwarder
harus yakin, bahwa :
commit to user
a. Barang-barang yang bersangkutan telah diterima olehnya
atau agen yang ditunjuknya dan pelaksanaan pengiriman barang tersebut diperuntukkan semata-mata untuknya.
b. Barang-barang tersebut sesuai dan kelihatan dalam
keadaan baik. c.
Data-data yang tercantum dalam dokumen sudah sesuai dengan instruksi yang diterima.
d. Kondisi-kondisi dalam dokumen-dokumen pengapalan,
misalnya BL, tidak bertentangan dengan tanggung jawabnya sehubungan dengan FCR.
Isi informasi yang ada dalam dokumen FCR : 1
Nama
prinsipal
dari
supplier
atau
forwarder
. 2
Nama dan alamat
consignee
. 3
Merek dan nomer. 4
Jumlah dan jenis kemasan. 5
Keterangan tentang barang. 6
Berat Kotor. 7
Ukuran barang. 8
Tempat dan tanggal penerbitan FCR. 2
FIATA FCT –
Forwarder’s Certificate of Transport
Kegunaannya : Dengan menerbitkan FCT kepada pengirim barang,
fowarder
dianggap bertanggung jawab untuk mengirimkan barang-barang ke tujuan melalui agen yang ditunjuk olehnya.
commit to user
Tanggung jawab
fowarder
:
Fowarder
dianggap bertanggung jawab atas pengiriman barang-barang ke tujuan, melalui agen yang ditunjuk olehnya,
kepada pemegang dokumen sesuai dengan kondisi-kondisi yang tercantum dalam FCT.
Catatan khusus : 1.
FIATA FCT adalah surat berharga dan penyerahan barang- barang hanya dapat berlaku apabila ditunjukkan dokumen
FCT asli. 2.
Dibagian belakang dokumen ini mencantumkan
Standart Training Conditions
dari negara dimana dokumen ini diterbitkan.
3. Ketika menerbitkan FIATA FCT,
freight fowarding
harus yakin bahwa :
a. Barang-barang sudah sesuai dan kelihatan dalam
keadaan baik. b.
Data-data yang tercantum dalam dokumen sudah sesuai dengan instruksi yang diterima.
c. Kondisi dalam dokumen-dokumen pengapalan, misalnya
BL, tidak bertentangan dengan tanggung jawabnya sehubungan dengan FCT.
d. Tanggung jawab untuk menutup asuransi dari
pengiriman barang tersebut sudah disepakati.
commit to user
e. Dengan jelas disebutkan jumlah dokumen original yang
telah diterbitkan. 4.
Freight fowarding
biasanya mengenakan biaya atas penerbitan dokumen FIATA FCT kepada
customer
. Isi dari informasi yang terdapat dalam FIATA FCT :
1 Nama
prinsipal
. 2
Nama
consignee
. 3
Nama pihak ke tiga yang ikut diberitahu. 4
Pelabuhan muat. 5
Pelabuhan tujuan. 6
Merek dan nomer. 7
Jumlah dan jenis kemasan. 8
Keterangan tentang barang. 9
Berat Kotor. 10
Ukuran barang. 11
Asuransi. 12
Freight
dan biaya-biaya dibayarkan kepada. 13
Tanggal dan tempat penerbitan FIATA FCT. 3
FBL –
Negotiable
FIATA
Combined Transport Bill of Lading
Kegunaannya : FBL merupakan dokumen lanjutan
Through Document
yang dipergunakan oleh
Internasional Freight Forwarding
yang bertindak sebagai
Multimodal Transport Operator
MTO.
commit to user
Tanggung Jawab
Forawarder
: Dengan menerbitkan FBL, maka
forwarder
bertanggung jawab tidak hanya terhadap pelaksanaan kontrak angkutan
barang saja, dan penyerahan barang ditempat tujuan tetapi juga terhadap tindakan dan kesalahan dari carrier dan pihak ketiga
lainnya yang terkait. Catatan Khusus :
1. FBL itu
negotiable
kecuali dinyatakan sebaliknya. 2.
Diterima oleh Bank untuk pengurusan LC
Documentary Credit
. 3.
Dapat juga dipergunakan sebagai
marine
BL
Ocean
BL. 4.
Ketika menerbitkan FBL,
freight forwarder
harus yakin, bahwa :
a. Dia atau agennya telah mengambil alih pengapalan
barang yang tercantum didalamnya dan hak dari pengirimannya semata-mata tergantung pada dirinya
saja. b.
Barangnya kelihatan dalam keadaan baik. c.
Data-data yang tercantum dalam dokumen sesuai dengan instruksi yang telah diterima.
d. Tanggung jawab mengenai asuransi barang telah
disepakati. e.
Dengan jelas disebutkan jumlah dokumen asli yang harus diterbitkan.
commit to user
5. Dengan menerbitkan FBL, maka
forwarder
menerima kewajiban-kewajiban SDRs perkilo dari barang yang hilang
atau rusak. Bila harapan dari terjadinya kehilangan atau kerusakan barang dapat diketahui, maka tanggung jawabnya
akan ditentukan sesuai dengan pembagian yang relevan dari Hukum Nasional atau Konvensi Internasional yang berlaku.
6. Sangat dianjurkan agar
freight forwarding
yang menerbitkan FBL, untuk menutup tanggung jawabnya dengan asuransi.
Isi dan informasi yang terdapat dalam FBL : 1
Nama
shipper
. 2
Nama
consignee
. 3
Nama pihak ketiga yang ikut diberitahu. 4
Tempat penerimaan barang. 5
Nama kapal. 6
Pelabuhan muat. 7
Pelabuhan pembongkarantujuan. 8
Tempat penyerahan barang. 9
Merek dan nomer. 10
Jumlah dan jenis kemasan. 11
Perincian barang. 12
Berat kotor. 13
Ukuran barang. 14
Jumlah
freight
dibayar di ... 15
Freight
dibayar di ...
commit to user
16 Asuransi muatan.
17 Jumlah FBL asli.
18 Nama agen yang akan melaksanakan penyerahan barang.
4 FWR – FIATA
Warehouse Receipt
Kegunaannya : Dipergunakan oleh
freight forwarder
yang mengoperasikan pergudangan. Ini berhubungan dengan perincian
pembagian hak dan pemegangnya, dengan
endorsement
pada dokumen, pemindahan hak, dan perjanjian bahwa penyerahan
barang dengan menyerahkan dokumen FWR senilai barang yang diserahkan oleh pedagang.
Tanggung Jawab
Forwarder
: Di Negara-negara dimana STC mencantumkan tentang
aktivitas pengoperasian pergudangan, maka peraturan itu akan berlaku pada FWR yang diterbitkan dinegara itu.
Catatan Khusus : Dokumen ini tidak
negotiable
kecuali dinyatakan sebaliknya. Apabila disuatu negara diberlakukan secara legal
adanya
warehouse receipt
sesuai dengan hukum nasional yang berlaku, maka FIATA FWR tidak perlu dipergunakan lagi di
negara tersebut. Isi dan informasi yang terdapat dalam FIATA FWR :
1 Nama pemasok
supplier
. 2
Nama depositor.
commit to user
3 Nama pengelola pergudangan.
4 Nama gudang.
5 Alat pengangkut.
6 Asuransi.
7 Merek dan nomer.
8 Jumlah dan jenis kemasan.
9 Perincian barang.
10 Berat kotor.
11 Apakah barang diterima dalam keadaan baik? Oleh siapa?
12 Indikasi berat kotor, dilakukan oleh siapa?
13 Tempat dan tanggal penerbitan.
5
House Bill of Lading House Airway Bill
Kegunaannya : Apabila
freight forwarder
bertidak sebagai
carrier
dengan melakukan
cargo consolidation
atau
groupage
dengan angkutan laut atau angkutan udara, maka
freight forwarder
tersebut menerbitkan
Bill of Ladingnya
sendiri kepada masing- masing
shipper
. Tanggung Jawab
Freight Forwarder
: Tidak ada keseragaman isi atau kondisi dari
House Bill of Lading
, karena
freight forwarder
menikmati ‘Kebebasan Berkontrak’.
commit to user
Ini dijelaskan sebagai berikut : 1.
Beberapa
forwarder
tidak menerima tanggung jawab terhadap hilang atau rusaknya barang yang terjadi, apabila
barang itu berada dibawah kekuasaan atau pengawasan
actual carrier
. 2.
Yang lainnya bertanggung jawab sebagai agen meskipun mereka bertindak sebagai
principal
dan menerbitkan
Bill of Lading
sendiri. 3.
Beberapa
freight forwarder
menerima pertanggung jawaban, dalam hal ini membayar kerugian kepada
shipper
, sebagaimana dia juga menerima ganti rugi dari
carrier
yang bertanggung jawab. 4.
Beberapa
freight forwarder
yang menerbitkan HBL bertanggung jawab secara penuh seperti yang tercantum
dalam FBL. Isi dan informasi yang terdapat dalam FBL :
Tidak ada keseragaman dalam isi dokumen yang diterbitkan oleh
forwarder
, tetapi pada umumnya, berisi data-data sebagai berikut :
1 Nama
shipper
. 2
Nama
consignee
. 3
Pihak ketiga yang turut diberitahu. 4
PelabuhanAirport pemuatan. 5
Tanggal keberangkatan.
commit to user
6 Tanggal tiba.
7 Pelabuhan pembongkaran.
8 Tujuan akhir.
9 Freight dibayar di ...
10 Jumlah BL asli.
11 Merek dan nomer.
12 Jumlah dan jenis kemasan.
13 Berat kotor.
14 Kondisi penyerahan.
15 Keterangan tentang keadaan barang.
16 Tempat dan tanggal penerbitan HBL.
17 Nama dan alamat agen penyerahan barang.
Selain data-data tersebut di atas, dapat juga dicantumkan kode keagenan, nomer rekening, juga nomer rekening
shipper consignee
,
route
, jenis valuta untuk pembayaran
freight
, nilai barang yang diberitahukan untuk kepentingan pengangkut maupun untuk
kepentingan pabean.
3.
Freight Fowarding
dalam Konsolidasi Muatan
Konsolidasi barang
cargo consolidation
adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa
shipper
untuk beberapa
consignee
di suatu tempat dan dari tempat dikirim sebagai suatu satu unit ke tempat penerima. Di tempat penerima oleh agen dari
commit to user
konsolidasi baru dibagikan kepada
consignee
yang bersangkutan. Perusahaan yang melakukan ini dinamakan
freight forwarding
. Dalam istilah perpetikemasan, petikemas LCL dikirim sebagai
FCL untuk kemudian dijadikan atau dipecah menjadi LCL lagi. Biasanya dilakukan di CFS atau
premises
dari
freight forwarding
. Keuntungan dari konsolidasi barang untuk eksportir dan
shipper
adalah pembayaran
freight
lebih rendah daripada bila langsung berhubungan dengan pengangkut
carrier
terutama untuk
shipper
dengan muatan sedikit atau lemah akan sangat menghemat biaya. Pengiriman lebih mudah berhubung dengan
freight forwarding
yang akan mengurus langsung ke berbagai tujuan daripada
shipper
mencari informasi sendiri ke berbagai perusahaan pelayaran.
Konsolidasi memberikan
door to door service
yang tidak dilakukan oleh perusahaan pelayaran. Untuk perusahaan pelayaran
juga ada keuntungan karena kebanyakan muatan dikirim dengan cara FCL sehingga tidak begitu banyak memerlukan pegawai untuk
mengerjakan muatan seperti status LCL. Penarikan
freight
juga lebih mudah karena diselesaikan oleh
freight forwarding
saja dan tidak oleh beberapa
shipper consignee.
a.
Keuntungan Konsolidasi 1
Bagi
shipper
dan
consignee
commit to user
a Mendapatkan
freight
yang lebih rendah, utamanya bagi
shipper
kecil yang kurang memiliki pengetahuan tentang angkutan, baik laut maupun udara.
b
Shipper
cukup berhubungan dengan
fowarding
yang mampu mengirim barang ke berbagai penjuru dibandingkan dengang
actual carrier
yang hanya menawarkan jasa angkutan sesuai dengan rute masing-masing.
c
Fowarding
konsolidasi mampu menawarkan
door to door service.
2 Bagi
actual carrier
a Tidak perlu mengurusi muatan kecil-kecil yang berarti
penghematan dokumen, waktu dan tenaga kerja. b
Muatan
intensif
karena hanya menerima FCL
shipment.
c Hemat biaya karena tidak menyediakan peralatan, ruang dan
tenaga untuk meng
handle
LCL. d
Tidak ada resiko pembayaran dari
actual shipper
, tetapi cukup berhubungan dengan
fowarding
konsolidasi. 3
Bagi
freight fowarding
a Mendapat keuntungan dari selisih
freight.
4 Bagi ekonomi nasional
a Karena
fowarding
konsolidasi memberikan tarif murah, maka barang ekspor memiliki daya saing tinggi membantu
pemasukan devisa.
commit to user
b.
Pertanggung Jawaban
Liability
Konsolidasi Dengan menerbitkan BL-nya sendiri,
fowarding
mengambil peran sebagai pengangkut, dan bertanggung jawab atas seluruh
proses pengangkutan barang sejak menerima barang dari
shipper
sampai dengan menyerahkan barang kepada
consignee
ditempat tujuan.
Dengan kata lain dia bertanggung jawab
liable
atas kehilangan, kerusakan yang mungkin terjadi pada saat barang berada
didalam kekuasaan
custody
dari pengangkut
actual carrier
. Tetapi ada
fowarding
yang menolak atas tanggung jawab tersebut, dalam hal ini dia berperan sebagai agen, dan dicantumkan secara jelas
didalam BL-nya.
Fowarding
yang menerbitkan
FIATA Bill Of Lading
FBL menerima tanggung jawab
liable
sesuai dengan
“ terms”
dari FBL, apabila tahapan saat terjadinya
stage
kehilangan dan kerusakan barang diketahui, pertanggung jawabannya terbatas pada 2 SDRs
Special Drawing Right
perkilogram atas barang yang hilang atau rusak. Dalam hal keterlambatan, pertanggung jawabannya terbatas
dua kali
freight
atau harga barang, mana yang lebih kecil.
c.
Peran
Freight Fowarding
sebagai Pengangkut
Freight fowarding
bertindak sebagai operator dan bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan pengangkutan
meskipun tidak memiliki kapal sendiri.
commit to user
Freight fowarding juga
bertindak sebagai : 1
Vessel-operating multimodal transport operator
Secara penuh yang melaksanakan berbagai jenis pengangkutan dengan cara
door to door
dengan satu dokumen intermodal berbentuk FBL.
2
Non-vessel operator
NVO Operator muatan yang mengurus pengangkutan lewat laut
dari pelabuhan ke pelabuhan dengan menggunakan satu
House Bill of Lading
atau
Ocean Bill of Lading
yang juga dapat mencakup transport darat dan berfungsi sebagai
non-vessel operating multimodal transport
. 3
Non-vessel operating common carrier
NVOCC Mempunyai jadwal pelayaran yang tetap dan
melaksanakan konsolidasi muatan atau melayani multimodal transport dengan
House Bill of Lading
HBL atau
Bill Of Lading
dari FIATA
The International Federation of Freight Fowarder Association
.
d.
Persyaratan
Freight Fowarding
yang Melaksanakan Konsolidasi Bagi
freight fowarding
yang melaksanakan konsolidasi, harus memiliki :
1 Harus memiliki fasilitas : CFS, gudang, kontainer dan perlatan
baik di tempat keberangkatan maupun di tempat tujuan gudang dalam hal ini adalah gudang di bawah pengawasan bea cukai
atau yang berfungsi sebagai ICD
inland containers depot
.
commit to user
2 Memiliki
partner
atau agen di luar negeri yang melaksanakan fungsi
break bulk agen
. 3
Memiliki tenaga
experts
di bidang keuangan, asuransi
liability insurance
. 4
Memiliki karyawan yang ahli di bidang
packaging
,
stuffing
yang mampu memanfaatkan penggunaan ruangan
space
kontainer. 5
Memiki kontrak jangka panjang dengan
actual carrier
sehingga mampu menjamin adanya
space
di kapal atau pesawat udara serta mendapatkan
freight
yang murah.
4. Hubungan