Uji Hipotesis Nilai Kelunturan Uji Hipotesis Nilai Penodaan

64 Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis Test di atas diperoleh chi square sebesar 2,497 dengan probabilitas sebesar 0,645. Ha diterima jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Karena probilitas 0,645 0,05 maka Ha yang berbunyi “ada perbedaan kualitas pada kain satin yang dicelup dengan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl dilihat dari nilai ketuaan warnanya” ditolak. Dan H0 yang berbunyi “tidak ada perbedaan kualitas pada kain satin yang dicelup dengan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl dilihat dari nilai ketuaan warnanya” diterima.

4.1.8.2 Uji Hipotesis Nilai Kelunturan

Analisis perbedaan nilai kelunturan kain satin dengan pemanfaatan kulitas bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis untuk pembuatan mukena dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl digunakan analisis Uji Kruskal-Wallis Test. Hasil uji Uji Kruskal-Wallis Test dapat dilihat dalam lampiran hal 119. Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis Test diperoleh chi square sebesar 0,000 dengan probabilitas sebesar 1,000. Ha diterima jika nilai signifikansi kurang dari 0,05. Karena probilitas 1,000 0,05 maka Ha yang berbunyi “ada perbedaan kualitas pada kain satin yang dicelup dengan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis 65 dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl yang berbeda dilihat dari nilai kelunturan warnanya”ditolak. Dan Ho yang berbunyi “Tidak ada perbedaan kualitas pada kain satin yang dicelup dengan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl yang berbeda dilihat dari nilai kelunturan warnanya” diterima.

4.1.8.3 Uji Hipotesis Nilai Penodaan

Analisis perbedaan nilai penodaan kain satin dengan pemanfaatan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis untuk pembuatan mukena dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl digunakan analisis Uji Kruskal-Wallis Test. Hasil uji Uji Kruskal-Wallis dapat dilihat pada lampiran hal 119. Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis Test pada nilai penodaan pakai staining scale diperoleh chi square sebesar 0,000 dengan probabilitas sebesar 1,000. Ha diterima jika nilai signifikansi kurang dari 0,05. Karena probilitas 1,000 0,05 maka Ha yang berbunyi “ada perbedaan kualitas pada kain satin yang dicelup dengan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis dengan konsentrasi tanpa mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl yang berbeda dilihat dari nilai penodaan warnanya”ditolak. Dan Ho yang berbunyi “Tidak ada perbedaan kualitas pada kain satin yang dicelup dengan kulit bawang merah Allium Ascolonium sebagai pewarna kain satin menggunakan mordan jeruk nipis dengan konsentrasi tanpa 66 mordan, 50 grl, 100 grl, 150 grl dan 200 grl yang berbeda dilihat dari nilai penodaan warnanya” diterima.

4.2. Pembahasan