Jadwal Kegiatan Jadwal Kegiatan JADWAL KEGIATAN

2016 dialami oleh Ibu Ni Wayan Srianis 4. Rabu, 27 Juli 2016 20.00 – 22.00 Beramah tamah dengan KK dampingan masalah buruh pasir 2 Jam 5. Kamis, 28 Juli 2016 17.00 – 21.00 Membantu KK dampingan terkait dengan pekerjaan buruh pasir dan membantu Doni dalam mengerjakan pekerjaan rumah. 4 jam 6. Selasa, 9 Agustus 2016 18.00 – 21.00 Berdiskusi mengenai masalah penanggulangan peningkatan taraf hidup dan memberikan solusi berupa pemambahan lapangan pekerjaan seperti bisnis tambahan. 3 jam 7. Rabu, 10 Agustus 2016 18.30 – 20.30 Bermain bersama anak Ibu Ni Wayan Srianis 2 Jam 8. Kamis, 11 Agustus 2016 18.00 – 21.00 Membantu Ibu Ni Wayan Srianis memasak makan malam dan makan malam bersama keluarga Ibu Ni Wayan Srianis 3 jam 9. Jumat, 12 Agustus 2016 17.00 – 22.00 Membantu membersihkan perkarangan Ibu Ni Wayan Srianis, memberikan pelajaran tambahan kepada anak Ibu Ni Wayan Srianis 5 jam 10. Minggu, 14 Agustus 2016 14.00 – 21.00 Mengunjungi kebun jeruk Ibu Ni Wayan Srianis, memberikan edukasi seputar perilaku hidup bersih dan sehat. 7 Jam 11. Senin, 15 Agustus 2016 16.00 – 22.00 Membantu membersihkan perkarangan Ibu Ni Wayan Srianis, memberikan pelajaran tambahan kepada anak Ibu Ni 6 Jam Wayan Srianis. 12. Rabu, 17 Agustus 2016 15.00 – 22.00 Berekreasi dengan keluarga Ibu Ni Wayan Srianis 7 jam 13. Kamis, 18 Agustus 2016 09.00 – 15.00 Berdiskusi seputar keuntungan menabung dan menggunakan asuransi kesehatan dan bermain dengan anak Ibu Ni Wayan Srianis 6 jam 14. Senin, 22 Agustus 2016 08.00 – 14.00 Membantu membersihkan perkarangan Ibu Ni Wayan Srianis, mengukur tekanan darah dan memberikan pelajaran tambahan kepada anak Ibu Ni Wayan Srianis 6 jam 15. Selasa, 23 Agustus 2016 08.00 – 14.00 Membantu membersihkan perkarangan Ibu Ni Wayan Srianis dan memberikan pelajaran tambahan kepada anak Ibu Ni Wayan Srianis 6 jam 16. Rabu, 24 Agustus 2016 08.00 – 10.00 Membantu membersihkan perkarangan rumah Ibu Ni Wayan Srianis. 2 Jam 17. Jumat, 26 Agustus 2016 14.00 – 22.00 Perpisahan dengan Ibu Ni Wayan Srianis, memasak bersama dan makan malam bersama. 8 jam BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD keXI tahun 2015 di Desa Katung Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan dengan total waktu kunjungan mencapai 90 jam.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa JKEM yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Keluarga Ibu Ni Wayan Srianisadalah di Banjar Katung, Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.2 Hasil Kegiatan

Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah agar keluarga Ibu Ni Wayan Srianisdapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai kesejahteraan hidup khususnya mengenai ekonomi, penataan bangunan dan kesehatan yaitu pentingnya menjaga kesehatan diri, karena keluarga Ibu Ni Wayan Srianis mempunyai penyakit hipertensi jadi perlu melakukan kontrol kesehatan lebih ketat.

4.3 Kendala

Tidak banyak kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di Keluarga Ibu Ni Wayan Srianis Banjar Katung, Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Kendala yang terjadi hanya sulit untuk bertemu secara langsung dengan anakIbu Ni Wayan Srianis untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Selain hal itu, permasalahan bahasa yang digunakan cukup menyita waktu dalam wawancara secara langsung kepada Ibu Ni Wayan Srianis, karena bahasa yang digunakan hampir sebagian bahasa daerah Bali yang sulit dimengerti oleh penulis.