kebijakan hukum pidana. Menurut Barda Nawawi Arief, masalah kebijakan hukum pidana pada hakikatnya bukanlah semata-mata menggunakan teknik perundang-undangan yang dilakukan
secara yuridis normatif dan sistematif dogmatik. Disamping pendekatan yuridis faktual juga dapat berupa pendekatan komprehensif dari berbagai disiplin ilmu sosial lainnya serta
pendekatan integral dengan kebijakan sosial dan pembangunan nasional pada umumnya.
16
Barda mengemukakan pola hubungan antara kebijakan hukum pidana penal policy dengan upaya
penanggulangan kejahatan, bahwa pencegahan dan penanggulangan kejahatan harus dilakukan dengan pendekatan integral dan ada keseimbangan antara penal dan non penal. Pencegahan dan
pendekatan kejahatan dengan sarana penal merupakan penal policy atau Penal Law Enforcement Policy, yang fungsionalisasinya melalui beberapa tahap seperti tahap Formulasi kebijakan
legislatif, Aplikasi kebijakan yudikatif dan Eksekusi kebijakan Administratif. Sedangkan upaya non penal dapat ditempuh dengan upaya preventif, berupa pendekatan agama, budaya,
moral dan edukatif.
1.7 METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah penelitian yuridis normatif atau sering disebut dengan penelitian hukum doktrinal, yaitu penelitian yang
objek kajiannya adalah dokumen peraturan perundang-undangan dan bahan pustaka
17
. Penelitian ini dimulai dengan adanya kesenjangan norma hukum, yakni terdapat norma yang kabur atau
tidak jelas. Sampai saat ini Undang-Undang yang digunakan sebagai dasar hukum dalam tindak pidana illegal logging belum mampu memberikan kepastian hukum atas sanksi pidana yang
16
Barda Nawawi Arief, 2011, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Prenada Media Group, Jakarta, hlm. 23.
17
Soejono dan H. Abdurahman, 2003, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 56.
dijatuhkan pada korporasi sebagai pelaku illegal logging bahkan belum ada definisi khusus mengenai illegal logging itu sendiri. Padahal pengertian ini sangat penting untuk memberikan
batasan terhadap tindakan-tindakan apa yang termasuk dalam lingkup illegal logging. Praktik illegal logging biasanya dikaitkan dengan UU Kehutanan, namun kelemahan Undang-Undang
tersebut yakni tidak menyebutkan korporasi sebagai subjek hukum melainkan hanya perseorangan.
b. Jenis Pendekatan
Dalam penelitian ini, jenis pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Perundang- Undangan The Statute Approach dan Pendekatan Analisis Konsep Hukum Analitical
Conseptual Approach. Pendekatan Perundang-Undangan digunakan dengan mengumpulkan peraturan
Perundang-Undangan yang
menjadi fokus
penelitian. Selanjutnya
akan diklasifikasikan berdasarkan kronologis dari bagian-bagian yang diatur oleh peraturan tersebut,
kemudian akan dianalisis dengan menggunakan pengertian-pengertian dasar dari sistem hukum, yang mencakup : subjek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan hukum dan
objek hukum. Hal yang dianalisis hanyalah pasal-pasal yang isinya mengandung kaidah hukum, kemudian dilakukan konstruksi dengan caramemasukkanpasal-pasaltertentukedalamkategori-
kategoriberdasarkan pengertian dasar dari sistem hukum tersebut.
18
Sedangkan pendekatan konsep dilakukan dengan cara mengutip pendapat para sarjana yang terdapat dalam buku-buku
atau literatur penunjang yang digunakan dalam penelitian ini.
c. Bahan Hukum