5. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi tidak akan memperoleh jasa yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
2. Pengertian Retribusi Izin Trayek
Retribusi Perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,
sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan Bambang,2003:91.
Adapun kriteria retribusi perizinan tertentu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Pasal 18 ayat 3 huruf c ditentukan berdasarkan:
a. Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah dalam rangka asas desentralisasi.
b. Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum. c. Perizinan tidak bertentangan atau tumpang tindih dengan perizinan yang
diselenggarakan oleh tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. d. Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dan biaya
untuk menanggulangi dampak negatif dari pemberian izin tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan.
Universitas Sumatera Utara
Retribusi Izin Trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa
trayek tertentu PP No.66 Tahun 2001. Hasil retribusi izin trayek merupakan salah
satu sumber pendapatan daerah yang berguna untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah
Pemungutan retribusi daerah pada saat ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002
tentang Retribusi Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan serta mengatur beberapa istilah yang umum digunakan dalam hal retribusi daerah diantaranya:
1. Daerah otonom selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. 2. Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintah oleh pemerintah
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantu dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Peraturan daerah Perda adalah peraturan daerah provinsi danatau peraturan daerah kabupatenkota.
Universitas Sumatera Utara
4. Pejabat adalah pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Bendaharawan khusus penerima adalah bendaharawan khusus penerima pada Dinas Perhubungan Kota Medan.
6. Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khususnya disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi dan atau badan. 7. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan
perundang-undangan retribusi kewajiban untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.
8. Surat Keterangan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang tertuang.
9. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa perizinan dari pemerintah daerah
yang bersangkutan. 10. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disngkat SSRD adalah surat
yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau tempat pembayaran lain
yang ditetapkan oleh Walikota. 11. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat
untuk melakkan tagihan retribusi danatau sanksi administrasi berupa bunga danatau denda.
Universitas Sumatera Utara
12. Angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
13. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu.
14. Kendaraan tidak bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang meliputi Beca Pengangkut orang BPO dan Beca Pengangkut Barang BPB.
15. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan
maupun tanpa perlengkapan pengangkut bagasi. 16. Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor selain dari kendaraan bermotor
untuk menumpang dan kendaraan bermotor untuk barang, yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
17. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
18. Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor, mobil penumpang, mobil bus, dan kendaraan khusus.
19. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.
Universitas Sumatera Utara
20. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap
dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. 21. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor roda dua, atau tiga tanpa rumah-rumah
baik dengan atau tanpa kereta samping.
3. Subjek dan Objek Retribusi Izin Trayek