massa bahan baku dengan volume destiler yang digunakan 0,4 merupakan titik optimum dari proses steam distillation baik bahan
segar, dikeringkan 12 jam, dan dikeringkan 24 jam. Pre-treatment pengeringan oven dengan metode ekstraksi steam distillation dapat
meningkatkan jumlah rendemen minyak jeruk yang dihasilkan
Penelitian tentang distilasi untuk pemisahan minyak atsiri juga pernah dilakukan oleh Yuni Eko Feriyanto, dkk. 2013 :F-96 tentang pemisahan minyak
atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi Cymbopogon winterianus menggunakan metode destilasi uap. Bahan yang digunakan adalah daun dan
batang serai wangi dengan kondisi bahan segar dan layu dengan ketentuan segar mulai panen sampai dua jam sesudah panen dan layu mulai dua jam sesudah
panen sampai empat hari sesudah panen sedangkan perlakuan bahan utuh dan dicacah ± 2 cm dan diperoleh dari Dusun Tukum, Desa Wonosalam, Kabupaten
Jombang.
Hasil dari penelitian pengambilan minyak atsiri dari daun dan batang serai wangi dengan metode distilasi uap dan air menggunakan pemanasan microwave
adalah sebagai berikut : Pada pengambilan minyak atsiri dari daun dan batang serai wangi Cymbopogon winterianus menggunakan metode distilasi uap dan air
dengan pemanasan microwave dihasilkan rendemen sebesar 1,52 dan lebih tinggi bila dibanding penelitian terdahulu yaitu hydro distillation dan steam
distillation dengan masing-masing rendemen sebesar 1, 14 dan 0,942 . Pengaruh kondisi bahan dari daun dan batang serai wangi yang menghasilkan
rendemen yang tinggi adalah saat kondisi bahan layu dibandingkan segar dan kualitas tinggi pada daun adalah saat kondisi daun segar. Pengaruh perlakuan
bahan dari daun dan batang serai wangi yang menghasilkan rendemen yang tinggi adalah saat kondisi bahan dicacah
2cm dibandingkan utuh. Pengaruh bagian dari serai wangi yang menghasilkan rendemen yang tinggi adalah pada
bagian daun sedangkan kualitas Citronella oil yang tinggi adalah pada bagian batang. Citronella serai wangi pada daun segar sebesar 67,36 , daun layu
sebesar 44,92 , batang segar 75,16 dan batang layu 85,73 .
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengisolasi minyak kulit jeruk menggunakan distilasi sederhana.
3. Tinjauan Pustaka
Metode yang digunakan pada pratikum ini yaitu metode pemisahan cair-gas destilasi. Menurut Tatang S Julianto 2016: 29-31, penyulingan destilasi
merupakan proses pemisahan komponen dapat berupa cairan atau padatan yang di bedakan berdasrkan titik didh dari masing-masing zat tersebut. Dalam indrustri
minyak atsiri dikenal tiga macam metode, yaitu: Distilai air water Distilation, Distilasi kukus stean and water distilation, dan Distilasi uap stean distilation.
Ketiga proses tersebut memiliki kelebihan dan kekurang masing-masing.
Distilasi air pada metode ini bahan akan kontak lansung dengan air sehinnga terjadinya pengekstrak dengan air mendidih, hal yang paling penting pada proses
ini adalah jumlah air dalam ketel karena akan mempengaruhi berapa banyak minyak atsiri yang diperoleh. Distilasi uap prinsipnya sama seperti mngukus nasi.
Material kontak dengan uap pelarut yang tidak terlalu panas tapi jenuh sehingga
4
minyak jatuh pada air dibawah sarangan. Distilasi uap terbagi atas 3 unit, ketel, bahan baku, boiler, dan kodensor. Jenis penyulingan ni lebih modern daripada 2
jenis penyulingan air atau kukus. Dapur uap dibentuk didalam boiler dengan cara memanaskan air hingga tekan tertentu yang ditunjukkan oleh nanometer yang
telah dipasang dalam boiler. Setelah tekanan uap yang didinginkan tercapai maka uap jenuh siap dialirkan kedalam ketel bahan baku.
Pelarut yang digunakan pada pratikum ini adalah pelarut organik air. Menurut Meika Syahbana Rusdi 2010 : 81-82, Pelarut akan menguap berpenetrasi ke
dalam jaringan bahan baku dan melarutkan minyak serta beberapa zat seperti resin, lilin, dan zat warna. Untuk bunga melati, perendaman dilakukan selama 1
jam, sedangkan bunga mawar direndam selama 12 jam, lalu dipisahkan larutan dari ampas hasil ekstraksi. Pelarut akan menguap dan menyisakan larutan
semipadat berwarna merah kecoklatan yang disebut concentrate.
Larutan ini terdiri dari minyak atsiri, lilin dan resin. Lalu didinginkan concetrate pada suhu -5
C didalam lemari pendingin hingga lilin mengendap. Setelah itu disaring hingga peroleh larutan. Untuk pemisahan minyak atsiri murni
dilakukan destilasi ulang dalam kondisi vakum pada suhu 45 C untuk
memisahkan minyak dengan pelarut yang mengikatnya hingga dihasilkan minyak atsiri murni.
Pemisahan minyak atsiri kulit jeruk dengan proses diatilasi juga pernah dilakukan oleh
Ahmad Fathur Muhtadin, dkk. 2013 :99-101, tetapi desitilasi yang digunakan adalah destilasi vakum
steam distilation. Pelarut yang digunakan pada penelitian ini juga
adalah air. Selain Itu, juga digunakan sebagai proses pendinginan pada kondensor untuk distilat berupa campuran air dan minyak
atsiri yang dihasilkan dari proses ekstraksi. Hasil yang diperoleh adalah Pengambilan minyak atsiri kulit jeruk manis, kulit jeruk
purut, dan kulit jeruk sambal dengan steam distillation dapat meningkatkan rendemen Rasio perbandingan antara massa
bahan baku dengan volume destiler yang digunakan 0,4 merupakan titik optimum dari proses steam distillation baik bahan
segar, dikeringkan 12 jam, dan dikeringkan 24 jam.
4. ALAT DAN BAHAN 4.1. Alat