Penegertian Narapidana Wanita Tinjauan Tentang Narapidana

2. Ketentuan mengenai program pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

2.5. Tinjauan Tentang Lembaga Pemasyarakatan

2.5.1. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan

Lembaga Pemasyarakatan merupakan suatu tempat atau wadah untuk menampung orang-orang terhukum atau Narapidana yang telah dijatuhi pidana berdasarkan keputusan hakim yang telah mendapatkan kekuatan hukum yang tetap pasti. Ada beberapa pengertian tentang Lembaga Pemasyarakatan, menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menyatakan bahwa: Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Selain pengertian yang diberikan oleh Pasal 1 ayat 3 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tersebut, Supramono memberikan definisi Lembaga Pemasyarakatan, sering disingkat dengan akronim LAPAS, sebenarnya merupakan tempat untuk terpidana atau Narapidana menjalani hukuman pidananya bagi mereka yang dihukum penjara maupun kurungan.

2.6. Tinjauan Tentang Sikap

Sikap dalam definisinya telah di definisikan dalam berbagai versi oleh para ahli, salah satunya Chave, dkk 1928 di dalam Azwar, 2011: 5, menyatakan sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara- cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya responnya. Di dalam pengertian dan definisi sikap terdapat juga struktur sikap dan komponen- komponennya. Definisi Sikap berdasarkan uraian Martin Fishbein 1963, sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Dalam pemakaian kata, objek mempunyai makna sebuah stimulus yang akan ditujukan. Struktur sikap mengikuti skema triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif. 1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. 2. Komponen akfetif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. 3. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. Sikap pada umumnya dimiliki oleh setiap individu, sikap juga dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya sebuah reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap timbul karena proses evaluasi dalam bentuk diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus yang didalamnya berbentuk nilai baik-buruk, positif-negatif,