MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si.
...............................
Sekretaris
: Drs. Teddy Rusman, M.Si. ...............................
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
...............................
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 19600315 198503 1003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 17 Januari 2013
Judul Skripsi : PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
METODE MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI
SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII
SEMESTER GANJIL SMP 17 SERDANG TAHUN PELAJARAN 20122013
Nama :
Deni Supriyadi
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031080
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II, Drs. Yon Rizal, M. Si.
Drs. Teddy Rusman, M. Si. NIP. 19600818 198603 1 005
NIP. 19600826 198603 1 001
2. Mengetahui Ketua Jurusan
Ketua ProgramStudi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Pendidikan Ekonomi, Drs. Buchori Asyik, M. Si.
Drs. H. Nurdin, M. Si. NIP. 19560108 198503 1 002
NIP. 19600817 198603 1 003
Motto
“Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan tidak mengatakan apa- apa, tidak melakukan apa-apa, dan tidak menjadi apa-apa
”. By Denis Waitley
”Kegagalan dapat dibagi dalam dua sebab yakni orang yang berfikir tapi tidak pernah bertindak dan orang orang yang bertindak tapi tidak pernah berfikir
“ By. W. A. Nance
“Jika kamu sudah menyiapkan alternatif kedua, maka kamu telah menyiapkan kegagalan untuk pilihan awalmu
”. By. Deni Supriyadi
“Orang-orang hebat dibidang apapun bukan baru bekerja karena terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena lebih suka bekerja,
dan mereka tidak menyia-nyiakan waktu unutk menunggu inspirasi ”..
By. Aldus Huxley
Persembahan
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah atas berkat dan hidayah- Nya skripsi ini telah diselesaikan. Tidak lupa shalawat dan salam kepada
Rasullullah Nabi Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat manusia di muka bumi ini.
Skripsi ini kupersembahkan kepada: ayahandaku tercinta Darsani dan Ibundaku tersayang Dandian yang
senantiasa menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku. Kasih sayang kalian adalah hal yang ternilai sepanjang hayatku.
Kakak dan adikku yang selalu mendoakan, memberikan keceriaan, dan menantikan keberhasilanku.
Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan memotivasi demi keberhasilanku.
Sahabat-sahabat yang kubanggakan Para pendidik yang kuhormati
Almamater tercinta Universitas Lampung
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Menggala pada tanggal 5 April 1991 dengan nama lengkap Deni Supriyadi. Penulis
merupakan putra ke-2 dari pasangan Bapak Darsani dan
Ibu Dandian.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu
1. SD Negeri 6 Metro diselesaikan pada tahun 2003
2. SMP Negeri 4 Metro diselesaikan pada tahun 2006
3. SMA Negeri 4 Metro diselesaikan pada tahun 2009
Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung melalui jalur Non-SNMPTN Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri. Pada bulan Januari 2012, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan KKL di Bandung-Yogyakarta-Surabaya-Solo-Bali. Pada bulan Juli, penulis
mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata KKN dan PPL Program Pengalaman Lapangan di Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung
Selatan.
SANCAWACANA
Assalam u’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah menjelaskan kepada manusia
tentang isi kandungan Al- Qur’an sebagai petunjuk jalan menuju kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat kelak . Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa
tentang Metode Mengajar Guru dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP 17
Serdang Tahun Pelajaran 20122013 ”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki sehingga
banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada.
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2.
Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M. Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4.
Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M. H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. 6.
Bapak Drs. Hi. Nurdin, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus sebagai pembahas.
7. Bapak Drs. Teddy Rusman M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus sebagai Pembimbing II. 8.
Bapak Drs. Yon Rizal, M. Si., selaku Dosen Pembimbing I. 9.
Bapak Dr. R. Gunawan Sudarmanto, S. Pd., S.E., M.M., selaku Dosen Favorit penulis di Program Studi Pendidikan Ekonomi Unila, terima kasih telah
memberikan banyak masukan dan motivasi. 10.
Ibu Fera Ony, S. Pd., M. Pd., terima kasih atas semua masukkan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
11. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
12. Bapak Subarjo, S. Pd., selaku Kepala SMP 17 Serdang, yang telah bersedia
membantu memberikan saran-saran demi keberhasilan penelitian ini. 13.
Seluruh dewan guru, karyawan, serta staf tata usaha SMP 17 Serdang. 14.
Semua siswa-siswi SMP 17 Serdang khususnya kelas VII, terima kasih atas perhatian, kerjasama, dan dukunganya.
15. Bapak, ibu, kakak, dan adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan
do’anya selama ini. 16.
Teman-teman angkatan 2009 Genap Agus, Didi, Ramdon, Ivan, Arga, Mada, Faisal, Arif, Ardi, Rifky, Wayan, Ina, Dewi, Mami,
mba’ Nurul, Uni, Puput, Uti, neng
Esa, Dwi, Winda, Ma’in, Risa, Yeni, mba’ Sevti, Mela, Amel, Tia, Eka, Chyci, Ayu, Eri, Ida, Ully terimakasih untuk kebersamaanya. Teman-
teman angkatan 2009 Ganjil Yulia, Erni, Putri, Rita, Dwi, Era, Komang, Habib, Mas Bagus, dll terima kasih untuk kebersamaanya.
17. Untuk kakak tingkat 2006-2008 Mbak diska, Mbak Ike, Kak Dedi, Kak
Galih, Kak Dani, Kak Endriyan, Kak Haris, Mbak Silvia, Kak Udin, dll terima kasih atas masukkannya selama ini.
18. Sahabat rantau seperjuangan sejak zaman SMA yang selalu bersama layaknya
saudara Ilham, Ryan, dan Ibu serta teman-teman kostan penulis Heri, Yudi, Yose, Aprohan, dan Arian.
19. Keluarga kecil penulis ketika KKN dan PPL Rudi, Wahyu, Erry, Vera, Vina,
Uning, Arini, Leni, Hartini, Linda, Hesty, dan Anita. Terimakasih untuk kekeluargaanya di desa Serdang.
20. Orang-orang yang menjadi saksi atas kehidupan penulis waktu kecil Tori,
Rohim, Ijal, Sapri, Nawan, Arif, Pendi, Suhadi, Feri, Agus. 21.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini, terimakasih untuk semuanya.
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 2013 Penulis
Deni Supriyadi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: nama
: Deni Supriyadi NPM
: 0913031080 fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusanprogram studi
: Pendidikan IPS Pendidikan Ekonomi
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, Januari 2013
Deni Supriyadi 0913031080
I. PENDAHULUAN
Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga
dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjuk pada bagian-
bagian berikut ini.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan siswa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial sehingga siswa dapat hidup secara layak
dalam kehidupannya. Dengan demikian melalui pendidikan siswa dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, dikembangkan nilai-nilai moralnya dan
ketrampilannya. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1 disebutkan pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Dengan demikian, pendidikan adalah setiap usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku menjadi perilaku yang dinginkan sesuai dengan nilai-nilai dan
norma yang berlaku, setiap anak harus dididik supaya dengan cara-cara yang
2
sehat dapat mencapai perkembangan intelektual yang maksimal, kepribadiannya terbentuk dengan wajar, mencerminkan sifat-sifat kejujuran, kebenaran, tanggung
jawab supaya dapat menjadi anggota masyarakat.
Penyelenggara pendidikan ini juga tidak terlepas dari kegiatan proses pembelajaran yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran itu sendiri yaitu meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan para peserta didik yang mempunyai kemampuan dan prestasi untuk dapat
bersaing di era globalisasi. Dalam meningkatkan mutu pendidikan ini dapat diupayakan oleh berbagai pihak dan dengan berbagai cara yaitu seperti
melengkapi sarana belajar, meningkatkan ketersediaan fasilitas belajar sebagai penunjang proses belajar mengajar, perbaikan kurikulum dan peningkatan
kualitas pendidik selaku fasilitator dalam proses pembelajaran. Salah satu indikator yang memadai adalah meningkatkan hasil belajar siswa, yang dapat
dilihat dari penguasaan materi belajar siswa melalui evaluasi pembelajaran serta kemampuan siswa memecahkan masalah.
Seiring kemajuan teknologi dalam pendidikan dan dikenalkannya media-media belajar yang berbasis teknologi menuntut siswa untuk belajar dan mampu
menggunakan media-media tersebut. Teknologi yang dikenalkan di sekolah diharapkan akan membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan ilmu
pengetahuan. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu teknologi yang dimaksudkan untuk membantu dalam belajar semakin kehilangan fungsi yang
diharapkan sebelumnya. Keberadaan teknologi tersebut dijadikan sebagai alat untuk bermain dan mempermudah belajar dengan cara yang negatif seperti
3
mengkopi tugas yang diberikan oleh guru dan mencari jawaban-jawaban mudah dengan menggunakan bantuan internet sehingga hal tersebut membawa pengaruh
malas dalam belajar siswa. Selain menjadikan siswa cenderung malas, teknologi juga merubah tatanan budaya yang ada dalam kehidupan siswa.
Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini membuka peluang bagi setiap orang untuk mengakses banyak hal di dunia. Informasi dari
dan ke segenap penjuru dunia menyebarluas dengan amat cepat, mudah diakses setiap saat dan dimana pun. Kondisi itu membuat dunia ini seakan-akan tanpa
batas, dan gejala ini yang disebut ciri kebudayaan global. Sekolah harus mampu mengarahkan teknologi yang memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang,
disatu sisi berbahaya terhadap mental malas dan disisi lain sangat bermanfaat untuk kemajuan pengetahuan karena setiap orang berusaha menguasai jaringan
informasi dan perangkat komunikasi yang semakin kompetitif. Individu yang dapat menguasai informasi untuk memperoleh pengetahuan dan ilmu akan
menjadi unggul dalam budaya global.
Sekolah Menengah Pertama SMP mempunyai tujuan untuk menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan
kejenjang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Atas SMA. Salah satu usaha yang digunakan untuk mencapai usaha tersebut adalah dengan meningkatkan
hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan suatu puncak dari proses belajar. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar diri faktor eksternal siswa. Prestasi belajar siswa memiliki tingkatan yang
4
berbeda-beda, jika hasil belajar siswa tinggi menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan mengajar, sebaliknya jika hasil belajar siswa rendah menunjukkan
bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan di SMP 17 Serdang diketahui hasil belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013
No. Kelas
Nilai Jumlah
Siswa Keterangan
0-64 65-100
1. VII A
14 7
21 Kriteria Ketuntasan
Minimum yang Ditetapkan Sekolah adalah 65
2. VII B
12 9
21 3.
VII C 17
11 28
Jumlah 43
27 70
Persentase 61
39 Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu
Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran IPS
terpadu masih tergolong rendah, hal ini diketahui bahwa dari 70 siswa sejumlah 43 siswa 61 mendapatkan nilai kurang dari KKM. Adapun kriteria yang
dijadikan pedoman adalah standar ketuntasan nilai mata pelajaran IPS Terpadu yang telah ditetapkan sebesar 65. Dengan demikian, Tabel 1 telah menunjukkan
bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa di SMP 17 Serdang masih tergolong rendah.
Menurut Djamarah dan Zain 2006: 121 untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.
1. Istimewamaksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat
dikuasai oleh siswa 100. 2.
Baik sekalioptimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76 - 99.
5
3. Baikminimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60 -
76. 4.
Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dalam diri siswa yang dapat berupa motivasi, intelegensi, minat, persepsi, dan lain-lain. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor di luar diri siswa yang dapat berupa metode mengajar guru, kurikulum, ketersediaan sarana belajar di sekolah atau di rumah,
jarak tempuh dari rumah ke sekolah, dan lain-lain. Namun, dari sekian banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, faktor persepsi dan
pemanfaatan sarana belajar di sekolah diduga memberikan sumbangsih yang besar terhadap rendahnya hasil belajar siswa.
Kecenderungan persepsi itu sendiri akan berdampak positif dan negatif terhadap objek tersebut. Persepsi yang positif diduga akan memberikan pengaruh yang
positif terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan persepsi yang negatif diduga memberikan pengaruh yang negatif terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP 17 Serdang, persepsi siswa dalam penelitian ini menunjukkan pandangan, perasaan, dan
pemahaman siswa kelas VII pada metode mengajar guru. Apabila persepsi siswa pada metode mengajar guru ekonomi positif maka kehadiran guru dalam
mengajar akan direspon positif pula oleh murid-murid seperti tugas yang diberikan oleh guru akan dikerjakan oleh siswa dengan optimal dan siswa akan
lebih terlatih sehingga pemahaman pada mata pelajaran ekonomi diharapkan akan
6
meningkat pula. Sebaliknya, apabila persepsi siswa pada metode mengajar guru ekonomi negatif akibatnya proses interaksi antara guru dan siswa tidak bisa
tercipta dengan baik dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai ilustrasi disajikan data persepsi siswa pada metode mengajar guru sebagai berikut.
Tabel 2. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru
Kelas Kriteria Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru
Jumlah Siswa
Tinggi Sedang
Rendah VII A
3 6
12 21
VII B 4
7 10
21 VII C
3 9
16 28
Jumlah 10
22 38
70 14,3
31,4 54,3
100 Sumber: Pengolahan hasil angket awal peneliti
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru kelas VII yang memilih kriteria tinggi sebanyak 10 siswa atau
14,3, sedangkan persepsi siswa tentang metode guru mengajar kelas VII yang memilih kriteria sedang sebanyak 22 siswa atau 31,4, serta persepsi siswa
tentang metode mengajar guru kelas VII yang memilih kriteria rendah sebanyak 38 siswa atau 54,3. Dengan demikian, persepsi siswa tentang metode mengajar
guru masih tergolong rendah. Oleh karena itu, guru harus lebih cermat dalam pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa agar dalam proses
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.
Hal ini diperkuat oleh Walgito 2005: 101 persepsi seseorang dapat berubah- ubah misalnya dari baik menjadi buruk atau sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh
banyak faktor sebagai berikut. 1.
Objek yang dipersepsi. 2.
Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf.
7
3. Perhatian.
Metode mengajar guru dalam proses belajar mengajar dan perasaan suka dan tidak suka terhadap suatu mata pelajaran merupakan faktor yang dianggap
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan menggunakan metode mengajar yang akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
penggunaan metode, guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. “Guru dalam menyampaikan perlu memilih metode mana yang sesuai dengan
keadaan kelas dan keadaan siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan dan dengan metode yang bervariasi dapat meningkatkan
kegiatan belajar siswa ” Slameto, 2003: 96. Pemilihan metode yang dipakai oleh
guru bukan lah metode yang asal pakai tetapi harus memperhatikan metode yang akan digunakan dan yang telah terpilih dari proses penyeleksian metode yang
tepat dan cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung. Hal ini dikarenakan dari setiap metode tersebut tentu memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Faktor lain yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013 yaitu kelengkapan sarana belajar di
sekolah. Ketersediaan sarana belajar di sekolah merupakan faktor eksternal atau faktor dari luar yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Sarana secara
etimologi adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana adalah segala sesuatu yang dipakai
sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan. Sebagaimana ditetapkan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 202003 Bab XII pasal 45
8
ayat 1 dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap sarana belajar di SMP 17 Serdang, sumber belajar yang ada di perpusatakaan khususnya buku pelajaran IPS Terpadu
masih sangat minim dan terbitan lama. Selain buku-buku yang persediaannya masih minim, media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses
belajar mengajar hanya sebatas buku sumber, LKS, dan papan tulis. Selain itu, hanya beberapa guru saja dalam proses belajar mengajar di kelas menggunakan
media seperti Over Head Proyektor OHP dan Liquid Crystal Display LCD sehingga faktor-faktor tersebut diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan
secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan sebagai berikut.
1.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah
raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruangtempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
9
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah
DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI, Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTS, dan Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah
SMAMA. Kelengkapan sarana dan prasarana sebuah SMPMTS sekurang- kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut.
1.
Ruang kelas.
2.
Ruang perpustakaan.
3.
Ruang laboratorium IPA.
4.
Ruang pimpinan.
5.
Ruang guru.
6.
Ruang tata usaha.
7.
Tempat beribadah.
8.
Ruang konseling.
9.
Ruang UKS.
10.
Ruang organisasi kesiswaan.
11.
Toilet.
12.
Gudang.
13.
Ruang sirkulasi.
14.
Tempat bermainberolahraga. Hal ini senada dengan pendapat Hamalik 2001: 51 berpendapat bahwa alat
bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efisien dan
efektif. Lengkap atau tidaknya perlengkapan yang dimiliki oleh seorang siswa akan berdampak terhadap prestasi belajarnya di sekolah.
Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah. Pada proses belajar dan pembelajaran di
sekolah akan berjalan lancar jika ditunjang dengan sarana yang memadai baik jumlah, keadaan, dan juga pemanfaatannya. Perpustakaan adalah salah satu
10
sarana yang sangat mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar siswa. Dilihat dari segi fasilitas khususnya sarana buku bacaan di perpustakaan SMP 17
Serdang dapat dikatakan kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya buku cetak yang tersedia dari berbagai macam pelajaran dan buku penunjang
lainnya. Dilihat dari pemanfaatannya, perpustakaan itu sendiri masih dirasa kurang dimanfaatkan secara optimal.
Berdasarkan pada pembahasan tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS
Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013
”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan untuk penelitian ini sebagai berikut.
1. Hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun
Pelajaran 20122013 masih tergolong rendah. Hal ini diketahui masih banyaknya siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar yang
telah ditetapkan sekolah. 2.
Metode pembelajaran yang dilakukan pada proses belajar mengajar masih terpaku pada satu metode saja.
3. Ketersediaan sarana belajar di sekolah yang kurang memadai.
4. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah yang kurang optimal sehingga
mengakibatkan hasil belajar mereka tergolong rendah.
11
5. Pemanfaatan buku-buku di perpustakaan yang belum maksimal oleh
siswa sehingga mengakibatkan hasil belajar mereka tergolong rendah.
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan judul penelitian ini dan berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka terlihat banyaknya masalah yang terjadi pada lokasi penelitian. Untuk
memfokuskan pembahasan dan pemecahan masalah tersebut perlu dilakukan pembahasan masalah. Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini dibatasi pada
aspek pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru X
1
, pemanfaatan sarana belajar di sekolah X
2
, dan hasil belajar IPS Terpadu siswa Y.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru
terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013?
2. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap
hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013?
3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan
pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013?
12
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tiga hal pokok yang berupa sebagai berikut.
1. Pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013.
2. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013. 3.
Pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas
VII SMP 17 Serdang Tahun Pelajaran 20122013.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut. 1.
Kegunaan Teoritis a.
Sumbangan pemikiran bagi guru dan calon guru dalam menghadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran khusunya mata pelajaran IPS
Terpadu sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah
yang diteliti. 2.
Kegunaan Praktis a.
Bagi siswa agar dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
13
b. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan sarana belajar
yang memadai bagi siswa dalam proses pembelajaran. c.
Bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu bagi siswa dan guru.
d. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya
yang ingin melakukan penelitian di bidang ini.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang metode mengajar guru X
1
, pemanfaatan sarana belajar di sekolah X
2
, dan hasil belajar IPS Terpadu Y. 2.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP 17 Serdang. 4.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 20122013.
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjaun pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif
terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan
sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang hasil belajar, persepsi, metode mengajar guru, dan ketersediaan sarana belajar di
sekolah. Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar, ketersediaan
sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar. 1.
Hasil Belajar
Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar akan selalu ingin mendapatkan dan mengetahui hasil dari hasil belajarnya selama ini. Untuk dapat mengetahui hasil
dari proses belajar tersebut, dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan evaluasi kepada siswa sehingga guru dapat memberikan penilaian terhadap hasil
belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah belajar individu akan mempunyai keterampilan, pengetahuan, sikap, dan memperoleh hasil belajar yang berupa
15
kapabilitas untuk mengetahui dan memahami konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari memproses
kognitif yang dilakukan siswa.
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar.
Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks
sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Menurut Darsono 2001: 4
“belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap ”.
Menurut Slameto 2003: 3 “belajar merupakan suatu proses usaha seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Hasil
belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri siswa faktor internal maupun dari luar diri
siswa faktor ekternal.
Menurut Soemartono 2003: 16 “hasil belajar merupakan suatu nilai yang
menunjukkan hasil belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pa
da saat itu”. Hasil belajar dipengaruhi oleh masukan yang diterima oleh siswa input serta proses yang terjadi dalam diri siswa. Menurut
Anni 2002: 4 hasil belajar merupakan perubahan prilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan
16
kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar Nashar, 2004: 77. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya
usahan yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar Keller dalam Nashar, 2004: 77. Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam
dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar
sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.
Mengenai hasil belajar Dimiyati dan Mudjiono 2006: 3 mengemukakan “hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar ”.
Dilihat dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Sedangkan dilihat dari sisi siswa, hasil belajar merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Menurut Sukmadinata 2007: 102
“hasil belajar merupakan pencapaian achievement yaitu realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang ”.
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun
keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Hasil belajar di sekolah dapat
dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Menurut Fathurohman dalam Ningsih 2010: 24 mengklasifikasikan hasil belajar dalam
tiga ranah yaitu : a ranah kognitif cognitive domain; b ranah afektif affective
17
domain; ranah psikomotorik psychomotoric domain. Hal ini didukung oleh pendapat Sagala 2003: 38 menyatakan bahwa agar peserta didik dapat berhasil
belajar diperlukan persyaratan tertentu sebagai berikut.
1. Kemampuan berfikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan
berfikir kritis, logis, sistematis dan obyektif acolastic aptitude test. 2.
Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran interest inventory.
3. Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai
dengan potensinya diffential aptitude test. 4.
Menguasai bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran di sekolah yang menjadi lanjutannya achievement test, dan
sebagainya.
Menurut Sudjana 2001: 47 hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses
belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut.
a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa. b.
Menambah keyakinan atau kemampuan dirinya. c.
Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari
aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan
mengembangkan kreatifitasnya.
d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh komprehensif, yakni
mencakup ranah kognitif, ranah afektif atau sikap, serta ranah psikomotor atau ketermapilan.
e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau mengendalikan dirinya terutama
dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola struktur, dan isi kurikulumnya. Akan tetapi, sebagian besar ditentukan oleh kompetensi
guru yang mengajar dan yang membimbing mereka dan guru yang berkompeten akan lebih mudah menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan
dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar para siswanya akan berada pada tingkat yang optimal Hamalik, 2004: 36.
18
Menurut Syah 2003: 156 faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar sebagai berikut.
1. Faktor internal siswa, meliputi :
a aspek fisiologis siswa yaitu jasmani seperti mata dan telinga,
b aspek psikologis siswa yaitu intelegensi, sikap, minat, bakat, dan
motivasi. 2.
Faktor eksternal siswa, meliputi : a
faktor lingkungan sosial yaitu keluarga, guru dan staff, masyarakat, dan teman,
b lingkungan non-sosial yaitu rumah, sekolah, peralatan, dan alam.
3. Faktor pendekatan siswa dalam belajar, meliputi :
a pendekatan tinggi yaitu pendekatan spekulative dan pendekatan
achieving, b
pendekatan sedang yaitu pendekatan analytical dan pendekatan deep, c
pendekatan rendah yaitu pendekatan reproductive dan pendekatan surface.
Menurut Hakim 2005: 6 faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
sebagai berikut. a.
Faktor internal adalah faktor dari dalam diri individu itu sendiri. b.
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar individu yang bersangkutan.
Faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi empat yaitu : a bahan atau materi yang dipelajari; b lingkungan; c
faktor instrumental; dan d kondisi peserta didik. Faktor- faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama- sama memberikan kontribusi tertentu terhadap
prestasi belajar peserta didik Darmadi, 2010: 187. Berdasarkan pendapat di atas, hasil belajar adalah kemampuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
19
2. Persepsi
Persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengorganisasi, dan menginterpretasikan serta menilai stimulus yang sama belum tentu membuat
seseorang mempunyai persepsi yang sama mengenai suatu hal. Berdasarkan pengertian persepsi di atas, dapat diketahui bahwa persepsi terkait erat dengan
panca indra karena persepsi terjadi setelah objek yang bersangkutan melihat, mendengar atau merasakan sesuatu, dan kemudaian mengorganisasi serta
menginterpretasikannya sehingga timbullah persepsi.
Menurut Suwarno 2009: 53 “persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif
yang dialami setiap orang ketika berusaha memahami informasi yang diterimanya
”. Slameto 2003: 102 menyatakan bahwa “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui
persepsi, manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya yaitu indra penglihat, pendengar, peraba,
perasa, atau pencium”. Pendapat lain menyatakan persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Jalaluddin, 2001: 51. Menurut Gagne dalam Nasution 2002:
10 menyebutkan bahwa “persepsi adalah kemampuan untuk mengadakan diskriminasi antara objek, berdasarkan ciri-ciri
fisik yang berbeda-beda antara objek-objek itu ”.
Menurut Daryono 2003: 227 persepsi merupakan kemampuan individu untuk mengamati atau mengenal perangsang sesuatu sehingga berkesan jadi
pemahaman, pengetahuan, sikap, dan anggapan. Hal ini berarti persepsi itu
20
penting dalam proses pencitraan terhadap hal-hal yang ditangkap oleh indra manusia lalu akan diinterpretasikan ke dalam bentuk anggapan atau respon.
Respon atau anggapan itu muncul sebagai akibat distimulus atau rangsangan yang telah diberikan sebelumnya. Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Rahmat, 2005: 119.
Berdasarkan kajian di atas, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa yang diperoleh oleh seseorang dan ditangkap oleh indranya, kemudian dari hasil
interprestasinya itu muncul tindakan-tindakan yang menunjang kearah penilaian, pandangan atau pendapat. Pengertian persepsi menunjukkan aktivitas merespon,
menginterpretasikan, dan memahami objek baik fisik maupun non-fisik. Persepsi berada pada pikiran dan perasaan manusia secara individu sehingga
memungkinkan orang yang satu dengan yang lain memiliki persepsi yang berbeda walaupun objek yang dikaji sama. Pengertian persepsi dalam penelitian ini
menunjukkan pandangan, perasaan, dan pemahaman siswa kelas VII SMP 17 Serdang pada metode mengajar guru. Persepsi yang dibahas dalam penelitian ini
berupa persepsi yang positif pada metode mengajar guru yang diduga akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar anak. Demikian juga persepsi yang
negatif pada metode mengajar guru yang diduga akan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa.
Cara berfikir, minat atau potensi dapat berkembang dengan baik jika seorang guru memiliki suatu pandangan dan penilaian yang memadai dalam proses belajar.
Oleh karena itu, bagi seorang guru mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip
21
yang bersangkut paut dengan persepsi sangat penting. Hal tersebut dikarenakan sebagai berikut.
1. Makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin
baik objek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat. 2.
Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah satu pengertian akan
menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru yang tidak relevan; dan 3.
Jika salah mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru
harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru Slameto, 2003: 102.
Menurut Walgito 2003: 53 “persepsi merupakan proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses stimulus oleh individu melalui alat
indra atau disebut j uga proses sensorik”. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap persepsi itu sendiri sebagaimana dijelaskan Irwanto dalam Septiyawan 2005: 19 yaitu persepsi lebih bersifat psikologi dari pada merupakan proses
penginderaan saja, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhinya sebagai berikut.
a. Perhatian yang selektif
b. Ciri-ciri rangsang
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu.
Setelah siswa mampu mengembangkan persepsinya pada suatu objek, khusunya metode mengajar guru, maka hal itu akan menentukan keberhasilan belajar siswa,
hal ini disebabkan persepsi mempengaruhi karakteristik kognitif siswa. Unsur kognitif ini merupakan bagian dari unsur yang menentukan keberhasilan belajar
siswa. Persepsi yang dibahas dalam penelitian ini berupa persepsi yang bersifat positif mengenai metode mengajar guru yang diduga akan berpengaruh positif
22
terhadap hasil belajar siswa. Demikian juga persepsi yang negatif mengenai metode mengajar guru yang diduga akan berpengaruh negatif terhadap hasil
belajar siswa.
3. Metode Mengajar Guru