PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ABSTRAK
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TULANG
BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh Pepi Elian
Masalah dalam penelitian ini adalah rendah nya hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampiln guru mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas VII SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 55 orang. Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang maka penelitian ini merupakan penelitian populasi dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut, (1) ada pengaruh yang positif dan signifikan tentang perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013, (2) ada pengaruh yang positif dan signifikan tentang persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013, (3) ada pengaruh yang positif dan signifikan tentang aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
(2)
SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar IPS Terpadu
(3)
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, DAN AKTIVITAS BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS V11 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA
TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Pepi Elian
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(4)
KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS V11
SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Pepi Elian
(Skripsi)FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(5)
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Pengaruh Perhatian Orang Tua, Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru mengajar, Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/201……… 37
(6)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 10
C.Pembatasan Masalah………. 11
D.Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Kegunaan Penelitian ... 13
G.Ruang Lingkup Penelitian ... 14
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.Tinjauan Pustaka ... 15
1. Perhatian Orang Tua ... 15
2. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar ... 19
3. Aktivitas Belajar ... 23
4. Hasil Belajar ... 27
B. Penelitian yang Relevan ... 34
C. Kerangka Pikir ... 35
D. Hipotesis ... 38
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 39
B. Populasi dan Sampel ... 40
1. Populasi ... 40
(7)
2. Variabel Terikat ... 42
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 42
a. Definisi Konseptual ... 42
b. Definisi Operasional ... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ... 48
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 49
1. Uji Validitas Angket ... 49
2. Uji Reliabilitas Angket ... 53
G. Uji Asumsi Klasik ... 56
1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 56
2. Uji Multikolinearitas ... 59
3. Uji Autokorelasi ... 61
4. Uji Heteroskedastisitas ... 62
H. Teknik Pengujian Hipotesis ... 65
1. Regresi Linier Sederhana ... 64
2. Regresi Linier Multiple ... 65
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 66
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 66
a. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 2 Way Kenanga ... 66
b. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Way Kenanga ... 68
c. Kondisi Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Way Kenanga ... 71
d. Kondisi Siswa ... 71
B. Gambaran Umum Responden ... 72
C. Deskripsi Data ... 72
1. Data Perhatian Orang Tua (X1) ... 73
2. Data Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2) ... 75
3. Data Aktivitas Belajar (X3) ... 77
4. Data Hasil Belajar (Y) ... 79
D. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda……….…….…. 82
1. Uji Kelinieran Regresi... 82
2. Uji Multikolinearitas... 86
3. Uji Autokorelasi ... 87
4. Uji Heteroskedastisitas ... 88
E. Pengujian Hipotesis ... 90
1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 90
2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2) ... 93
3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3) ... 96
(8)
2. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar... 104 3. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar... 106 4. Pengaruh perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan guru
mengajar, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar ... 107
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 112 B. Saran ... 113
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Belajar MID Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Way Kenanga Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 .... 4
2. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar………...…. 6
3. Aktivitas Belajar...……… 8
4. Perhatian Orang Tua... ……….….. 9
5. Penelitian yang relevan ... 34
6. Definisi Operasional Variabel ... 45
7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 50
8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 51
9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 52
10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 54
11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 55
12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 55
13. Analisis Varians Untuk Uji Kelinearan Regresi ... 58
14. Distribusi Frekuensi Kategori Perhatian Orang Tua (X1) SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 74
15. Kategori Perhatian Orang Tua (X1) SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 75
16. Distribusi Frekuensi Kategori Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2) SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013... 76
17. Kategori Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2) SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Pelajaran Tahun 2012/2013... 77
18. Distribusi Frekuensi Kategori Aktivitas Belajar (X3) SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 78 19. Kategori Aktivitas Belajar (X3) SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang
(10)
Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 . 80 21. Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Way Kenanga
Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 81
22. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel (X1) ... 81
23. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel (X2) ... 82
24. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel (X3) ... 84
25. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ... 85
26. Hasil Uji Multikolinearitas ... 86
27. Hasil Uji Autokorelasi ... 87
28. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 89
29. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90
30. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 90
31. Koefisien Regresi Perhatian Orang Tua (X1) Terhadap Hasil Belajar (Y) .... 90
32. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 93
33. Koefisien Regresi Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2) Terhadap Hasil Belajar(Y)……… ... 94
34. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... ...96
35. Koefisien Regresi Aktivitas Belajar (X3) Terhadap Hasil Belajar (Y)…..… 96
36. Hasil Uji Hipotesis Keempat ... 98
37. Hasil Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Perhatian Orang Tua,Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar, dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 100
38. Korelasi Regresi Perhatian Orang Tua, Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar, dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 101
(11)
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...
Sekertaris : Drs. Teddy Rusman, M.Si. ...
Penguji Bukan
Pembimbing : Drs. Nurdin, M.Si. ...
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP. 19600315 198503 1003
(12)
PERSEPSI SISWA TENTANG
KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nama Mahasiswa :
Pepi Elian
Nomor Pokok Mahasiswa : 0813031043
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Yon Rizal, M.Si. Drs. Teddi Rusman, M.Si.
NIP 19600818 198603 1 005 NIP 19600826 198603 1 001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
(13)
MOTTO
Lihatlah masa lalumu dan tataplah masa depanmu. Dalam hidup ini selalu ada ujian , ia akan datang silih
berganti.
Maka ,setiap orang harus bisa keuar dari ujian itu sebagai
“Pemenang”
(Dr. ‘Aidh Abdullah Al -Qarni)
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar". (Q.S Al-Baqarah: 153)
(14)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan hidayah-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada
Rasullulah Nabi Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat manusia di muka bumi.
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapakku tersayang Suparman dan Ibuku tercinta Kusuma Wati yang selalu ada di setiap langkah ku. Semua doa, pengorbanan, cinta dan kasih sayang yang tercurah
untuk ku
Adik-adikku tersayang Ongki Saputra & Manda Pion Aresta dengan cinta dan kasih sayangnya yang selalu memotivasi, mendoakan dan menantikan
keberhasilanku
Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi demi keberhasilanku.
Seseorang yang kelak akan menjadi pendamping hidup ku
Sahabat-sahabat yang kusayangi
Para pendidik yang kuhormati
(15)
Penulis di lahirkan di Pekon Pedada Krui Lampung Barat pada
tanggal 02 Februari 1990 dengan nama lengkap Pepi Elian.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, Putri dari
pasangan Bapak Suparman dan Ibu Kusuma Wati.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:
1. SD Negeri 7 Pengawa V Ilir Krui Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2002
2. SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2005
3. MAN Krui diselesaikan pada tahun 2008
Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri).
Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
Solo-Yogyakarta-Semarang-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Indaraloka
(16)
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengajar, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar IPS
Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang
Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua
pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
seluruhnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila;
(17)
6. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
selaku Pembimbing Akademik dan selaku Pembahas. Terima kasih atas
semua arahan Bapak dalam membantu penulis dalam penyelesaian skripsi;
7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing I yang dengan ikhlas dan
sabar serta penuh ketelitian dalam membimbing dan memberikan arahan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan baik;
8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si, selaku Pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar dan penuh ketelitian
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi
Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan bimbingannya serta
tiada henti-hentinya mengingatkan Penulis untuk terus belajar dan belajar;
10. Kepala SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat, Bapak Budi
Santoso, S.Pd, dan Seluruh Dewan Guru SMP Negeri 2 Way Kenanga
Tulang Bawang Barat yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses
penelitia;
11. Bapakku dan Ibuku tersayang untuk seluruh doa, cinta, pengorbanan dan
cucuran keringat yang telah kalian berikan untuk membantuku meraih gelar
(18)
Keluarga Besar Bustari;
13. My dear Aris Pambudi yang selalu sabar, trima kasih atas dukungan ,
motivasi dan nasehat nya;
14. Sahabat-sahabat terdekat ku Wo pipin, Uni Lisa, Ewa, Yana, Evo, Ernia,
Marsel, Aulia, Dede, Windi, Acc, Desi yang selalu memberi masukan dan
motivasi;
Teman-teman kosan Asrama 22 Nadia, Ayu, Anna, Penda trima kasih atas
kebersamaannya dan ibu Leni terimakasih atas semua nasehatnya;
15. Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku Economy Education (ECOUTION)
2008 terimakasih atas do’a dan dukungannya;
Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2007, 2009, 2010, 2011 dan
2012 yang sudah berkarya maupun yang masih berusaha berkarya semoga
sukses;
16. Teman – teman KKN Tematik dan PPL di Indaraloka II Tulang Bawang Barat (Neli, Sarinah, Leni, Ari, Anjar, Bli Putu, Neng, Andin, Yuni, Arti
dan teman-teman yang lain terima kasih untuk kebersamaannya;
17. Pak Nengah, Bu Nengah, Pak Sutris dan Bu Sutris yang sudah seperti
keluargaku dan seluruh warga Indaraloka II;
18. Seluruh Siswa-siswi SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat,
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih atas
(19)
Semoga Allah SWT melimpahkan karunia-Nya kepada mereka semua, dan
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Mei 2013 Penulis
(20)
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:
1. Nama : Pepi Elian
2. NPM : 0813031043
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. Alamat : Jl. Lada IV No. 22 Asrama 22 Gedung Meneng Bandarlampung
Telp. 085769406606
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Mei 2013
Pepi Elian 0813031043
(21)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik yang disiapkan
untuk menjadi manusia berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu menyukseskan program
pemerintah dalam bidang pendidikan. Hal ini dilakukan antara lain dengan
mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna menunjang mutu pendidikan
sebagai modal utama dalam pembangunan. Tanpa adanya pendidikan suatu negara
tidak akan pernah maju dan berkembang.
Pendidikan diharapkan mampu mengubah seseorang menjadi lebih baik. Hal inilah
yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih mengutamakan
pendidikan.Indonesia telah melakukan upaya yang cukup banyak secara konvensional
maupun inovatif dalam rangka meningkatakan kualitas pendidikan. Upaya-upaya
tersebut seperti pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum,
pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
lainnya. Walaupun begitu hingga kini mutu pendidikan belum menunjukkan
peningkatan kearah yang diharapkan sebagaimana mestinya, baik pada jenjang
(22)
dalam pelaksanaan pendidikan dewasa ini perhatian terhadap makna belajar dan
pencapaiannya untuk menjadi lebih baik menjadi sangat penting dalam
mengembangkan pendidikan di masa yang akan datang.
Pendidikan yang bermutu sangat dibutuhkan, semua pelaku yang terlibat dalam
pendidikan harus selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan yang baik.
Kualitas pendidikan yang baik dapat tercipta melalu banyak element baik dari guru,
siswa, orang tua, keadaan fasilitas sarana dan prasarana, maupun iklim pendidikan itu
sendiri.
Hamzah B. Uno (2008: 7) menyatakan prinsip – prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis. 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.
4. Kesiapan (readiness) dalam mengajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.
Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan
siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain
secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak sebagai subjek
pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam interaksi edukatif yang
memiliki berbagai peranan, baik sebagai pengajar maupun sebagai pendidik yang
membimbing dan memberikan pengarahan serta menuntun siswa dalam belajar. Oleh
(23)
mengajar berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Persepsi siswa tentang guru
yang mengajar harus baik. Persepsi siswa tentang guru pelajaran yang mengajarnya
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Apabila siswa menyukai guru yang
mengajar IPS Terpadu maka siswa akan menyukai juga pelajaran yang disampaikan,
sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang baik.
Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang
diperolehnya selama kurun waktu tertentu. Nilai tersebut merupakan salah satu
parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui seberapa berhasilnya siswa dalam
kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selain mengukur tingkat
keberhasilan siswa nilai tersebut juga dapat digunakan sebagai parameter untuk
menilai kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.
Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan siswa sebagai peserta didik. Keberhasilan dalam kegiatan
belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa
yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa
mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah yang dipelajari oleh siswa
kelas VII pada semester satu yang lalu, salah satunya adalah mata pelajaran IPS
Terpadu. Untuk itu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 2 Way
(24)
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Way
Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 dan keterangan dari guru
bidang studi, hasil IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil tahun pelajaran
2012/2013 kurang optimal dan masih belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan
minimal), sebagaimana terlihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan
< 75 ≥ 75 VII A
VII B
16
17
12
10
28
27
Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah adalah 75
Jumlah 33 22 55
Persentase (%) 60% 40% 100%
Sumber: Daftar nilai ulangan harian siswa mata pelajaran IPS Terpadu semester ganjil pada guru IPS kelas VII SMP Negeri 2 Way Kenanga.
Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII masih
tergolong rendah karena siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 22 siswa
dari 55 siswa atau sebesar 40% sedangkan 60% atau sebanyak 33 siswa belum
mampu mencapai ketuntasan. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (2000: 18)
apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka
(25)
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut diduga disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya adalah perhatian orang tua, persepsi siswa tentang
keterampilan guru mengajar dan aktivitas siswa dalam belajar. Guru merupakan salah
satu komponen penting dalam interaksi edukatif yang yang memiliki berbagai
peranan, baik sebagai pengajar maupun sebagai pendidik yang membimbing dan
memberikan pengarahan serta nenuntun siswa dalam belajar. Oleh sebab itu, guru
harus menguasai berbagai keterampilan mengajar agar proses belajar mengajar
berjalan sesuai dengan tujuan yang dikendaki. Penguasaan keterampilan mengajar
oleh guru sangat diperlukan, karena hal tersebut menentukan keberhasilan belajar
mengajar agar proses belajar mengajar dan secara tidak langsung akan berdampak
pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Jika guru menguasai berbagai keterampilan
mengajar, maka ia dapat meyajikan materi dengan menarik dan mudah dipahami oleh
siswa yang secara otomatis membuat siswa menjadi tertarik dan antusias untuk
mengikuti pelajaran sehingga dapat memberikan dampak positif pada pencapaian
hasil belajar.
Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sebagai
sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan.
Ketika banyak orang mempersoalkan masalah kualitas pendidikan, tidak dapat
dielakkan bahwa figur guru menjadi unsur yang dibicarakan, terutama yang
menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal ini memang wajar, sebab
guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai
(26)
tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka
semuanya akan kurang bermakna.Dalam lingkup pembicaraan penyelenggaraan
pendidikan, sulit disangkal bahwa guru memiliki peranan penting dalam menentukan
pencapaian hasil peserta didik. Pencapaian kualitas hasil pendidikan yang memadai
bukan hanya menuntut guru untuk dapat mewujudkan seperangkat peran dan tugas
yang diembannya, tetapi juga turut ditentukan oleh perwujudan gagasan/ide dan
perilaku kreatif dalam proses pembelajaran. Tanpa disertai kreativitas, kinerja yang
diwujudkan oleh guru pun cenderung kurang memuaskan serta jauh dari pencapaian
criteria guru yang efektif. Kreativitas guru merupakan hal penting dalam
pembelajaran dan bahkan dapat menjadi pintu masuk dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa. Perilaku pembelajaran yang dicerminkan oleh guru cenderung
kurang bermakna apabila tidak diimbangi dengan gagasan/ide dan perilaku
pembelajaran yang kreatif.Berikut disajikan data mengenai persepsi siswa tentang
keterampilan guru mengajar yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan
melalui angket awal.
Tabel 2. Keterampilan guru mengajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Kriteria Jumlah Siswa
Tinggi Sedang Rendah VII A
VII B
12
8
7
10
9
9
28
27
Jumlah 20 17 18 55
Persentase (%) 36,36 30,91 32,73 100
(27)
Berdasarkan Tabel 2 di atas diketahui bahwa keterampilan guru mengajar kelas VII
SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat tahun pelajaran 2012/2013 dari
55 responden yang menilai keterampilan guru mengajar rendah sebanyak 18 siswa
atau sebanyak 32,73%, kemudian yang menilai keterampilan guru mengajar sedang
sebanyak 17 siswa atau 30,91%, dan yang menilai keterampilan guru mengajar tinggi
sebanyak 20 siswa atau 36,36%.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keterampilan guru mengajar
pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat tahun
pelajaran 2012/2013 tergolong rendah dengan persentase 63,64%(30,31%+32,73%).
Hal ini menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang optimal. Keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa
ataupun antara siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi
aktif serta kondusif, dimana masing- masing siswa dapat menunjukkan
kemampuannya seoptimal mungkin dengan banyak melakukan aktivitas- aktivitas
belajar yang ditunjukkan dengan berbagai hal di dalam proses belajar mengajar di
kelas. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya
pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar di
sekolah. Berikut disajikan data mengenai aktivitas belajar siswa yang peneliti dapat
(28)
Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Kriteria Jumlah Siswa
Tinggi Sedang Rendah
VII A
VII B
8
4
8
12
12
11
28
27
Jumlah 12 20 23 55
Persentase (%)
21,82 36,36 41,82 100
Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti
Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui bahwa aktivitas belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 dari 55
responden yang memiliki aktivitas belajar rendah sebanyak 23 siswa atau sebanyak
41,82 %, kemudian yang memiliki aktivitas belajar sedang sebanyak 20 siswa atau
sebanyak 36,36%, dan yang memiliki aktivitas belajar tinggi sebanyak 12 siswa atau
sebanyak 21,82%. Hal ini sesuai dengan pendapat Natawijaya dalam Depdiknas
(2005:31) aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses
interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang
dimaksud dalam hal ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif.
Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap anak-anaknya lebih
bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan keterampilan dan pendidikan
kesosialan seperti tolong-menolong, bersama-sama menjaga kebersihan rumah,
(29)
pelaksanaan pendidikan nasional, peran utama orang tua adalah menanamkan sikap
dan nilai hidup, pengembangan bakat dan nilai serta pembinaan bakat dan
kepribadian. Orang tua memiliki peran penting dalam mempersiapkan anak-anak
untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri, keluarga, serta orang
lain. Orang tualah yang mula-mula bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak
dapat dikatakan bahwa orang tua sebagai peletak dasar bagi pola tingkah laku serta
perkembangan pribadi anak-anaknya.
Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah perhatian orang tua.
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter atau
kepribadian sorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus
terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua sekaligus dapat mengetahui
apa yang diperbuat anak. Sebaliknya kurangnya perhatian orang tua dapat
mempengaruhi kegiatan belajar anak menjadi kurang optimal. Berikut disajikan data
mengenai perhatian orang tua siswa yang peneliti dapat melalui penelitian
pendahuluan melalui angket awal.
Tabel 4. Perhatian orang Tua Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Kriteria Jumlah Siswa
Tinggi Sedang Rendah VII A
VII B
12
13
7
8
9
6
28
27
Jumlah 25 15 15 55
Persentase (%) 45,46 27,27 27,27 100
(30)
Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahui bahwa perhatian orang tua siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013 dari
55 responden yang memiliki perhatian orang tua rendah sebanyak 15 siswa atau
sebanyak 27,27% kemudian yang memiliki perhatian orang tua sedang sebanyak 15
siswa atau sebanyak 27,27%, dan yang memiliki perhatian orang tua tinggi sebanyak
45,46% atau sebanyak 25 siswa. Perhatian orang tua adalah pengamatan atau
pengawasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap semua aktivitas yang dilakukan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian yang berjudul: ”Pengaruh Perhatian Orang Tua, Persepsi Siswa Tentang Keteramilan Guru Mengajar Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai
siswa dibawah nilai KKM yaitu 75.
2. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang kurang
(31)
3. Kurangnya Aktivitas Belajar di sekolah karena kegiatan belajar hanya dilakukan
di dalam kelas pada saat mata pelajaran IPS Terpadu dan metode mengajar guru
yang kurang bervariasi sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
4. Sebagian besar orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan belajar
anaknya sehingga mereka tidak mengetahui permasalahan belajar anaknya yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
5. Kurangnya keterampilan guru dalam mengajar di SMP Negeri 2 Way Kenanga
Tulang bawang Barat menyebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam
menyerap materi yang disampaikan.
6. Kurangnya perhatian guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran dan subtansi yang jelas tentang ruang lingkup
penelitian dan kedalaman pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada perhatian orang tua (X1), persepsi siswa tentang guru mengajar (X2), aktivitas
belajar (X3), dan hasil belajar (Y) pada mata pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII
Semester Ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran
(32)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu
kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat
Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar
terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way
Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas
VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tahun Pelajaran 2012/2013?
4. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan
guru mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII
semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun
Pelajaran 2012/2013?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil
belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga
Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan
guru mengajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP
(33)
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar
IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang
Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perhatian orang tua, persepsi siswa
tentang keterampilan guru mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar
IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang
Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai
masalah yang diteliti.
b. Bagi akademis, sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan
teori yang diterima dibangku kuliah.
c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam megembangkan
penilitianya.
2. Secara Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan hasil
belajar IPS Terpadu sehingga meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu ke
arah yang baik.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan refrensi untuk mengatasi permasalahan yang
(34)
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Way
Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Objek Penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah perhatian orang tua (X1), aktivitas
belajar (X2), persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X3), dan
hasil belajar (Y) pada mata pelajaran IPS Terpadu
3. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Way Kenanga
Tulang Bawang Barat.
4. Waktu Penelitian
Ruang lingkup waktu penelitian adalah pada tahun ajaran 2012/2013.
5. Ilmu Penelitian
(35)
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A.Tinjauan Pustaka
Bagian ini berisi tentang uraian teori yang menjelaskan variabel-variabel yang diteliti.
Teori dari masing-masing variabel dideskripsikan melalui pendefinisian, serta uraian
yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi. Sehingga dapat memperkuat
penelitian ini. Berikut akan diuraikan secara sistematis mengenai teori dari
masing-masing variabel dalam penelitian ini.
1. Pengertian Perhatian Orang Tua
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek atau
perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan (Suryabrata, 2007). Abu Ahmadi (2007:145) mengatakan bahwa,
“Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek, baik di dalam
maupun diluar dirinya.
Orang tua adalah pendidik dalam keluarga. Orang tua merupakan pendidik utama dan
(36)
pendidikan. Oleh karena itu, bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam
kehidupan keluarga (djamarah, 2004:85).
Menurut Zuriah (2007:30) orang tua adalah pribadi yang ditugasi oleh tuhan untuk
melahirkan, membesarkan, memelihara, dan mendidik kita, maka sudh sepatutnya
seorang anak menghormati dan mencintai orang tua serta taat dan patuh kepadanya.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan perhatian orang tua
adalah bentuk pengamatan dan pengawasan orang tua terhadap anaknya untuk
mengetahui kondisi anak secara menyeluruh dan untuk dapat membimbing seorang
anak agar dapat berkembang kearah yang positif dalam mencapai cita-cita yang ingin
dicapai. Orang tua memilki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter
atau kepribadian seorang anak. Anak akan memiliki individu yang baik seperti sikap,
tingkah laku, tata krama, sopan santun dan, budi pekerti tergantung pada sifat-sifat
yang tumbuh pada kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan. Sehingga orang
tualah yang memiki peranan besar dalam membentuk watak dan kepribadian anak.
Seperti dijelaskan oleh Hasbullah (2006: 88), sumbangan keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut:
a. Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sunguh-sungguh membekas pada diri anak, karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi.
b. Sikap orang tua mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak, sika kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi emosional anak.
(37)
Perhatian orang tua merupakan faktor yang penting dalam usaha perkembangan
pribadi seorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus
terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua sekaligus dapat mengetahui
apa yang diperbuat anak. Orang tua mempunyai peranan sebagi motivator, fasilitator,
dan inisiator. Artinya segenap perilaku dan pikiran anak merujuk pada keinginan
orang tua. Seperti pendapat Tirtahardja dalam Ramadhan (www.wordpress.com),
“Keluarga mempunyai pengaruh besar dalam proses pendidikan. Fungsi dan peranan
orang tua tidak sebatas menyediakan dana pendidikan saja, tetapi ikut serta di dalam
merencanakan program pendidikan, dan mengolah program pendidikan semi
tercapainya mutu pendidikan.
Perhatian orang tua diharapkan dapat menimbulkan semangat diri dalam anak sehingga anak akan bergairah dalam melakukan aktivitas belajar. Seperti pendapat Semiawan dalam Ramadhan (www.wordpress.com), orang tua memberikan dukungan dalam kegiatan belajar anaknya dengan cara :
1. Menanamkan kebiasaan belajar siswa
2. Menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada siswa 3. Menyediakan fasilitas belajar
4. Membantu dan mebimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar
Menurut Ahmadi (2005: 148) macam-macam perhatian, sebagai berikut: a. Perhatian Spontan dan sengaja
Perhatian spontan atau langsung adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik padasesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Perhatian yang disengaja adalah perhatian yang timbul karena adanya tujuan tertentu.
b. Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis adalah perhatian yang tetap terhadap sesuatu.
Perhatian dinamis perhatian ynag mudah berubah-ubah,mudah bergerak, mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain.
(38)
Perhatian konsebtratif (perhatian memusat) adalah perhatian yang hanya ditunjukan kepada sesuatu objek (masalah) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi) adalah perhatian ynag tidak satu arah atau perhatian terbagi-bagi.
d. Perhatian sempit dan luas
Perhatiansempit adalh perhatian yang mudah memusatkan perhatianya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dilingkungan yang ramai.
Perhatian luas adalah perhatian yang mudah sekali tertarik dengan kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatian tidak dapat mengarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru.
e. Perhatain fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat) adalah perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa penelitianya dapat melekat lama pada objeknya.
Perhatian fluktuatif adalah perhatian yang dapat memperhatikan bermaca-macam hal sekaligus.
Dwi (2008), orang tua berperan dalam mengembangkan kreativitas anak dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak 2. Menikmati keberadaan bersama anak
3. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak 4. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja
5. Memberikan pujian yang sungguh-sungguh pada hasil karya anak 6. Memberi kesempatan pada anak untuk berfikir, merenung dan berkhayal 7. Merangsang daya pikir anak dengan cara mengajak berdikusi tentang hal yang
mampu dipikirkan anak
8. Memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat menentukan atau mengambil keputusan
9. Membantu anak yang menemukan kesulitan dengan memberikan penjelasan yang diterima akal anak
10.Memberikan fasilitas yang cukup bagi anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi
11.Memberi contoh membuat karya kreatif.
(http://aflah.wordpress.com/2012/11/29/keluarga-bermain-dan-belajar/)
Perhatian orang tua merupakan faktor yang penting dalam usaha perkembangan
pribadi seorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus
(39)
mengetahui apa yang diperbuat anak. Orang tua memiliki peranan sebagai motivator,
fasilitator, dan inisiator, artinya segenap perilaku dan pikiran merujuk pada keinginan
orang tua.
2. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar
Kata persepsi berasal dari bahasa inggris “ perception” yang bearti penglihatan atau
tanggapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi diberi pengertian adalah
(1) tanggapan (penerimaan langsung dari suatu serapan), (2) proses seseorang
mengetahui beberapa hal dari panca indranya. Secara umum persepsi merupakan
pengenalan, penilaian, dan tanggapan seseorang terhadap suatu objek.
Menurut Slameto (2003:102) mengemukan bahwa, “persepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan atau informasi yang masuk ke dalam otak manusia.
Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya.hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihatan,
peraba, perasa,dan penciuman”.
Menurut Sondang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:
1. Faktor pelaku persepsi, yaitu diri orang yang bersangkutan apabila seseorang melihat sesuatu dan merusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu. Ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut terpengaruh seperti sikap, motif kepentingan, minat, pengalaman, dan harapan.
2. Faktor sasaran persepsi, dapat berupa orang, benda atau pristiwa.
3. Faktor situasi, merupakan keadaan seseorang ketika melihat sesuatu dan mempersepsikannya (Setyawan, 2010:12)
Berdasarkan pendapat tersebut maka yang dimaksud dengan persepsi merupakan
(40)
Penilaian, pengenalan, dan pengamatan ini dapat dijadikan suatu pemahaman,
pengetahuan, sikap dan anggapan seseorang terhadap suatu objek.
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta
didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Salah
satu hal yang sangat penting yang merupakan faktor penentu keberhasilan dalam
pembelajaran adalah keterampilan mengajar guru.
Proses belajar mengajar seseorang guru harus memiliki dan menguasai keterampilan
dasar dalam mengajar. Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah (2000:1), guru
adalah unsur manusiawi dalam pendidikan, yang memiliki peranan dan posisi penting
dalam dunia pendidikan. Peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga
seseorang pendidik yang membimbing dan memberikan pengaruh pengarahan serta
menuntun siswa dalam belajar.
Terdapat lima komponen guru dikatakan bermutu dan berkualitas, sebagai berikut:
1. Bekerja dengan siswa secara individual
2. Persiapan dan perencanaan mengajar
3. Pendayagunaan alat pengajaran
4. Melibatkan siswa dalam pengalaman
(41)
Proses dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi
kurikulumnya akan tetapi sebagian besar ditentukan kompetensi guru yang mengajar
dan membimbing mereka. Seperti yang dikemukankan oleh Hamalik (2002:36), guru
yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
menyenangkan dan akan mampu mengelola kelasnya sehingga belajar siswa berada
pada tingkat yang optimal.
Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (2000).
Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah : 1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan 3. Keterampilan Mengadakan variasi 4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil 7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
http://miftachr.blog.uns.ac.id/2013/01/19keterampilan-dasar-mengajar/
Komponen – komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: 1. Membangkitkan perhatian/minat siswa
2. Menimbulkan motivasi 3. Member acuan atau struktur 4. Menunjukkan kaitan
5. Menutup pelajaran (Supriyadi 130-136)
Berbagai jenis keterampilan mengajar tersebut dapat dipelajari oleh guru dalam
melakukan pembelajaran. Guru yang professional adalah guru yang dapat melakukan
(42)
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien.
Ada beberapa konsep keterampilan dasar mengajar yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan perbandingan dalam membina keterampilan mengajar bagi para guru. Berikut ini konsep penggolongan keterampilan menurut James Cooper :
1. Instructional planning yaitu keterampilan menyusun rencana pengajaran.
2. Writing instructional objectives yaitu keterampilan merumuskan tujuan pengajaran.
3. Lesson presentation skills yaitu keterampilan menyampaikan bahan pelajaran.
4. Questioning skills yaitu keterampilan bertanya.
5. Teaching concepts yaitu keterampilan tentang menyusun konsep atau persiapan mengajar.
6. Interpersonal communication skills yaitu keterampilan mengadakan komunikasi interpersonal.
7. Classroom management yaitu keterampilan mengelola kelas.
8. Observation skills yaitu keterampilan mengadakan observasi.
9. Evaluation yaitu keterampilan mengadakan evaluasi.
http://ipankreview.wordpress.com/2013/01/19/8-keterampilan-mengajar-guru/
Dari beberapa keterampilan dasar mengajar tersebut guru seharusnya dapat
melakukan keterampilan-keterampilan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru
dapat menguasai keterampilan dasar mengajar maka tugas mengajar guru menjadi
lebih ringan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan
menguasai keterampilan mengajar siswa juga akan lebih cepat memahami materi
yang disampaikan, sehingga hasil belajar pun akan meningkat.
Keterampilan mengajar guru adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitik
beratkan kepada kegiatan siswa, dimana seseorang guru darus dapat
mengakumulasikan dan mengaplikasikan keterampilan-keterampilan dalam mengajar,
(43)
menciptakan hubungan timbal balik antaara guru dengan siswa untuk mendukung
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar adalah pandangan, penilaian,
pemahaman, pengetahuan, sikap dan anggapan siswa terhadap keterampilan guru
mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Pada saat ini mungkin
siswa belum mengetahui secara teoritis mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan keterampilan guru dalam mengajar, tetapi pada prakteknya siswa tersebut
sudah mampu memberikan penilaian tentang keterampilan mengajar guru.
Siswa sebagai penerima materi dari guru, akan menilai baik atau tidaknya guru dalam
menggunakan keterampilannya dalam mengajar. Tanggapan yang baik terhadap guru
yang menguasai keterampilan mengajar secara tidak langsung akan berpengaruh pada
diri siswa sehingga termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar. Demikian pula
sebaliknya, jika siswa memiliki tanggapan yang negatif terhadap guru, maka siswa
pun tidak akan termotivasi untuk belajar, dan akan berdampak negatif pula pada hasil
belajarnya.
3. Aktivitas Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perbuatan atau tingkah laku kita lakukan tanpa
memikirkan lagi geraknya. Misalnya, membaca, menulis, belajar, olah raga, dan
lain-lain. Hal tersebut semuanya dilakukan secara otomatis dan bila direnungkan maka
(44)
Aktivitas belajar siswa selama proses belajar dan pembelajaran merupakan indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas tersebut bisa merupakan aktivitas
fisik maupun psikis, misalnya mendengarkan, melihat, bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru, dan bisa
bekerjasama dengan mahasiswa lain, serta tanggung jawab atas tugas yang diberikan.
Menurut Anton M. Mulyono (2001:26) Aktivitas artinya kegiatan/ keaktifan. Jadi,
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan- kegiatan yang terjadi baik fisik maupun
non-fisik, merupakan suatu aktivitas.
The Liang Gie (2004:14) mengatakan bahwa aktivitas belajar adalah segenap
rangkaian atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang
mengakibatkan perubahan didalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau
kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.
Depdiknas (2007:23) mendefinisikan” aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian diperusahaan”. Sementara
itu, menurut Badudu (2003:11), aktivitas merupakan kegiatan, apa yang dikerjakan”.
Sadirman (2004:95) mengatakan bahwa tidak ada belajar jika tidak ada suatu aktivitas. Dalam hal kegiatan belajar ini, Rausseau dalam Sadirman (2004:96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak akan mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa. Sedangkan Djamarah (2000) mengatakan belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil
(45)
bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama di dalam benak anak didik.
Aktivitas belajar menurut Paul B.Diedrich dalam Ahmad Rohani (2004:9) meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain sebagai berikut:
1. Visual acitivities, membaca, memperhatikan:gambar, demontrasi, percobaan, dan sebagainya.
2. Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, emngadakan interview, diskusi, dan sebagainya . 3. Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,dan
sebagainya.
4. Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, menyalin, dan sebagainya.
5. Drawing acitivities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram. Dan sebagainya.
6. Motor activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan sebagainya.
7. Emotional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya,
Aktivitas-aktivitas tersebut tidaklah terpisah satu sama lain. Dalam setiap aktivitas
motoris terkandung aktivitas mental disertai oleh perasaan tertentu dan seterusnya.
Pada setiap pelajaran terdapat berbagai aktivitas yang dapat diupayakan. Prinsip
aktivitas yang diuraikan diatas didasarkan pada pandangan psikologis bahwa, segala
pengeluaran harus diperoleh melalui pengamatan (mendengar, melihat dan
sebagainya) sendiri dan pengalaman sendiri.
Menurut Ahmad Rohani (2004:6) aktivitas belajar dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Aktivitas fisik : peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat
sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan,
(46)
b. Aktivitas psikis (kejiwaan) : jika daya jiwanya bekerja
sebanyak-banyaknya/banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
Dua aktivitas tersebut memang harus dipandang sebagai hubungan yang erat. J.
Piaget, pakar psikologis keturunan Swiss dalam (Ahmad Rohani, 2004:8)
berpendapat: “Seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat anak tak
berpikir. Agar ia berpikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan untuk berbuat
sendiri”. Dalam hal ini seorang guru hanya dapat menyajikan dan menyediakan bahan
pelajaran, peserta didiklah yang mengolah dan mencernanya sendiri sesuai kemauan,
kemampuan, bakat, dan latar belakangnya.
Menurut Hamalik (2004:25) penggunaan aktivitas besar nilainya bagi pengajaran pada siswa, sebab :
1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara
integral.
3. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa. 4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. 6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru.
7. Pengajaran diselenggarakan secara realities dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan verbalitas.
8. Pengajaran di sekolah menjadi lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.
Setelah mengikuti proses belajar mengajar, perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dialami siswa dapat diketahui berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh guru. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang
(47)
dignakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan, metode
yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya.
Dari kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas sangat penting dalam
proses belajar mengajar dan jenisnya cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas
belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud dalam hal
ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif, seperti yang dikemukakan
oleh Natawijaya dalam Depdiknas (2005:31), belajar aktif adalah suatu system belajar
mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual, dan
emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan atara aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Hasil Belajar
Banyak orang yang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah
mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada juga yang beranggapan bahwa dengan belajar
adalah menyerap pengetahuan. Menurut pengertian psikologis, belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Sumardi, 2001:54)
Menurut Hamalik (2004:27) belajar adalah modifikadi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing) artinya belajar merupakan suatu proses, suatu
(48)
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Ada pula tafsiran lain yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan, di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Djamarah (2002: 15-16) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar sebagai berikut. 1. Perubahan yang terjadi secara sadar.
2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku.
Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010: 2). 1. Perubahan terjadi secara sadar.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
(49)
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang dan
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan
penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,
dan bahkan persepsi manusia.
Di dalam belajar terdapat prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan, Dalyono (2005: 51-54) mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut.
1. Kematangan jasmani dan rohani
Salah satu prinsip utama belajara dalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu setelah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Memiliki kesiapan
Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar.
3. Memahami tujuan
Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat selesai dan berhasil
4. Memiliki kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
5. Ulangan dan latihan
Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan.
Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan
melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan
tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah
dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar
diartikan sebagai hasil ahir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai
(50)
jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya (Djamarah, 2000:
25). Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam
mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Sukmadinata (2007: 102) mengatakan hasil
belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan hasil belajar menurut Arikunto
(2001:63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses
belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang
dilakukan.
Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan
minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar
sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam
aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian,
tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes
ahir catur wulan dan sebagainya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Ada faktor yang dapat
diubah (seperti cara mengajar, mutu rancangan, model evaluasi, dan lain-lain),
adapula faktor yang harus diterima apa adanya (seperti: latar belakang siswa, gaji,
(51)
Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain.
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni: a) Faktor jasmaniah
1) Faktor kesehatan 2) Faktor cacat tubuh b) Faktor psikologis
1) Intelegensi 2) Bakat 3) Motif
4) Kematangan. 5) Kesiapan c) Faktor kelelahan
1) Faktor kelelahan jasmani 2) Faktor kelelahan rohani
2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa)
Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor, yakni: a) Faktor keluarga
1) Cara orang tua mendidik. 2) Relasi antar anggota keluarga 3) Suasana rumah
4) Keadaan ekonomi keluarga b) Faktor sekolah
1) Metode mengajar 2) Kurikulum
3) Relasi guru dengan siswa 4) Relasi siswa dengan siswa 5) Disiplin sekolah
6) Alat pelajaran 7) Waktu sekolah
8) Standar pelajaran diatas ukuran 9) Keadaan gedung
10)Metode belajar 11) Tugas rumah c) Faktor masyarakat
1) Kesiapan siswa dalam masyarakat 2) Mass media
3) Teman bergaul
4) Bentuk kehidupan masyarakat
Jadi berdasarkan uraian tersebut, bahwa hasil belajar adalah suatu pencapaian yang
(52)
maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat.
Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran.
Suparno dalam Sardiman (2004: 38) mengatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi
oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar
seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan,
motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.
Djaali (2008: 99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain sebagai berikut.
1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) a) Kesehatan
b) Intelegensi
c) Minat dan motivasi d) Cara belajar
2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) a) Keluarga
b) Sekolah c) Masyarakat d) Lingkungan
Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut.
1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai
76%-99%.
3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%.
4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%. (Djamarah, 2006: 107).
(53)
Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pengajaran dikatakan betul-betul baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya (Sardiman, 2008: 49).
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur
perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil
belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu peserta didik akan
mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang
diinginkan dan mereka mendapatkan bahwa prilaku yang diinginkan itu telah
meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara
penampilan prilaku yang sekarang dengan yang diinginkan.
Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan
kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa
penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian,
penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.
Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan
pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar
dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak
tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil
(54)
adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).
B. Hasil Penelitian yang Relevan Tabel 5. Penelitian yang relevan
NO Nama Judul Hasil
1. Evi Yulianti (2009)
Hubungan Antara Konsep Diri Siswa dan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAN YP Unila Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009
Ada hubungan persepsi siswa tentang perhatian orang tua dengan r = 0,549 dimana t hitung> t tabel yaitu 7,407 > 1,960.
2. Indah
Permata
Sari
(2009)
Pengaruh Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, pemanfaatan media pembelajaran, dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas IX semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun 2008/2009.
Ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi belajar
ekonomi/akuntansi siswa kelas IX semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun 2008/2009 yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel
yaitu 6,346 > 1,295 koefisien determinasi (r2) sebesar 0,369.
(55)
3. Lady Thresya 2005
Pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan guru ekonomi/akuntansi dalam mengelola kelas,
memberikan variasi mengajar, dan
menjelaskan pelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas II semester ganjil SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun 2004/2005.
Ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang ketrampilan guru ekonomi/akuntansi dalam megelola kelas, memberikan variasi mengajar, dan
menjelaskan pelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas II semester ganjil SMA yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t
diperoleh thitung > ttabel
yaitu 2,741> 2,008 koefisien determinasi (r2) sebesar 0,128.
C.Kerangka Pikir
Perhatian orang tua merupakan faktor yang penting dalam usaha perkembangan
pribadi seorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus
terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua sekaligus dapat mengetahui
apa yang diperbuat anak. Orang tua mempunyai peranan sebagi motivator, fasilitator,
dan inisiator. Artinya segenap perilaku dan pikiran anak merujuk pada keinginan
orang tua. Seperti pendapat Tirtahardja dalam Ramadhan (www.wordpress.com),
“Keluarga mempunyai pengaruh besar dalam proses pendidikan. Fungsi dan peranan
(56)
merencanakan program pendidikan, dan mengolah program pendidikan demi
tercapainya mutu pendidikan.
Selain perhatian orang tua, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
keterampilan guru dalam mengajar. Keterampilan mengajar guru adalah keseluruhan
metode dan prosedur yang menitik beratkan kepada kegiatan siswa, dimana seseorang
guru darus dapat mengakumulasikan dan mengaplikasikan keterampilan-keterampilan
dalam mengajar, sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi pelajaran
serta dapat menciptakan hubungan timbal balik antaara guru dengan siswa untuk
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar.
Aktivitas belajar siswa selama proses belajar dan pembelajaran merupakan indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas tersebut bisa merupakan aktivitas
fisik maupun psikis, misalnya mendengarkan, melihat, bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru, dan bisa
bekerjasama dengan mahasiswa lain, serta tanggung jawab atas tugas yang diberikan.
Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan
minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar
sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam
aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian,
tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes
(57)
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Ada faktor yang dapat
diubah (seperti cara mengajar, mutu rancangan, model evaluasi, dan lain-lain),
adapula faktor yang harus diterima apa adanya (seperti: latar belakang siswa, gaji,
lingkungan sekolah, dan lain-lain) Suhardjono dalam Arikunto (2006: 55).
Berdasarkan uraian hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
paradigma berikut:
Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh peubah bebas X1, X2, dan X3 terhadap Y.
Perhatian Orang Tua
(X1)
Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru dalam Mengajar (X2)
Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)
Aktivitas belajar
(58)
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII
semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun
Pelajaran 2012/2013.
2. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil
belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga
Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII
semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun
Pelajaran 2012/2013.
4. Ada pengaruh perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan guru
mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII
semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun
(59)
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan
metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan
mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan
sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian adalah metode kerja
yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur
dan mengumpulkan data dilapangan pada saat melakukan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif
dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan
objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
(Sugiyono,2009: 6). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk
menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat
(60)
dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis
(Sugiyono,2009: 7).
B. Populasi dan Sampel
Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam
penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik penentuan
besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya
lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 297).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Way
Kenanga Tulang Bawang Barat tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 2 kelas dengan
(1)
112
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika perhatian orang tua positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika perhatian orang tua negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.
2. Ada pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.
3. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun
(2)
113
Pelajaran 2012/2013. Jika aktivitas belajar positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas belajar negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.
4. Ada pengaruh perhatian orang tua , persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan aktivitas belajar positif maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar, dan aktivitas belajar negatif maka hasil belajar siswa akan rendah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 2 Way Kenanga Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Orang tua hendaknya meningkatkan kualitas perhatiannya terhadap anak
2. dengan membatu anak menemukan kesulitan belajar, memberikan fasilitas belajar, mendorong kemandirian anak dan menjalin hubungan kerjasama. Diharapkan dengan ini semua siswa lebih bersemangat dalam belajar dan merasa
(3)
114
diperhatikan oleh orang tuanya sehingga akan meningkatkan disiplin dan aktivitas belajarnya, yang akhirnya akan meningkatkan prestasi belajarnya. 3. Guru merupakan tolak ukur kegiatan sekolah, karena berhadapan langsung
dengan siswa. Dalam anggapan siswa, seorang guru adalah seorang teladan yang menjadi panutan untuk mencapai prestasi yang tinggi. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya selalu menambah pengetahuannya untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional dalam hal memberikan keteladanaan kepada siswa Keteladanaan yang guru tampilkan didepan kelas maupun di luar kelas hendaknya mencakup keteladanan yang bersifat akademis, dan keteladanaan bersikap.
4. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui aktivitas belajar yang baik dan efektif. Karena dengan aktivitas belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan mendapatkan prestasi belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah.
5. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memperhatikan dalam hal ini perhatian orang tua, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan aktivitas belajar yang mendukung. Dan peneliti juga mengharapkan kepada peneliti yang lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2003. InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta
Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta. PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi.2007. Manajemen Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Dimyati & Mudjiyono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Darmadi, Hamid, 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Alfabeta: Bandung Djaali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Dwi. 2008. Lingkungan belajar.
(http://aflah.wordpress.com/2008/02/18/keluarga-bermain-dan-belajar/)
Fathurrohman, Pupuh dkk.2010. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama : Bandung
Gie, The Liang. 2004. Cara Belajar yang Efesien. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
(5)
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi angkasa. Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Kasinu, Akhmad. 2007. Metodologi Penelitian Sosial konsep, prosedur dan
Aplikasi. Kediri: CV Jenggala Pustaka Utama.
Riduan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Rohani, Ahmad. 2004. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Bandar Lampung
Sardiman, 2004. Interaksi Dan Proses Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Sudarmanto, R.Gunawan. 2005. Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
(6)
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikolog Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo persada. Uno, B. Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Bumi Aksara. Jakarta.
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan moral dan Budi Pekerti dalam perspektif Perubahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://ipankreview.wordpress.com/2012/11/29/8-keterampilan-mengajar-guru/
(http://aflah.wordpress.com/2012/11/29/keluarga-bermain-dan-belajar/) (http://miftachr.blog.uns.ac.id/2013/01/19keterampilan-dasar-mengajar/)