Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan Kesusilaan (Studi Kasus Di Wilayah...
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK PEREMPUAN
TERHADAP ANAK PEREMPUAN AKIBAT KEJAHATAN
KESUSILAAN
(Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tarutung di Tapanuli
Utara)
TESIS
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister
Humaniora dalam Program Studi ilmu Hukum Pada Program Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh :
ROSMARLINA SEMIRING
027005024/ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2004
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
INTISARI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK PEREMPUAN AKIBAT
KEJAHATAN KESUSHAAN
(Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tarutung di Tapanuli Utara)
Rosmarlina Sembiring
Kasus kejahatan kesusilaan seperti perkosaan dan cabul terhadap anak perempuan di
Indonesia selama beberapa tahun ini meningkat dengan sangat tajam begitu juga halnya
di daerah Tarutung (Tapanuli Utara). Perkosaan dan pelecehan seksual (cabul) yang
dimotivasi dengan nafsu seks yang menjadi bahaya nyata yang mengancam anak
perempuan, kapan, dimana dan oleh siapa saja. Anak perempuan merupakan sosok yang
sangat rentan menjadi mangsa kebuasan seks laki-laki. Kasus kejahatan kesusilaan yang
terjadi di Tarutung (Tapanuli Utara) termasuk relatif sedikit dibandingkan yang terjadi di
beberapa kota misalnya Sumatera Utara. Hal ini berkaitan erat dengan adat istiadat yang
sangat dipegang kuat oleh masyarakat Tarutung yang menganggap seksualitas adalah
masalah yang tabu untuk dibicarakan sehingga permasalahan ini cenderung ditutupi dan
diselesaikan secara adat. Dan tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 kita dapat menemukan 2
atau 3 kasus kejahatan kesusilaan. Kasus yang paling banyak dapat dilihat pada tahun 2004
yaitu 4 kasus.
Penetitian yang dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan penelitian hukum
normatif dan sosiologis dan bersifat deskriptif yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada
misalnya tentang situasi yang dialami, pandangan, sikap yang nampak dan sebagainya.
Penelitian ini didasarkan pada Mahan kepustakaan, studi dokumen seperti kasus-kasus
yang diterbitkan oleh aparat penegak hukum dalam menangani kasus perkosaan dan cabul
kemudian didukung dengan penelitian lapangan seperti melakukan wawancara.
Berdasarkan kasus-kasus yang diperoleh di wilayah hukum Pengadilan Negeri
Tarutung dan penelitian di lapangan, diketahui bahwa perkembangan kejahatan
kesusilaan terhadap anak perempuan pada umumnya modus operandi yang dilakukan
pelaku terhadap korban adalah pemberian hadiah uang dan melakukan pengancaman.
Peningkatan yang terjadi setiap tahunnya dapat juga disebabkan oeleh beberapa faktor seperti
faktor media massa (VCD porno, film-film porno dan bacaan porno), moral/agama, usia,
rendahnya tingkat pendidikan dan faktor lingkungan/keluarga. Dan segi penegakan hukum
terhadap pelaku kejahatan kesusilaan sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan
setimpalnya hukuman yang dijatuhkhn kepada pelaku kejahatan kesusilaan tersebut.
Sedangkan dari segi perlindungan hukum terhadap diri anak perempuan (korban) kejahatan
kesusilaan ini belum terlaksana dengan baik sesuai bunyi pasal 64 (1) dan (3) UndangUndang Perlindungan Anak.
* Mahasiswa Ilmu Hukum / Hukum Pidana PPS USU
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian disarankan agar para
aparat penegak hukum khususnya pihak kepolisian mengantisipasi peredaran VCD
porno dengan mengadakan razia terhadap peredaran VCD porno juga dibarengi dengan
pengawasan orang tua dan diberikan pendidikan seks kepada anak-anak. Disamping itu
perlu diberlakukan perlindungan hukum bagi anak perempuan korban kejahatan kcsusilaan
seperti jaminan perlindungan korban dan aparat, bantuan medis dan psikologis, dibentuknya
lembaga yang berskala nasionai di Tarutung dan diadakannya pendidikan publik mengenai
pencegahan terjadinya kejabatan kesusilaan
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Kejahatan Kesusilaan
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
ABSTRACT
L A W P R O T E C T I O N F O R GI R L S AS A V I C T I M OF S E X U AL C R I M E S
(Case Study in a Law Territoriality of Tarutung at North Tapanuli)
Rosmarlina Sembiring *
In Indonesia, the cases of morality crimes like violate and indecent activities
to the girls increase for the several years, especially at Tarutung city (district of North
Tapanuli). Sexual desire can motivation violate and indecent activities. That's why its
can be a real danger to threaten the girl every time, anywhere and by anyone. Girls are
very susceptible figure to be the victim of human's sexual desire. In Tarutung city
(North Tapanuli), the case of morality crime has become a little than the case in the others
city of North Sumatra. This matter has related to their customs and traditions. In Bataks's
traditions, talking about sex is the taboo things, so that a sexual case solved by their
customs and traditions court with a traditional law. From the year 1999 to 2003 we can found
2 or 3 cases of morality crime. The biggest one is in 2004 because there are 4 cases in this
year.
This study was conducted by using a nonnative juridicative arid analytical
descriptive approaching there deliberately indicate its product format of a regulation and
showed the relationship one regulation with other. This study is relied mainly on library
material, documents of morality crime cases that published by who upholds the law with
field research in supporting.
Be based on the cases which get from Tarutung's court of first instance district and
field research, taken conclusion that the expansion of the morality crimes to the girls done
with the same modus operandi. For the example: Suspect gave some money to the victims or
they threaten their victims. The factors that could be expansion the morality crime cases are
pornography (from the television, internet, magazines and video films), less morality, bad
circles and less education in the human society. From the aspect of law maintenance to the
morality crime's suspect done well. It's proven with deserved punishment to the morality
crime's suspect. While, from the law protection aspect to the victims (girls) not done well. It's
appropriate to section 64 (1) and (3) from the Law of Childs Protections.
From the conclusion, Suggest to law staff especially police department to
anticipated the circulation of pornography (video cassettes, films, and photos). Children
(girls) need control and the right sex education from their parents. By the way, it's
important to put the law protection into effect for the victims of morality crimes. In the
meanwhile victim's protection guarantee, victim's mental health guarantee and give to the
public the explanation about how to prevention the morality crimes.
Key Words: Law protection, Morality crime.
* Student of Law Faculty PPS USU
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
TERHADAP ANAK PEREMPUAN AKIBAT KEJAHATAN
KESUSILAAN
(Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tarutung di Tapanuli
Utara)
TESIS
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister
Humaniora dalam Program Studi ilmu Hukum Pada Program Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh :
ROSMARLINA SEMIRING
027005024/ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2004
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
INTISARI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK PEREMPUAN AKIBAT
KEJAHATAN KESUSHAAN
(Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Tarutung di Tapanuli Utara)
Rosmarlina Sembiring
Kasus kejahatan kesusilaan seperti perkosaan dan cabul terhadap anak perempuan di
Indonesia selama beberapa tahun ini meningkat dengan sangat tajam begitu juga halnya
di daerah Tarutung (Tapanuli Utara). Perkosaan dan pelecehan seksual (cabul) yang
dimotivasi dengan nafsu seks yang menjadi bahaya nyata yang mengancam anak
perempuan, kapan, dimana dan oleh siapa saja. Anak perempuan merupakan sosok yang
sangat rentan menjadi mangsa kebuasan seks laki-laki. Kasus kejahatan kesusilaan yang
terjadi di Tarutung (Tapanuli Utara) termasuk relatif sedikit dibandingkan yang terjadi di
beberapa kota misalnya Sumatera Utara. Hal ini berkaitan erat dengan adat istiadat yang
sangat dipegang kuat oleh masyarakat Tarutung yang menganggap seksualitas adalah
masalah yang tabu untuk dibicarakan sehingga permasalahan ini cenderung ditutupi dan
diselesaikan secara adat. Dan tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 kita dapat menemukan 2
atau 3 kasus kejahatan kesusilaan. Kasus yang paling banyak dapat dilihat pada tahun 2004
yaitu 4 kasus.
Penetitian yang dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan penelitian hukum
normatif dan sosiologis dan bersifat deskriptif yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada
misalnya tentang situasi yang dialami, pandangan, sikap yang nampak dan sebagainya.
Penelitian ini didasarkan pada Mahan kepustakaan, studi dokumen seperti kasus-kasus
yang diterbitkan oleh aparat penegak hukum dalam menangani kasus perkosaan dan cabul
kemudian didukung dengan penelitian lapangan seperti melakukan wawancara.
Berdasarkan kasus-kasus yang diperoleh di wilayah hukum Pengadilan Negeri
Tarutung dan penelitian di lapangan, diketahui bahwa perkembangan kejahatan
kesusilaan terhadap anak perempuan pada umumnya modus operandi yang dilakukan
pelaku terhadap korban adalah pemberian hadiah uang dan melakukan pengancaman.
Peningkatan yang terjadi setiap tahunnya dapat juga disebabkan oeleh beberapa faktor seperti
faktor media massa (VCD porno, film-film porno dan bacaan porno), moral/agama, usia,
rendahnya tingkat pendidikan dan faktor lingkungan/keluarga. Dan segi penegakan hukum
terhadap pelaku kejahatan kesusilaan sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan
setimpalnya hukuman yang dijatuhkhn kepada pelaku kejahatan kesusilaan tersebut.
Sedangkan dari segi perlindungan hukum terhadap diri anak perempuan (korban) kejahatan
kesusilaan ini belum terlaksana dengan baik sesuai bunyi pasal 64 (1) dan (3) UndangUndang Perlindungan Anak.
* Mahasiswa Ilmu Hukum / Hukum Pidana PPS USU
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian disarankan agar para
aparat penegak hukum khususnya pihak kepolisian mengantisipasi peredaran VCD
porno dengan mengadakan razia terhadap peredaran VCD porno juga dibarengi dengan
pengawasan orang tua dan diberikan pendidikan seks kepada anak-anak. Disamping itu
perlu diberlakukan perlindungan hukum bagi anak perempuan korban kejahatan kcsusilaan
seperti jaminan perlindungan korban dan aparat, bantuan medis dan psikologis, dibentuknya
lembaga yang berskala nasionai di Tarutung dan diadakannya pendidikan publik mengenai
pencegahan terjadinya kejabatan kesusilaan
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Kejahatan Kesusilaan
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007
ABSTRACT
L A W P R O T E C T I O N F O R GI R L S AS A V I C T I M OF S E X U AL C R I M E S
(Case Study in a Law Territoriality of Tarutung at North Tapanuli)
Rosmarlina Sembiring *
In Indonesia, the cases of morality crimes like violate and indecent activities
to the girls increase for the several years, especially at Tarutung city (district of North
Tapanuli). Sexual desire can motivation violate and indecent activities. That's why its
can be a real danger to threaten the girl every time, anywhere and by anyone. Girls are
very susceptible figure to be the victim of human's sexual desire. In Tarutung city
(North Tapanuli), the case of morality crime has become a little than the case in the others
city of North Sumatra. This matter has related to their customs and traditions. In Bataks's
traditions, talking about sex is the taboo things, so that a sexual case solved by their
customs and traditions court with a traditional law. From the year 1999 to 2003 we can found
2 or 3 cases of morality crime. The biggest one is in 2004 because there are 4 cases in this
year.
This study was conducted by using a nonnative juridicative arid analytical
descriptive approaching there deliberately indicate its product format of a regulation and
showed the relationship one regulation with other. This study is relied mainly on library
material, documents of morality crime cases that published by who upholds the law with
field research in supporting.
Be based on the cases which get from Tarutung's court of first instance district and
field research, taken conclusion that the expansion of the morality crimes to the girls done
with the same modus operandi. For the example: Suspect gave some money to the victims or
they threaten their victims. The factors that could be expansion the morality crime cases are
pornography (from the television, internet, magazines and video films), less morality, bad
circles and less education in the human society. From the aspect of law maintenance to the
morality crime's suspect done well. It's proven with deserved punishment to the morality
crime's suspect. While, from the law protection aspect to the victims (girls) not done well. It's
appropriate to section 64 (1) and (3) from the Law of Childs Protections.
From the conclusion, Suggest to law staff especially police department to
anticipated the circulation of pornography (video cassettes, films, and photos). Children
(girls) need control and the right sex education from their parents. By the way, it's
important to put the law protection into effect for the victims of morality crimes. In the
meanwhile victim's protection guarantee, victim's mental health guarantee and give to the
public the explanation about how to prevention the morality crimes.
Key Words: Law protection, Morality crime.
* Student of Law Faculty PPS USU
Rosmarlin Sembiring : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Perempuan akibat Kejahatan…,2004
USU Repository © 2007