Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini serta teriring Shalawat dan Salam Penulis haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia keluar dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu dan islam. Penulisan skripsi ini berjudul “PERLINDUNGAN

HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK BERDASARKAN HUKUM

  

INTERNASIONAL”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan memenuhi

  persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum (SH) di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  Secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua saya, Tengku Otteman Hidayat dan Tengku Melfira, yang telah mendoakan serta memberikan cinta, kesabaran, perhatian, bantuan dan pengorbanan yang tak ternilai sehingga saya dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan formal hingga Strata Satu (S1).

  Dalam proses penyusunan skripsi ini saya juga mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai penghargaan dan ucapan terima kasih terhadap semua dukungan dan bantuan yang telah diberikan, saya menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K) selaku

  Rektor Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara; 3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H.,M.Hum. selaku Wakil Dekan I

  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 4. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H.,M.H., DFM selaku Wakil Dekan II

  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 5. Bapak Dr. OK Saidin, S.H.,M.Hum. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara; 6. Bapak M. Hayat, S.H. selaku Dosen Pembimbing Akademik; 7. Ibu Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum

  Internasional sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I. Terimakasih atas waktu, saran dan bimbingan yang Ibu berikan selama ini hingga saya menyelesaikan skripsi ini; 8. Bapak Arif, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II. Terimakasih atas bimbingan, saran, nasihat, dan ilmu yang Bapak berikan selama ini dengan penuh kesabaran hingga skripsi ini selesai; 9. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 10. Maharany Fitri yang tak pernah henti memberikan semangat, dukungan, saran dan selalu ada di masa-masa senang hingga sulit. Semoga tahun depan dapat selesai kuliah tepat pada waktunya; 11. Kakak dan Adik-adik saya: Tengku Dita Tasya Yunita, Tengku Azra Sahira,

  Tengku Fairuz Jasmine, dan Tengku Zalfa Qadriyya Munadhila, yang selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi saya hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya;

  12. Rekan-rekan Kubucolae: M. Febriyandri Satria, Hafizul Haque Hadiwidjojo, Yoga Pradistya, Teuku Anwari Faiz, Rio Riezky Yuliandrie, M. Ragil Pratama, Nurul Fadhillah, Khairunnisa Nur Fiezry Lubis, Tania Taramaya, Farahdiba Nadine, Cut Nirza Amanda, dan Soraya Rizka, yang telah menemani saya dari masa-masa SMA hingga sampai saat sekarang ini.

  Semoga kita sukses kedepannya dan semoga cepat tamat ya kawan-kawan.

  13. Sahabat saya M. Ibnu Hidayah yang selalu ada di masa-masa senang hingga sulit yang dijalani bersama dari awal sampai akhir perkuliahan;

  14. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Hukum USU. Terkhusus Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Hukum USU Periode 2013-2014: Bang Hary Azhar Ananda, Bang Ihsan An Auwali, Kak Nurul Atika, Kak Izma Suci Maivani, Tengku Devy Malinda, Rizky Chairunnisya, Putri Maysari, Nida Syafwani Nasution, M. Ibnu Hidayah, M. Hadyan Yunhas Purba, Bakhtiaruddin Dalimunthe, Pupimbiddi Nasution, Yuanda Winaldi, Shanditya Sultan Firdaus, Rafikha Fazal, Ray Bachtian Rangkuti, dan Anggie R. K. Harahap. Terimakasih telah mempercayakan saya sebagai Ketua Bidang Kewirausahaan Pengembangan Profesi dan Ketua DPC KAM Madani FH USU. Semoga apa yang kita lakukan selama ini diridhoi oleh Allah SWT.;

  15. Keluarga besar KAM Madani DPC Fakultas Hukum USU Periode 2013- 2014: Anggie R.K. Harahap, Auzy Arifin Hutabarat, Iqbal Fauzan, Faisal

  Anshari Dwana, Ray Bachtian Rangkuti, Sabrina, Nazla Adila, Nurul Amelia, Lidya Lestarica, dan Retta Sari Situmeang.

  16. Rekan-rekan “GK” : M. Ibnu Hidayah, M. Febriyandri Satria, Tri Yanto Yeremia Siagian, Rahmad Rivai, Firman Sinaga, Ernanda Gurning, Nida Syafwani Nasution, Natasya Rehulina Bangun, Grace Dina Mariana Sitinjak, Fitri Apriliani, Dinda Anwar, dan Nurul Fatimah yang telah mengisi hari-hari selama perkuliahan;

  17. Rekan-rekan International Law Student Association (ILSA) Fakultas Hukum USU; 18. Untuk seluruh teman-teman terbaik selama di Fakultas Hukum USU yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih telah memberikan dukungan dan semangat serta membuat hari-hari selama di perkuliahan menjadi lebih berarti;

  Penulis sadar bahwa hasil penulisan skripsi ini tidaklah sempurna. Penulis berharap pada semua pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya. Akhirnya, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan jasa semua pihak yang telah membantu penulis secara tulus dan ikhlas. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

  Medan, Maret 2015

  Tengku Azlanshah Alsani NIM : 110200450

  DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................i LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................ii KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii DAFTAR ISI ........................................................................................................vii DAFTAR TABEL ..................................................................................................x DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................xi ABSTRAKSI .......................................................................................................xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................1 B. Perumusan Masalah ..................................................................6 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................6 D. Keaslian Penulisan ....................................................................8 E. Tinjauan Kepustakaan ..............................................................8 F. Metode Penelitian ...................................................................10 G. Sistematika Penulisan .............................................................13 BAB II A. Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional ...................16 B. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Timbulnya Pekerja Anak PENGATURAN ANAK SEBAGAI PEKERJA BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL

  1. Faktor Pendorong (Supply-Side Factor) ..........................18 2.

  Faktor Penarik (Demand-Side Factor) ............................21 C. Bentuk-bentuk Pekerjaan Anak 1.

  Bentuk-bentuk Pekerjaan yang Diperbolehkan untuk Anak ........................................................................24

  2. Bentuk-bentuk Pekerjaan yang Dilarang untuk Anak ........................................................................25 D.

  Pengaturan Hukum Mengenai Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional ..............................................................30

  

BAB III KEDUDUKAN ILO SEBAGAI ORGANISASI PERBURUHAN

INTERNASIONAL A. Sejarah ILO ............................................................................36 B. Tujuan dan Tugas ILO ............................................................39 C. Struktur ILO 1. Konferensi Buruh Internasional..........................................41 2. Badan Pelaksana...............................................................42 3. Kantor Perburuhan Internasional .....................................45 D. Kedudukan ILO sebagai Organisasi Perburuhan Internasional ...........................................................................45

  BAB IV A. Tinjauan Umum Pekerja Anak di Dunia ................................54 1. Kasus Pekerja Anak Pembongkar Kapal di Chittagong, Bangladesh .........................................................................56 2. Kasus Pekerja Anak Jermal di Pantai Timur, Sumatera Utara, Indonesia .................................................................61 B. Perlindungan Hukum terhadap Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional ..............................................................69 1. Perlindungan terhadap Hak-hak Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional .........................................................71 2. Peran ILO dalam Memberikan Perlindungan terhadap Masalah Pekerja Anak di Dunia ........................................77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................86 B. Saran .......................................................................................87 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................89 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL

  

DAFTAR TABEL

  Tabel No. 1.1. Usia Minimum untuk Bekerja .........................................................2 Tabel No. 2.1. Usia Minimum untuk Bekerja di Negara Berkembang..................17 Tabel No. 2.2. Usia Minimum untuk Bekerja di Negara Maju .............................17 Tabel No. 4.1. Rentang Usia Pekerja di Industri Pembongkaran Kapal di Chittagong, Bangladesh ........................................................................................58 Tabel No. 4.2. Peraturan-peraturan Nasional Bangladesh yang Mengatur tentang Usia Anak ..............................................................................................................59

DAFTAR SINGKATAN

  AFL-CIO :

  CEACR :

  CRC : Convention on the Rights of the Child

  ILO : International Labour Organization

  IPEC : International Programme for the Elimination of Child Labour LBB : Liga Bangsa-Bangsa MoU : Memorandum of Understanding PBB : Persatuan Bangsa-Bangsa SIMPOC :

  Committee of Experts on the Application of Conventions and Recommendations

  American Federation of Labour-Congress of Industrial Organization

  Statistical Information and Monitoring Programme on Child Labour

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, keadaan anak-anak di dunia tidaklah menggembirakan. Nasib

  mereka belumlah seindah ungkapan yang sering kali kita dengar dimana memposisikan anak sebagai suatu hal yang bernilai penting, anak sebagai generasi penerus bangsa, dan lain-lain sebagainya. Hak yang diberikan hukum kepada anak belum sepenuhnya ditegakkan.

  Perkembangan globalisasi yang pesat, tanpa disadari telah banyak menyebabkan tuntutan kehidupan menjadi semakin tinggi, terutama dalam hal perekonomian. Kemajuan ekonomi secara tidak langsung menimbulkan masalah- masalah baru, di antaranya adalah timbulnya anak jalanan, pekerja seks, dan pekerja anak.

  Pekerja anak di lain sisi, merupakan basis perekonomian bagi negara- negara berkembang di Asia, di mana banyak barang-barang keperluan sehari-hari yang diekspor seperti karpet, pakaian, dan hasil-hasil pertanian dihasilkan oleh mereka. Namun yang menjadi permasalahannya adalah tidak jarang ditemukannya pekerja anak yang bekerja di lapangan pekerjaan yang berpotensial akan bahaya, seperti pertambangan, konstruksi, pertanian komersil, dan pengangkutan barang

   dan jasa.

1 Gamini Herath and Kishor Sharma, Child Labour in South Asia, (England: Ashgate Publishing Limited, 2007), hal. 3.

  International Labour Organization atau yang selanjutnya disebut dengan

  ILO, di dalam laporannya di tahun 2013 menyebutkan bahwa jumlah pekerja anak di dunia adalah sebanyak 168 juta anak-anak, di mana 85 juta anak-anak di

  

  antaranya bekerja di lapangan pekerjaan yang berbahaya. Sebagai contoh, di Chittagong, Bangladesh, banyak sekali ditemukan anak-anak berusia di bawah umur 18 tahun melakukan pekerjaan yang berbahaya, yakni sebagai awak pembongkar kapal-kapal bekas.

  Dalam dunia Internasional, yang berhak dinyatakan sebagai anak adalah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam United Nation Convention on the Rights of the Child yang dirumuskan pada tahun 1989. Akan tetapi, berdasarkan ILO Minimum Age

  

Convention No. 138 Tahun 1973, ILO menyediakan opsi lain mengenai usia

  

  minimum bagi pekerja, yakni:

  

Tabel No. 1.1. Usia Minimum untuk Bekerja

Pengecualian Bagi Negara C.138 Ketentuan Umum Berkembang

  Usia Minimum 15 tahun 14 tahun Dasar

  Ketentuan Biasa : 18 tahun Ketentuan Biasa : 18 tahun Pekerjaan

  Ketentuan Tertentu : 16 Ketentuan Tertentu : 16 Berbahaya tahun tahun

  Pekerjaan Ringan 13-15 tahun 12-14 tahun Sumber: Konvensi ILO No. 138 Tahun 1973.

  2 ILO, Child Labour. Sebagaimana dimuat dalam: http://www.ilo.org/global/topics/child- labour/lang--en/index.htm. Diakses pada tanggal 26 Januari 2015 pukul 21.00 WIB. 3 Gamini Herath and Kishor Sharma, Op.cit., hal. 82

  Terlepas dari ketentuan-ketentuan di atas, pada dasarnya anak adalah sumber daya manusia yang potensial sifatnya dalam pembangunan suatu negara.

  Seorang anak nantinya diharapkan untuk dapat meneruskan cita-cita perjuangan bangsanya. Perwujudan anak sebagai generasi terbaik yang berkualitas tentunya membutuhkan suatu perlindungan khusus terhadap dirinya, terhadap hak-haknya, agar nantinya dapat mengemban tanggung jawabnya dengan baik di dalam masyarakat.

  Secara umum, perlindungan anak khususnya pekerja anak merupakan upaya perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia. Instrumen hukum yang merupakan landasan perlindungan Hak Asasi Manusia sebagai isu global adalah

  

The Universal Declaration of Human Rights, yang diadopsi oleh Majelis Umum

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 Desember 1948 di Paris.

  Deklarasi ini dapat dikatakan sebagai suatu payung hukum dalam mengatur perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia. Secara khusus, perlindungan anak khusunya pekerja anak mengacu pada ketentuan United Nation Convention on the Rights of the Child yang dirumuskan pada tahun 1989.

  Hak anak merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Hal ini dapat dijumpai dalam hukum Hak Asasi Manusia domestik yang memberikan penegasan bahwa setiap individu termasuk anak merupakan subjek dari hak. Gagasan mengenai hak anak bermula sejak berakhirnya Perang Dunia I sebagai reaksi atas penderitaan yang timbul akibat dari bencana peperangan terutama yang dialami oleh kaum perempuan dan anak-anak. Awal dari pembentukan hak anak bermula dari gerakan para aktivis perempuan yang melakukan protes dan meminta perhatian publik atas nasib anak-anak yang menjadi korban perang. Salah seorang tokoh di antara para aktivis tersebut adalah Eglantyne Jebb, yang kemudian mengembangkan sepuluh butir pernyataan tentang hak anak atau rancangan deklarasi hak anak (Declaration of The Rights of The Child), yang pada tahun

   1923 diadopsi oleh lembaga Save the Children Fund International Union.

  Adapun pernyataan hak anak yang dikemukakan Eglantyne Jebb adalah mencakup hak anak atas: nama dan kewarganegaraan, kebangsaan, persamaan dan non- diskriminasi, perlindungan, pendidikan, bermain, rekreasi, hak akan makanan, kesehatan dan hak berpartisipasi dalam pembangunan.

  Kemudian pada tahun 1924 untuk pertama kalinya Deklarasi Hak Anak diadopsi secara Internasional oleh Liga Bangsa-Bangsa. Deklarasi ini dikenal juga sebagai Deklarasi Jenewa.

  Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pada tahun 1948 Majelis Umum PBB kemudian mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada tanggal

  10 Desember. Peristiwa ini yang kemudian pada setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia se-dunia ini menandai perkembangan penting dalam sejarah HAM dan beberapa hal menyangkut hak khusus bagi anak-anak tercakup dalam deklarasi ini.

  Pada tahun 1959 Majelis Umum PBB kembali mengeluarkan Pernyataan mengenai Hak Anak yang merupakan deklarasi internasional kedua bagi hak anak.

  Tahun 1979 saat dicanangkannya Tahun Anak Internasional, Pemerintah Polandia

4 Supriady W. Eddyono, Pengantar Konvensi Hak Anak, lembaga Studi dan Advokasi

  Masyarakat, (Jakarta, 2005), hal. 1 mengajukan usul bagi perumusan suatu dokumen yang meletakkan standar internasional bagi pengakuan terhadap hak-hak anak dan mengikat secara yuridis.

  Inilah awal perumusan Konvensi Hak Anak. Tahun 1989, rancangan Konvensi Hak Anak diselesaikan dan pada tahun itu juga naskah akhir tersebut disahkan dengan suara bulat oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20 November.

  Kovenan ini kemudian diratifikasi oleh setiap bangsa kecuali oleh Somalia dan

5 Amerika Serikat.

  Konvensi Hak Anak secara tidak langsung memberikan jaminan bagi setiap anak untuk mendapatkan segala perhatian dan perlindungan yang dibutuhkan, demi tercapainya suatu kesejahteraan bagi seluruh anak di dunia. Anak merupakan suatu bagian dari masyarakat yang memerlukan pemeliharaan dan perlindungan. Dalam kehidupan bermasyarakat, ketidakberdayaan yang dimiliki oleh anak-anak menjadikan mereka sering dipandang sebelah mata. Keadaan yang demikian mengakibatkan seringkali hak-hak anak terabaikan. Kegagalan melindungi hak-hak anak tentunya menimbulkan pula suatu ancaman bagi pembangunan nasional, karena sesungguhnya anak merupakan generasi penerus bangsa, yang selanjutnya akan mewujudkan cita-cita bangsanya.

  Pekerja anak merupakan isu yang penting selama beberapa dekade di

  

  beberapa negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Setiap anak yang bekerja, sudah pastilah membutuhkan suatu perlindungan, karena

  5 6 Supriady W. Eddyono, Ibid., hal. 1 Gamini Herath and Kishor Sharma, Op. Cit., hal. 11 sesungguhnya banyak sekali anak-anak di dunia terlibat dalam suatu bentuk

   pekerjaan yang dapat mencederai fisik ataupun mentalnya, dan bahkan kematian.

  Dengan melihat pentingnya perlindungan terhadap pekerja anak demi tercapainya suatu kesejahteraan bagi anak-anak di dunia, maka penulis dengan ini tertarik untuk menulis dan menyusun skripsi dengan judul: PERLINDUNGAN

HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL.

  B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa hal yang akan dikaji di dalam skripsi ini, yakni:

  1. Bagaimana pengaturan anak sebagai pekerja berdasarkan hukum internasional?

  2. Bagaimana kedudukan ILO sebagai organisasi perburuhan internasional?

  3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pekerja anak berdasarkan hukum internasional?

  C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis menentukan tujuan penulisan sebagai berikut:

7 Rachel Hodgkin and Peter Newell, Implementation Handbook for The Convention on

  , (UNICEF, 2007), hal. 480 The Rights of The Child

  1. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan seorang anak untuk dinyatakan sebagai pekerja berdasarkan hukum internasional.

  2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan ILO sebagai organisasi perburuhan internasional.

  3. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pekerja anak berdasarkan hukum internasional.

  Manfaat penulisan yang diharapkan diperoleh dari skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Secara Teoritis Secara teoritis, diharapkan pembahasan terhadap masalah-masalah yang diangkat dan dibahas mampu melahirkan pemahaman mengenai pengaturan anak sebagai pekerja menurut hukum internasional, kedudukan ILO sebagai organisasi perburuhan internasional, serta perlindungan hukum terhadap pekerja anak berdasarkan hukum internasional.

  2. Secara Praktis Secara praktis, skripsi ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi para pihak akademisi dalam menambah wawasan pengetahuan terutama di bidang Hukum Internasional.

  D. Keaslian Penulisan

  Skripsi yang mengangkat judul "Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional" ini adalah merupakan karya ilmiah yang belum pernah diangkat menjadi judul skripsi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis menyusun skripsi ini berdasarkan referensi dari buku- buku, media cetak dan elektronik, serta sumber-sumber hukum internasional yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap pekerja anak.

  E. Tinjauan Kepustakaan

  Perlindungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sebuah hal atau perbuatan yang bertujuan untuk memperlindungi yang

   menyebabkan seseorang atau sesuatu ditempatkan di bawah sesuatu.

  Menurut Mochtar Kusumaatmadja, hukum adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur hubungan manusia dalam masyarakat. Pada panel diskusi V Majelis Hukum Indonesia, beliau mengatakan bahwa hukum adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dan juga meliputi lembaga-lembaga, institutions, dan proses-proses yang mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam masyarakat sebagai

   suatu kenyataan.

  Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan terhadap subjek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan 8 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

  (Jakarta: Balai Pustaka, 2000), hal 674 9 M.L. Tobing, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hal. 10

  kata lain perlindungan hukum adalah sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum itu sendiri, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan,

   ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.

  Pekerja, menurut Pasal 1 angka 3 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

  Pekerja anak adalah setiap anak yang melakukan segala jenis pekerjaan yang memiliki sifat atau intensitas yang dapat mengganggu pendidikan, membahayakan keselamatan, kesehatan serta tumbuh kembangnya. Berikut adalah indikator seorang anak dikatakan sebagai pekerja anak, antara lain:

  • Bekerja setiap hari.
  • Tereksploitasi.
  • Bekerja pada waktu yang panjang.

   • Waktu sekolah terganggu atau tidak sekolah.

  Perlindungan hukum terhadap pekerja anak merupakan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Hak-hak anak sejatinya merupakan Hak Asasi Manusia. Perlindungan terhadap hak-hak anak telah diatur di dalam hukum internasional, yakni sesuai dengan yang termuat di dalam Konvensi Hak Anak Tahun 1989. Berikut adalah hak-hak anak yang termuat di dalam Konvensi Hak Anak Tahun 1989, antara lain: 10 Pengertian Perlindungan Hukum Menurut Para Ahli. Sebagaimana dimuat dalam:

  

http://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli/. Diakses pada tanggal

30 Januari 2015 pukul 15.00 WIB

  11 Departemen Pekerja dan Transmigrasi RI, Modul Penanganan Pekerja Anak, (Jakarta, 2005), hal. 10

1. Bermain; 2.

  Mendapatkan nama sebagai identitas; 3. Mendapatkan makanan; 4. Mendapatkan kewarganegaraan sebagai status kebangsaan; 5. Mendapatkan persamaan; 6. Mendapatkan pendidikan; 7. Mendapatkan perlindungan; 8. Mendapatkan sarana rekreasi; 9. Mendapatkan akses kesehatan;

   10.

  Mendapatkan kesempatan berperan dalam pembangunan.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian

  Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian hukum yuridis normatif, karena penelitiannya dilakukan atas norma-norma hukum yang berlaku, baik norma hukum yang berasal dari hukum nasional maupun norma hukum yang berasal dari hukum internasional.

  2. Metode Pengumpulan Data

  Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Sumber data diperoleh dari: 12 Rausya dan Agenda Perlindungan Anak. Sebagaimana dimuat dalam:

  http://jodisantoso.blogspot.com/2007/09/raisya-dan-agenda-perlindunganhak-anak.html. Diakses pada tanggal 30 Januari 2015 pukul 21.00 WIB

  1) Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum mengikat yang termasuk dalam sumber sumber hukum internasional sesuai Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional. Dalam tulisan ini mencakup: perjanjian/konvensi internasional, kebiasaan internasional, prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradad, dan putusan pengadilan internasional maupun doktrin.

  Selain sumber-sumber hukum internasional, penulisan skripsi ini juga mempergunakan peraturan perundang-undangan yang terdapat di Indonesia seperti Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, maupun peraturan di tingkat yang lebih rendah. 2)

  Bahan hukum sekunder, yaitu yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yakni: buku hukum, termasuk skripsi, thesis, disertasi hukum dan jurnal hukum, serta kamus hukum. 3)

  Bahan hukum tertier atau bahan hukum penunjang, mencakup: a.

  Bahan-bahan yang memberikan petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan sekunder; b.

  Bahan-bahan primer, sekunder, dan tertier (penunjang) diluar bidang hukum.

3. Analisis Data

  Pada penelitian hukum normatif, pengolahan data pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Sistematisasi berarti membuat klarifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis tersebut untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi.

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam analisis data, yaitu: a.

  Memilih ketentuan-ketentuan yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur masalah perlindungan pekerja anak; b.

  Data yang berupa sumber hukum internasional dan hukum nasional ini dianalisis secara induktif kualitatif.

4. Teknik Penarikan Kesimpulan

  Penarikan kesimpulan terhadap data yang berhasil dikumpulkan dengan mempergunakan metode penarikan kesimpulan secara deduktif maupun secara induktif. Pada proses deduktif, bertolak dari suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahui (diyakini) dan berakhir pada suatu kesimpulan

   (pengetahuan baru) yang bersifat lebih khusus.

  Sedangkan pada prosedur induktif, proses berawal dari proposisi-proposisi khusus (sebagai hasil pengamatan) dan berakhir pada suatu kesimpulan

   (pengetahuan baru) berupa asas umum.

  Penarikan kesimpulan terhadap data yang berhasil dikumpulkan dilakukan dengan mempergunakan metode penarikan kesimpulan secara deduktif maupun secara induktif, sehingga akan dapat diperoleh jawaban terhadap permasalahan- permasalahan yang telah disusun. 13 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,

  2007), hal. 11 14 ., hal. 10 Ibid

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pemahaman dalam upaya mendapatkan jawaban atas rumusan masalah, maka pembahasan akan diuraikan secara garis besar melalui sistematika penulisan. Tujuannya agar tidak terjadi kesimpangsiuran pemikiran dalam menguraikan lebih lanjut mengenai inti permasalahan yang akan dicari jawabannya. Pada bagian ini terdapat ringkasan garis besar dari 5 (lima) bab yang terdapat di dalam skripsi. Setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab yang akan mendukung keutuhan pembahasan setiap bab. Sistematikanya adalah sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi pengantar yang didalamnya terurai mengenai latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Bab ini menguraikan tentang pekerja anak berdasarkan hukum internasional, faktor-faktor yang melatarbelakangi timbulnya pekerja anak, bentuk-bentuk pekerjaan untuk anak, serta PENGATURAN ANAK SEBAGAI PEKERJA BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL pengaturan hukum mengenai pekerja anak berdasarkan hukum internasional.

  BAB III : KEDUDUKAN ILO SEBAGAI ORGANISASI PERBURUHAN INTERNASIONAL Bab ini membahas mengenai sejarah ILO, tujuan dan tugas ILO, struktur organisasi ILO, serta kedudukan ILO sebagai organisasi perburuhan internasional.

  BAB IV : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL Bab ini membahas mengenai tinjauan pekerja anak di dunia, yang meliputi kasus pekerja anak pembongkar kapal di Chittagong, Bangladesh dan kasus pekerja anak jermal di Pantai Timur, Sumatera Utara, Indonesia, serta perlindungan hukum terhadap pekerja anak berdasarkan hukum internasional, yang meliputi perlindungan terhadap hak-hak pekerja anak berdasarkan hukum internasional, dan peran ILO dalam memberikan perlindungan terhadap masalah pekerja anak di dunia.

  BAB V : PENUTUP Pada bab akhir ini, penulis mengambil kesimpulan terhadap pembahasan mulai dari BAB I sampai dengan BAB IV dan juga memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi perkembangan pembahasan tentang perlindungan hukum bagi pekerja anak di dunia.

Dokumen yang terkait

KATA PENGANTAR - Pengaruh Financial Leverage dan Kesehatan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Daerah - Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

0 0 11

KATA PENGANTAR - Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kota Medan

0 3 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

0 1 10

KATA PENGANTAR - Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Investasi - Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar

0 0 22

KATA PENGANTAR - Pengaruh Firm Size, Earning Per Share Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB II PERAN NEGARA SEBAGAI PEMEGANG SAHAM PADA BUMN YANG SUDAH GO PUBLIC A. Dasar Hukum BUMN Melakukan Go Public - Konflik Kepentingan Negara Sebagai Pemegang Saham Pada Penjualan Saham Bumn Dalam Kejahatan Perdagangan Orang Dalam

0 0 39

BAB II PENGATURAN ANAK SEBAGAI PEKERJA BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL A. Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional - Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Berdasarkan Hukum Internasional

0 0 20