Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP

SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK RAMINI

MEDAN TAHUN 2009

DESY MAISYARAH HARAHAP

NIM : 095102057

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIKFAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Desy Maisyarah Harahap.

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan

Tahun 2010

viii + 38 hal + 1 skema + 4 tabel + 9 lampiran Abstrak

Seksualitas selama hamil merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana Hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan. The Journal Of The American Medical Association memperlihatkan hasil yang memprihatinkan bahwa sekitar 50% wanita tidak menemukan kebahagiaan saat berhubungan intim Umumnya wanita khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran. Kehamilan bukan merupakan suatu alasan untuk tidak melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual merupakan salah satu kebutuhan fisiologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan di Klinik Ramini tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan besar sampel sebanyak 42 orang dengan metode accidental sampling. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2010 sampai Juni 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan pengetahuan dan pertanyaan sikap. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuaan ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan cukup (45.2%), mayoritas sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan memiliki sikap positif (90.5%). Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada ibu hamil agar lebih meningkatkan pengetahuannya khususnya tentang seksualitas selama kehamilan.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Hubungan seksual selama kehamilan. Daftar Pustaka 18 (2000-2009)


(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010 Medan”.

Penulisan proposal karya tulis ilmiah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma VI Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak sekali bantuan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak.

Terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan juga kepada :

1. dr. Murniati Manik, M. Sc. Sp. K. K, selaku ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Ibu Ramini, selaku Pimpinan Klinik Ramini Medan.

3. Ibu Ns. Farida Linda Sari S, S. Kep, M. Kep, selaku dosen pembimbing dalam mengerjakan KTI.

4. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semanagat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.

5. Seluruh dosen dan staf DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak memberikan ilmunya serta tidak pernah bosan mendidik dan mengarahkan penulis.


(5)

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya kepada Allah SWT sajalah penulis berserah diri. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT, Amin yaa rabbal ‘alamin. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Medan, Juni 2010


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6

1. Definisi Pengetahuan ... 6

2. Tingkat Pengetahuan ... 6

B. Sikap ... 7

1. Definisi Sikap ... 7

2. Tingkatan Sikap ... 7

C. Seksualitas Selama Kehamilan ... 8

1. Definisi... 8

2. Frekuensi Seksualitas Selama Kehamilan ... 9

3. Pengaruh Kehamilan terhadap Hubungan Seks ... 10

4. Siklus Respon Seksual pada Wanita ... 11

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gairah SeksualPosisi Hubungan Seksual selama hamil ... 12

6. Posisi hubungan seksual selama hamil ... 16

7. Larangan Berhubungan Seks Selama Hamil ... 17

D. Mitos-Mitos Berhubungan Seksual Selama Hamil ... 17

E. Ibu Hamil BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konseptual ... 20

B. Defenisi Operasional ... 20

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22


(7)

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 22

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

D. Etika Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

1. Kuisioner Penelitian ... 24

2. Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 25

F. Pengumpulan Data ... 26

G. Analisi Data... 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 29

1. Karakteristik Responden ... 29

2. Pengetahuan Responden ... 29

3. Sikap Responden ... 32

B. Pembahasan ... 32

1. Pengetahuan Responden ... 32

2. Sikap Responden ... 35

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 33


(8)

(9)

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 1 Kerangka konsep Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Seksualitas Selama


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian……… . 20 Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi Karakteristik Ibu Hamil terhadap

Seksualitas SelamaKehamilan...………... 30

Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pengetahuaan Ibu Hamil terhadap

Seksualitas SelamaKehamilan……….... 31

Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Sikap Ibu Hamil terhadap


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Pernyataan Content Validity 2. Surat Izin Penelitian DIV Bidan Pendidik

3. Surat Keterangan Telah Selesai Mengadakan Penelitian 4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

5. Kuesioner Penelitian

6. Surat pernyataan Editor Bahasa Indonesia 7. Data Hasil Penelitian

8. Out Put SPSS 9. Lembar Konsultasi


(12)

PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2010 Desy Maisyarah Harahap.

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan

Tahun 2010

viii + 38 hal + 1 skema + 4 tabel + 9 lampiran Abstrak

Seksualitas selama hamil merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana Hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan. The Journal Of The American Medical Association memperlihatkan hasil yang memprihatinkan bahwa sekitar 50% wanita tidak menemukan kebahagiaan saat berhubungan intim Umumnya wanita khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran. Kehamilan bukan merupakan suatu alasan untuk tidak melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual merupakan salah satu kebutuhan fisiologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuai pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan di Klinik Ramini tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan besar sampel sebanyak 42 orang dengan metode accidental sampling. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2010 sampai Juni 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan pengetahuan dan pertanyaan sikap. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuaan ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan cukup (45.2%), mayoritas sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan memiliki sikap positif (90.5%). Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada ibu hamil agar lebih meningkatkan pengetahuannya khususnya tentang seksualitas selama kehamilan.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Hubungan seksual selama kehamilan. Daftar Pustaka 18 (2000-2009)


(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan tentang reaksi dan tingkah laku seksual manusia yang sifatnya universal dan multidisipliner, yang sekarang dinamakan seksologi, tidak mempunyai definisi yang jelas dan konvensional. Dikatakan universal karena ilmu ini berlaku diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi orang-orang yang paling tinggi tingkat kebudayaannya. Istilah multidisipliner menunjukkan, bahwa ilmu ini bergerak dibanyak bidang ilmu pengetahuan lain. Istilah seks dan seksualitas, yang belum ada sinonimnya dalam bahasa Indonesia, mempunyai arti yang jauh lebih luas dari istilah koitus dalam arti kata yang sempit (bersatunya tubuh antara wanita dan pria) (Winkjosastro, 2002).

Seksualitas merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana Hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan.

Hubungan seks ataupun orgasme tidak berbahaya untuk bayi karena lendir dari servik (mulut rahim) dari ibu yang membantu melawan terhadap kuman/ infeksi yang akan masuk ke dalam pintu rahim, dan secara alamiah tuhan menciptakan suatu perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga bayi terlindungi. Bayi dalam kandungan berada dalam kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut yang kuat untuk melindungi bayi selama dalam proses kehamilan (Suririnah, 2004).


(14)

Hubungan seksual dapat menjadi salah satu bagian penting dalam pernyataan perasaan kasih sayang, rasa aman dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami istri. Tetapi jangan menjadikan hubungan seks memegang peranan paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami istri. Dapat dinyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, ataupun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual. Yang terpenting adalah saling mengerti keinginan pasangan (Suririnah, 2004).

Penlitian yang dilakukan oleh Junita dalam The Journal Of The American Medical Association memperlihatkan hasil yang memprihatinkan bahwa sekitar 50% wanita tidak menemukan kebahagiaan saat berhubungan intim (Junita, 2005).

Menurut Eisenberg (2005) beberapa pasangan akan mengalami penurunan kenikmatan dan gairah seksual 21% yang tidak mengalami kenikmatan sebelum kehamilan. Persentasi wanita yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat menjadi 41% pada minggu ke 12 kehamilan dan 59% memasuki bulan kehamilan. Demikian pula pada minggu ke 12 kehamilan, kira–kira satu dari 10 pasangan sama sekali tidak melakukan hubungan seksual, memasuki bulan kesembilan sepertinganya menjadi pantang seksual. Tetapi ada juga wanita yang dapat melakukan hubungan seksual selama kehamilan tanpa ada masalah.

Dari hasil penelitian Kusumaningtyas (2008) dilakukan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri pada tanggal 13 sampai 21 juli 2008 dengan menggunakan alat ukur angket, populasi, dan jumlah sampel sebanyak 20 responden diperoleh 11 responden memiliki gambaran sikap yang negatif tentang kehamilan hubungan seksual dan 9 responden yang lain memiliki gambaran sikap yang positif tentang hubungan seksual selama kehamilan. Disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki


(15)

gambaran yang negatif yaitu cenderung menjauhi dan tidak melakukan sama sekali hubungan seksual setelah usia kehamilan 7 bulan ke atas (Kusumaningtyas. A. G, 2008 Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester II Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri, ¶ 2, diperoleh tanggal 7 November 2009).

Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan peneliti dengan sepuluh ibu di Klinik Ramini Medan tanggal 6 sampai 13 Desember 2009, didapatkan enam orang ibu hamil enggan dan malas dan tidak mengetahui tentang posisi berhubungan seksual selama kehamilan, dan empat orang ibu melakukan hubungan seksualitas dengan frekuensi yang tidak tetap. Enam diantaranya tidak melakukan hubungan seksual selama kehamilan Umumnya wanita khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010?


(16)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010.

b. Untuk mengetahui Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas selama kehamila di Klinik Ramini Medan Tahun 2010.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat (ibu hamil)

Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan masukan dan informasi bagi mastarakat khususnya bagi ibu hamil terutama yang mempunyai masalah tentang hubungan seksual selama masa hamil.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya profesi kebidanan

Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan masukan bagi profesi kebidanan dalam memberikan informasi pada ibu hamil tentang hubungan seksual selama masa hamil sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual selama kehamilan


(17)

3. Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan bagi penanggung jawab terkait termasuk tenaga kesehatan yang ada di dalamnya dalam memberikan informasi pada ibu hamil terutama tentang hubungan seksual selama hamil yang diperbolehkan pada ibu hamil.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

a. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga

b. Tingkat Pengetahuan dibagi atas : 1. Tahu (know).

Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan.

2. Memahami (comprehension)

Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, mengumpulkan, dan meramalkan.

3. Aplikasi/ penerapan (application)

Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya).


(19)

4. Analisis (anlysis).

Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian–bagian yang lebih kecil.

5. Sintesis (syintesis).

Sintesis merupakan kemampuan meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.

6. Evaluasi (evaluation).

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek (Maulana, 2009).

B. Sikap (attitude)

a. Defenisi

Merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Sarwono (1997), sikap merupakan kecenderungan merespon (secara positif atau negatif ) orang , situasi, atau objek tertentu (Maulana, 2009).

b. Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu : 1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

2. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.


(20)

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2003).

C. Seksualitas Selama Kehamilan

1. Definisi

Seksualitas merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan (winkjosastro, 2002).

Menurut Oruc. et. all ( 1999, hlm.48) Seksualitas diartikan sebagai sebuah identitas individu yang secara social dibangun berdasarkan komponen biologis, kepercayaan, nilai, minat, daya tarik, harapan dan tingkah laku (Wals, Linda V, 2008)

Meskipun ketertarikan seksual selama masa kehamilan, namun secara umum terdapat peningkatan gairah wanita untuk mendapatkan perhatian secara fisik dan dukungan emosional. Oleh karena itu, tindakan antisipasi untuk bimbingan para pasien obstetric harus dilakukan dan maslah ini harus didiskusikan serta dititikberatkan pada keamanan hubungan seksual selama masa kehamilan tanpa komplikasi.(Read, J 1999).


(21)

2. Frekuensi Seksualitas Selama Kehamilan

Frekuensi hubungan seksual juga sangat tergantung pada kondisi wanita. Semakin jarang frekuensi hubungan seks pasangan, semakin tidak sehat perkawinan tersebut. Hal ini dikarena masing – masing kebutuhan pasangan akan ada yang tidak terpenuhi dan dapat menyebabkan rasa frustrasi karena kurangnya perhatian dari pasangan untuk hal seks. Frekuensi berhubungan seksual pada wanita yang tidak hamil normalnya umumnya berkisar antara 2 sampai 4 kali/ minggu, sedangkan untuk wanita bisanya antara 1-2 kali/ minggu. Banyak sekali wanita yang sedang hamil tua merasa capek karena beban yang lebih berat dibandingkan saat usia kehamilannya masih muda. Ada sebagian orang berteori, hubungan seks pada usia kehamilan tua akan mempermudah kelahiran karena pada saat itu terjadi kekejangan pada otot rahim. Yang terjadi ialah, pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam sperma terdapat prostaglandin, yakni hormon yang bisa menimbulkan kontraksi. Menurut Wimpie "Bagian dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot rahim, meski konsentrasinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru kekejangan lebih sering dan lebih kuat karena orgasme" . Jadi, selama tak menjadi beban bagi istri, hubungan intim selama hamil tak jadi masalah. Lain hal jika istri kehilangan dorongan seksual dan hanya melakukan hubungan seksual demi memuaskan suami, bisa-bisa hanya akan menjadi beban baginya.

Intinya, hubungan seksual yang baik adalah hubungan yang dilakukan untuk kepentingan bersama antara suami dan istri. Karena bagaimana pun, hubungan


(22)

seksual yang baik merupakan bentuk hubungan komunikasi yang paling dalam antara pasangan suami istri.

3. Pengaruh Kehamilan terhadap Hubungan Seks

Murkoff (2006), mengklasifikasikan pengaruh kehamilan terhadap hubungan seksualitas pada tiap-tiap trimester, yakni :

a. Pada Trimester Pertama

Pada trimester pertama biasanya gairah seks menurun. Kondisi yang lemah dari istri seperti mual-muntah, nafsu makan yang menurun akan membuatnya lemah dan keinginan seksualnya menurun. Frekuensi buang air kecil sudah menajdi rutinitas dan beberapa wanita yakin berhubungan seks akan memperburuk kondisi tersebut. Tetapi pada ibu ibu yang mengalami trimester pertama yang nyaman, gairah seksnya bias tidak berubah. Bahkan sejumlah kecil ibu justru mengalami peningkatan.

b. Pada Trimester Kedua

Pada trimester kedua, sekitar 80% wanita meningkat gairah seksnya. Selain karena mual muntah sudah hilang, tubuh telah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan, sehingga ibu dapat menikmati aktivitas dengan leluasa.

c. Pada Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga, gairah seks dapat turun kembali. Hal ini terjadi karena kehamilan sudah membarati ibu, pegal dipunggung dan pinggul, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung) serta adanya peningkatan cairan tubuh, akibatnya cairan vagina juga bertambah, sehingga kontak seksual menjadi kurang memuaskan .


(23)

4. Siklus Respon Seksual pada Wanita

Siklus respon seksual pada wanita dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kompleks dan saling berhubungan antara lain psikologis, lingkungan, dan fisiologis (hormon, vaskuler, dan neourologis).

Fase awal dari respon seksual adalah gairah, kemudian fase terangsang, fase pendataran, fase orgasme, dan fase resolusi.

a. Fase Gairah

Fase gairah adalah motivasi dan hasrat untuk melakukan hubungan seksual.

1) Fase Terangsang

Selama fase ini klitoris dan vagina membengkak, vagina memanjang, melebar dan membuka, serta uterus terangkat keluar dari pelvis.

2) Fase Pendataran

Pada fase ini seorang wanita merasakan ketegangan seksual dan perasaan erotik secara intensif dan pembendungan pembuluh darah mencapai intensitas maksimum.

3) Fase Orgasme

Fase orgasme adalah sensasi seksual yang sangat nikmat. 4) Fase Resolusi

Fase yang mengikuti pelepasan tekanan seksual tiba-tiba yang diakibatkan oleh orgasme, wanita akan lebih santai dan tenang. Perubahan fisiologis tubuh yang terjadi pada saat terangsang akan kembali ke keadaan semula dan tubuh kembali pada keadaan istirahat (Mastroianni, 1999).


(24)

Menurut Reamy dkk serta Perkin dkk pada penelitian mereka secara terpisah mendapatkan adanya penurunan dari segi gairah, frekuensi, dan respons seksual selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena persepsi akan daya tarik dirinya, penampakan tubuh dan kekhawatiran pasangan pria untuk melukai fetus merupakan factor yang menyebabkan turunnya respons seksual. (Read J, 1999).

Lingkaran respons seksual terdiri dari : hasrat, rangsanagan, orgasme dan resolusi (baik secara fisiologis maupun psikologis). Hasrat adalah suatu keadaan mental yang tercipta oleh stimulus internal dan eksternal dan menghasilkan keinginan atau keperluan untuk melakukan aktivitas seksual. Rangsangan adalah keadaan dengan perasaan spesifik dan perubahan fisiologik, berhubungan dengan aktivitas seksual yang yang melibatkan alat genital. Orgasme adalah perubahan keadaan kesadaran yang dihubungkan dengan input sensori genital primer (Munarriz, 2002). 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gairah Seksual

a. Kondisi fisik

1) Mual dan muntah (pada waktu hamil muda), bila serangan mual hanya terjadi pada pada waktu-waktu tertentu, gunakanlah saat waktu tenang untuk berhubungan seksual. Dan akan menghilang diahir trimester pertama.

2) Keletihan biasanya terjadi pada bulan keempat, dapat mempengaruhi hasrat untuk bercinta. Hal ini dapat diatasi dengan tidur siang diselingi acara bercinta dengan pasangan Anda.


(25)

3) Perubahan bentuk fisik tubuh, perut buncit, kaki bengkak dan wajah sembab. Bercinta pada waktu hamil dapat menjadi kaku dan tidak nyaman karena terhalang dengan perut yang membesar. Bentuk tubuh wanita yang berubah dapat membuat pasangannya menjadi tidak bergairah. Anda harus dapat mengatasi perasaan ini dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa besar itu indah.

4) Menyempitnya genital dapat menyebabkan seks kurang memuaskan (terutama pada waktu hamil tua), karena terasa penuh pada vagina setelah orgasme sehingga membuat wanita merasa seolah tidak puas. Bagi pria, menyempitnya alat kelamin wanita dapat meningkatkan kenikmatan atau mengurangi gairahnya karena penis terasa terjepit sehingga kehilangan ereksinya.

5) Kebocoran kolostrum. Pada akhir kehamilan beberapa wanita mulai memproduksi kolostrum. Kolostrum ini dapat bocor karena adanya rangsangan seksual payudara.

6) Perubahan pada cairan vagina, bertambahnya pelicin ini dapat membuat hubungan seksual menjadi lebih nikmat bagi pasangan yang cairan vaginanya kering atau terlalu sempit. Tetapai dapat membuat saluran vagina menjadi terlalu basah dan licin sehingga pasangan prianya sulit untuk mempertahankan ereksi.

7) Perdarahan yang disebabkan oleh kepekaan leher rahim. Selama kehamilan leher rahim menjadi sempit dan lebih lunak. Ini berarti bahwa penetrasi yang dalam kadang-kadang menyebabkan perdarahan, terutama pada kehamilan tua.(Eisenberg, 2006)


(26)

b. Kodisi Psikologis

1) Takut menyakiti janin atau menyebabkan keguguran. Pada kehamilan yang normal hubungan seksual tidak akan menyebabkan keguguran karena janin terlindung dari bantalan amnion dan rahim.

2) Takut bahwa orgasme akan merangsang terjadinya keguguran atau persalinan dini. Pada saat orgasme uterus akan mengalami kontraksi tetapi ini bukan tanda persalinan dan tidak menimbulkan bahaya pada kehamilan normal. Tapi orgasme yang kuat yang ditimbulkan masturbasi dilarang pada kehamilan beresiko tinggi terhadap keguguran dan kelahiran premature.

3) Takut terjadi infeksi pada saat penis masuk ke dalam vagina. Apabila suami tidak memiliki penyakit menular seksual, tidak ada bahaya infeksi bagi ibu dan janin melalui hubungan seksual selama kehamilan, asal kantong amnion tetap utuh. Untuk pencegahan infeksi, pasangan dianjurkan untuk menggunakan kondom selama hubungan seksual.

4) Kecemasan akan peristiwa persalinan yang akan datang. Calon ibu dan ayah dapat mengalami perasaan yang bercampur aduk dalam menghadapi peristiwa persalinan, pemikiran tentang tanggung jawab dan perubahan cara hidup yang akan datang dan biaya emosional membesarkan anak, semua ini dapat menghambat hubungan cinta. Perasaan mendua tentang bayi harus dibicarakan secara terbuka.

5) Kemarahan yang tidak didasari dari calon ayah terhadap ibu karena cemburu bahwa istrinya sekarang menjadi pusat perhatian ataupun


(27)

sebaliknya karena wanita merasa bahwa dirinya harus menanggung penderitaan selama kehamilan (terutama jika ditemukan komplikasi). 6) Takut menyakiti janin, ketika kepala janin sudah turun ke rongga panggul.

Pada sebagian pasangan dapat menikmati hubungan seksual yang nyaman selama kehamilan, ibu dapat menjadi tegang karena posisi janin yang sudah dekat. Ibu dan suami tidak akan menyakiti janin, jika tidak melakukan penetrasi dalam.

7) Anggapan bahwa hubungan seksual pada enam minggu terakhir kehamilan akan menyebabkan dimulainya proses melahirkan kontraksi yang disebabkan oleh orgasme akan semakin kuat pada kehamilan tua. Tetapi bila leher rahim “matang” dan siap, maka kontraksi ini tidak akan memulai proses melahirkan.

c. Beberapa kajian menunjukkan meningkatnya jumlah kelahiran prematur pada pasangan yang sering melakukan hubungan seksual pada minggu-minggu terakhir kehamilan, maka seringkali dokter menganjurkan pantang hubungan seksual pada wanita dengan kehamilan beresiko kelahiran prematur. (Eisenberg, 2006).

6. Posisi hubungan sesksual selama hamil

Menurut Kissanti (2003), ada beberapa macam posisi berhubungan seks selama kehamilan yang aman dan nyaman, yaitu:

a. Posisi wanita di atas

Posisi ini merupakan posisi yang paling nyaman. Posisi ini memungkinkan wanita lebih banyak memegang kendali atas gerakan. Wanita juga dapat


(28)

mengontrol kedalaman penetrasi sesuai dengan yang diinginkan. Dalam posisi ini juga meniadakan tekanan pada perut ibu

b. Posisi menyamping

Posisi ini akan memberikan peluang untuk melakukan penetrasi yang dangkal. Suami dapat melakukan penetrasi dari belakang yang tidak menyebabkan tekanan pada perut.

c. Posisi all-fours

Pada posisi ini perempuan bersangga pada lutut dan tangan. Posisi ini memungkinkan tidak terjadi tekanan langsung pada perut.

d. Posisi duduk

Pada posisi ini tidak memerlukan banyak gerakan. Pria duduk dan wanita di atasnya saling berhadapan atau membelakangi pria bila perut sudah sangat besar. Posisi ini juga memungkinkan wanita untuk mengontrol kedalaman penetrasi.

e. Posisi suami di atas tapi berbaring hanya separuh tubuh

Posisi ini cukup aman asal suami dapat mengontrol diri, sehingga tubuhnya tetap tidak menekan perut istri. Yang paling penting dari semua posisi seks di atas selama kehamilan yang dialami adalah agar suami jangan terlalu meletakkan berat badannya ke perut ibu.

7. Larangan Berhubungan Seks Selama Kehamilan

Menurut para ahli kesehatan , sebaiknya wanita hamil dengan resiko tinggi menghindari hubungan seks, bila menghadapi hal-hal sebagai berikut :

a. Meningkatnya resiko keguguran


(29)

c. Perdarahan pervaginam d. Riwayat kelahiran premature e. Serviks lemah

f. Ketuban pecah

g. Penyakit menular seksual

D. Mitos – Mitos Berhubungan Seksual Selama Hamil

Banyak mitos tentang seks dan kehamilan yang beredar luas di masyarakat, dan dianggap sebagai suatu kebenaran. Karena dianggap benar, maka perilaku seksual juga dipengaruhi dan mengikuti informasi yang salah sesuai dengan mitos itu. 1. Harus sering.

Salah satu mitos yang beredar luas di masyarakat ialah hubungan seksual harus sering dilakukan selama masa hamil, agar bayi di dalam rahim dapat bertumbuh subur dan sehat. Alasannya, dengan melakukan hubungan seksual maka bayi mendapat siraman sperma sehingga bertumbuh subur dan menjadi bayi yang normal dan sehat. Maka tidak sedikit pasangan suami istri yang berupaya agar sering melakukan hubungan seksual selama hamil dengan tujuan agar sang bayi normal dan sehat. Padahal anggapan tersebut tidak benar sama sekali. Tidak ada hubungan lagi antara sperma dengan bayi yang ada di dalam rahim. Tidak ada hubungan pula antara sperma dan pertumbuhan bayi. Artinya, kalau selama hamil melakukan hubungan seksual, maka sel Jadi subur dan sehatnya bayi di dalam rahim tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya sperma yang masuk selama kehamilan. Yang benar adalah, kualitas sel spermatozoa yang berhasil membuahi sel telur berpengaruh


(30)

terhadap kesehatan kehamilan yang terjadi. 2. Posisi Kanan & Kiri.

Mitos yang lain mengaitkan posisi hubungan seksual dengan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Konon kalau posisi pria ketika melakukan hubungan seksual dimulai dari kiri dan diakhiri di sebelah kanan, maka bayi laki-laki yang akan dilahirkan. Sebaliknya, bila hubungan seksual dimulai dari sisi kanan dan diakhiri di sisi kiri, maka bayi perempuan yang akan dilahirkan. Tentu saja informasi ini salah dan sangat tidak rasional, karena jenis kelamin bayi tidak ditentukan oleh posisi pria ketika berhubungan seksual. Jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis sel spermatozoa yang berhasil membuahi sel telur. Bila spermatozoa dengan kandungan kromosom X yang membuahi sel telur, maka akan terbentuk bayi perempuan. Kalau spermatozoa dengan kromosom Y yang membuahi sel telur, akan terbentuk bayi laki-laki. Tetapi ternyata tidak sedikit orang yang mempercayai mitos itu dan melakukannya.

3. Boleh-Tidaknya Berhubungan.

Anggapan lain yang juga salah tetapi beredar luas di masyarakat ialah bahwa hubungan seksual tidak boleh dilakukan agar tidak mengganggu perkembangan bayi. Anggapan ini tidak benar, karena tidak ada alasan bahwa hubungan seksual pasti mengganggu perkembangan bayi.

Sebaliknya ada anggapan lain yang menyatakan bahwa hubungan seksual tidak menimbulkan akibat apa pun terhadap kehamilan, sehingga boleh saja dilakukan seperti sebelumnya. Anggapan ini juga tidak selalu benar, tergantung kondisi kehamilannya.


(31)

C. Ibu Hamil

1. Definisi

Ibu Hamil adalah seseorang yang mengalami perubahan terutama pada alat kandungan dan juga organ lainnya (Mochtar, 1998).

Ibu hamil adalah seorang wanita yang membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Kehamilan terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan) ( http://id.wikipedia.org).

Ibu hamil adalah wanita yang mengalami kehamilan dari trimester pertama sampai trimester ketiga (http://www.jawatengah.go.id).

Ibu hamil adalah masa di mana seorang wanita wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi ( misalnya, dalam kasus kembar )


(32)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Dari skema di bawah ini, kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku ibu (pengetahuan dan sikap ibu) terhadap seksualitas Selama kehamilan yang meliputi : definisi, frekuensi, pengaruh seksualitas, siklus respon sex, posisi hubungan seksualitas, larangan seksualitas selama kehamilan, dan mitos yang berhubungan dengan seksualitas selama hamil sebagai berikut:

Skema.1. Skema kerangka konsep

B. Definisi Operasional

No Variabel penelitian

Definisi operasional Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan

Kuesioner No 1s/d20

a. Baik

(76%-100%=16-20) b. Cukup

(56%-75%=12-15)

Ordinal - Pengetahuan

- Sikap


(33)

c. Kurang (≤ 56%=0-11) 2. Sikap

Respon/perasaan positif atau negatif ibu hamil mengenai hubungan seksual selama hamil

Kuesioner No 1s/d10

a. Positif (51-80) b. Negatif (0-50)


(34)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasikan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan.

B. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Ramini Jl. Multatuli lingkungan III dalam 2 bulan terakhir adalah sebanyak 32 orang selama periode oktober sampai November 2009.

2. Sampel Penelitian

Pada penelitian ini, dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik total populasi yaitu semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya pada saat penelitian yaitu sebanyak 42 orang, dengan kriteria responden sebagai subjek penelitian antara lain :

a. Wanita yang berusia 21-35 tahun b. Status sudah menikah

c. Dapat berkomunikasi dengan baik


(35)

C. Lokasi dan Waktu penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Bersalin Ramini Medan. Alasan pemilihan lokasi ini adalah dikarenakan Klinik tersebut merupakan salah satu tempat yang dipakai sebagai lahan praktek kerja klinik, dan di klinik ini masih terdapat pasien ibu hamil. Selain itu, di klinik tersebut belum pernah dilaksanakan penelitian sejenis tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan dan pertimbangan lain adalah tempat penelitian tersebut tidak begitu jauh dengan tempat tinggal peneliti sehingga sedikit memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari-Juni 2010 di Klinik Bersalin Ramini Medan.

D. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin Pimpinan Klinik Ramini Medan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga


(36)

dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan nomor responden. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian, agar mendapatkan hasil pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan di Klinik Rahmini Medan.

E. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan peneliti mengkonsultasikan kuesioner kepada pembimbing sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah ada. Alat pengumpulan data ini terdiri atas tiga bagian, yaitu : bagian pertama instrument penelitian berisi data demografi sebagai identitas responden, bagian pengetahuan dan bagian sikap.

a. Kuisioner Pengetahuan

Instrumen berisi pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan ibu hamil terhadap seksualitas selama hamil. Kuisioner ini terdiri dari 20 soal dimana pengukuran pengetahuan dilakukan dengan melihat persentase tentang pengetahuan ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan dengan pilihan jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Kemudian dari setiap item pertanyaan dihitung persentase jawaban yang benar dan pengetahuan ibu hamil akan diklasifikasikan kedalam 3 (tiga) kategori yaitu : Baik (76%-100%), Cukup (56%-75%), dan Kurang ( ≤56%).


(37)

Untuk mandapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut : P =

Ν Σf

x 100% Dimana : p = Persentase

Σf = Jawaban yang benar

N = Jumlah soal (Bodiarto, 2008)

b. Kuisioner Sikap

Instrumen tentang sikap ibu hamil terhadap seksualitas selam kehamilan terdiri dari 20 pertanyaan. Penilaian dengan menggunakan skala likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif yaitu Sangat Setuju (skor 4), Setuju(skor 3), Tidak Setuju(skor 2), Sangat Tidak Setuju(skor 1). Total skor diperoleh terendah 20 yang tertinggi 80. Semakin tinggi skor maka semakin positif sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama kehamilan.

Untuk mandapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut : Panjang kelas (i) =

kelas banyaknya

R g

ntan ( )

Re

2. Validitas dan Realibilitas Instrumen a. Uji validitas

Uji validitas, dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner


(38)

Tersebut. Kuisioner ini telah dilakukan content validity index oleh dr fachdy SpOG dan didapatkan nilai CVI sebesar 0,73.

b. Uji realibilitas

Uji realibilitas, dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistensian jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliable dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibilitasnya lebih dari 0,6 sudah memadai syarat realibilitas. Uji realibitas dilakukan pada 20 ibu hamil di Klinik Mariani Medan yang mempunyai kriteria yang sama seperti sample, Lalu data diolah menggunakan komputerisasi dengan cara analyze kemudian scale setelah itu reliability statistic untuk mencari nilai koefisien, maka didapatkan nilai alpha cronbach sebesar 0,77.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu terha

dap pijat bayi.

Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi pendidikan (Fakultas Keperawatan Program DIV Bidan Pendidik USU)

b. Setelah mendapatkan izin dari instansi pendidikan, kemudian mengajukan permohonan izin kepada Pimpinan Klinik Bersalin Ramini Medan


(39)

c. Memilih ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Ramini yang memenuhi syarat atau kriteria sampel dan menjelaskan tujuan penelitian kepada responden serta meminta kesediaanya untuk ikut serta dalam penelitian sebagai sample penelitian.

d. Setelah mendapat izin maka meminta persetujuan responden menjadi responden secara sukarela, setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent),

e. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya mempersilahkan responden untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing ibu hamil, kemudian setelah selesai dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan pada saat itu juga.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi, dengan cara : 1) data dimasukkan ke variabel data memasukkan no responden, umur, pendidikan, pekerjaan, gravida, partus, abortus, usia kehamilan, frekuensi berhubungan, dan sumber informasi, skor pengetahuan, skor sikap, kategori pengetahuan, dan kategori sikap; 2) setelah itu masukkan hasil data ke data view sesuai dengan variabel masing-masing; 3) setelah itu klik analyze; 4) klik descriptif statistic; 5) serta hasil data yang sudah diolah dimasukkan


(40)

ke dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi yaitu dalam karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, gravida, partus, abortus, usia kehamilan, frekuensi berhubungan, dan sumber informasi), skor pengetahuan, skor sikap, kategori pengetahuan dan kategori sikap. Kemudian data dimasukkan ke dalam bab lima dan dikonsultasikan ke pembimbing.


(41)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Mei 2010 di Klinik Ramini Medan dengan jumlah responden sebanyak 42 orang ibu hamil.

Untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu terhadap seksualitas selama kehamilan, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 20 pertanyaan pengetahuan dan 20 pernyataan sikap. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap sesksualitas selama kehamilan di klinik Ramini Medan tahun 2010.

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan, gravida, paritas, abortus, usia kehamilan, frekuensi berhubungan, dan sumber informasi. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut


(42)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010 (n = 42)

Karakteristik Responden Frekwensi Persentase (%) 1. Usia

• 21-25 Tahun • 26-30 Tahun • 31-35 Tahun 2. Pendidikan

• SD • SMP • SMA

• Perguruan Tinggi 3. Pekerjaan

• IRT

• Wiraswasta • PNS 4. Gravida

• G I • G II • G III • G >III 5. Paritas

• P 0 • P I • P II • P >II 6. Abortus

• Ab 0

7. Usia Kehamilan • < 13 minggu • 13-28 minggu • > 28 minggu

8. Frekuensi berhubungan • 1-2 x/minggu • 3-4 x/minggu • >4 x/minggu • 1 x/minggu • 2-3 x/minggu 9. Sumber Informasi

• Media • Nakes • Sumber lain

21 13 8 3 10 21 8 34 7 1 22 12 6 2 22 10 6 4 42 12 20 10 7 11 1 4 19 2 3 37 50,0 31,0 19,0 7,1 23,8 50,0 19,0 81,0 16,7 2,4 52,4 28,6 14,3 4,8 52,4 23,8 14,3 9,5 100,0 28,6 47,6 23,8 16,7 26,2 2,4 9,5 45,2 4,8 7,1 88,1


(43)

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dari 42 responden yang diteliti ditemukan mayoritas responden berusia antara 21-25 tahun (50 %), berpendidikan SMA (50 %), tidak bekerja atau IRT (81 %), ravida III (52,4 %), Paritas 0 (52,4%), abortus tidak ada sama sekali (0%), Usia kehamilan antara 13-28 minggu (47,6 %), frekuensi berhubugan antara 2-3 x/bulan (45, 2 %), dan sumber informasi yang didapat ibu mengenai seksualitas selama kehamilan terbanyak berasal dari sumber lain ( orang tua/ keluarga, teman, tetangga, dll) yaitu sebanyak 37 orang (88,1 %).

2. Pengetahuan responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pengetahuan ibu terhadap seksualitas selama kehamilan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010 (n = 42)

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Kurang 6 14,3

Cukup 19 45,2

Baik 17 40,5

Total 42 100

Berdasarkan table tersebut dapat diketahui bahwa dari 42 responden ditemukan mayoritas pengetahuan ibu hamil cukup tentang seksualitas selama kehamilan (45,2%).


(44)

3. Sikap Responden

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010 (n = 42)

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Positif 38 90,5

Negatif 4 9,5

Total 42 100

Berdasarkan tabel di atas tersebut menyatakan sikap responden mayoritas bersikap positif tentang seksualitas selama kehamilan sebanyak 38 orang (90,5 %).

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan

Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 42 responden yang diteliti ditemukan responden berpengetahuan cukup tentang seksualitas selama kehamilan sebanyak 45,2 %. Hal ini dikarenakan ibu hamil tidak mengetahui hal apa saja yang perlu dihindari bila berhubungan seksual selama hamil.

Sedangkan menurut hasil penelitian yang dikemukakan oleh Ria Juniarti (2007) Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hubungan Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Sri Wahyuni Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 40,54 %.

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh usia dimana hasil penelitian ini ditemukan mayoritas responden berusia antara 21-25 tahun sebanyak 50%, hal ini sesuai dengan


(45)

pendapat yang dikemukakan oleh Hurlock (2002), bahwa usia dewasa (18-40) merupakan masa dimana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan, pada usia tengah (41-60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock bahwa usia reproduktif memang lebih aktif mencari dan mendapatkan informasi dibandingkan usia yang tudak produktif lagi.

Pengetahuan juga dipengaruhi oleh pendidikan, dimana dari hasil penelitian ditemukan mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak 50% dan hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Notoadmodjo (2003, hlm 95) Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan ibu hamil, maka kemungkinan semakin mudah mereka memperoleh dan menangkap informasi yang bersifat positif. Begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan ibu hamil, maka kemungkinan sulit bagi mereka untuk menangkap informasi maupun ide-ide termasuk tentang hubungan seksual selama masa kehamilan yang diperbolehkan.

Kemudian pengetahuan juga dipengaruhi oleh pekerjaaan sehingga pekerjaan mempengaruhi perubahan pola hubungan seksual pada ibu hamil. Menurut hasil penelitian ditemukan mayoritas responden sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 81 %. Menurut Anwar( 2001) Pekerjaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk mencari nafkah. Ibu hamil yang bekerja sebagai wanita karir, mereka kemungkinan akan sibuk dengan pekerjaannya dari pada memikirkan aktivitas seksualnya. Sebaliknya ibu hamil yang tidak memiliki pekerjaan atau aktivitas sehari-harinya hanya sebagai ibu rumah tangga, maka kemungkinan mereka mempunyai waktu yang lebih luang untuk memikirkan aktivitas seksualnya.


(46)

Berdsarkan paritas, pengetahuan juga dipengaruhi oleh paritas, dimana dari hasil penelitian ditemukan mayoritas responden belum pernah melahirkan (P : 0) sebanyak 52,4%, namun hal ini tidak sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa, terdapat kecenderungan pengetahuan ibu yang berparitas tinggi lebih baik dari pengetahuan ibu yang berparitas lebih rendah.

Pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh gravida, dari hasil penelitian ditemukan mayoritas responden pada Gravida I sebanyak 52,4%.

Berdasarkan usia kehamilan, dari hasil penelitian ditemukan mayoritas responden berusia 13-28 minggu sebanyak 47,6%.

Sedangkan berdasarkan Frekuensi berhubungan , dari hasil penelitian ditemukan mayoritas responden berhubungan antara 2-3 x/bulan sebanyak 45,2%.

Selain itu sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang khususnya ibu hamil dimana berdasarkan hasil penelitian ditemukan mayoritas responden menerima informasi dari sumber lain (orang tua/ keluarga, teman, tetangga dll) 88,1%. sebanyak . Dan hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan BKKBN (2000) bahwa penggunaan media elektronik (radio/ televisi) sebagai media promosi menjadi salah satu faktor penyebabnya. Media televisi atau radio merupakan media yang paling mudah diakses masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan informasi tentang seksualitas selama kehamilan banyak tidak diketahui oleh responden diantaranya karena kurangnya komunikasi dan media informasi. Dan didalam peneitian ini responden lebih banyak menerima informasi dari orang terdekat seperti orang tua/ keluarga, teman, tetangga, dll.

Notoatmodjo (2003), menyatakan bahwa, isi stimulasi yang dikeluarkan sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan). Isi stimulasi berupa


(47)

peran atau informasi yang dikeluarkan oleh komunikator, tetapi diharapkan agar direspon secara positif untuk aktif melakukan sesuatu hal berupa perilaku atau tindakan.

Melihat kenyataan tersebut dapat berarti bahwa pengetahuan responden tentang seksualitas selama kehamilan diharapkan lebih banyak berpengetahuan baik tetapi hal tersebut belum tercapai. Pengetahuan responden yang masih kurang bisa saja karena jarang menerapkan pengetahuan yang mereka miliki khususnya tentang Seksulaitas selama kehamilan. Semakin banyak dan lengkap infomasi yang diperoleh, maka akan semangkin baik pula pengetahuannya, dan pada dasarnya suatu pengetahuan menjadi sempurna dan akan selalu teringat apabila dipahami.

Menurut Winkjosastro(2007) Seksualitas selama hamil adalah merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan (winkjosastro, 2002).

2. Sikap Responden tentang Seksualitas Selama Kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki sikap positif tentang seksualitas selama kehamilan yaitu sebanyak 90,5%.

Sedangkan menurut hasil penelitian yang dikemukakan oleh Kusumaningtyas (2008) Gambaran Sikap Ibu Hamil Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Katminah Mojoroto Kediri menunjukkan mayoritas responden mempunyai sikap negatif tentang hubungan seksual selama hamil sebanyak 55 %.

Menurut Maulana (2009) Sikap itu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat dan


(48)

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. ( Maulana, 2009, hlm 202 ).

Sehingga menurut hasil penelitian, adanya responden yang bersikap positif bisa disebabkan karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri (faktor internal) yaitu telah seimbang mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya.


(49)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan menjawab penelitian

Dari hasil penelitian pengetahuan dan sikap ibu terhadap seksualitas selama kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas responden dari segi karakteristik tentang seksualitas selama kehamilan berdasarkan berusia antara 21-25 tahun sebanyak 50%,berpendidikan SMA sebanyak 50%, tidak bekerja atau sebagai IRT sebanyak 81%, pada gravida I (G I) sebanyak 52,4%, paritas 0 atau belum pernah melahirkan sebanyak 52,4%, frekuensi berhubungan sebanyak 2-3 x/bulan sebanyak 45,2%, serta mendapatkan informasi dari sumber lain sebanyak 88,1%.

2. Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang seksualitas selama kehamilan berpengetahuan cukup sebanyak 45,2%.

3. Mayoritas responden dari segi sikap tentang seksualitas selama kehamilan, bersikap positif sebanyak 38 orang (90,5%).


(50)

B. Saran menjawab penelitian

Adapun saran pada penelitian ini yaitu:

1. Untuk masyarakat (khususnya responden/ ibu-ibu)

Masyarakat khususnya para ibu hamil agar lebih aktif dalam mencari informasi tentang seksualitas selama kehamilan.

2. Tenaga kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan pemahaman dan informasi mengenai seksualitas selama kehamilan melalui penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan di seluruh balai kesehatan sehingga ibu-ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang seksualitas selama kehamilan dan tau mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dan selama kehamilannya.

3. Peneliti lanjut

Peneliti lainnya dapat melanjutkan secara lebih spesifik dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang seksualitas selama kehamilan.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta BKKBN, 2001. Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Dan Kesehatan

Reproduksi. Jakarta

Close Sylvia (1988). Kehidupan Seks Selama Kehamilan dan Setelah Melahirkan. Jakarta. Arcan

Darryl, 2009. Hubungan Seksual Selama Hamil. ¶ 3 http://idmgarut.wordpress.com Dempsey, P. A & Dempsey, A. D, 2002. Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan

Edisi 4. Jakarta : EGC

Indarti Junita, (2004). Panduan Kesehatan Wanita. Jakarta. Puspa Swara Kissanti A, (2008). 9 Bulan yang Penuh Keajaiban. Jakarta. Araska.

Kusumaningtyas, (2009). Gambaran Sikap Ibu Hamil ¶ 2 http://klikskripsi.blogspot.com Murkoff Heidi, (2006). Kehamilan: Apa yangAnda Hadapi Bulan per Bulan.Edisi III.

Jakarta Arcan

Manuaba, 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Manuaba, 1998. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan

Marasmis, 2006. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press.

Notoatmodjo, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medica


(52)

Wals V, Linda 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas 2. Jakarta : Salemba Medica. Jakarta : EGC

Winkjosastro, H, 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP

Zuhra, Elvina, 2004. Perubahan Aktifitas Seksual Pada Wanita Sebelum dan Sesudah Selama Hamil. Fak. Kedokteran USU Medan


(53)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Desy Maisyarah Harahap Nim : 095102057

Judul : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun 2010

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang hubungan seksualitas selama kehamilan di Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun 2009. Agar terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan anda bersedia sebagai responden dalam penelitian ini dan menjawab pertanyaan yang ada pada kuisioner dengan jujur. Informasi yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya, dan penelitian ini akan digunakan untuk kepentingan dalam penelitian ini, namun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya.

Demikianlah surat pernyataan persetujuan ini saya perbuat dengan sadar dan tanpa ada paksaan siapapun. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Responden Peneliti


(54)

INSTRUMEN PENELITIAN

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN

Biodata Responden

Nama :………..

Umur :………..

Pendidikan :………... Pekerjaan :………... Jumlah kehamilan :... Jumlah persalinan :... Jumlah abortus :... Usia kehamilan :... b. < 13 minggu :... c. 13-28 minggu :... d. > 28 minggu :... Riwayat penyakit terdahulu

a. Ada :... b. Tidak ada :………. Alamat : ... Frekuensi berhubungan :... Sumber Informasi :...


(55)

Kuisioner Pengetahuan

1. Pengertian Seksualitas secara tepat adalah :

a. suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan

b. Hubungan yang dilakukan oleh sepasang suami istri yang tujuan untuk memperoleh keturunan

c. Tidak tau

2. Bila kehamilan normal maka :

a. Hubungan seksual tetap boleh dilakukan b.Hubungan seksual dihindarkan

c. Hubungan seksual di berhentikan

3. Melakukan hubungan seksual selama hamil sebaiknya dihindari salah satunya dikarenakan:

a. ada riwayat keguguran dan kehamilan kembar b. mual muntah

c. susah tidur

4. Dikatakan kehamilan yang mengalami resiko tinggi salah satunya adalah? a. Perdarahan pervaginam

b. Bila berkeinginan seksual yang berlebihan c. susah tidur


(56)

5. Apakah puncak kenikmatan seksual saat berhubungan seks usia kehamilan lebih dari 3 bulan dapat membahayakan janin?

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

6. Hubungan seksual selama kehamilan tujuannya untuk

a. Mendapatkan perhatian secara fisik dan dukungan emosional b. Hanya melampiaskan nafsu birahi saja

c. Tidak tahu

7. Pada kehamilan trimester II (12-28 minggu) biasanya gairah seks meningkat. a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

8. Apakah benar puncak kenikmatan seksual dapat mengakibatkan rahim berkontraksi a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

9. Mual dan muntah serta nafsu makan yang menurun umumnya menurunkan gairah seksual pada usia kehamilan

a. Trimester I (0-12 minggu) b. Trimester II (12-28 minggu) c. Trimester III ( 28-40 minggu)


(57)

10. Apakah untuk menghindari rasa nyeri saat berhubungan seksual dapat dilakukan satu macam posisi saja?

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

11. Posisi wanita diatas merupakan posisi berhubungan seks yang paling aman dan nyaman selama kehamilan :

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

12. Hubungan seksual selama kehamilan dilakukan untuk : a. Kepentingan bersama antara suami dan istri

b. Kepentingan suami

c. Kepentingan Istri dan anak

13. Apakah pada posisi duduk, wanita tidak dapat mengontrol kedalaman penis masuk kedalam vagina

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

14. Posisi suami diatas tetapi berbaring hanya separuh tubuh perlu dihindari a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu


(58)

a. Agar suami tidak meletakkan berat badan ke perut istri

b. Agar hubungan seksual semakin nikmat dan tetap berjalam lancar c. Tidak tahu

16. Apakah melakukan hubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan kecacatan pada bayi?

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

17. Salah satu factor yang paling dominan yang menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seksual selama hamil adalah

a. Bentuk tubuh yang bertambah besar

b. Kurangnya waktu untuk melakukan hubungan seksual c. Tidak tahu

18. Apakah benar suami yang mengidap penyakit kelamin tetap boleh berhubungan seksual pada ibu hamil?

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

19. Apakah yang dapat mempengaruhi keinginan ibu dalam melakukan hubungan seksual?

a. Kondisi tubuh dan emosi b. Emosi


(59)

20. Apakah hubungan seksual perlu dihindari pada usia kehamilan memasuki bulannya a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu


(60)

Kuisioner Sikap

No Pernyataan SS S TS STS

1 Bila kondisi kehamilan saya normal, saya akan tetap melakukan hubungan seksual

2 Menurut saya yang paling penting dalam berhubungan seksual selama hamil adalah menjaga agar tidak terjadi tekanan pada perut ibu hamil

3 Saya akan mencari tahu kondisi kehamilan saya terlebih dahulu sebelum saya berhubungan seksual

4 Hubungan seksual sebaiknya saya lakukan pada kehamilan normal di usia kehamilan diatas 3 bulan sampai usia kehamilan 9 bulan 5 Menurut saya hubungan seksual sewaktu hamil

sebaiknya dihindari jika pada kondisi kehamilan sebelumnya pernah mengalami keguguran

6 Menurut saya berhubungan seksual selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran bayi sebelum waktunya 9 kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu.


(61)

wanita diatas merupakan posisi berhubungan seksual yang paling aman selama hamil

8 Perubahan bentuk tubuh saat hamil membuat saya merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual

9 Perasaan saya saat berhubungan seksual selama hamil adalah takut terjadi keguguran karena adanya kontraksi saat berhubungan seks

10 Apabila saya dilarang oleh dokter/bidan melakukan hubungan seksual, saya akan mematuhinya.

11 Menurut saya berhubungan seksual saat hamil dapat melukai janin dalam kandungan

12 Saya tetap melakukan hubungan seksual walaupun kondisi kehamilan saya beresiko 13 Apabila saya berhubungan seksual selama

kehamilan maka dapat terjadi borokan pada bayi saya

14 Saya yakin bahwa saya akan melahirkan bayi perempuan apabila melakukan hubungan seksual semasa hamil dimulai dari posisi kanan dan diakhiri disebelah kiri


(62)

15 Saya yakin bahwa saya akan melahirkan bayi laki-laki apabila semasa hamil saya melakukan hubungan seksual dimulai dari posisi kiri dan diakhiri dengan disebelah kanan

16 Menurut saya berhubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan perdarahan

17 Walaupun ketuban saya pecah saat melakukan hubungan seksual saya tetap lanjut melakukan hubungan seksual

18 Menurut saya berhubungan seksual saat hamil dapat menghambat perkembangan janin saya 19 Walaupun suami saya terkena penyakit

kelamin saya tetap melakukan hubungan seksual selama hamil

20 Menurut saya gerakan janin pada saat melakukan hubungan seksual menandakan bahwa janin melihat dan merasakan orang tuanya sedang melakukan hubungan seksual


(63)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENELITIAN

Nama : Desy Maisyarah Harahap Nim : 095102057

Judul : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswi tersebut diatas telah disetujui untuk melaksanakan penelitian .

Medan, Januari 2010 Pembimbing

(Farida L. Sari Siregar, S.Kep.Ns,M.Kep) Nip. 132307220


(64)

Content validity index

A Pertanyaan

No Pengetahuan 0,6 0,7 0,8 0,9 1,00

1 Pengertian Hubungan seksual secara tepat adalah :

a. suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan

b. Hubungan yang dilakukan oleh sepasang suami istri yang tujuannya untuk memperoleh keturunan

c. Tidak tahu

2 Bila kehamilan normal maka :

a. Hubungan seksual tetap boleh dilakukan

b. Hubungan seksual dihindarkan c. Hubungan seksual di berhentikan


(65)

3 Melakukan hubungan seksual selama hamil sebaiknya dihindari salah satunya dikarenakan:

a. ada riwayat keguguran dan kehamilan kembar

b. mual muntah

c. Insomnia(susah tidur)

4 Dikatakan kehamilan yang mengalami resiko tinggi salah satunya adalah?

a. Perdarahan pervaginam b. Hiperseksual

c. insomnia ( susah tidur )

5 Benarkah orgasme(puncak kenikmatan seksual) saat berhubungan seks usia kehamilan lebih dari 3 bulan dapat membahayakan janin?

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

6 Hubungan seksual selama kehamilan tujuannya untuk

a. Mendapatkan perhatian secara fisik dan dukungan emosional


(66)

b. Hanya melampiaskan nafsu birahi saja

c. Tidak tahu

7 Pada kehamilan trimester II (12-28 minggu) biasanya gairah seks meningkat.

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

8 Apakah benaar orgasme (puncak kenikmatan seksual) dapat mengakibatkan uterus berkontraksi

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

9 Mual dan muntah serta nafsu makan yang menurun umumnya menurunkan gairah seksual pada usia kehamilan a. Trimester I (0-12 minggu) b. Trimester II (12-28 minggu) c. Trimester III ( 28-40 minggu)

10 Apakah untuk menghindari rasa nyeri saat berhubungan seksual dapat


(67)

dilakukan satu macam posisi saja? a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

11 Posisi wanita diatas (woman on top) merupakan posisi berhubungan seks yang paling aman dan nyaman selama kehamilan :

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

12 Hubungan seksual selama kehamilan dilakukan untuk :

a. Kepentingan bersama antara suami dan istri

b. Kepentingan suami

c. Kepentingan Istri dan anak

13 Pada posisi duduk, wanita tidak dapat mengontrol kedalaman penetrasi

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu


(68)

hanya separuh tubuh perlu dihindari a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

15 Tujuan utama dari pemilihan semua posisi hubungan seks selama kehamilan adalah

a. Agar suami tidak meletakkan berat badan ke perut istri

b. Agar hubungan seksual semakin nikmat dan tetap berjalam lancar c. Tidak tahu

16 Apakah melakukan hubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan kecacatan pada bayi?

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu

17 Salah satu factor yang paling dominan yang menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seksual selama hamil adalah


(69)

b. Kurangnya waktu untuk melakukan hubungan seksual

c. Tidak tahu

18 Apakah benar suami yang mengidap penyakit kelamin tetap boleh berhubungan seksual pada ibu hamil? a. Benar

b. Salah c. Tidak tahu

19 Apakah yang dapat mempengaruhi keinginan ibu dalam melakukan hubungan seksual?

a. Kondisi tubuh dan emosi b. Emosi

c. Percaya diri

20 Apakah hubungan seksual perlu dihindari pada usia kehamilan memasuki bulannya

a. Benar b. Salah c. Tidak tahu


(70)

B Pernyataan

No Sikap 0,6 0,7 0,8 0,9 1,00

1 Bila kondisi kehamilan saya normal, saya akan tetap melakukan hubungan seksual

2 Menurut saya yang paling penting dalam berhubungan seksual selama hamil adalah menjaga agar tidak terjadi tekanan pada perut ibu hamil

3 Saya akan mencari tahu kondisi kehamilan saya terlebih dahulu sebelum saya berhubungan seksual

4 Hubungan seksual sebaiknya saya lakukan pada kehamilan normal di usia kehamilan diatas 3 bulan sampai usia kehamilan 9 bulan

5 Menurut saya hubungan seksual sewaktu hamil sebaiknya dihindari jika pada kondisi kehamilan sebelumnya pernah mengalami abortus

6 Menurut saya berhubungan seksual selama minggu trakhir kehamilan dapat menyebabkan kelahiran premature.


(71)

7 Menurut saya posisi hubungan seks dengan wanita diatas merupakan posisi berhubungan seksual yang paling aman selama hamil

8 Perubahan bentuk tubuh saat hamil membuat saya merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual

9 Perasaan saya saat berhubungan seksual selama hamil adalah takut terjadi keguguran karena adanya kontraksi saat berhubungan seks

10 Apabila saya dilarang oleh dokter/bidan melakukan hubungan seksual, saya akan mematuhinya.

11 Menurut saya berhubungan seksual saat hamil dapat melukai janin dalam kandungan

12 Saya tetap melakukan hubungan seksual walaupun kondisi kehamilan saya beresiko

13 Apabila saya berhubungan seksual selama kehamilan maka dapat terjadi borokan pada bayi saya


(72)

14 Saya yakin bahwa saya akan melahirkan bayi perempuan apabila melakukan hubungan seksual semasa hamil dimulai dari posisi kanan dan diakhiri disebelah kiri

15 Saya yakin bahwa saya akan melahirkan bayi laki-laki apabila semasa hamil saya melakukan hubungan seksual dimulai dari posisi kiri dan diakhiri dengan disebelah kanan

16 Menurut saya berhubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan perdarahan

17 Walaupun ketuban saya pecah saat melakukan hubungan seksual saya tetap lanjut melakukan hubungan seksual 18 Menurut saya berhubungan seksual saat

hamil dapat menghambat perkembangan janin saya

19 Walaupun suami saya terkena penyakit kelamin saya tetap melakukan hubungan seksual selama hamil


(73)

melakukan hubungan seksual menandakan bahwa janin melihat dan merasakan orang tuanya sedang melakukan hubungan seksual


(74)

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG KTI

Nama : Desy Maisyarah Harahap

Nim : 095102057

Judul Penelitian : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010

Telah memenuhi persyaratan penyusunan Karya Tulis Ilmiah sesuai Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program DIV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara Tahun 2009/2010, dan dapat melakukan ujian sidang hasil KTI.

Medan, Juni 2010 Pembimbing,

(Farida Linda Sari S. S. Kep, Ns, M. Kep) NIP : 197.80320.200501.2.0003


(75)

LEMBAR PERNYATAAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DIKLINIK RAMINI

MEDAN TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat Karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepajang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain.

Medan, Juni 2010 Yang membuat pernyataan

Desy Maisyarah Harahap NIM : 095102057


(76)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

Nama : Desy Maisyarah Harahap NIM : 095102057

Judul KTI : Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan Di Klinik Ramini Medan Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan pengeditan bahasa Indonesia dan telah sesuai dengan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dalam karya ilmiah.

Medan, Juni 2010 di uji oleh:

dr. Syahrial Isa, S.U NIP. 194705031974121001


(1)

7 Menurut saya posisi hubungan seks dengan wanita diatas merupakan posisi berhubungan seksual yang paling aman selama hamil

8 Perubahan bentuk tubuh saat hamil membuat saya merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual

9 Perasaan saya saat berhubungan seksual selama hamil adalah takut terjadi keguguran karena adanya kontraksi saat berhubungan seks

10 Apabila saya dilarang oleh dokter/bidan melakukan hubungan seksual, saya akan mematuhinya.

11 Menurut saya berhubungan seksual saat hamil dapat melukai janin dalam kandungan

12 Saya tetap melakukan hubungan seksual walaupun kondisi kehamilan saya beresiko

13 Apabila saya berhubungan seksual selama kehamilan maka dapat terjadi borokan pada bayi saya


(2)

14 Saya yakin bahwa saya akan melahirkan bayi perempuan apabila melakukan hubungan seksual semasa hamil dimulai dari posisi kanan dan diakhiri disebelah kiri

15 Saya yakin bahwa saya akan melahirkan bayi laki-laki apabila semasa hamil saya melakukan hubungan seksual dimulai dari posisi kiri dan diakhiri dengan disebelah kanan

16 Menurut saya berhubungan seksual selama hamil dapat menyebabkan perdarahan

17 Walaupun ketuban saya pecah saat melakukan hubungan seksual saya tetap lanjut melakukan hubungan seksual 18 Menurut saya berhubungan seksual saat

hamil dapat menghambat perkembangan janin saya

19 Walaupun suami saya terkena penyakit kelamin saya tetap melakukan hubungan


(3)

melakukan hubungan seksual menandakan bahwa janin melihat dan merasakan orang tuanya sedang melakukan hubungan seksual


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG KTI

Nama : Desy Maisyarah Harahap

Nim : 095102057

Judul Penelitian : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010

Telah memenuhi persyaratan penyusunan Karya Tulis Ilmiah sesuai Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Program DIV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara Tahun 2009/2010, dan dapat melakukan ujian sidang hasil KTI.

Medan, Juni 2010 Pembimbing,

(Farida Linda Sari S. S. Kep, Ns, M. Kep) NIP : 197.80320.200501.2.0003


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DIKLINIK RAMINI

MEDAN TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat Karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepajang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain.

Medan, Juni 2010 Yang membuat pernyataan

Desy Maisyarah Harahap NIM : 095102057


(6)

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA

Nama : Desy Maisyarah Harahap NIM : 095102057

Judul KTI : Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan Di Klinik Ramini Medan Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan pengeditan bahasa Indonesia dan telah sesuai dengan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dalam karya ilmiah.

Medan, Juni 2010 di uji oleh:

dr. Syahrial Isa, S.U NIP. 194705031974121001