berdasarkan hal tersebut maka pengajuan oleh penggugat termohon kasasi mengenai pembatalan desain industri lemari ID-0-006-357 atas nama
tergugat pemohon kasasi sangat tidak relevan dan tidak beralasan hukum. Dan tidak tepat, karena desain industri milik tergugat memenuhi syarat
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor. 31 Tahun 2000 tentang desain industri.
Bahwa dari segi pendaftaran, Majelis Hakim di Mahkamah Agung berpendapat kedua desain industri tersebut diperiksa ketika belum dikeluarkan
sertifikat atas salah satu desain industri. Karena permohonan pendaftaran desain industri diajukan oleh tergugat pemohon kasasi pada tanggal 28
Oktober 2003, dimana sertifikat desain industri milik penggugat termohon kasasi baru dikeluarkan pada tanggal 23 Desember 2003, sehingga turut
tergugat pemohon kasasi dalam mengeluarkan sertifikat desain industri milik penggugat tersebut telah membanding dengan desain industri milik tergugat
pemohon kasasi. Penggugat termohon kasasi mengajukan permohonan desain industri
pada tanggal 1 Agustus 2003 dan memperoleh sertifikat desain industri Lemari CBK 124 Nomor ID-006-689 tanggal 23 Desember 2003, sedangkan
tergugat pemohon kasasi mengajukan permohonan pendaftaran desain industri Lemari tanggal 28 Oktober 2003 dan memperoleh sertifikat desain
industri Lemari tanggal 13 April 2004. Sehingga jelas pada saat tergugat
pemohon kasasi mengajukan permohonan pendaftaran, desain industri milik Penggugat termohon kasasi belum terdaftar belum memiliki sertifikat desain
industri. Dengan demikian permohonan desain industri yang diajukan oleh tergugat pemohon kasasi telah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang desain industri. Oleh sebab itu, maka desain industri milik penggugat termohon kasasi
secara administratif belum memiliki kekuatan hukum ketika tergugat pemohon kasasi mendaftarkan desain industrinya. Karena kedua desain
industri diperiksa ketika belum dikeluarkannya sertifikat desain industri atas salah satu desain industri tersebut.
Hakim Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi Robert Ito karena menilai desain industri yang dimiliki tergugat pemohon kasasi
memenuhi unsur kebaruan dan berdasarkan asas pendaftaran pertama. Sehingga desain industri tergugat pemohon kasasi wajib dilindungi secara
hukum, sebagaimana Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000. Dan hakim Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan Niaga serta
mengembalikan hak desain industri lemari Nomor ID 0 006 357 milik Robert Ito.
D. Kriteria Desain Industri yang Disebut Sebagai Inovasi Baru Dalam Kasus PT.
Cahaya Buana Intitama Melawan Robert Ito Dikaitkan Dengan Sistem Pendaftaran Pertama
Inovasi baru yang dimaksud hakim pengadilan niaga terhadap kasus desain industri lemari CBK 124 nomor ID 0-006-689 milik penggugat termohon kasasi
dan desain industri lemari nomor ID 0-006-357 milik tergugat pemohon kasasi terletak pada perbandingan bentuk dan konfigurasinya. Bahwa konfigurasi yang
dimaksud apabila dilihat dari gambar sebagai berikut:
1. Garis-garis yang membentuk pada ketiga pintu atau laci lemari yaitu laci atas tengah dan bawah, komposisi ketiga pintu atau laci persis sama yaitu laci atas
lebih kecil dari laci tengah seterusnya laci tengah lebih kecil dari laci pintu bawah.
2. Tampak depan kedua desain garis konfigurasi pada masing-masing tiga laci pintu berbentuk segi empat sesuai bentuk laci didalamnya dibuat garis
melengkung simetris secara horizontal membentuk oval, konfigurasi pada laci atas dan tengah kedua desain tidak tampak perbedaan sedangkan pada pintu
bawah konfigurasi bentuk oval yang dibentuk dari garis melengkung pada desain industri milik penggugat termohon kasasi berjumlah 4 empat
sedangkan pada desain industri milik tergugat pemohon kasasi berjumlah 3 tiga namun jumlah bentuk oval tersebut secara nyata tidak memberikan suatu
perbedaan yang signifikan. Secara estetika tidak memberikan perbedaan
sehingga kedua desain terlihat sama, kesamaan dimaksud lebih jelas dengan memperbandingkan produk kedua desain industri seperti bukti lemari CBK
124 milik penggugat termohon kasasi merek NAPOLLY TOP dan lemari milik tergugat pemohon kasasi dengan merek MULTIPLASINDO.
3. Tampak belakang pada kedua desain industri sama artinya tidak ada perbedaan.
Inovasi baru yang dimaksud Mahkamah Agung terhadap kasus PT. Cahaya Buana Intitama dengan Robert ito terletak pada perlindungan desain industrinya.
Desain industri milik tergugat pemohon kasasi yang dimintakan perlindungannya adalah konfigurasi sedangkan milik penggugat termohon kasasi yang dimintakan
perlindungannya adalah bentuk dan konfigurasi serta ornamen. Terdapat perbedaan antara desain industri milik tergugat pemohon kasasi dengan
penggugat termohon kasasi, seperti sebagai berikut: a. Tampak pada konfigurasi ukir yang menonjol pada desain milik Penggugat
termohon kasasi sementara desain milik tergugat pemohon kasasi tidak memiliki tonjolan.
b. Konfigurasi yang terdapat pada pintu berupa garis-garis seperti anyaman tikar yang tidak sama dan tidak ditiru pintu lemari pada desain industri milik
tergugat pemohon kasasi. Penulis berpendapat bahwa inovasi harus memiliki ciri khusus, dalam arti
sebuah ide untuk membuat karya yang mempunyai unsur kebaruan dan sebuah ide yang bersifat original. Desain industri yang dimiliki oleh penggugat termohon
kasasi dan tergugat pemohon kasasi terlihat jelas berbeda desain diantaranya adalah:
1. Tampak depan kedua desain masing-masing pada pintu memiliki konfigurasi yang berbeda. Milik tergugat pemohon kasasi memiliki pegangan pintu
berbentuk menonjol pada pintu satu dan pintu dua sama, namun pintu yang ketiga pegangan pintu dalam posisi vertikal . Milik penggugat termohon
kasasi memiliki posisi pegangan pintu pada lemarinya sama dengan milik tergugat pemohon kasasi, namun secara desain bentuk pegangan pintu sangat
berbeda. Pada pintu lemari penggugat termohon kasasi memiliki desain relief ukiran berupa gambar mirip anyaman tikar, sedangkan pintu lemari
tergugat pemohon desain relief ukirannya polos. 2. Tampak samping kedua desain masing-masing memiliki konfigurasi yang
berbeda. Milik tergugat pemohon kasasi memiliki desain relief ukiran hanya berupa garis-garis pemisah antara laci satu, dua dan tiga. Sedangkan milik
penggugat termohon kasasi memiliki desain relief ukiran berupa kotak- kotak yang menonjol.
3. Tampak bawah kedua desain masing-masing memiliki konfigurasi yang berbeda. Milik tergugat pemohon kasasi lemari menggunakan roda.
Sedangkan milik penggugat lemari tidak memakai roda menggunakan kaki biasa.
Penulis setuju dengan pendapat Mahkamah Agung karena sebagaimana pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2005 desain industri