Analisa Penulis Mengenai Tradisi Penggunaan Daun Sirih

21 Mengurangi sakit jantung, caranya diambil 3-5 lembar daun sirih lalu dipotong kecil-kecil dan direbus dengan air sebanyak 4 gelas menjadi 2 gelas, kemudian disaring dan diminum sebanyak dua kali sehari. Itulah sebagian dari khasiat dan manfaat daun sirih yang dipergunakan sebagai obat tradisional fitofarma, dan aman digunakan oleh keluarga kita tanpa ada efek samping selagi dimanfaatkan tanpa berlebihan dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 9 Namun pakar kesehatan mengatakan bahwa mengunyah sirih secara berlebihan telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignant. 10

C. Analisa Penulis Mengenai Tradisi Penggunaan Daun Sirih

Berbicara mengenai tradisi, sepatutnyalah ditelusuri dulu makna yang terkandung dari kata tersebut. Dalam Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia, tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat; penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar. Menurut Al-Jabiri, 11 “tradisi adalah sesuatu yang hadir dan menyertai kekinian kita, yang berasal dari masa lalu, apakah itu masa lalu kita atau masa lalu orang lain, ataukah masa lalu tersebut adalah masa lalu yang jauh maupun yang dekat.” Sehingga dapat dikatakan bahwa tradisi adalah sesuatu kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan sebuah kelompok masyarakat, sehingga untuk pelestariannya pada generasi berikutnya dilakukan dengan cara lisan atau pembiasaan, maupun tulisan. Mengenai tradisi ini, meskipun itu tradisi yang baik atau buruk, Nabi Muhammad saw. bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang disadur dari kitab Syarah as-Shudur, Imam al-Hafizh Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abi Bakar as-Suyuthi , yang bunyinya: 9 Mursito, B. dan Heru P, Tanaman Hias Berkhasiat Obat, Jakarta: Penebar Swadaya, 2002, hal. 59-60. 10 Malignant adalah istilah medis yang sering dipakai bagi penyakit kanker medis: Malignant Neoplasm, yang memiliki sifat-alami merusak yang bekerja melalui pertumbuhan tak-terkendali, invasi serangan, dan penyebar an melalui darah. Dari situs: http:id.wikipedia.orgwikiSirih. Diunggah hari Kamis tanggal 19 Juni 2014. 11 Muhammad Abed Al-Jabiri, Post-Tradisionalisme Islam, Yogyakarta: LKiS, 2000, hal. 24- 25. 9 هلللف ةنللسح ةننس ن ن س نم :اعوفرم هللا دبع نب ريرج نع نللم صقني نأ ريغ نم هدعب نم اهب لمع نم رجأو اهرجأ اللهرزو هلليلع ناللك ةئيللس ةننللس ن ن للس نللمو ،ءيش مهروجأ نللم صللقني نأ رلليغ نللم هدللعب نللم اللهب لللمع نللم رزوو ملسم هاور ءيش مهرازوأ Artinya: “Dari Jarir bin Abdullah secara marfu’, bahwa Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa yang merintis suatu tradisi yang baik, maka ia mendapatkan pahala rintisan tersebut dan setelah ia meninggal dunia ia mendapatkan pula pahala orang yang melanjutkan tradisi baik tersebut tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melanjutkan tradisi itu. Barangsiapa yang merintis suatu tradisi yang jelek, maka ia maka ia mendapatkan dosa rintisan tersebut dan setelah ia meninggal dunia ia mendapatkan pula dosa orang yang melanjutkan tradisi jelek tersebut tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melanjutkan tradisi tersebut” Riwayat Muslim. 12 Daun sirih oen ranup memang kebanyakan dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh dalam kehidupannya sehari-hari, baik untuk dikonsumsi maupun untuk alternatif obat. Selain itu digunakan juga dalam acara-acara resmi yang memang sudah menjadi tradisi harus ada ranup tersebut seperti yang dijelaskan dalam point- point diatas. Sebenarnya penggunaan daun sirih ini dalam acara-acara tertentu tersebut mempunyai makna tersendiri, tergantung dari acara yan dilakukan oleh pihak yang bersangkutan. Namun yang paling utama kegunaan sirih tersebut adalah untuk memperkuat tali silaturrahmi dan solidaritas antar sesama masyarakat dan juga untuk memuliakan tamu-tamu yang diundang, karena masyarakat Aceh sudah terbiasa dengan adat peumulia jamee-nya. Di daerah dataran tinggi Gayo, baik di Bener Meriah maupun Takengon, sirih ini banyak digunakan oleh masyarakatnya untuk dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya yang mengkonsumsi sirih ini rata-rata wanita berumur diatas 30 tahun sampai nenek-nenek, sampai sekarang mereka masih meyakini bahwa sirih 12 Imam al-Hafizh Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abi Bakar as-Suyuthi, Syarah as-Shudur, Daar al-Manhaj dalam situs: http:bangaziem.wordpress.comtagtradisi-yang-baik.Diunggah hari Kamis tanggal 19 Juni 2014. 10 sangat baik dikonsumsikan untuk kesehatan gigi dan kesehatan tubuh lainnya. Hal itu terbukti, banyak orang tua di Aceh giginya, mesikipun sudah berusia 70-80 tahun giginya masih terlihat kuat karena terus mengkonsumsi sirih . 13 Walaupun sekarang jumlah orangtua yang mengkonsumsi sirih sudah menurun namun budaya pajoh ranup tetap ada walau hanya sedikit saja yang melakukannya. Masih di dataran tinggi Gayo, sirih ada juga yang disuguhi untuk tamu sebagai bentuk penghormatan, namun ini sifatnya tidak memaksa tamu dan jika mereka tidak terbiasa memakannya maka bisa ditolak dengan cara halus. Dalam acara Begenap 14 di daerah ini juga menggunakan sirih, dimana utusan dari kelompok orang tua datang ke kelompok anak muda tersebut sambil membawa batil ceranapuan lalu mereka makan sirih bersama sebagai tanda permintaan orang tua pengantin wanita agar muda mudi itu rela melepas salah satu teman mereka untuk menikah. Walaupun hanya tradisiadat, sirih ini sampai sekarang masih tetap ada dan bisa dijumpai sirih-sirih yang dijual oleh ibu-ibu di pasar, ada yang namanya ranup mameh dan juga ranup biasa. Tempat penjualannya kalau di kota Banda Aceh dapat ditemui di depan Masjid Raya Baiturrahman diatas gerobak khusus untuk jual sirih lengkap dengan pinang, cengkeh, gambir, dan kapur sirih. Kalaupun orang pajoh ranup sudah tidak banyak ditemui lagi namun dalam acara-acara resmi masih tetap digunakan, karena ranup adalah salah satu ciri khas dari adat dan tradisi masyarakat Aceh dalam memuliakan tamu. Jika tradisi ini hilang berarti hilang pula salah satu ciri khas dari daerah Aceh itu sendiri, dan orang luar pun tidak mengenal lagi daerah Aceh itu ciri khasnya apa.

D. Kesimpulan