Kebiasaan Rasulullah SAW Pola Hidup Sehat Perspektif Islam 1 Kesehatan Jasmani dan Rohani

pada jantung, paru-paru, darah tinggi, diabetes, penyakit lambung dan usus, kegemukan, depresi , tumor dan sebagainya. Allah menyuruh manusia memakan apa saja di dunia ini yang diciptakan-Nya, sepanjang dalam batas yang halal dan baik. Otot tulang, otak,paru-paru, hati, dan alat-alat buangan, semua dibangun dari apa yang kita makan. Bila kita menghindari makanan- makanan yang tidak baik, maka akan dihasilkan tulang yang kokoh, otot yang kuat, saluran- saluran yang bersih, dan jantung yang dapat memompa darah dengan baik. Dan diperintahkan manusia untuk selalu memperhatikan makananya Maka seharusnya manusia memperhatikan makanannya, QS Abasa : 24. Mengapa demikian ? Karena manusia yang ingin sehat jasmani dan rohaninya, salah satu faktor penunjang adalah dari pola makanan yang diterapkan.

2.2. Kebiasaan Rasulullah SAW

Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan adalah, mengapa Rasulullah SAW jarang sakit ? . Rasulullah jarang sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau lebih mengedepankan aspek pencegahan dari pada pengobatan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya tentang pembersihan racun dari dalam tubuh umatnya detoksifikasi, baik dengan makanan yang memainkan fungsi pembersihan toksin-toksin berbahaya, dengan teknik pengobatan bekam, maupun dengan ajaran ibadah seperti puasa. Rasulullah juga menerapkan puasa senin kamis. Saat berpuasa organ tubuh dapat bersitirahat. Puasa berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluaran kotoran, toksin dari dalam tubuh dan meremajakan sel-sel tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru serta untuk memperbaiki hormon, menjadi kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh karena manusia mempunyai terapi alamiah. Manusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut dapat bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika tubuh tidak mendapat suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpangannya. Peristiwa ini disebut peremajaan sel. Dengan meremajakan sel-sel tubuh, akan bermanfaat untuk meningatkan 8 kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Penelitian Allan Cott, MD ahli kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih baik secara fisik dan mental 11 . Kebiasaan kita tidur pun berbeda dengan yang Rasulullah lakukan, Rasulullah selalu tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar selalu bangun subuh serta melakukan shalat subuh di masjid berjamaah, kebiasaan ini pun efektif untuk selalu mendapat udara segar yang mengandung oksigen. Karena orang yang suka menghirup udara pagi mempuyai paru-paru yang lebih sehat. Rasulullah tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan. Kebiasaan ini juga memiliki banyak manfaat diantaranya: - Menjaga saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran nafas terhalang oleh lidah, sehingga dapat mengakibatkan orang tidur dengan mendengkur. Sementara yang tidur miring kekiri dapat memberatkan jantung, karena tidur dengan miring ke kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan. - Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan condong kesebelah kanan. Hal ini tidak akan menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik. Sering kali, tidur dilakukan secara tidak teratur. Kualitas tidur yang kurang optimal tersebut menyebabkan sistem tidur menjadi tidak seimbang sehingga tubuh kehilangan energi lebih besar. Study yang dilakukan di University of California, diketahui bahwa orang yang tidur selama tidur delapan jam atau lebih memiliki tingkat mortalitas 50 lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kulitas lamanya tidur tidak memberikan pengaruh positif pada tubuh seseorang, justru yang lebih penting adalah kualitas tidur menentukan kualits fisik, mental, dan emosional seseoang. Manajemen tidur yang optimal di malam hari dalam ajaran Islam dapat ditelaah dari QS Al-Dzariyat 15:18 “...Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar”. Rasulullah SAW biasa tidur selepas isya, untuk kemudian bangun malam. Rasulullah tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Rasul tidak pernah tidur 11 M. Nur Aini, Pola Hidup Sehat Rasulullah Sehari-hari, Yogyakarta, Real Books, 2013, hlm 50 9 melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan Amerika selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Dalah hal makanan Rasulullah bersabda “Hai anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka ia dapat mengisi perutnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibbah. Rasulullah melarang untuk makan lagi sesudah kenyang . “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan” HR. Bukhari dan Muslim. Selain itu juga Rasulullah tidak tidak langsung tidur setelah makan. Sedangkan cara minum Rasulullah adalah seperti yang di hadist kan beliau “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kamu sekalian minum dengan berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya” HR. Muslim

2.3. Makanan Sumber Kesehatan