Hubungan Internasional TINJAUAN PUSTAKA

31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hubungan Internasional

Hubungan Internasional merupakan hubungan yang melintasi batas wilayah suatu negara. Dimana dalam kehidupan Internasional, setiap negara melakukan kerjasama, diplomasi, dan lain-lain dengan negara lain. Menurut Perwira dan Yani, menjelaskan Hubungan Internasional sebagai berikut : “Hubungan Internasional merupakan bentuk interaksi antara aktor atau anggota masyarakat yang satu dengan aktor atau anggota masyarakat lain yang melintasi batas-batas negara. Terjadinya hubungan internasional merupakan suatu keharusan sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan bertambah kompleksnya kehidupan manusia dalam masyarakat internasional sehingga interdependensi tidak memungkinkan adanya suatu negara yang menutup d iri terhadap dunia luar.” 2005: 3-4. Hubungan internasional merupakan suatu hubungan melintasi batas suatu negara, segala bentuk interaksi yang melintasi batas negara disebut sebagai hubungan internasional, hubungan yang melintasi batas negara tersebut mencakup hubungan antara satu negara dengan negara lain, seperti pemerintah Timor Leste melakukan hubungan kerjasama dengan UNHCR, hal tersebut dikategorikan masuk kedalam hubungan internasional karena melintasi batas suatu negara, hubungan internasional juga mencakup kelompok-kelompok bangsa dalam masyarakat. 32 Dalam buku Pengantar Ilmu Hubungan Internasional , Anak Agung Banyu Perwita Yanyan Mochamad Yani menyatakan bahwa : “Studi tentang Hubungan Internasional banyak diartikan sebagai suatu studi tentang interaksi antar aktor yang melewati batas-batas negara. Terjadinya Hubungan Internasional merupakan suatu keharusan sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan bertambah kompleksnya kehidupan manusia dalam masyarakat internasional sehingga interdependensi tidak memungkinkan adanya suatu negara yang adanya suatu negara yang menutup diri terhadap dunia luar “ 2005: 3-4. Di era modern seperti sekarang ini, terjadinya hubungan internasional merupakan suatu keharusan, makin banyaknya kompleksitas yang dihadapi masyarakat dunia ini menciptakan ketergantungan antara satu negara dengan negara lainnya. Karena semakin banyak interdependensi menyebabkan tidak adanya satu negara didunia ini yang dapat menutup diri terhadap dunia luar, karena kebutuhan setiap negara makin kompleks. Sistem internasional menjadi semakin kompleks paska berakhirnya perang dingin, dimana selama perang dingin sistem internasional lebih fokus kepada isu- isu high politic seperti perang, politik, keamanan dan militer bergeser ke low politics seperti masalah lingkungan hidup, hak asasi manusia, ekonomi, dan terorisme. Karena hal-hal tersebut Anak Agung Banyu Perwita Yanyan Mochamad Yani dalam bukunya Pengantar Ilmu Hubungan Internasional menyatakan bahwa: “Dengan berakhirnya Perang Dingin dunia berada dalam masa transisi. Hal itu berdampak pada studi hubungan Internasional yang mengalami perkembangan yang pesat. Hubungan Internasional kontemporer tidak hanya memperhatikan politik antar negara saja, tetapi juga subyek lain meliputi terorisme, ekonomi, lingkungan hidup, dan lain sebagainya. Selain itu, Hubungan Internasional juga semakin kompleks. Interaksi tidak hanya dilakukan negara saja, melainkan juga aktor-aktor lain, yaitu, aktor non-negara juga memiliki peranan yang penting dalam Hubungan Internasional” 2005: 7-8. Dalam perkembangannya, hubungan internasional pada awalnya hanya mempelajari tentang interaksi antar negara-negara berdaulat saja. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, ilmu hubungan internasional menjadi semakin luas cakupannya. Pada masa perang dunia II dan pembentukan persatuan bangsa- bangsa, ilmu hubungan internasional mendapatkan suatu dorongan baru. Kemudian pada tahun 1960-an dan 1970-an perkembangan studi hubungan internasional makin kompleks dengan maksudnya aktor IGOs internasional Govermental Organization dan INGOs International Non-Goermental Organization. Pad dekade 1980-an pola hubungan internasional adalah studi tentang interaksi antara negara-negara yang berdaulat di dunia, juga merupakan studi tentang aktor bukan negara yang prilakunya mempunyai pengaruh terhadap kehidupan negara bangsa.

2.2 Organisasi Internasional

Dokumen yang terkait

Kewenangan United Nation High Commisioner For Refugees (Unhcr) Dalam Perlindungan Pengungsi Konflik Suriah Di Wilayah Turki

7 112 91

Upaya United Nations High Commissioner For Refugees (UNHCR) dalam menangani pengungsi Suriah di Lebanon Tahun 2011-2013

1 29 111

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

2 27 134

Peranan United Nation High Commission For Refugees (UNHCR) Dalam Penanganan Pengungsian Timor Leste Di Indonesia Pasca Referendum Tahun 1999

3 62 142

PERANAN INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR MIGRATION (IOM) DAN HUBUNGANNYA DENGAN UNITED NATION HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MENANGANI IMIGRAN DAN PENGUNGSI DI INDONESIA

3 17 20

Peranan united nation high commissioner for refugees (UNHCR) dalam menangani masalah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia 2008-2011

1 24 134

PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 3 9

SKRIPSI PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 2 13

PENDAHULUAN PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 5 21

PENUTUP PERANAN UNHCR ( United Nation High Commission for Refugees) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PENGUNGSI KORBAN KONFLIK SURIAH YANG BERADA DI NEGARA TRANSIT HONGARIA.

0 2 5